Shana berdiri mematung di samping lemari, memandangi suaminya yang kini sudah berpakaian rapih.
Alvin benar-benar menepati ucapannya kemarin untuk kembali bekerja hari ini. Ia hanya mengambil cuti menikah selama 3 hari, padahal sebagai anak dari pemilik perusahaan sekaligus pewaris tunggal dan satu-satunya tentu Ia bisa mengambil cuti lebih lama lagi.
"Kenapa aku gak boleh ikut ke kantor sih mas?"
Keluh sana dengan muka yang ditekuk.
"Aku itu mau kerja, bukan mau jalan-jalan. Kalau kamu ikut yang ada nanti kamu mengganggu karyawan yang lain."
Alvin berkata seolah Shana adalah anak kecil yang tidak bisa di bawa ke kantor untuk menemani orang tuanya bekerja dan akan membuat ulah saat lepas dari pengawasannya.
"Tapi aku bosen mas kalau di rumah sendirian. Gak tau juga mau ngapain?"
Keluh Shana sembari memasang wajah sedihnya.
"Lakukan saja hal yang biasa di lakukan oleh para istri lainnya. Kayak mama tuh, shoping kek, jalan-jalan kek, atau ikut arisan."
Saran Alvin pada istrinya, sembari menyebutkan berbagai kegiatan yang biasa di lakukan Anggi sang mama setiap harinya.
"Kalau jalan-jalan sendirian, nanti aku di kira orang hilang lagi." Keluh Shana lagi.
"Bukannya waktu itu kamu bilang masih kuliah, kenapa kamu gak pergi ke kampus aja?"
"Ah itu, a-aku lagi ambil cuti kuliah mas."
Jawab Shana berbohong, padahal Ia tidak boleh masuk kuliah lagi sebelum melunasi semua tunggakannya. Bahkan Ia terancam untuk di DO dari kampusnya.
"Hmmm gitu...Ini ambilah."
Alvin memberikan sebuah amplop berwarna coklat pada Shana.
"Apa ini mas?"
Shana membolak-balikan amplop itu semabari menerka-nerka isi di dalamnya.
"Kartu ATM atas nama kamu, PINnya tanggal pernikahan kita. Setiap harinya aku akan transfer uang sebesar 20 juta ke ATM itu"
Jawab Alvin lugas.
"Gak usah mas, aku gak benar-benar serius kok saat memintanya."
Ujar Shana dengan wajah yang menunduk. Entah karna malu atau terharu karna harapannya untuk menjadi istri seorang sultan kini menjadi kenyataan.
"Kenapa? kamu pikir aku tidak mampu menafkahi kamu sebesar 20 juta sehari?"
Alvin merasa heran melihat tingkah sang istri yang mendadak muram.
"B-bukan gitu mas, aku yakin kamu mampu, bahkan sangat mampu. Tapiii...."
Shana menggantung ucapannya membuat Alvin semakin keheranan.
"Tapi sebenarnya aku minta nafkah sebanyak itu, supaya kamu ilfeel sama aku mas. Menganggap aku cewek matre yang gila harta, terus kamu batalin perjodohan kita."
Alvin menautkan kedua alisnya. Ia merasa tak percaya ada wanita yang berani menolak di jodohkan dengannya, walaupun kenyataannya wanita itulah yang kini menjadi istrinya.
"Aku pikir kamu punya suatu keistimewaan? Sampai berani meminta nafkah 20 juta sehari. Lagipula selama ini tidak ada yang berani menolak di jodohkan denganku, akulah yang selalu menolak mereka."
Tegas Alvin sembari membulatkan kedua bola matanya.
"Asal kamu tahu aja mas aku gak punya sesuatu yang istimewa, aku hanya seorang wanita biasa yang mempunyai banyak masalah dalam hidupnya"
Alvin dan Shana saling menatap satu sama lain, mencoba menyelami isi hati masing-masing.
***
***
Shana memandang mobil sang suami yang pergi meninggalkan rumah dari jendela kamarnya.
Ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
"Huhf..rebahan seharian ternyata melelahkan juga."
Ucap Shana sembari menuruni anak tangga menuju lantai bawah. Rumah yang besar itu nampak begitu sepi, hanya ada beberapa ART yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Drrrd...drrrd... Ponsel Shana bergetar.
"Dek, tonton Video terbaru kakak ya."
Isi pesan Chat dari Shaira.
Setiap mengunggah video baru di chanel youtube pribadinya, Shaira akan memaksa semua orang yang ia kenal untuk menonton video terbarunya.
Bahkan Shaira memaksa seluruh keluarganya untuk mengsubscribe chanel youtube pribadi miliknya, jika ada yang menolak maka akan di kick dari grub WA keluarga tersebut.
Kebetulan Shaira adalah admin dari Grup Wa keluarga besarnya, karna Shaira sendirilah yang membuat grup WA keluarga tersebut.
"Tips menaklukan hati suami."
Shana membaca Thumbnail dari Video sang kakak.
Karna memiliki banyak waktu luang Shana menonton video itu dari awal sampai habis. Biasanya Ia tidak memiliki waktu untuk menonton Video-Video Sang Kakak karna setiap harinya gadis itu sibuk kuliah dan bekerja di restoran.
"1. berkata lembut pada suami.
Tidak membantah perkataan suami.
Memasak makanan kesukaan suami.
memakai pakaian sexy di hadapan suami."
Shana mencatat poin-poin penting dari Video yang di unggah Shaira.
Walaupun awalnya Shana menolak keras perjodohan ini, tapi setelah menikah Shana selalu berusaha menjadi istri yang baik untuk Alvin.
"Poin 1 dan 2 kayaknya udah, Point 3 gak tau juga makanan kesukaan mas Alvin apa? Coba point ke 4 aja deh."
Ucap Shana Antusias.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sri Murtini
smg berhasil
2023-12-21
1