Seolah di sadarkan akan statusnya di hati dan di pikiran Zaky jika dirinya hanyalah istri kedua yang hanya pantas berada di rumah kedua, Alana pun tak mengatakan apapun dan memilih untuk masuk kedalam kamarnya, dan hal itu langsung menyadarkan zaky jika ada yang salah dari kata katanya pada Alana tadi.
" ana, mas masuk ya " ucap Zaky meminta izin pada Alana sebelum dirinya masuk ke dalam kamar Alana.
" ana "
" Alana " Zaky menghentikan apa yang sedang Alana kerjakan dimana Alana mencabuti paksa riasan yang sengaja iya dekor untuk malam spesial nya dengan galih.
" apa kamu marah ?" tanya Zaky yang kini sudah mengajak Alana untuk duduk di tepi tempat tidur.
" ngga, hanya ucapan mas membuat Alana sadar siapa Alana saat ini dan mulai saat ini juga Alana harus mulai terbiasa mendengar itu semua " ucap Alana.
" maaf jika apa yang mas katakan membuat kamu tersinggung tapi mungkin memang rumah itu adalah rezeki yang Tuhan siapkan untuk kamu melalui mas " ucap Zaky yang tak ingin Alana berpikir buruk tentang dirinya sendiri.
" dan apa kamu tau tentang cincin yang menjadi mahar untuk kamu ?" tanya Zaky sambil melihat ke arah cincin yang kini melingkar indah di hari manis Alana.
Alana pun melihat sekilas ke arah cincin yang memang melingkar indah apalagi ada tulisan forever love yang entah arti kata itu untuk siapa.
" mas membeli cincin itu tiga tahun lalu saat mas mengantar violine memilih cincin pernikahan kami "
" dan asal kamu tau jika cincin itu selama ini ada di dalam dompet mas bahkan violine pun tak mas izinkan untuk menggunakan cincin itu " ucap Zaky yang tentu saja membuat Alana menatap ke arah Zaky karena semakin tak mengerti dengan apa yang ingin Zaky sampaikan.
" mungkin Tuhan sudah mentakdirkan kita untuk jadi seperti ini, dan saat ini cincin itu sudah bisa menemukan pemiliknya dan mas pasrahkan cincin itu untuk mu " ucap Zaky.
" apa cincin ini begitu istimewa hingga mas tidak memberikan cincin ini untuk istri mas " ucap Alana yang seolah begitu Kelu memanggil nama violine di hadapan Zaky.
" entahlah tapi satu yang pasti jika mas sangat suka dengan cincin itu dan saat mas akan menjadikan cincin itu sebagai mahar tapi ada keraguan di dalam hati mas " ucap Zaky.
" jadi izinkan mas pulang malam ini dan secepat mas akan menjemput kamu agar kamu bisa tinggal di rumah itu " ucap Zaky yang masih tak mendapat jawaban dari Alana.
Zaky pun mencoba mengerti jika masih ada yang harus di pertimbangkan oleh alana untuk pergi meninggalkan rumah dan juga kampung halaman yang tak pernah sekalipun Alana tinggalkan.
" mas pamit " ucap Zaky sambil memegang pundak Alana seolah masih ada batasan di antara keduanya meski status keduanya sudah sah menjadi suami istri.
Alana pun hanya bisa mengantarkan Zaky menuju mobilnya yang ada di tepi jalan karena di depan rumah nya masih berdiri tenda pernikahan.
" hati hati di jalan " ucap Alana sambil melambaikan tangannya ke arah Zaki yang sudah pergi meninggalkan dirinya yang bahkan tepat di malam pertama pernikahan mereka.
" kamu harus kuat Alana, ini semua agar ibu tenang di atas sana dan ini juga sudah menjadi pilihan kamu " ucap Alana pada dirinya sendiri.
Lain halnya dengan Zaky yang mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh berharap istrinya benar benar sadar agar dirinya bisa tau apa yang sebenarnya terjadi sesaat sebelum kecelakaan.
" aku harap kamu tidak seperti yang aku pikirkan selama ini " ucap Zaky sambil mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit dimana selama ini istrinya berada.
Dan tak butuh waktu terlalu lama Zaky pun tiba di parkiran rumah sakit, setelah Zaky memarkirkan mobilnya Zaky pun bergegas menuju kamar dimana violine berada dan di sana juga sudah ada ibu dan juga kedua orang tua violine yang sedang menunggu hasil pemeriksaan dokter.
" Bu, pah, mah " sapa Zaky sambil menyalami semua orang tua yang ada di depan ruang rawat violine.
" apa yang terjadi pada violine ?" tanya Zaky pada semua yang ada di sana.
" violine baru saja sadarkan diri dan saat ini dokter sedang melakukan pemeriksaan untuk mengecek kondisi violine saat ini " ucap papah violine yang bernama Carlos.
" kamu tenang saja ibu yakin violine akan baik baik saja " ucap Bu Mira.
Zaky hanya mengangguk tanpa ingin mengatakan apapun karena masalah antara dirinya dan violine hanya dirinya dan violine yang tau, dan karena alasan itu lah Zaky menikahi Alana berharap dengan menikahi Alana dirinya memiliki tempat untuk berbagi beban yang selama ini iya pendam sendiri.
" dok bagaimana kondisi anak saya " tanya mama Kamila saat dokter yang menangani violine baru saja keluar dari ruang perawatan violine.
" bersyukur semuanya baik baik saja dan nona violine sudah bisa di jenguk meski jangan terlalu banyak bertanya atau mengajaknya bicara " ucap dokter mengingatkan.
" ah syukurlah " ucap semua yang ada di sana termasuk Zaky yang saat ini langsung mendekati pintu kamar rawat karena dirinya ingin sekali bertemu dan menanyakan sesuatu pada violine.
" Zaky masuk dulu ya " ucap Zaky sebelum semuanya ingin masuk untuk melihat kondisi. Violine saat ini.
" dasar tidak punya sopan santun " ucap pak Carlos saat melihat Zaky yang masuk lebih dulu sebelum dirinya yang masih lah orang tua violine.
" sudah lah pah, mungkin Zaky sangat merindukan istrinya " ucap Bu Kamila yang hanya ingin suaminya tenang dan tak memulai perdebatan dengan Zaky di rumah sakit.
Zaky pun masuk dan melihat istrinya yang kini terlihat sangat kurus dan pucat karena baru saja tersadar setelah enam bulan koma karena kecelakaan.
" Zak.. " violine mengulurkan tangannya berharap Zaky menyambut uluran tangannya yang baru saja tersadar dari koma nya.
" kamu sudah sadar Vi " ucap Zaky yang tak menyambut uluran tangan violine yang di biarkan menggantung di udara.
" hemm, apa kamu tidak senang jika aku sadarkan diri " ucap violine dengan suara yang terdengar lemah.
" tidak, aku malah bersyukur kamu sudah sadarkan diri karena aku bisa menanyakan sesuatu pada mu tentang laki laki itu " ucap Zaky dengan sorot mata yang mulai tak bersahabat.
" sudah aku jelaskan jika dia hanya teman kerja ku dan aku tak memiliki hubungan apapun dengannya " ucap violine yang tak menyangka jika Zaky masih menanyakan kejadian itu sudah terjadi begitu lama.
" benarkah ? baiklah aku percaya "
" jadi kamu tidak akan sedih bukan jika laki laki itu meninggal dalam kecelakaan dengan mu, bukan ? "
" apa meninggal !! Bagaimana bisa ?" tanya violine dengan sorot mata yang tak bisa di tutupi jika violin sangat sedih dengan apa yang terjadi dengan laki laki yang hanya iya akui sebagai temannya di kantor.
" ya, dan apa kamu tau juga jika selama kamu koma ternyata kamu sedang hamil dan kini usia kandungan kamu sudah masuk bulan ke tujuh " ucap Zaky sambil menatap ke arah perut violine yang memang terlihat membuncit meski dengan urutan yang tidak terlalu besar karena hanya mendapat asupan dari selang infus dan obat obatan yang selama ini menyambung nyawa violine selama koma.
" kenapa masih hamil ?? Ucap violine dengan suara yang terdengar sangat pelan.
" apa maksudmu, harus nya kamu bersyukur anak kita masih selamat, atau jangan jangan Itu bukan anak ku ? Tapi anak laki laki itu ?"
" JAGA UCAPAN MU ZAKY, VIOLINE TIDAK SERENDAH ITU HARUS HAMIL DARI LAKI LAKI LAIN DI SAAT STATUSNYA MASIH LAH ISTRIMU!!
✍️✍️✍️ sebenarnya apa yang terjadi dengan rumah tangga Zaky dan violine dan siapa sebenarnya laki laki itu ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
mertua Zaki, gak ramah
2024-03-03
1
R-kha
terima kasih koreksinya
2023-11-08
0
moms D'ana
lanjuuut thor. makin penasaran.....anak Zaki kah itu....ato anak laki² yg meninggal itu??
2023-11-08
1