Setelah acara pernikahan selesai kini Rava dan Luna berada di kamar hotel. Kamar tersebut di dekorasi sedemikian rupa, terlihat bagus juga romantis.
Ya mereka memang memutuskan setelah resepsi akan menghabiskan malam pertama mereka di hotel tersebut. Dan keesokannya baru kembali ke rumah, orang tua Rava tidak mengijinkan Rava dan Luna tinggal terpisah jadi setelah mereka menikah, mereka tetap tinggal di rumah orang tua Rava.
********
ceklek
pintu kamar mandi terbuka terlihat Luna baru selesai mandi, membuat Rava menoleh saat ini dia memakai Lingere hadiah dari mamanya Rava, terlihat ia begitu seksi, gaun tersebut menutup tubuh Luna dengan sempurna.
"sayang kemarilah"ucap Rava, kemudian Luna mendekat
"kenapa?"tanya Luna kembali dengan gugup melihat tatapan Rava saat ini.
Namun Rava tidak menjawab melainkan membungkam bibir Luna dengan bibirnya,
"bolehkah aku...." tanya Rava dengan mengisyaratkan sesuatu dan Luna hanya menganggukan kepalanya. Membuat Rava senang dan kembali melanjutkan aktivitasnya. Dan mereka menghabiskan malam mereka dengan penuh keringat, entah sampai berapa kali mereka melakukannya.
(kalian bayangin sendiri ya, maaf kalau tidak sesuai, sebenarnya aku dari tanggal 7 udah update yang lebih hot dari ini, tapi proses reviewnya lama ternyata eh ternyata barusan ada pemberiatahuan di tolak,aku kena teguran deh😢😢😢)
******
KEDIAMAN DIANSYAH
Setelah Alan mengantarkan Dinda sampai kediamannya, Dinda membuka pintu seatbeltnya.
"kau tidak menyuruhku mampir Nona" tanya Alan
"kau tidak melihat ini sudah jam berapa? kau tau bukan tidak baik seorang gadis menerima tamu lawan jenis malam-malam" sahut Dinda sambil membuka pintu mobilnya dan berjalan keluar
"ya Tuhan terbuat dari apa hati tuh anak, galak banget"ucap Alan sebelum akhirnya dia kembali melajukan mobilnya menjauh dari kediaman Dinda
******
Dinda duduk di balkon kamarnya dia meratapi nasib cintanya yang tak terbalaskan. Dia begitu bingung apa yang harus dia perbuat, dia bahkan sudah terlanjur janji sama Luna untuk menjauhi Rava. Bagaimana bisa selama ini mereka begitu dekat sedekat seorang kakak dan adik lalu tiba-tiba dia harus bersikap seperti orang lain yang tidak saling mengenal.
"kau sedang apa sayang" tanya Dewi.
"eh mama, ngagetin aja"sahut Dinda
"mama sudah ketok pintu barusan, mama fikir kau sudah tidur sayang ternyata kau lagi duduk di sini, apa ada yang mengganggu pikiran anak mama ini?" Tanya Dewi kembali
"ma, menurut mama setelah pernikahan Kak Rava dan Luna, besok-besok Dinda harus bersikapa gimana ya ma" ucap Dinda kembali bertanya
"ya bersikap biasalah sayang, kau dan Rava dari dulu kan sahabat" tutur Dewi
"mana mungkin bisa seperti biasanya ma, mama kan tau saat ini ada hati seseorang yang harus di jaga tidak mungkin bisa seperti dulu ma, Dinda fikir mungkin sebaiknya Dinda menjauh saja dari mereka mah, tapi kenapa hati Dinda gak rela ya ma sakit mah di sini" ucap Dinda sambil menunjuk dadanya
"Kau mencintainya nak"tanya Dewi
"aku tidak tau ma,tapi Dinda benar-benar sedih rasanya Dinda benar-benar hancur ma, Dinda gak ada semangat lagi" sahut Dinda sambil meneteskan air matanya dan memeluk lututnya.
Melihat putrinya yang menangis tersedu-sedu membuat Dewi begitu prihatin dia mengahampirnya, memeluk dan menghapus air matanya.
Hatinya begitu hancur mengapa ia kurang mengerti perasaan putrinya seandainya saja ia tau perasaan putrinya dari kemarin-kemarin mungkin ia akan lebih egois ia bisa memaksa Rava dan Dinda untuk tetap melanjutkan perjodohan kemarin tapi nasi sudah menjadi bubur, kini Rava sudah menikah dengan Luna, bagaimana mungkin ia meminta Dinda untuk menjadi benalu dalam rumah tangga mereka.
"kau mencintainya, tapi kenapa kau bersikeras menolak waktu perjodohan itu nak" tanya Dewi sambil melepas pelukannya
"Ma, Dinda tidak mau menjadi orang yang egois, Dinda tau Kak Rava begitu mencintai Luna, mana mungkin Dinda tega hubungan mereka ma" ucap Dinda
"Kalau itu sudah menjadi keputusanmu, nanti kita cari jalan keluarnya ya sayang, yang penting mulai saat ini kau harus belajar menjauhi Rava ya nak, agar perasaanmu tidak tumbuh semakin dalam" tutur Dewi dengan lembut, lalu Dinda menganggukan kepalanya tanda ia setuju
"sekarang sebaiknya kau bersih-bersih lalu turun kebawah makan malam dan istirahatlah" sahut Dewi kembali.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
**Bersambung....
Nb: ini eps 20 setelah resepsi Luna dan Rava ya**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Sugiyanto Samsung
💪💪💪
2021-09-24
0
MANG Sri
kasian Dinda sampe nangis bacanya 😭
2021-08-24
0
Moch Akbar Maulana
sedih cerita nya tor aku jdi nabgis....
2021-07-23
0