Kediaman Diansyah
keesokan harinya terlihat mama Dewi lagi berkutat di dapur memasak makanan untuk sarapan di bantu dengan Bi Surti. Kebetulan hari ini weekend jadi bisa pada santai, Dinda juga tidak pergi ke kampus.
"mah, sibuk banget sih. Makanan sebanyak ini siapa coba yang mau makan?."tanya Dinda yang baru datang sambil menuang air putih.
"kok siapa ya kita lah. Hari ini kan lagi pada di rumah".ucap mama Dewi sambil menata makanan yang baru matang.
"keliatan enak ni mah Dinda jadi laper. Mama kok pinter banget sih nyenengin keluarga dengan masakan begini, pantes papa makin cinta deh"ucap Dinda sambil bergalayut manja di lengan mamanya
"kamu juga harusnya pinter masak bukan cuma bisanya makan. kamu kan wanita kalau gak bisa masak gimana coba nanti kalau punya suami?"
"gampanglah mah kan bisa delivery. Lagian mama apaan sih ngomongin suami. Dinda masih muda mah belom kepikiran menikah. Dinda mau fokus kuliah dulu."ucapnya
"kamu ini kalau di bilangin ngeles aja. Kebetulan mama masak banyak hari ini . Ini tolong kamu anter ke rumah tante Imel ya" ucapnya sambil menyodorkan rantang ke Dinda
"nanti deh mah . Dinda mau makan dulu, sayang kan makanan enak begini di anggurin." jawabnya
*******
setelah makan Dinda langsung mengantarkam titipan mamanya kebetulan tante Imel pas lagi di depan rumahnya
"tante aku mau nganter ni titipan dari mama" ucap Dinda
"apa ini?, wah semur jengkol." sambil membuka rantangnya
"mama kamu paling tau deh kalau tante tuh paling suka sama semur jengkol buatan mama kamu. Ayo kamu masuk dulu". ucapnya sambil berjalan masuk ke dalam di ikuti Dinda
"tante kak Rava mana . kok belom keliatan."tanya Dinda
"masih tidur. Kebetulan kamu di sini sana bangunin. Soalnya tante udah gak keburu mau bangunin dia. Tante mau pergi arisan nanti sekalian kamu temenin dia sarapan ya " pinta mama Imel
"iya tante".
Dinda berjalan ke atas menyusuri tangga
tok.. tok.. tok..
"kak Rava.. bangun dong"
hening..
"kok gak ada suaranya ya. Belom bangun kali ya. Masuk aja deh. Pinntunya juga gak di kunci." ucapnya sambil nengok - nengok mencari Rava
ceklek pintu kamar mandi terbuka terlihat Rava baru saja selesai mandi berjalan keluar hanya dengan lilitan handuk sambil memegang handuk satunya untuk mengeringkan rambutnya.
"aaaaaaaa....." jerit Dinda sambil berbalik membelakangi Rava
"astaga apa yang kau lakukan di kamarku" tanya Rava
"kenapa kak Rava tidak pakai baju. Kak Rava sengaja ya mau menodai mata sucinya Dinda. Buruan pake baju". ucap Dinda sambil menyembunyikan pipinya yang merona karna melihat pemandangan yang tadi ia lihat.
"lagian siapa suruh kau ke kamarku. Ada apa?" tanya Rava sambil memakai bajunya
"aku hanya mau bangunin kak Rava. Aku di suruh tante Imel soalnya dia mau pergi jadi gak keburu bangunin kak Rava."
"ya sudah kamu kaluar dulu"
Dinda keluar dari kamar Rava sambil mengelus dadanya. Dia duduk di meja makan karna mau nemenin Rava sarapan.
"kau masih di sini, ku kira sudah pulang" tanya Rava
"belom, aku kan di suruh nemenin kak Rava sarapan?"
"hah.. baiklah kamu tidak ikut sarapan?" tanya Rava sambil mengambil nasi dan lauk ke dalam piring
"tidak, Dinda sudah sarapan di rumah."
hening
hening
hening
"Aneh semakin hari kenapa dia semakin tampan ya. Beruntungnya Luna bisa di cintai sama pria seperti dia. "lirih Dinda dalam hati sambil memandangi Rava yang sedang makan. Rava yang menyadari di perhatikan Dinda langsung berdehem..
"ehm.. ehm.. kau kenapa? jangan bilang kau terpesona padaku"
"tidak, kau fikir semua orang menyukaimu"
"oh tentu. Aku ini sudah pinter,tampan,mapan pula"ucapnya dengan sombongnya
"hemm si narsis ini. Bagaimana mungkin dia bisa bersikap lembut begitu di depan Luna. Bener- bener kaya siluman yang bedakan kalau siluman bisa berubah wujud kalau dia sifatnya yang berubah - ubah. Kira- kira dulu tante Imel nyidam apa ya pas hamil Dia". ucap Dinda dengan lirih namun masih bisa terdengar oleh Rava
"hei kurang ajar kau bilang apa . Aku seperti siluman, enak saja. Aku bisa bersifat lembut sama Luna karna dia kekasihku dia spesial jadi harus ku perlakukan dengan istimewa bukan"
"ohh begitu berarti kalau yang jadi kekasihmu itu Dinda. Kak Rava bakal bersifat lembut padaku ya" tanya Dinda sambil menaikan alisnya
"mungkin"
"kalau begitu nanti kalau kak Rava sudah putus sama Luna bilang sama Dinda . Biar Dinda jadi kekasih Kak Rava. Dinda juga pengen tau bagaimana kak Rava bisa bersikap lembut sama Dinda".ucap Dinda
"Aku tidak pernah putus sama dia . Aku bakal menua sama dia sampai punya anak dan cucu" ucapa Rava dengan tegas dan yakin
"hemm jadi tidak ada harapan ya untuk Dinda. baiklah lupakan perkataan Dinda, Dinda cuma bercanda kok..hehehe . Ya sudah kalau gitu Dinda pulang dulu mau ngerjain tugas dari kampus".pamitnya sambil berlalu pergi
"hemmm..." jawab Rava
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bersambung....
maaf ya kalau banyak typo soalnya gak di cek lagi..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Ika Kiwkiw
sabar ya Din ☺️ nanti jg dia pasti kehilangan elo
2022-01-28
1
Sugiyanto Samsung
masih banyak cowok dinda
2021-09-24
0
Heny Ekawati
kasihan dinda
2021-09-17
1