Rava datang ke kantor langsung di sambut oleh banyaknya pekerjaan yang sudah menumpuk di meja kerjanya. Namun tidak seperti biasanya, kali ini Rava datang nampak tidak bersemangat sekali. Hingga membuat asisten dan sekretarisnya di buat heran ada apa gerangan yang terjadi. Namun tak satupun dari mereka yang berani bertanya .
Rava benar-benar tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menemui Luna mungkin dengan menemui Luna dia akan mendapat semangat baru lagi.
"Aldo jika nanti ada yang mencari saya, bilang padanya kalau saya sedang ada urusan di luar". ucapnya dengan exspresi datarnya
"baik tuan" .sahutnya
Rava langsung berlalu pergi menuju cafe di mana tempat Luna bekerja. Sampai di sana dia langsung menemui Luna dan duduk di sofadi ruangan Luna.
"Kau kenapa sayang, tidak biasanya jam kerja begini kau kesini"tanya Luna
"Aku hanya merindukanmu. Makanya aku datang langsung kesini."ucapnya .
Tidak mungkin dia bilang tentang perjodoh antara dirinya dan Dinda padanya. Biarlah nanti dia yang menyelesaikan sendiri.
"hem gombal, tapi ku lihat mukamu memang seperti lagi ada masalah. Kalau kan butuh teman berbagi, ceritalah padaku." tanya Luna dengan senyumnya
"tidak ada apa-apa. Hanya ada masalah sedikit di kantor.nanti juga bisa aku atasi sendiri kau tenang saja."ucapnya dengan berbohong
"hem baiklah kalau tidak mau cerita tidak apa-apa. kau pasti belom makan siang kan aku pesenin makanan ya".jawabnya dan di jawab anggukan oleh Rava.
******
Brakk... suara buku di taro di meja dengan keras
"kau kenapa, ku lihat dari pagi muka mu kusut seperti sedang ada beban. Apa kau ada masalah?" tanya Alisa dengan penasaran
"hem entahlah. Aku bingung harus bagaimana saat ini" sahut Dinda dengan lemes
"kalau kau mau kau boleh cerita padaku. Siapa tau aku punya solusi untuk masalahmu." ucap Alisa, akhirnya Dinda bercerita masalahnya dengan Alisa tentang perjodohan dia dengan Rava sahabat dari kecilnya itu, dia juga mengatakan kalau dia memang mempunyai perasaan yang lebih dari seorang sahabat, namun masalahnya Rava hanya menganggap dia sahabat terlebih dia sudah mempunyai kekasih
"ku fikir kau harus membicarakan masalah ini dengan Rava terlebih dahulu. Kau bisa menyarankan dia untuk segera memperkenalkan Luna dengan orang tuanya. Kalau saja dari dulu dia memperkenalkan kekasihnya itu dengan orang tuanya mungkin perjodohan ini tidak terjadi. Bukankah kau bilang Rava sudah lama menjalin hubungan dengan kekasihnya itu. Ku fikir sekarang kau harus menemui Rava terlebih dahulu, yah memang cinta bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan tapi lebih menyakitkan bila kamu hidup berumah tangga dengan pria yang tidak mencintaimu." saran Alisa dengan senyum yang meyakinkan temannya itu.
"kau benar aku memang harus membicarakan masalah ini terlebih dahulu dengan kak Rava. aku memang mencintainya tapi aku juga tidak mau egois. Dia berhak bahagia. Bukankah cinta memang tidak harus memiliki. Asal kita bisa melihat orang yang kita cintai bahagia kita juga bisa bahagia."ucapnya
"Good kau memang sahabatku. Aku yakin kau akan menemukan orang yang tepat untukmu suatu saat nanti. Meski itu bukan Rava. So, kapan kau akan menemui Ravamu itu."tanya Alisa
"hem, mungkin setelah ini. Bukankah lebih cepat lebih baik. Baiklah sebaiknya aku langsung cabut aku harus segera menemuinya. Aku tidak mau membiarkan masalah ini berlarut-larut". ucap Dinda sambil memberekan buku-bukunya dan berlalu pergi
"ok, semoga sukses." sahut Alisa sambil melambaikan tangannya.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Tagrid Farid
Skilas mirip film kuch kuch hota hai
2021-10-10
2
Sugiyanto Samsung
ngikut
2021-09-24
1
Undha
ceritax terkesan terburuh2
2021-06-17
0