Belenggu Sangkar Sahabatku

Belenggu Sangkar Sahabatku

Wanita Paling Bahagia Sedunia

"Ayang, aku mau itu!" pinta seorang wanita bernama Darra ketika melihat sebuat dress yang sangat cantik dan berkilauan. Matanya begitu terpesona melihat dress itu hingga dia langsung meminta pada sang kekasih untuk membelikannya.

"Ambil aja sesuka hatimu, By. Pokoknya apa pun yang kamu mau hari ini, kamu bebas untuk membelinya," ucap pria bernama Arav yang merupakan kekasih Dara.

"Aaa ... Makasih, Ayang. Aku cinta kamu, muachh ...."

Darra merasa sangat senang memiliki kekasih seperti Arav yang tidak pernah menolak keinginannya bahkan selalu memberikan kasih sayang yang luar biasa kepadanya.

Siapa sih, wanita yang tidak ingin dimanja, diperhatikan, bahkan diberikan cinta kasih sebesar itu? Kemungkinan tidak ada, apalagi pada hakikatnya seorang wanita selau ingin diperlakukan istimewa oleh pasangannya.

Arav Mahendra adalah CEO tampan dan sukses yang memiliki perusahaan berlian dengan usia 32 tahun. Dia sangat mencintai kekasihnya bahkan rela memberikan semuanya, kalaupun isi dunia ini dapat dia beli maka seluruh dunia akan diberikan pada Darra.

Selesai membeli gaun tersebut, mereka kembali berjalan sambil bergandeng tangan tanpa melepaskan satu sama lain layaknya cinta yang tidak ingin usai.

Mereka berjalan dari satu toko ke toko lain hanya untuk membeli apa yang Darra inginkan. Mungkin sebagian besar orang yang melihat wanita seperti Darra akan beranggapan sebagai wanita matre atau wanita gila harta. Namun, untuk Arav tidak. Sematre apa pun wanita itu adalah hal yang sangat wajar. Semua tergantung bagaimana cara pria itu memperlakukannya.

Mungkin, untuk pria seperti Arav yang memiliki segalanya tidak akan merasa keberatan membelikan barang-barang dari harga murah sampai yang fantastis. Lain cerita dengan pria yang memiliki penghasilan jauh di bawahnya sudah pasti sangatlah sensitif.

Jangankan membelikan dress yang Darra inginkan, terkadang uang parkir saja tetap masih diperhitungkan ketika hubungan mereka usai. Intinya apa pun yang dibelikan harus dikembalikan, baik berupa barang atau uang sekali pun. Dikarenakan mereka tidak ingin rugi, berbeda dengan jalan pikiran orang dewasa dan matang seperti Arav ini.

Arav tidak masalah berapa pun nominal uang yang dikeluarkan selagi kekasihnya selalu tersenyum bahagia itu sudah lebih dari cukup. Justru ketika Darra jalan dengannya tidak meminta apa-apa, pria itu akan langsung marah dan ngambek melebihi wanita PMS.

Setiap mata memandang selalu terpesona akan kecantikan Darra Putri Wijaya yang merupakan wanita karier berusia 26 tahun. Darra bekerja sebagai sekretaris disalah satu perusahaan. Kecantikan Darra memang benar-benar tidak dapat diragukan kembali, sampai-sampai membuat banyak hati terpikat padanya tanpa mengenal terlebih dahulu.

Kecantikan paras Dara memiliki aura tersendiri yang sangat kuat untuk memikat. Pria mana sih, yang tak ingin memandanginya. Tidak ada bukan? Sudah cantik, manis, ramah, murah senyum, sopan, anggun pula. Tidak mungkin dong, mata keranjang para pria mampu melewati pemandangan indah begitu saja. Ibaratkan sebuah makanan pasti akan sangat mubajir.

Tidak hanya itu, bentuk tubuh tinggi semampai, bola mata asli berwarna cokelat pekat tanpa memakai soflen dengan hiasan bulu mata lentik dan hidung mancung menjadikan Darra terlihat lebih cantik secara alami. Sehingga, dia tidak harus repot-repot melakukan operasi atau lain sebagainya hanya demi mempercantik diri.

Kulit putih gading yang Darra dimiliki biasanya cenderung dimiliki oleh orang Asia atau negara luar negeri. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan wanita itu juga memiliki kulit yang putih, bersih, dan sangat cerah akibat perawatan rutin.

Setelah selesai belanja di Mall dan menghabiskan uang dengan jumlah yang sangat fantastis mereka pergi meninggalkan lokasi tersebut menuju ke sebuah Apartemen elite yang berada di pusat kota.

...💜💜💜...

Sesampainya di parkiran Apartemen elite, Arav segera turun secepat mungkin hanya untuk membukakan pintu untuk kekasih tercinta. Betapa manisnya pria itu, ada saja tingkah laku yang selalu membuat Darra semakin jatuh hati padanya.

"Silakkan turun, Tuan Putri yang cantik jelita, salam hormat dari kekasihmu yang tampan rupawan juga baik hati ini," ucap Arav sedikit membungkukkan tubuh setelah membuka pintu mobil.

Darra terkekeh geli mendengar drama yang dilakukan oleh sang kekasih, "Hihih ... Apa sih, Ayang. Udah akhh, jangan bercanda terus. Perutku sakit tahu, seharian kita ketawa udah kaya anak ABG baru jatuh cinta."

"Harus dong, kalo gak gitu, nanti cintamu bisa-bisa berkurang untukku. Oh, tidak bisa. Pokoknya aku harus terus menyirami cinta di dalam hatimu itu supaya terus bermekaran dan tidak layu sedikit pun."

Darra memutar mata sedikit meledek Arav akibat sifatnya sangat berlebihan. Wanita tersebut membalas uluran tangan kekasih, kemudian turun dari mobil dengan wajah bahagia memeluk lengan pria yang memiliki aroma parfum khas sampai membuatnya candu.

Setibanya di depan pintu Apartemen, Darra langsung menempelkan kartu khusus untuk masuk dengan kode tanggal jadian mereka. Selepas pintu terbuka lebar keduanya masuk bersamaan. Apartemen yang sangat mewah dan cantik ini merupakan hadiah dari Arav tepat di hari jadian mereka yang ke-1 bulan seminggu yang lalu.

Tanpa basa-basi wanita itu segera berlari kecil menaiki anak tangga menuju meja rias dan mengeluarkan beberapa dress cantik yang ditempelkan di depan tubuhnya. Sementara Arav duduk di tepi ranjang memperhatikan gerak-gerik wanitanya sambil meminum air yang ada di atas meja kecil.

"Wahh, cantik ya, Rav? Sumpah, kekasihmu ini memang jago sekali menghabiskan uang. Lain kali, belikan aku dress sama toko-tokonya aja biar gak boros, oke, Rav?"

Degh!

Arav langsung terkejut mendengar kata-kata Darra, untung saja dia tidak tersendak ketika sedang minum. Tatapan matanya begitu tajam menatap punggung Darra, wajah yang terlihat bahagia kini berubah menjadi datar.

"Kenapa sama mukamu, kok, sedih, Rav? Apakah ada yang salah denganku?" tanya Darra, memasang wajah jahil.

"Rav, Rav, Rav aja terus ... Iya, Rav, Rav, Rav!" sindir Arav, membuat Darra terkekeh. Melihat wajah kesal Arav, wanita itu segera menaruh kembali dressnya dan mendekati sang kekasih.

Darra duduk tepat di atas pangkuan Arav. Di mana pria tersebut segera memalingkan wajah tanpa ingin menatap sang kekasih. Darra tertawa lucu sambil melingkarkan kedua tangan di leher pria tercinta membuatnya sedikit kesal.

"Udahlah, sana. Jangan dekat-dekat, sumpah malas banget aku kalau udah dengar kata-kata itu. Berapa kali sih, aku bilang, aku gak suka kamu----"

Perkataan Arav terhenti ketika sang kekasih langsung membungkam bibirnya. Mereka melakukan permainan lidah dengan penuh cinta tanpa kekerasan. Sebenarnya, Darra sangat tahu kalau Arav tidak suka dipanggil nama. Dia lebih menyukai dipanggil 'Ayang' daripada nama yang tidak memiliki arti romantis sama sekali.

Kurang lebih lima menit mereka bermain, Darra menyudahi semua itu. Dia berdiri berniat untuk membersihkan tubuh ke kamar mandi, tetapi tangannya malah ditarik hingga terjatuh tepat di atas Arav dalam keadaan mereka tiduran.

Kedua bola mata saling memancarkan keindahan cinta mereka yang sangat manis. Tangan Arav perlahan mengelus rahang hingga ke belakang leher Darra membuat tubuhnya mulai merasa tegang. Dengan sedikit dorongan, bibir Darra kembali menyentuh bibirnya.

Tak sadar kini posisi mereka sudah bergantian, Arav berada di atas tubuh Darra dengan pandangan mereka yang tidak teralihkan sedikit pun. Napas sang wanita sudah mulai tidak beraturan ditambah dengan dada yang naik turun membuat mata sang pria langsung terfokus pada satu titik gunung kembar.

Tanpa harus berlama-lama, keduanya mulai terhanyut di dalam permainan ranjang panas yang penuh cinta. Terlihat sekali mereka begitu menikmati sentuhan demi sentuhan, tidak ada perlawanan dari Darra ataupun kekerasan dari Arav. Itu berarti mereka memang melakukan semuanya atas dasar cinta dan keinginan masing-masing.

1 jam 30 menit telah berlalu, mereka sudah puas dengan permainan membuat Darra dan Arav langsung mandi bersama. Tenang saja, ini hanya sekedar mandi tidak ada yang lain. Cukup satu atau dua kali bermain saja mereka sudah merasa senang. Setidaknya cinta di antara keduanya sudah tersalurkan di luar bukan di dalam mahkota milik Darra.

Selesai mandi, Arav kembali merapikan pakaian dibantu oleh Darra yang masih mengenakan baju berbentuk handuk. Senyuman di wajah keduanya tidak pernah pudar, apalagi cinta yang mereka miliki sangatlah luar biasa.

"Aduh, tampannya. Kekasihnya siapa sih, hem?" goda Darra dengan tatapan yang jahil.

"Kekasih Baby Darra yang cantik, imut, baik hati, ramah, dan ...." Arav menggantungkan ucapannya membuat Darra menjadi penasaran.

"Dan, apa?" tanya Darra.

"Dan full service, fiuhh ...." Arav membisikan kata-kata itu di telinga sang kekasih sambil meniup pelan membuat wajah Darra merah merona.

"Aaa ... Ayang!" pekik Darra, kesal. Arav terkekeh geli langsung memeluknya dengan erat sambil mencium pucuk kepala kekasih tercinta.

"Udah akhh, jangan ngambek lagi, jelek tahu. Aku pulang dulu ya, udah malam juga. Belum lagi jalanan dari sini ke rumah sepi dan gelap. Pokoknya, Baby harus baik-baik di sini. Jangan nakal, jangan bandel, jangan genit, dan jangan bukain pintu kalo ada orang gak dikenal. Oke? Terus juga harus makan yang teratur dan tepat waktu, istirahat yang cukup, jangan kerja berat-berat. Kalo ada apa-apa itu bilang, mau apa-apa harus ngomong. Intinya aku gak mau Baby kenapa-kenapa. Mengerti, 'kan?"

Perlakuan seperti ini selalu membuat Darra merasa sebagai wanita yang paling bahagia sedunia. Dia hanya mengangguk tersenyum menatap wajah tampan itu, lalu memejamkan mata sekilas ketika Arav mencium keningnya.

"Aku sangat-sangat mencintaimu, Baby."

"Aku juga sangat mencintai Ayang pake banget, banget, banget. Hihi ...."

Mereka tertawa bersama kembali berpelukan sekilas, kemudian Darra mengantarkan Arav sampai ke pintu keluar. Sang pria melambaikan tangan sambil tersenyum dengan sorot mata penuh cinta. Berbeda sama sang wanita yang terlihat murung karena ditinggal, masa-masa seperti ini selalu membuatnya takut. Namun, dia tetap saja harus tersenyum supaya tidak membuat sang kekasih kepikiran.

"Besok aku akan datang ke pesta!" teriak Darra ketika Arav sudah berjalan 3 meter darinya. Pria itu menoleh dan menganggukan kepala, lalu berjalan kembali meninggalkan Apartemen.

Darra masuk ke dalam Apartemen tak lupa untuk menguncinya. Dia mulai berjalan perlahan ke arah kamar dengan perasaan sedih akibat sang kekasih harus pulang ke rumah sehingga wanita tersebut kembali merasa kesepian.

Darra menghela napas kasar sambil membaringkan tubuhnya ke atas ranjang, lalu menatap langit-langit kamar dengan tatapan penuh makna.

Besok aku harus kembali menyiapkan hati melihat mereka berdua. Hahh, sampai kapan hidupku akan terus seperti ini?

...*...

...*...

...*...

...💜>Bersambung<💜...

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟

sabar ya dara

2023-11-29

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!