Pergi Dari Rumah

"Maafkan aku, Sya. Aku pahqm, pasti rasanya sakit banget dikhianati oleh orang yang kita cintai. Cuma, mau gimana lagi? Aku benar-benar gak bisa lagi meneruskan hubungan ini, rasa cintaku sama kamu sudah habis tak tersisa. Daripada aku memaksaan semuanya dan menyakiti kalian, lebih baik aku memilih salah satu dari kalian. Pilihan itu jatuh pada Darra, aku tidak bisa membohongi perasaanku jika memang Darralah wanita yang aku cintai serta wanita yang sangat mengerti diriku tanpa harus aku mengatakannya. Seandainya aku lebih mengenal Darra lebih dulu daripada kamu, kemungkinan aku tidak akan menyakiti kalian. Intinya, aku tidak bisa lagi mempertahankan rumah tangga ini lantaran aku juga ingin merasakan kebahagiaan bukan hanya dirimu!"

Arav benar-benar tidak tega mendengar suara tangisan Tasya yang terus meraung untuk meminta supaya sang suami tidak meninggalkannya. Ingin rasanya dia memeluk sang istri dan menenangkan seperti tadi.

Hanya saja apabila Arav melakukan itu, sama halnya dia akan kembali memberikan harapan pada sang istri. Sehingga pria itu harus belajar melihat semua ini supaya tidak lebih menyakiti salah satu dari mereka.

Tasya yang sudah tidak tahu harus bagaimana, kembali ke kamar dan menghancurkan apa pun barang yang ada di dekatnya sambil berteriak.

Arav yang mendengar amukan Tasya membuat hatinya semakin terluka. Bukan ini yang dia inginkan dari rumah tangga mereka, tetapi Tuhan telah memberikan rencana lain supaya keduanya berpisah.

Pria itu tidak masalah jika memang Tasya akan membencinya, asalkan jangan Darra yang akan dia benci karena wanita itu tidak bersalah sama sekali. Hubungan ini dapat terjadi pun akibat campur tangan Tasya yang memperkenalkan mereka berdua, hingga tanpa sadar sang istri yang telah memberikan umpan kepada sang suami. Sampai pada akhirnya kedekatan mereka telah memjadi bumerang pada rumah tangga sendiri.

"Apa pun yang terjadi hari ini, gue gak akan pernah terima! Pokoknya Arav selamanya akan menjadi milik gue, tidak boleh ada yang memilikinya selain gue, titik! Jika memang da wanita yang ingin mencoba merampasnya, maka gue akan bertekad untuk menghancurkan semua kehidupannya. Lu lihat aja nanti, gue akan pastikan lu hancur di tangan gue sendiri, akhhh ...."

Tasya berteriak sekeras mungkin sambil terus melempar apa pun yang ada di dekatnya hingga hancur tak tersisa. Semua yang terjadi hari ini bagaikan mimpu buruk untuk wanita model itu.

Seandainya waktu dapat dirubah kembali, kemungkinan Tasya tidak akan lagi menolak ajakan sang suami untuk memiliki anak serta memperhatikan runah tangganya. Untuk masalah pekerjaan, Tasya dapat mengambilnya seminggu 2 sampai tidak kali terpenting ruma tangganya dapat diselamatkan. Namun, sayang sekali. Nasi sudah menjadi bubur, sampai kapan pun tidak akan mungkin kembali seperti semula.

Inilah penyesalahan Tasya yang tidak dapat diungkapkan kepada Arav. Dia lebih memilih menyalahkan wanita yang telah merebut sang suami hingga lupa akan kesalahan sendiri yang tidak becus mengurus suami sendiri.

...💜💜💜...

Tepat di jam 2 malam, suasana sudah mulai membaik. Tasya sudah tidak terdengar mengamuk seperti tadi, itu berarti dia telah lelah mengeluarkan energi untuk melampiaskannya.

Sementara Arav sedang menceritakan semua keadaan rumah pada sang kekasih. Di mana Darra semakin bersalah setelah mendengar semua penjelasan dari kekasihnya ini.

Rasa bersalah semakin besar ketika Darra menjadi salah satu faktor hancurnya rumah tangga sahabatnya sendiri. Namun, tidak ada cara lain. Jika memang Tuhan tidak merestui hubungan mereka pasti semua ini tidak akan pernah terjadi, apalagi Arav bukan tipe pria yang mudah untuk digoda wanita. Namun, semua terjadi pun atas campur tangan Tuhan yang memberikan peluang untuk mereka bersama.

Arav telah memutuskan bahwa besok harus sudah pindah dari rumah ini ke Apartemen dan tinggal bersama Darra untuk sementara waktu. Tidak peduli rumah ini miliknya atau bukan, terpenting dia harus menghindari Tasya karena bagaimana pun sang suami telah menjauhkan talak padanya.

Intinya Arav ingin segera mengurus semua perceraian itu. Suka tidak suka semua harus berakhir demi kebaikan semuanya dan dia secepatnya akan menikahi sang kekasih. Tidak peduli apa kata orang nanti, terpenting kebahagiaan keduanya hanya mereka yang tahu.

Tidak tahu Darra harus senang atau sedih setelah mengetahui bahwa Arav telah menempati janjinya untuk tidak meninggalkan sang kekasih dan akan menikahinya setelah urusan semua selesai. Namun, dia takut apabila Tasya mengetahui tentang hubungan gelap mereka apakah tidak akan menimbulkan kebencian antar sahabat? Cuma, tidak ada cara lain. Jika mereka berani berbuat, maka mereka pun harus berani menerima semua resiko yang akan terjadi ke depannya.

Darra hanya meneteskan air mata sambil meminta maaf kepada Tasya, lantaran semua ini terjadi karena dia yang tidak sanggup menjaga kepercayaan sahabatnya sendiri.

Ya, sebenarnya bukan sepenuhnya salah Darra juga. Namanya wanita dan pria apabila dekat tanpa ikatan tetap saja serapat apa pun mereka menjaganya, semua itu akan tumbuh be*nih-be*nih cinta yang ada di hati. Sehingga kejadian seperti ini akan sering terjadi.

Setidaknya Darra tidak merebut Arav dari Tasya. Mereka sama-sama saling mencintai tanpa ada paksaan tanpa adanya saling tebar pesona. Semua mengalir begitu saja seperti garia tangan yang telah Tuhan berikan pada mereka tentang perjalanan cinta keduanya.

...💜💜💜...

Pagi hari pukul 8. Arav dan Tasya sudah bangun. Wajah mereka terlihat kurang tidur satu sama lain, apalagi sang wanita yang terlihat sembab akibat semalaman menangis. Namun anehnya, mereka tidak ada tegus sapa seperti biasanya.

Tasya yang semalaman mengamuk tidak ingin ditinggalkan, setelah melihat Arav membereskan pakaian dan barang-barang miliknya malah memilih berdiam diri sambil merias wajah seperti tidak ada apa-apa yang terjadi.

Sedikit curiga sih, tetapi Arav malah merasa senang itu berarti Tasya telah mengikhlaskan rumah tangga mereka yang sudah tidak dapat dipertahankan kembali.

Arav langsung berpamitan pada Tasya, tak lupa kembali meminta maaf atas semua yang telah terjadi. Wanita itu hanya terdiam tanpa menjawab satu kata pun. Semua itu terlihat jelas ketika kekecewaan yang sangat besar bersarang di dalam sorotan mata mantan istrinya.

Tanpa berlama-lama, Arav pun pergi meninggalkan rumah dengan membawa dua koper berukuran sedang. Dia hanya membawa barang secukupnya dan yang penting saja selebihnya ditinggal.

Arav pergi membawa mobil kesayangan meninggalkan rumah yang dibelinya dulu, padahal di dalam rumah itu terdapat banyak kenangan manis yang sulit untuk dilupakan. Akan tetapi, daripada bertahan lebih menyakiti lebih baik pergi dan lepaskan semua itu supaya tidak semakin menyakiti dua wanita yang penting di dalam hidupnya.

Tanpa Arav ketahui, ternyata Tasya terdiam bukan berarti telah mengikhlaskan semua yang terjadi di antara mereka, melainkan dia ingin sedikit mengecoh mantan suaminya supaya mengetahui ke mana dia akan pergi dan siapa wanita yang akan menggantikan posisinya.

Sayang sekali, Arav tidak menyadari semua itu hingga Tasya berhasil mengikutinya sampai ke Apartemen milik Darra. Apakah yang terjadi selanjutnya? Saksikan terus kisah cinta segitiga di antara mereka.

...*...

...*...

...*...

...💜>Bersambung<💜...

Terpopuler

Comments

Chaning

Chaning

itu nmnya merebut elah

2023-11-20

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!