Hubungan Dika & Tasya

"Sudahlah, Sya. Arav itu bukanlah suami yang baik untukmu. Dia juga udah mengecewakanmu dengan berselingkuh sama sahabatmu sendiri. Terus apa yang kamu pertahani darinya? Kamu tuh cantik, kamu pintar, kamu se*xy, bahkan kamu juga bisa cari uang sendiri. Lantas kenapa kamu harus jadi pengemis hanya untuk membuat Arav kembali? Apa aku saja tidak cukup untuk menggantikan keberadaan Arav? Aku janji, Sya, aku akan bertanggung jawab atas semua kehidupanmu. Aku akan bahagiakanmu lebih dari Arav, asalkan kamu mau melepaskan dia dan hidup bersamaku!"

Kata-kata yang Dika ucapkan ini sangat mengejutkan untuk Tasya. Wanita itu tidak menyangka jika sahabat atau rekan kerjanya selama ini juga mengharapkan dirinya. Dari semua ucapan yang diutarakan pertanda bahwa ternyata pria tersebut telah menyimpan perasaan pada mantan istri Arav.

Entah, mulai kapan Tasya sendiri pun sedikit terkejut atas apa yang dikatakan Dika hari ini padanya. Namun, sang wanita harus menyangkal semua pembicaraan supaya tidak keluar dari topik yang seharusnya.

"Lu apa-apaan sih, Dik! Di sini gue sedang bahas hubungan gue sama Arav. Terus kenapa lu tiba-tiba ngomong kaya gitu, hahh? Jangan bilang lu juga ingin gue sama Arav berpisah, iya?" tanya Tasya, sorotan mata terlihat begitu tajam dipenuhi oleh amarah ketika mengetahui apa yang Dika rasakan padanya.

"Apa lu lupa, Sya? Beberapa kali kita pernah tidur bareng, kita happy bareng sampai lu melepaskan semua rasa lelah itu bersama gue. Oke, gue tahu. Gue hanya patner kerja lu, tapi apa gak ada perasaan sedikit saja untuk gue, Sya? Setelah semua yang kita lewati, apa lu sama sekali gak mencintai gue?" tanya Dika, wajahnya begitu serius menatap Tasya hingga pandangan mata tidak beralih sedikit pun dari mata wanita yang sangat dia cintai.

"Cukup, Dik! Gue ke sini mau minta tolong sesuai perjanjian kita. Lu bilang apa pun yang gue inginkan lu akan usahakan asalkan gue bahagia. Terus kenapa sekarang kaya gini? Asal lu tahu ya, cinta gue hanya untuk Arav, hanya Arav, ngerti lu! Jadi, jangan pernah berharap kalo gue bakalan balas cinta lu. Untuk masalah kita tidur itu cuma karena kejadian tidak di sengaja. Itu pun dalam keadaan gue mabuk, bukan murni karena gue suka sama lu. Harusnya lu mikir, dari mulai kita SMK gue sama lu itu cuma teman, gak lebih! Lu harusnya sadar, Dik. Lu bisa dapetin wanita yang jauh lebih dari gue, apalagi patner kerja kita banyak. Lu tinggal milih, terus kenapa harus gue?"

Perkataan Tasya tanpa disengaja telah melukai hati Dika. Pria itu merasa apa yang selama ini dilakukannya untuk membuat sang wanita senang, tidak berarti apa-apa. Dia sengaja dimanfaatkan oleh patner kerja yang selama ini telah dianggap sebagai idola yang telah berhasil mengisi hati yang kosong.

Akan tetapi, dengan cara seperti ini. Dika malah semakin membrontak untuk benar-benar mampu menaklukkan wanita keras kepala seperti Tasya. Dia tidak ingin kalah dengan Arav, jika memang pria tersebut tidak mampu memiliki Tasya sebagai pendamping setidaknya rasa akan wangi tubuh harus bisa dinikmati. Dikarenakan hanya dengan cara itu sang pria mampu menarik ulur Tasya untuk tidak semena-mena padanya.

"Lu mau tahu alasan gue kenapa dari sekian banyak model yang pernah jadi patner gue bahkan banyak yang lebih dari lu, tapi gue tetap memilih lu? Jawabannya satu yaitu, karena gue cintanya sama lu bukan sama yang lain, paham! Gue rela melakukan apa pun buat lu itu demi membuat lu bahagia. Gue gak peduli dengan perasaan gue saat ini ketika gue harus menyatukan lu dengan Arav, padahal kesempatan gue banyak untuk ngerebut lu. Cuma gur gak mau itu! Gue pengen lu bahagia bersama gue, maka dari itu gue rela jadi patner lu selagi gue bisa sama-sama terus sama lu. Paham 'kan?

Tasya yang tidak menggubris pembicaraan tersebut, memilih untuk terus minum untuk menghilangkan rasa penat dan setres yang ada di pikirannya saat ini.

Tasya mengira datang ke Apartemen Dika akan membuatnya jauh lebih tenang dan lega karena pria itu memiliki rencana jauh lebih baik darinya untuk mengembalikan Arav. Namun, nyatanya tidak. Dia malah dibuat lebih pusing ketika beberapa kali Dika terus meyakinkan bahwa perasaannya itu tidak main-main dan bukan sekedar patner kerja.

Hanya saja, Tasya yang memang beberapa kali mengetahui semua itu cukup menganggap bahwa apa yang dikatakan sang pria hanyalah omong kosong. Maklum saja, Dika ini adalah seorang model yang cukup pintar mengelabuhi mangsanya. Akan tetapi, Tasya memang sudah menjadi target sebelum dia terjun menjadi seorang model.

Dika dan Tasya pernah satu SMK bareng. Di situ sang pria sudah mengagumi akan kecantikan sang wanita, hanya karena pada waktu itu Dika berpenampilan masih pada jaman anak sekolah yang culun. Dia sering kali kena bully dengan semua teman sekolah dan tanpa disengaja Tasya menolongnya.

Mulai saat itulah be*nih-be*nih cinta tumbuh di hati Dika. Pada akhirnya Tuhan malah mempersatukan mereka kembali dengan pekerjaan ini, sehingga sang pria memiliki banyak waktu untuk mendekati sang wanita untuk menarik perhatiannya.

Dika tidak peduli Tasya sudah menikah atau tidak, terpenting dia ingin selalu ada didekatnya. Maka dari itu, apa pun yang diperlukan pasti sang pria akan selalu ada untuk sang wanita. Sampai-sampai beberapa kali mereka mabuk bersama hingga tidur dalam keadaan tidak menggunakan sehelai pun kain yang menutupi tubuh selain selimut.

Anehnya, Tasya tidak ada kapok-kapoknya memiliki teman seperti Dika. Seharusnya beberapa kali dijebak dia sadar bahwa sang pria ini suatu saat akan menaruh hati, tetapi dia tidak peduli. Intinya Dika dapat membantu untuk mempertahankan rumah tangga bersama Arav itu sudah lebih dari cukup.

Dari sini sudah terlihat bukan, sebenarnya yang lebih dulu mengkhianati cinta pernikahan bukanlah Arav. Melainkan Tasya sendiri, tetapi hubungan mereka berdua ini terlalu diselimuti oleh pekerjaan sehingga Arav tidak mengetahui niat busuk Dika pada patner kerjanya dan niat Tasya untuk memaafkan sang pria supaya terus membantu mempertahankan rumah tangga mereka.

Tasya yang sudah jengah dengan pembicaraan Dika padanya langsung berpamitan untuk menghindari kejadian yang akan terjadi pada mereka. Sang wanita tidak ingin mengulang kesalahan dulu karena sempat mengkhianati sang suami.

"Dahlah, percuma gue ke sini. Mendingan gue cabut aja, lagi pula lu gak akan bisa kasih gue solusi gimana caranya supaya Arav bisa percaya sama gue lagi. Intinya gue cuma cinta sama Arav dan lu hanya patner kerja gue, paham! Sekali lagi gue ingetin sama lu, apa yang kita lakukan pada waktu itu hanya kebetulan bukan berarti gue mau tidur sama lu. Sampai kapan pun lu gak akan bisa miliki gue lantaran gue hanya milik Arav. Gue pamit, bye!"

Tasya pergi begitu saja dalam keadaan tubuh yang sedikit oleng, tetapi masih kuat untuk menyetir mobil sampai rumah. Sementara itu, Dika hanya mampu berteriak kesal melihat kelakuan sang wanita yang dari dulu memang sering kali memanfaatkan dirinya demi kepentingan sendiri. Namun, lihat saja nanti. Sang pria berjanji, suatu saat nanti dia pasti akan merebut kembali apa yang menjadi miliknya.

...*...

...*...

...*...

...💜>Bersambung<💜...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!