Selingkuh Dengan Sahabat

Arav masuk ke dalam Apertemen dengan seorang wanita yang tidak asing dari pandangan Tasya. Sayangnya dia tidak begitu melihat jelas siapa wanita itu.

"Akhh ... Si*al, gue gak kelihatan wajah tuh, cewek gatel. Cuma dari bentuk tubuh sama rambutnya kaya gak asing deh, tapi siapa? Akhh, bodo amat. Gue harus pastiin semua itu lebih dulu, baru gue dobrak tuh, pintu!"

Tasya langsung pergi menuju lantai satu untuk mencari informasi tentang siapa saja yang tinggal di Apartemen tersebut. Sebenarnya wanita itu bisa saja mendobrak langsung siapa yang ada di dalam, cuma untuk lebih memastikan semuanya supaya tidak keliru dia memilih untuk mencari tahu Apartemen milik siapa yang Arav kunjungi.

Sesampainya di depan meja resepsionis, tanpa berlama-lama Tasya langsung to the point untuk menanyakan semua itu dengan sangat jelas.

"Permisi, Mbak. Saya mau nanya Apartemen nomor sekian di lantai sekian itu atas nama siapa, ya? Apakah itu milik Tuan Arav?"

"Sebentar ya, Nyonya. Saya cek dulu data-data yang ada di komputer. Mohon ditunggu sebentar," ucap resepsionis dengan sangat lembut. Tasya hanya menganggukan kepala sambil memperhatikan wanita tersebut yang sedang mengecek semua data Apartemen di layar komputer.

"Nomor Apartemen sekian di lantai sekian itu memang awalnya milik Tuan Arav, tetapi setelah Apartemen itu diberikan kepada Nyonya Darra Putri Wijaya bulan lalu sebagai hadiah anniversary hubungan mereka yang ke-1 bulan sekarang sudah atas nama Nyonya Darra. Hanya saja, Tuan Arav sering kali mengunjungi Apartemen Nyonya Darra. Sebelumnya maaf, apakah Nyonya ini keluarga dari Tuan Arav atau Nyonya Darra? Jika benar, saya bisa menghubunginya untuk memberitahu tentang keberadaan Nyonya."

Hati Tasya benar-benar syok ketika mendengar bahwa apa yang telah diduganya ternyata benar adanya. Jika Arav dan Darra ternyata telah memiliki hubungan spesial kurang lebih dua bulan ini.

Sungguh, Tasya sudah kecolongan dan tidak menyangka apabila sahabat yang dia duga adalah wanita baik-baik, ternyata adalah ular berbisa yang sudah menggigitnya.

Tanpa berkata apa-apa, Tasya pergi begitu saja kembali ke Apartemen Darra dan langsung mengetuk pintu tanpa bersuara. Ingin sekali tangan wanita itu mengacak-ngacak wajah sahabatnya yang telah menusuknya dari belakang. Dia sudah tidak terima akan perbuatan mereka yang di luar batas.

Ternyata oh, ternyata. Tasya baru menyadari bahwa sang suami akhir-akhir ini pulang larut malam itu karena Darra. Pantas saja dia sudah jarang sekali ingin berhubungan dengan alasan lelah, padahal dulu Arav selalu menyentuhnya tanpa mandang kata lelah. Itu artinya hubungan mereka sudah sangat jauh melebihi hubungan suami-istri atau perselingkuhan biasa.

Baru pintu Apartemen terbuka lebar bersamaan dengan keluarnya Darra, Tasya langsung masuk ke dalam dan menampar kencang pipi sahabatnya hingga hampir saja terjatuh ke lantai jika Arav tidak segera menangkapnya.

"Apa-apaan ini, Sya? Kamu ngapain ke sini, hahh? Jangan bilang kamu sengaja mengikutiku, iya!" bentak Arav sambil memeluk Darra.

"Sudah cukup, Rav. Jangan berteriak, ini di Apartemen jangan buat kegaduhan. Aku tidak ingin kita menjadi pemberitaan yang jelek, kasihan karier Tasya yang sedang naik. Lebih baik kita bicarakan semuanya baik-baik dengan kepala dingin, tidak perlu memakai kekerasan," ucap Darra. Suaranya begitu lembut, tanpa peduli luka yang ada di sudut pipi sebelah kiri.

"Alaahh, basi. Gak usah sok bijak lu, lintah! Gue udah tahu semuanya tentang kalian, gue benar-benar gak nyangka. Gue kira lu wanita baik-baik, nyatanya? Cihh ... Lu sama seperti wanita di luar sana yang rela menjelajahi tubuhnya sendiri demi merebut laki orang, menjijikan!" sahut Tasya, menatap tajam ke arah Darra yang saat ini hanya terdiam membalas tetapannya.

"Cukup, Sya, cukup! Berapa kali aku bilang, jangan salahkan Darra. Dia tidak bersalah, tapi aku yang salah!" pekik Arav membuat Darra menutup Apartemen sebelum semua penghuni mendengar keributan mereka. Tak lupa dia memasang kedap suara supaya apa yang dibicarakan tidak sampai terdengar ke luar.

Suara tepukan tangan Tasya bergema di Aparteme Darra diiringi oleh senyuman penuh arti. Sebisa mungkin sang kekasih mencoba untuk menenagkan Arav yang terlihat mulai terbawa suasana hingga hati mereka menjadi panas.

"Hebat, sungguh hebat! Di depanku kalian pintar sekali memainkan sandiwara, ternyata di belakangku sama-sama menjijikan. Gak yang laki, gak yang perempuan sama-sama murahan!" teriak Tasya membuat Arav hampir mengangkat tangannya apabila Darra tidak menahannya.

"Tahan emosimu, Rav. Mau bagaimana pun Tasya itu adalah orang yang kamu cintai, kalian sudah bersama jauh lebih lama dariku, jadi aku mohon jangan melakukan hal yang akan membuatku hilang respeck sama dirimu. Mengerti!" ucap Darra menasihati sang kekasih.

"Tapi, Sayang. Dia sudah merendahkan---"

Darra menggelengkan kepala berulang kali membuat Arav terpaksa harus menyudahi semuanya demi sang kekasih. Inilah yang Arav tidak suka, lantaran kekasihnya selalu merendah dan menerima semua hinaan dari Tasya. Namun, dia pun tidak dapat berkutik jika Darra sudah mengatakan tidak.

Akan tetapi, Tasya yang sudah gatal dan mulai tidak terkontrol melihat mereka berdua sedekat itu langsung saja menjambak rambut Darra hingga dia mengeluh kesakitan.

"Mam*pus lu, hahh! Gue gak akan membiarkan lu dekat-dekat sama laki gue, pokoknya sampai kapan pun gue gak akan pernah ngelepasin Arav buat lu, ja*lang!"

Arav yang melihat Darra kesakitan akibat di siksa habis-habisan oleh Tasya segera menolongnya hingga tidak sengaja mendorong wanita itu. Jika tidak begitu, sang kekasih akan habis di tangan mantan istri.

"Akhhh ... Berani-beraninya kamu membela wanita ja*lang itu, Sayang. Sungguh, tega kamu, Rav, tega! Pokoknya aku tidak sudi berpisah sama kamu, jika aku tidak bisa mendapatkanmu maka dia juga tidak boleh mendapatkanmu!"

Tasya kembali bangkit, lalu menjambak rambut Darra kembali bahkan sampai menghempaskannya ke tembok dan membuat kepala sang kekasih terluka.

Sungguh, malang sekali nasib Darra. Wajahnya sudah habis oleh amukan Tasya membuat Arav segera memanggil security untuk mengamani mantan istrinya ini. Selepas itu, dia langsung membawa sang kekasih ke rumah sakit terdekat karena kondisinya benar-benar cukup parah.

Arav tidak tega melihat Darra sudah pingsan dengan keadaan wajah sembab, kepala serta dahi mengeluarkan da*rah. Dia merasa sudah gagal untuk melindungi wanita itu dari amukan mantan istrinya. Namun, bagaimana lagi. Entah kekuatan dari mana yang Tasya dapatkan sampai mantan suami sendiri tenaganya kalah kuat.

"Bertahanlah, Sayang, aku mohon. Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit, aku mohon, bertahan, Sayang. Aku akan selalu ada di sampingmu aku janji, aku janji!"

Arav meneteskan air mata ketika melihat kekasih hati yang dia cintai telah terbujur lemas dalam keadaan pingsan.

"Tasya benar-benar keterlaluan, aku sudah tidak bisa lagi berlama-lama dengannya. Pokoknya apa pun yang terjadi aku tetap harus segera bercerai darinya dan akan menggantikan setiap tetes air mata juga penderitaan yang Darra alami saat ini!"

Itulah tekad Arav saat ini. Segala cara akan dia lakukan demi berpisah dari Tasya, tidak peduli apa yang akan terjadi padanya dia sudah siap menerima semua resiko selagi hidupnya masih ada Darra, Arav tidak akan pernah takut dengan apa pun.

Hanya satu yang Arav bingungin sekarang, kenapa Darra diam saja ketika Tasya menyakitinya. Padahal dia dapat membalas semua itu, tetapi sang kekasih memilih untuk berdiam diri.

Semua itu akibat rasa bersalah yang besar terhadap Tasya karena ulahnya hubungan mereka sampai hancur berantakan. Kemungkinan besar Darra juga sengaja tidak membalas perbuatan wanita itu sebab ini sudah sepantasnya dia terima atas perbuatannya tercela yang merebut laki orang.

...*...

...*...

...*...

...💜>Bersambung<💜...

Terpopuler

Comments

Cita Solichah

Cita Solichah

haha.. resepsionisnya lengkap bener ya ksih infonya. smpi urusann hadiah aniv keberapa jg paham.. kl semua resepsionis ksh info selengkap itu gk perlu ada hacker deh/Facepalm/

2024-09-10

0

Anonymous

Anonymous

mantap jiwa tasya...jgn kasih kendor

2023-11-19

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!