Kecemburuan Darra

"Sayang!" pekik Tasya menjulukan tangan mengharapkan sang suami akan menolongnya, tetapi tidak.

Arav tidak menggubris panggilan Tasya dan memilih menyelamatkan seseorang yang tenggelam. Dengan langkah cepat, pria itu berlari, lalu berenang mencapai titik tertentu di mana orang itu sudah hampir pingsan.

"Darra?" pekik Arav, terkejut ketika orang yang dia selamatkan ternyata adalah sang kekasih.

"Hai, Ayang. Kenapa? Bingung ya, aku ada di sini, hem?" Darra mengalungkan kedua tangan ke leher Arav sambil tersenyum. Ternyata wanita itu hanya berpura-pura tenggelam untuk menarik perhatian sang kekasih.

"Jangan bilang kamu ngintilin aku sama Tasya?" tanya Arav tak percaya akan tingkah konyol kekasihnya ini.

"Iya, kalo gak gitu gimana aku tahu kekasihku ini ngapain aja di sini. Apakah senang jauh dariku atau tidak, ternyata aku salah. Ayangku terlihat bahagia bersama istrinya, jadi ya, sudah aku balik, oke?"

Arav mempereratkan pelukan tangan di bawah air, membuat Darra sedikit melirik Tasya yang sudah berdiri dan menatap ke arah mereka.

"Cukup, Ayang. Di sini sudah banyak orang, lebih baik lakukan sandiwara atau istrimu akan mengetahui hubungan kita," ucap Darra, wajahnya sedikit ketakutan.

Arav mengangguk lalu menggendong sang kekasih di mana Darra berpura-pura pingsan demi meyakinkan semua orang yang ada di tepi pantai.

Mata Tasya membelalak ketika suaminya berjalan sambil menggendong Darra. Sungguh, dia tidak menyangka apabila wanita yang hampir tenggelam dan hanyat terbawa harus pantai adalah sahabatnya sendiri.

"Da-darra? Ko-kok, bisa ada Darra di sini, Sayang? Kenapa dia ada di sana? Apa maksudnya ini?" tanya Tasya, bingung.

"Lebih baik kita bawa ke penginapan dulu, nanti kalo dia udah sadarkan diri baru kita tanya pelan-pelan. Kasihan dia!" titah Arav, mau tidak mau diangguki oleh sang istri.

Mereka berdua langsung pergi ke penginapan yang tak jauh dari lokasi kejadian, sedangkan Darra mendengar setiap percakapan yang mereka katakan.

Maaf aku sudah mengacaukan liburan kalian. Aku sendiri juga gak tahu, kenapa aku bisa senekat ini untuk menganggu kalian. Perasaanku benar-benar gak enak, rasa takut akan kehilangan suamimu selalu menghantuiku, Sya. Aku bingung, bagaimana aku bisa lepas dari hubungan ini jika cintaku semakin hari semakin bertambah untuknya. Kalo memang Arav tidak bisa mengambil sikap tegas, biarlah aku yang mengakhiri ini semua!

Batin Darra berbicara dengan perasaan yang terasa menyakitkan. Jangankan dia, Arav sendiri pun bingung harus seperti apa mengakhiri semua itu. Sesampainya di tempat penginapan, Tasya langsung menggantikan pakaian Darra dengan pakaiannya sesuai perintah sang suami. Sedikit kesal sih, tetapi apa boleh buat? Sang istri tidak berani membantah sang suami karena takut liburan ini akan gagal.

Semua selesai, Darra pura-pura bangun dan terkejut ketika melihat mereka berdua ada di depan matanya. Tasya yang tidak ingin basi-basi segera menanyakan apa yang ingin ditanyakan.

Darra sebisa mungkin menjawab dalam keadaan tenang, hingga membuat sahabatnya percaya bahwa dia ke sini bersama atasannya untuk menemui kolega bisnis. Akan tetapi, bos tersebut dan asisten pribadi pulang lebih dulu karena ada urusan mendadak.

"Makanya lain kali hati-hati, kalo gak bisa renang jangan ke tengah-tengah. Untung ada suamiku, kalo gak ada pasti kamu sudah tinggal nama, Dar, Dar."

Darra hanya terkekeh ketika Tasya mengocehinya. Selepas itu, Arav mengajak mereka makan bersama. Selesai sang kekasih berpamitan untuk kembali ke penginapan karena besok sudah harus pulang. Namun, semua itu hanya tipu muslihatnya saja untuk mengelabuhi dua orang tersebut.

Wanita itu akan terus mengawasi sang kekasih dari jarak jauh. Apakah Arav masih peduli dengan Tasya dan diam-diam ingin mencoba memperbaiki semua itu atau sesuai perkataannya jika ini merupakan liburan terakhir untuk mereka?

...💜💜💜...

Keesokan harinya, Darra mulai menjadi mata-mata sang kekasih dengan pakaian khusus penyamarahan demi menghindari semua identitasnya dari mereka berdua.

Jika dibilang Darra mencari penyakit ya, memang. Akan tetapi, tidak ada cara lain. Dari sini wanita tersebut akan tahu bagaimana cara Arav bersikap pada sang istri. Jika semuanya terlihat romantis itu berarti dia harus segera mundur, tetapi kalau biasa saja besar harapan janji yang diucapkan sang kekasih akan terwujud.

Sehari ini terlihat aman, tetapi hari kedua kemesraan Arav dan Tasya yang sedang memadu kasih di dalam pantai berhasil membuat hatinya sangat sakit. Mereka melakukan semua itu tanpa rasa malu akan lingkungan sekitar, seakan-akan mereka sedang menunjukkan bahwa kisah cinta mereka sangatlah manis.

Kamu bilang, ini adalah liburan terakhirmu dengan Tasya. Nyatanya? Kamu malah membuktikan pada semua orang bahwa kalian tidak akan pernah pisah untuk selamanya. Terbukti, 'kan? Sesabar apa pun aku, yang namanya pelakor tetaplah pelakor tidak akan mungkin bisa menjadi wanita satu-satunya. Terima kasih, Rav. Pemandangan ini membuatku mengerti, sudah seharusnya aku mundur sejak kemarin, cuma bod*dohnya aku tetap bertahan dengan laki-laki yang jelas suami orang. Haha ... Sungguh miris nasib cinta pertamamu, Darra. Kenapa juga aku bisa menjadikan suami orang cinta pertamaku, sementara di luaran sana banyak duda kaya, duda baik, duda tampan, dan masih banyak lagi. Aku tinggal pilih, tanpa harus terlibat di dalam rumah tangga seseorang. Hahh ... Sudah waktunya aku pulang, sekali lagi terima kasih, Rav. Kamu sudah membuatku sadar!

Seperti itulah isi hati Darra saat ini. Dia begini bukan berarti marah ataupun kecewa terhadap sang kekasih, melainkan rasa cemburu yang tidak mampu ditahannya. Sehingga pikiran mulai bercadang dan membuatnya sakit sendiri.

Seharusnya jika memang Darra sudah mengetahui semua itu, tidak perlu menjadi mata-mata yang mana malah menyakiti hatinya sendiri. Lebih baik lepaskan saja demi menjaga hati supaya baik-baik saja. Namun, apa boleh diperbuat? Rasa cemburu memang membutakan semuanya.

Darra berlari sambil menyeka semua air mata pulang ke penginapan untuk membereskan pakaian dan keperluannya. Selepas itu, dia memesan tiket tanpa harus memberitahu Arav terlebih dahulu. Selesai semuanya, Darra pergi ke bandara dalam keadaan wajah datar sesekali menghapus sisa air mata yang runtuh.

Wanita itu menatap ponselnya, melihat notifikasi sosial media semua yang Tasya upload mengenai liburan mereka berdua. Air mata kembali menetes melihat kemesraan pasangan suami-istri yang seharusnya Darra bahagia. Dengan begitu dia segera lepas dari hubungan terlarang tersebut. Namun, apa daya rasa cemburu berhasi mengacak-acak hatinya hingga tak tersisa.

Dengan berat hari, Darra mengambil SIM CARD dan membuangnya di jalan penuh rasa kesal disertai amarah. Dia tidak terima karena menurutnya Arav telah mengingkari janji, padahal semua itu masih dalam batas wajar dalam hubungan suami-istri.

Seperginya Darra, Arav mencoba menghubunginya sayang sekali ponsel sang kekasih tidak aktif. Rasa panik mulai melanda kecemasan hatinya. Hanya saja pria itu berusaha menyembunyikan semua supaya Tasya tidak mencurigainya.

Tasya kembali mengalihkan pikiran sang suami supaya tidak punya waktu untuk mencari tahu kabar tentang kekasihnya. Di rasa kecemasan sudah tidak dapat dibendung, Arav memutuskan besok pagi mereka harus segera pulang dengan alasan ada meeting mendadak.

Sedikit ada percekcokan, tetapi akhirnya mereka pulang bersama pada pagi hari. Setelah mereka sampai di bandara dan baru saja turun dari pesawat, Arav segera berpamitan untuk pergi lebih dulu takut telat. Sementara Tasya, hanya memasang wajah cemberut sedikit kesal.

Liburan yang seharusnya bahagia pulang dengan membawa senyuman, kini malah sebaliknya. Namun, tak apa karena tanpa di sengaja Tasya bertemu dengan Dika yang entah habis dari mana sampai akhirnya mereka pergi bersama.

Wajah tegang Arav sudah tidak dapat dikondisikan kembali. Dia begitu panik, takut sang kekasih kenapa-kenapa karena pria itu tidak mengetahui apa yang telah terjadi pada hatinya.

Arav tidak menemukan Darra di mana-mana sampai akhirnya memutuskan untuk pergi ke kantor sang kekasih. Namun, baru sampai di dekat gedung kantor tiba-tiba dia dikejutkan oleh sesuatu yang hampir membuat jantungnya terhenti.

...*...

...*...

...*...

...💜>Bersambung<💜...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!