Sebuah bukti yang ada di ponsel Tasya berhasil membuat Arav menjadi salah paham kepada Darra. Melihat foto sang kekasih bercum*bu dengan pria lain membuatnya langsung terbakar api cemburu.
Tasya tersenyum melihat reaksi Arav yang begitu marah atas kepengkhianatan yang mereka lalukan padanya. Dia tidak terima karena Darra berhasil membohonginya bahkan tidur bersama pria lain.
Akan tetapi, Arav berusaha keras untuk tidak mempercayai semua itu begitu saja dengan bukti yang Tasya berikan. Namun, wanita tersebut tidak tinggal diam. Ternyata dia sudah menyiapkan semua rencana A sampai Z hanya demi membuat mantan suaminya ini kembali mempercayainya.
"Dari mana kamu dapet semua bukti itu? Kenap bisa di ponselmu ada foto-foto Darra dengan pria lain? Katakan padaku, apa maksud dari bukti ini, Tasya!"
"Tenanglah, Arav. Aku tidak berbohong, semua ini kenyataan. Darra memang sudah mengkhianati cintamu. Waktu itu, aku tidak sengaja meminjam ponsel Darra. Kemudian aku menemukan satu galeri yang sangat mencurigakan, di saat aku punya kesempatan akhirnya aku buka galeri itu dan inilah isinya. Aku juga bingung, kenapa bisa waktu itu aku kepikiran soal ini. Ternyata ini sangat berguna untukmu, jadi tidak sia-sia dong, aku memindahkan semua bukti tersebut. Sampai sini kamu percaya 'kan, bahwa Darra itu bukan wanita yang baik untukmu. Dia hanya ingin memanfaatkan kebaikanmu untuk mengambil semua hartamu. Buktinya dia kabur dengan kekasihnya itu karena saat ini Darra sedang mengandung anaknya!"
Degh!
Mendengar semua penjelasan dari Tasya, membuat Arav terdiam mencerna semua perkataan itu. Jika Arav tidak termakan api cemburu, kemungkinan besar dia mampu melihat bahkan mengetahui dari cara penjelasan mantan istrinya saja sudah sangat tidak jelas.
Sayangnya, Arav sudah kebakaran jenggot akibat melihat foto-foto yang membuat hatinya merasa panas. Perlahan Tasya mulai bergelayut di lengan sang pria sambil tersenyum penuh kemenangan.
Hahah ... Dasar Arav bod*doh! Bisa-bisanya dia percaya pada bukti-bukti palsu yang gue tunjukkan ini. Untung aja si Dika bisa memalsukan semua bukti itu, jadi gue beruntung banget manfaatin kepergian tuh, pelakor. Ditambah, gue udah nyuruh orang untuk mengawasi si pelakor dan mengikutinya seolah-olah Darra pergi bersama pria itu. Dengan begini, gue yakin, Arav pasti akan kembali di dalam pelukan gue dalam hitungan hari. Hahh, gak sia-sia gue punya pikiran cerdas, akhirnya berguna juga buat ngelabuhi mereka. Jangan mereka kira hanya Darra yang mampu menghancurkan hubungan gue sama Arav, gue pun bisa kali. Lu lihat aja, Dar. Gua pastiin Arav akan membenci lu dan rumah tangga gue kembali rujuk!
Batin Tasya langsung berbicara karena merasa menang sudah membuat Arav menjadi salah paham kepala Darra. Namun, tidak semudah itu menaklukkan sang pria.
Arav memilih untuk pergi meninggalkan Tasya dalam keadaan marah. Berulang kali sang wanita memanggil, tetapi sang pria tidak menggubris sama sekali. Hanya saja ada satu kalimat yang diucapkan olehnya hingga berhasil membungkam mulut mantan istrinya.
"Jika memang benar Darra selingkuh, semua itu tidak akan membuatku membatalkan perceraian kita. Sampai kapan pun perceraian akan terus berlanjut sampai status kita benar-benar dinyatakan pisah! Aku berjanji akan mencari kebenaran semua ini tanpa bantuan darimu. Ingatlah, Tasya! Aku tidak akan percaya denganmu begitu saja, meskipun Darra benar terbukti selingkuh aku akan tetap mencintainya!"
Jantung Tasya berdetak kencang melihat Arav memasukin mobil dan pergi begitu saja. Ternyata tidak semudah itu mengelabuhi sang pria. Dia jauh lebih pintar dari dirinya yang telah merancang semua rencana sebaik mungkin.
"Akhhh ... Si*alan! Kenapa Arav gak percaya sama gue sih, bukannya semua bukti itu sudah jelas bahkan gak terlihat seperti palsu, kok. Terus kenapa Arav masih tetap percaya dengan Darra, apa sih, hebatnya tuh, pelakor? Kenapa Arav sebegitu percayanya dengan dia, jangan bilang Darra memikat hati Arav dengan pelet? Akhh, gak mungkin! Dia wanita yang tidak percaya akan hal mistis. Pokoknya apa pun yang terjadi, gue harus bisa membawa Arav kembali ke dalam pelukan gue. Kepergian Darra merupakan kesempatan buat gue, jadi sebelum semuanya terlambat gue harus bisa membuat Arav membenci Darra, ya, gue harus kerja lebih keras lagi!"
Begitulah Tasya. Segala sesuatu dapat dia lakukan hanya demi mendapatkan Arav kembali. Namun, tanpa disadari dengan cara tersebut malah membuat sang pria mengetahui betapa ambisinya sang wanita untuk mempertahankan rumah tangga yang sudah tidak dapat diselamatkan kembali.
Di dalam mobil, Arav mengendarai dengan kecepatan di atas rata-rata. Pria itu terlihat sangat terpukul dengan bukti yang sudah ditunjukkan oleh Tasya. Meskipun, dia tidak percaya akan bukti tersebut tetap saja semuabitu berhasil mengganggu pikirannya.
"Aku tahu, By. Kamu bukan wanita yang Tasya bicarakan, tapi kenapa kamu pergi? Apa benar kamu hamil anak pria itu? Jika memang benar, kamu gak perlu pergi. Kita bisa bicarakan semua ini baik-baik. Kamu tidak perlu takut aku marah, harusnya kamu jujur aja, By. Aku bisa terima anak itu, kok, aku janji, aku gak akan mempermasalahkan semuanya. Terpenting bagiku kita bisa sama-sama terus, kita bisa memperbaiki semua kesalahan kita. Jadi, kamu gak perlu kabur begini, Sayang. Kamu bilang kamu cinta sama aku, terus apa maksud dari semua ini, apa By, apa hiks ...."
Arav menangis di dalam mobil sambil memukuli setir berulang kali. Dia benar-benar sudah frustrasi harus mencari Darra ke mana karena tidak ada satu jejak yang ditinggal olehnya.
Seharusnya Arav mampu menemukan Darra dengan mudahnya. Namun, semua akses tersebut ditutup rapat oleh Tasya supaya mantan suamimya tidak akan pernah mengetahui ke mana perginya sang kekasih.
Tasya bekerja sama dengan Dika untuk merencanakan semua ini. Di mana mereka berdua dengan sengaja membuat Arav menjadi salah paham hingga membenci Darra. Dengan begitu mereka akan sama-sama puas telah menghancurkan hubungan kekasih itu untuk membalaskan dendam.
...💜💜💜...
Malam hari, Tasya pergi ke Apartemen milik Dika dalam keadaan cemas. Wajahnya terlihat begitu tegang ketika misi pertama mereka telah gagal. Foto yang diedit oleh Dika ternyata tidak mampu membuat Arav percaya dan kembali dengannya.
"Gagal semuanya, Dik. Gagal!" ucap Tasya langsung duduk di sofa ketika baru masuk ke dalam Apartemen Dika.
"Gagal kenapa lagi, sih, Sya. Bukannya semuanya sesuai rencan kita, hem?" tanya Dika berjalan ke arah kulkas untuk mengambilkan minum untuk mereka berdua.
"Rencana apaan! Arav sama sekali gak percaya sama tuh, bukti foto yang udah lu edit. Dia masih percaya sama si pelakor itu sampai di ngancam gue. Mau Darra selingkuh atau gak dia tetap bakalan cerain gue. Gimana gue gak panik coba!" sahut Tasya, kesal.
"Ya udah, sabar. Kita pikirkan rencana lainnya. Sekarang mending lu minum ini dulu, kasihan tenggorokan lu pasti kering. Pokoknya tenang aja gue bakalan selalu ada buat lu," jawab Dika sambil memberikan minuman beralkohol.
Tasya mengambilnya dengan wajah yang masih kesal, sedangkan Dika hanya tersenyum melihat aksi wanita yang selama ini berhasil membuatnya candu.
Mereka kembali berbincang-bincang membicarakan rencana selanjutnya. Sampai akhirnya, perkataan Dika mempu membuat Tasya langsung menatap tajam ke arahnya.
...*...
...*...
...*...
...💜>Bersambung<💜...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments