Tak lama kemudian ia mendapatkan notifikasi lagi.
"Baik kalau begitu, selamat malam"
Yoshi membaca kalimat itu berulang-ulang, berharap menemukan jawaban yang tepat.
"Selamat malam juga ! Aaahhh !! Masa gitu ?? Iya, selamat malam ? Nggak, nggak !! Apa dong jawabannya ? Biar bisa ngobrol gitu ??"
Yoshi masih berbaring di kasurnya dengan sprei warna putih yang berbahan katun sambil berfikir bagaimana cara agar bisa ngobrol dengan Ellisa Yofiana.
Tiba-tiba terdengar suara "Hallo"
Sontak saja itu membuat Yoshi gugup.
"Ah ! sial, ternyata kepencet memanggil !" ucapnya dalam hati.
"Hallo, Yoshi"
Jantung Yoshi berdegup kencang. Padahal ini bukanlah kali pertamanya ngobrol dengan seorang wanita, tapi mungkin ini agak lain.
"Emmm... Maaf, tadi mau ngetik, tapi malah kepencet Video call, hehe" ucap Yoshi gugup dan hanya menampilkan separuh wajahnya.
Terlihat Ellisa Yofiana tersenyum di depan kameranya.
"Masya Allah !! Senyumannya....." lagi-lagi Yoshi berkata dalam hati sambil memalingkan wajahnya dari pandangan Ellisa Yofiana.
"Kamu lagi ngapain ?" tanya Ellisa.
"Lagi....."
Tiba-tiba saja lampu kamarnya padam.
"Ehh, ko mati..." kata Yoshi sedikit panik.
Ellisa tersenyum.
"Bukan aku loh yang matiin, lampunya mati sendiri" ucap Yoshi berusaha menjelaskan.
"Iya, nggak apa-apa kok"
"Emm... Namanya siapa ?"
"Ellisa Yofiana"
"Maksudnya nama panggilan"
"Ada yang manggil Ellisa, ada juga Lisa, kadang juga ada yang manggil Nana"
Yoshi mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia tiba-tiba saja kehilangan banyak kata-kata di benaknya. Sesekali ia tersenyum ke arah Ellisa yang sepertinya sedang tiduran juga di kamarnya sambil menatap Yoshi di layar ponselnya yang membuat jantung Yoshi meleleh seperti plastik yang tersentuh panasnya api.
***
Pagi ini raut wajah Yoshi terlihat lebih fresh, dia keluar dari kamar sambil bersiul-siul.
"Wuiih, kayaknya lagi happy nih" ucap Jessica sambil sarapan di suapi suaminya.
Yoshi mengambil segelas susu kemudian meminumnya.
"Belum pulang ternyata" kata Yoshi.
"Maksudnya ngusir ??" kata Jessica mulai sedikit emosi.
"Nggak ko, cuma kasihan aja sama rumanya, di tinggalin sendirian"
Jessica terdiam sambil menahan sedikit emosi. Kemudian Yoshi menaruh gelas itu kembali dan mengambil roti yang sudah di isi selai coklat.
"Mama mana ?" tanya Yoshi sambil sedikit celingukan mencari keberadaan mamanya.
"Lagi masak tongseng kambing di dapur" jawab Jessica.
"Wuidiiiiih, makanan kesukaanku itu, apa lagi kalau makannya anget-anget, uuhh, bisa ngabisin nasi tuh"
"Kerja sana !! Udah jam berapa ini !"
"Hidiih, ngatur !!"
"Kakak lagi jatuh cinta ya ?"
UKHUUKKK !!
Yoshi tersedak roti yang tengah ia telan. Jessica langsung mengambil air putih dan memberikannya.
"Makanya !! Kalau makan tuh sambil duduk !!" omel Jessica.
Setelah minum, Yoshi mengelap mulutnya dengan tisu kemudian pamit pergi kepada ibunya. Melihat anak lelakinya berpenampilan rapi, ibunya pun curiga.
"Tumben Yoshi rapi kayak gitu Jess ? Wangi pula" tanya mamanya.
Jessica tersenyum.
"Kayaknya anak laki-lakinya mama sedang jatuh cinta deh ma !" ucap Jessica sambil sedikit berteriak agar Yoshi mendengarnya.
Tapi Yoshi diam saja dan berpura-pura tak tau. Ia terus saja melangkah keluar.
"Akhirnyaaa, setelah sekian lama, bisa juga dia jatuh cinta lagi" kata mamanya dengan penuh rasa syukur.
"Siapa pula cewek yang bernasib malang yang bisa mendapatkan cintanya Yoshi"
"Hush !! kamu ini !"
"Ya kan kasihan juga nanti ceweknya kena mental kalau tau sifat aslinya Yoshi cuek kayak bebek gitu, dan super galak, di kira nggak sayang, di kira nggak perhatian nantinya"
"Emang cuma Amel yang bisa memahami sifatnya Yoshi"
Jessica menoleh ke arah mamanya dengan raut wajah yang heran dan bingung.
***
"Selamat pagi pak Yoshi, hari ini kita ada meeting jam dua ya dengan PT sebelah" ucap Farel sembari menyambut managernya itu.
"Hah ?? PT-nya si kucing garong (Amel) ?"
"Iya, dan sepertinya nanti dia yang akan jadi pemimpin acara"
"Ngapain harus berurusan dengan dia lagi sih ? nggak ada PT lain ?"
"Kita masih punya kontrak kurang lebih dua tahun dengan PT ini pak"
"Hufh !!"
"Pak Yoshi"
"Ada apa ?"
"Saya punya ide bagus"
Kemudian Farel membisikkan beberapa kalimat ke telinga Yoshi.
"Tapi kalau meeting kita di luar, di restoran atau di tempat ngopi gitu pak, gimana" kata Farel.
Yoshi nampak sedikit tersenyum.
"Ya udah coba konfirmasi dengan sekretarisnya tuh kucing garong, siapa tau mau di ajak meeting di luar"
"Ahh, siap kalau gitu"
"Aku chat Ellisa dulu ya ?"
Farel tersenyum menggoda ke arah Yoshi. Yoshi pun sedikit grogi dengan senyuman Farel yang seolah-olah mengejeknya.
***
Jam menunjukkan pukul 13:29 WIB. Yoshi dan Farel sudah sampai di tempat meeting di salah satu tempat ngopi di sekitaran Jakarta Selatan. Mereka menuju meja yang sudah di pesan sebelumnya. Tak lama Ellisa pun datang.
Farel terpesona melihat wanita yang ada di hadapannya itu. Yang mengenakan kemeja warna putih berpadu jas warna hitam serta memakai rok dan jilbab hitam juga, sepatu hak tinggi warna hitam yang terlihat elegan dan tas tangan warna putih bersih. Ia mencoba meyakinkan ke Yoshi kalau itu beneran Ellisa karena baru kali pertama Farel melihatnya.
"Berhijab Yos !!" bisik Farel ke Yoshi.
Yoshi hanya tersenyum, kemudian mempersilahkan Ellisa untuk duduk.
"Nggak salah sih, spek 25 juta, secantik ini" lagi-lagi Farel berbisik ke telinga Yoshi.
Yoshi mencoba mengalihkan pembicaraannya, dan mencoba tertuju pada Ellisa.
"Mau minum apa ?" tanya Yoshi.
"Bajunya bisa samaan gitu Yos ?" tanya Farel.
"Iya, sebelumnya tadi saya sempat bertanya pada Yoshi, baju apa yang di kenakannya, warnanya juga, sekalian tadi Yoshi juga bilang kalau dia mau meeting, jadi saya sesuaikan bajunya" ucap Ellisa mencoba menjelaskan.
"Iri kan kamu ??" ledek Yoshi.
"Ehh, kurang asem !! Saya sangat berjasa loh di antara kalian ini" jawab Farel.
Yoshi dan Ellisa tertawa kecil.
"Terus mana calon kamu ?" Tanya Yoshi.
"Nggak ada"
"Lah ??"
"Anda tau nggak pak Yoshi ?? Saya datang ke sana dengan harapan, sayangnya nafsu saya terlalu tinggi sehingga saya naik ke lantai enam !"
Terdengar suara tawa dari Ellisa. Sontak saja Farel langsung menoleh ke arah Ellisa dan Yoshi kebingungan.
"Emang kenapa dengan lantai enam ??" tanya Yoshi.
"Tanya aja ke calon istrimu pak !" jawab Farel dengan nada kesal.
Sambil menahan tawa Ellisa mencoba berbicara.
"Lantai enam itu kosong"
"Hah !!!"
Yoshi menoleh ke arah Farel yang masih memalingkan wajahnya.
"Maksudnya Rel ?"
"Lantai enam di peruntukan bagi orang-orang yang tidak bersyukur dan selalu merasa kurang dengan pasangannya. Misalkan dari lantai satu sudah ada tuh kriterianya masing-masing hingga batas lantai lima, harusnya jika lelaki itu bersyukur lantai tiga sepertinya sudah cukup. Karena tidak akan ada manusia yang sempurna, pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing" kata Ellisa.
Yoshi sedikit menahan tawa ke arah Farel. Farel malah melotot ke Yoshi yang malah membuat Yoshi terpingkal-pingkal.
"Puas ?? Puas anda ?? Tertawalah sesuka anda !!"
"Hahahaha, perjalanan kurang lebih satu Minggu malah dapet zonk, hahaha"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Artur
aku juga puas ketawa 🤣
2024-05-31
0