Beberapa bulan kemudian
***
Di bandara.
"Ga ada yang ketinggalan kan Rel ?"
"Amaaan"
"Oke kalau gitu"
"(Bertepuk tangan) ga sabar aku pak pengen ke sana lagi, tapi sayangnya udah nggak di izinkan masuk ke toko itu"
"Harusnya waktu itu perginya tuh ngajak-ngajak"
"Kan nyari pengalaman dulu pak"
"Ini di luar kantor kenapa manggilnya masih PAK terus sih ??"
"Hehe, kalau orang Jawa bilang WIS KELAMBE alis sudah terbiasa"
"Halah !! Kan udah di bilangin, di luar kantor ya kita teman biasa, bukan lagi partner kerja"
"Ah, bisa di atur itu"
"Oh iya, ko selama ini kamu belum ngenalin calon istrimu ke aku sih ??"
"Hehe, anu...."
"Kenapa ?? Takut ya ? Kalau nantinya dia malah suka sama aku ?"
"Nggak gitu ??"
"Santai aja, aku bukan orang seperti itu ko"
"Iya paham, tapi...."
"Tapi apa ??"
Farel terdiam. Yoshi pun tak melanjutkan pertanyaannya. Kemudian mereka menaiki pesawat selama beberapa jam.
"Nanti ingat kata saya ya pak ? Kalau sudah sampai di Lachata, jangan ke lantai enam"
Yoshi hanya melirik saja. Tak lama mereka sampai pada tempat penyewaan mobil dan motor.
"Harus Rel ??"
"Silahkan kalau jalan kaki"
"Ya bilang dong, kan kita bisa bawa dari rumah"
"Hahahah"
"Ketawa lagi"
"Pak, nyewa satu motor ya ??" teriak Farel pada salah satu bapak-bapak di sana.
"Ko motor Rel ??"
"Mobil ??"
"Iya lah, panas ini !"
"Pak, mobil saja katanya" teriak Farel lagi.
Yoshi melihat-lihat beberapa mobil di sana. Rata-rata mobil Jeep.
"Yang ke sini orang kaya semua ya Rel ??" tanya Yoshi.
"Aku miskin juga bisa ke sini ko"
Tiba-tiba salah satu bapak-bapak di sana menghampiri mereka dan memberikan kunci mobil.
"Dari mana mas ?"
"Jakarta pak"
"Kayaknya mas yang satu ini pernah ke sini ??" tanya bapak-bapak itu.
"Hehe, iya pak bener"
"Loh ?? nggak bisa gitu dong mas"
"Saya anu... Ini... Apa namanya... Cuma nganterin ini... Teman saya ko pak"
"Oh, nganterin. Kirain mau nyari calon istri lagi"
"Nggak berani lah pak"
Yoshi hanya tersenyum melihat kegugupan Farel.
"Ayo pak. Perjalanan masih jauh" ucap Farel sambil memainkan kunci mobil itu.
Yoshi pun heran.
"Jauh ??"
"Iya" jawab Farel sambil memasukan beberapa jerigen bensin dan air.
"Buat apa Rel ??"
"Perjalanan kita masih dua hari pak Yoshi"
"Dua hari ???"
"Iya"
"Busyeettt... Terus tadi kenapa kamu pesannya motor ??"
"Kalau pesan motor ya pesan dua pak, saya satu dan anda satu. Lumayan sedikit berhemat. Tapi pak Yoshi bilang mobil aja, ya udah"
"Emang berapa biayanya kalau pakai mobil ?"
"Dua hari 5 juta" jawab bapak-bapak di sana.
"Oalaaah"
Farel hanya tersenyum. Kemudian Yoshi pun membayarnya lalu mereka mulai berangkat.
"Murah pak cuma segitu, di sini ga ada angkot, ga ada bis"
"Gila kali, pendapatan mereka aja udah cukup banyak, tapi untuk fasilitas umum ko nggak di perhatikan, minimal perbaikan jalan lah dulu, ini tuh udah kayak lagi jalan di sungai yang mengering tau nggak Rel ? Batu semua"
"Ngomel-ngomel terus pak Yoshi ini"
Kemudian Farel memutar lagu di dalam mobil itu untuk menemani perjalannya.
"Kalau lapar gimana Rel ?"
"Ada warung makan, tapi masih jauh"
"Aishhh... Gini amat mau cari calon istri"
"Hahaha... Anda kira mudah ??"
"Kamu ngerjain aku Rel ?"
"Mana berani saya paaakkkk"
"Bisa-bisa pulang ke rumah tulang-tulang saya udah remuk semua Rel"
"Tenang pak Yoshi, nanti kalau udah sampai di toko, semua rasa cape anda hilang seketika"
"Sok tau"
"Memang tau ko"
"Lagian kamu ngapain sih cari calon istri jauh amat gini ?"
"Pak Yoshi yang terhormat, saya itu pengen banget punya anak perempuan nantinya, nah di sini nih, 78% semua ibu akan melahirkan anak perempuan"
"Gimana gimana ?? Jadi rata-rata orang sini anaknya perempuan ??"
"Kurang lebih begitu lah pak"
"Terus kekurangan pria gitu ??"
"Ga juga, kan masih ada 22% pria di sini"
"Nah itu dia, pria-pria di sini bisa menikahi lebih dari 10 wanita ??"
"Ngawur pak Yoshi ini, saya aja nggak boleh datang ke toko itu dua kali, itu tandanya menikah juga cukup sekali".
"Mereka sengaja di perjual belikan karena di sini kekurangan pria ??"
"Bisa jadi gitu sih pak Yoshi, saya sendiri kurang mendalami pemahaman tentang kota ini"
"Ini kota atau desa ??"
"Entah lah, sepertinya nggak masuk peta"
"Tapi di lihat dari beberapa segi, semuanya makmur ya Rel ?? Mobil aja keren semua, tadi tempat sewanya juga cukup megah, luas"
"Bener pak, mungkin kekurangannya masih ada di struktur jalan"
Yoshi menghela nafas, sedikit heran dengan kota itu. Sesekali ia melihat pemandangan di sepanjang jalan itu. Udaranya sangat segar, apa lagi masih begitu asri dengan pepohonan yang rindang dan rumput yang hijau. Beberapa bunga liar bermekaran menambah rasa takjub bagi siapa saja yang melihatnya.
"100 meter lagi ada rumah makan pak, mau singgah dulu ??"
Yoshi menoleh.
"Selain di situ ada lagi nggak ??"
"Nggak ada, adanya jauh banget, 500 meter kayaknya baru ada lagi"
"Hahahaha"
"Ketawa mulu"
"Traveling yang aneh Rel"
"Singgah dulu ya pak, udah mau malem ini"
"Ada tempat istirahatnya nggak ??"
"Ada"
"Berapa semalem ??"
"Perjam hitungannya"
"Haduuuh ya ampun, udah kayak ***** aja kita ini Rel"
"Bisa kasar juga pak Yoshi ternyata omongannya, hahaha"
Setelah memarkirkan mobilnya, mereka pun mulai memasuki rumah makan itu. Yoshi tersenyum melihat tempat itu nggak jauh beda dengan yang di Jakarta.
"Pakai AC Rel ??"
"Keren kan pak ?? Setelah ini jalanannya nggak kayak tadi, udah mulus"
Yoshi benar-benar di buat terheran-heran.
"Ko ada ?? Tempat sebagus ini tapi nggak masuk peta, nggak di kenal banyak orang juga ? Kecuali orang-orang tertentu saja ?"
"Itu lah keunikan kota ini pak, kalau banyak yang tau, nanti rusak ke aslian kotanya"
"Kamu tau dari siapa soal tempat ini Rel ?"
"Dari om aku yang suka main wanita itu loh"
"Lah ?? Ke sini nggak bahaya ta ?"
"Kan dia duda"
"Oh iya ya, tapi kan yang di takutkan malah main-main di sini"
"Nggak bisa Rel, nantinya kan pas mau pilih calon istri harus pakai KTP asli, ketahuan nantinya semua data pribadi kita, kita udah pernah nikah atau belum, gitu"
"Ko gitu ??"
"Ya makanya, tadinya om aku mau main-main, tapi ternyata di sini nggak bisa. Sekarang dia udah insaf kayaknya"
"Om kamu dapat istri dari sini juga ?"
"Iya, katanya dapat di lantai empat kalau nggak salah, liat gadis di sana langsung deh katanya udah nggak sabar buat nikah lagi"
"Berarti nggak semua lantai dia lihat dong kalau cuma di lantai empat ??"
"Nggak lah, katanya sebenarnya dia naksir sama gadis di lantai dua, tapi kan nggak boleh balik lagi ke lantai sebelumnya kalau udah lewat, ya udah deh, nemu yang cantik lagi, langsung aja dia, nggak mau melewatkan kesempatan"
"Hahahaa, lucu sumpah Rel, haduuuh"
"Ingat !! Jangan ke lantai enam !!"
"Ehh, kasihan nggak sih sama gadisnya kalau misalkan dia tuh nggak suka sama kitanya ??"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Artur
tempat apaan ini oi 😅
2024-05-31
0
Asla
waaah, kena sensor
2024-01-19
2