"Tadinya nggak gitu maksud aku Yos !" ucap Farel.
"Terus apa ?? Kebablasankah ?? Hahaha, nggak mungkinkan ??"
Raut wajah Farel mulai bete karena di ejak terus oleh Yoshi.
"Sorry, sorry. Pantesan aja nggak pernah di kenalin ke aku, taunyaaaaa, emang nggak ada, hahaha" ledek Yoshi lagi.
Farel terdiam. Melihat wajah Farel masam, Yoshi pun segera bersikap berwibawa kembali. Yoshi tau kalau Farel bad mood nanti meetingnya nggak seru. Ellisa tersenyum melihat pemandangan itu.
"Siapa namanya ?" tanya Farel ke Ellisa.
"Ellisa Yofiana"
"Waaah, jodoh emang, jodoh Yos !! Namanya aja sama loh Yos !"
"Apanya yang sama, aku Yoshi dia Ellisa, beda jauh woi !"
"Ehh !! Kresek sabun !! Bukan itu maksud sayaaa, nama anda Yoshi, nama calon istri anda Yofi, sama kan ??"
Yoshi dan Ellisa saling pandang, sedikit berfikir kemudian saling menganggukkan kepalanya.
"Iya juga ya ?"
"Ya udah, mulai sekarang panggilannya Yoshi dan Yofi, bukan Ellisa"
Ellisa menoleh ke arah Yoshi. Kemudian pesanan mereka datang di antar waiter. Tak lama Amel dan yang lainnya pun tiba. Amel sedikit kaget melihat Yoshi duduk bareng dengan seorang wanita. Yoshi pun dengan sengaja memperkenalkannya kepada Amel dan yang lainnya.
"Kenalin, ini calon istri saya"
Amel pun berjabat tangan dengan Ellisa.
"Ellisa Yofiana"
"Amelia Alexandra chudori"
Beberapa orang dari PT-nya Amel pun memuji kecantikan Ellisa dan mereka bilang sangat cocok dengan Yoshi.
"Jangan lama-lama pacarannya, usahakan nikahnya di percepat, jangan lupa undangan kami juga, hahaha" ledek salah satu rekan bisnisnya.
"Ah, siap itu pak, minta doanya saja, supaya undangannya bisa segera kami sebar luaskan" ucap Yoshi.
"Aamiin"
"Lagian lama-lama juga buat apa kalau ujungnya bosan terus yang satunya selingkuh" celetuk Farel dengan nada yang kurang jelas.
Sepertinya Amel cemburu melihat Ellisa yang begitu anggun dan terlihat sangat rapi. Begitu pula dengan penampilan Yoshi saat ini, terlihat sangat mempesona. Apalagi baju Yoshi senada dengan baju yang di kenakan Ellisa. Sementara Amel memakai kemeja biru polos dan celana hitam saja.
"Saya meeting dulu ya sayang, nanti kita lanjut lagi" ucap Yoshi sambil memainkan matanya pada Ellisa dan sembari berjalan ke meja sebelah untuk meeting.
Ellisa tersenyum dan mengangguk malu-malu kepada Yoshi dan yang lainnya, sementara Amel terlihat sinis, lalu Farel malah salah tingkah sendiri melihat gelagat Yoshi sambil menepuk bahu Yoshi perlahan.
"Ih so sweet banget tau pak !" ucap Farel.
Mereka pun segera memulainya dan sepertinya banyak perbedaan pendapat di antara mereka.
"Huuufh !! Semoga aku bisa secepatnya benar-benar jatuh cinta pada Yoshi, supaya nggak tersiksa dengan kepura-puraan ini" ucap Ellisa dalam hati sambil sesekali tersenyum ke arah Yoshi.
Ia mengambil minumnya dan menikmati makanannya yang masih berbaris rapi di meja.
"Tapi kalau di pikir-pikir, Yoshi lumayan cakep kok, aduuuh, ko gini sih pikiranku, fokus dulu bagaimana caranya agar bisa jatuh cinta sama Yoshi" ucap Ellisa dalam hati lagi dan pikirannya yang mulai berperang.
Karena ia akan tersiksa jika suatu saat menikah dengan pria yang belum ia cintai sama sekali. Walaupun itu adalah resiko dari keputusannya memilih masuk ke toko itu.
"Apa teman-teman yang lain juga pernah di posisi seperti ini ??"
***
Setelah selesai meeting, mereka bertiga, Yoshi, Ellisa dan Farel pergi nonton dan pergi ke mall sebentar karena ada pesanan kantor. Karena jam sudah menunjukkan jam sembilan malam, Yoshi pun mengantar Ellisa pulang ke apartemennya.
"Lampu kamarku udah di betulkan kok, jadi nanti kalau mau video call lagi udah nggak gelap-gelapan lagi" ucap Yoshi sedikit grogi.
Farel menoleh ke arah Yoshi sambil tersenyum.
"Hahaha, jadi semalam kalian itu udah video call-an ?? Tapi lampu kamar di matiin ? Hahah...Aiisssssh ! ngomongnya bingung Rel, bingung mau bilang apa, cuih... Taunyaaaa...." ledek Farel.
"Nggak gitu Rel, itu cuma kepencet ko" kata Yoshi mencoba menjelaskan.
"Ya kalau nggak kepencet mana bisa memanggil pak Yoshiiii, uhh"
Yoshi kicep antara menahan senyum dan sedikit geram.
"Iya nggak apa-apa kok, nanti kita sambung lagi, saya masuk dulu" ucap Ellisa seraya berpamitan.
"Ciyee ciyee... Hahahaha... Nanti aku ganggu ah ! Gabungin ya Yos ntar kalau lagi video call-an sama Yofi"
"Apaan sih ! Nggak, nggak, nggak !! Jadi nyamuk aja !"
"Hih pelit !"
"Udah ah ! Sana masuk, kita pulang dulu ya ?" ucap Yoshi.
"Iya, hati-hati di jalan" kata Ellisa.
Farel ngakak mendengar kalimat itu. Yoshi pun memukul kepala Farel dengan pulpen.
"Selamat malam sayaaaang, selamat beristirahat, selamat bobok, mimpi yang indaaah ya ? Hahaha" ucap Farel.
"Hush !! Apa sih kamu ini !!" ucap Yoshi yang kemudian meminta maaf kepada Ellisa.
Ellisa pun mulai masuk.
"Dadaaah sayaaaang, mmuuuaccchhh" rayu Farel.
Ellisa hanya tersenyum namun ia tak membalikkan badannya. Yoshi segera menarik Farel dan berjalan menuju mobil.
"Kenapa sih ! Biar romantis ! lagi aku ajarin tau !!" kata Farel.
"Malu aku !"
"Lah kenapa malu, tadi aja di resto sayang-sayangan ko, heleeeh, malu"
"Itu kan karena ada Amel"
Farel menoleh ke arah Yoshi dan menatapnya tajam.
"Awas saja anda main-main !"
"Siapa yang main-main ? Main-main apa sih ??"
***
Sesampainya Yoshi di rumah, ia sudah di hadang oleh Jessica. Tapi kali ini dia menyambutnya dengan lembut. Bahkan di meja makan pun tersedia banyak makanan favoritnya. Yoshi pun mulai curiga.
"Selamat malam pak Yoshi, selamat datang di rumah" ucap Jessica.
Yoshi menoleh ke arah Wisnu.
"Besok-besok dosisnya di kurangi Nu" kata Yoshi.
"Apaan sih kak !" kata Jessica mulai bete lagi.
"Lagian aneh banget kamu ini"
"Kak, ayo makan" ajak Jessica.
Yoshi hanya melirik saja ke arah Jessica yang sedang mempersilahkan Yoshi untuk duduk dan menyiapkan kursi untuknya.
"Aku udah makan tadi di luar, bareng Farel dan......"
"(Memotong pembicaraan) pacar baru"
Yoshi menoleh ke arah Wisnu dan mamanya yang tiba-tiba datang sambil membawa sambel goreng kesukaan Yoshi.
"Kenalin atuh Yos" kata mamanya.
"Apaan sih ini ?" keluh Yoshi.
Jessica menyiapkan piring dan mulai membaginya.
"Makan kak ! Kasihan mama dan mbak Sri udah capek-capek masak ! Setidaknya cicipilah sedikit makanannya" ucap Jessica sambil memberikan piring ke Yoshi.
Karena Jessica melihat tangan kiri Yoshi masih memegang beberapa lembar kertas dan buku dokumen, ia pun menariknya agar Yoshi segera makan. Tapi saat ia menarik tumpukan kertas itu tiba-tiba sesuatu jatuh dari dalam lipatan buku.
Yoshi menoleh dan Jessica segera mengambilnya. Kemudian dia tertawa terbahak-bahak melihat foto yang baru saja jatuh itu.
"Ma, lihat ini..." ucapnya sambil berlari ke arah mamanya.
Yoshi masih terdiam sambil berharap kalau itu bukan foto Ellisa. Tiba-tiba mamanya bertanya.
"Kamu yakin dengan pilihanmu kali ini Yos ??"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments