Bab 19

Sejak beberapa menit yang lalu Aylin sudah kembali masuk kedalam rumah. Meninggalkan Bara yang tampak senyum senyum seperti remaja yang sedang jatuh cinta. Ya, ia merasa seperti kembali pada masa remaja sekarang, masa dimana ia mengenal gadis cantik idola sekolah, yang banyak diinginkan oleh para pria di sekolahnya, dan seolah keberuntungan berpihak, begitu ia menyatakan cinta pada gadis itu waktu itu, gadis itu langsung menerimanya.

Bara tersadar dari lamunannya saat ia mendengar suara ponselnya yang berdering. Ia melirik ponselnya, ternyata Bundanya 'lah yang menelpon

"Halo Assalamu'alaikum Bun" sapa Bara

"Wa'alaikum salam, Bara kau di mana Nak? Kenapa belum pulang, apa kau lembur?" tanya Bunda Sekar beruntun

"Tidak Bun, aku tidak lembur. Aku sedang di rumah teman sekarang, mungkin akan pulang besok pagi dan langsung ke kantor. Bunda tunggu saja besok sore, karena aku pasti akan pulang"

"Tapi kau baik baik saja 'kan Nak?"

"Aku baik baik saja, Bunda tenang saja oke, aku juga sudah mengatakan hal ini pada Ayah, Bunda bisa tanyakan saja pada Ayah nanti" jelas Bara

"Ayahmu tahu di mana kau sekarang?" tanya Bunda

"Aku rasa iya. Ya sudah Bun, selamat malam, semoga mimpi indah. I love you Bunda, good night"

"Good night Sayang"

Bara menyimpan kembali ponselnya di dashboard mobil. Ia lantas menarik selimut dan menutup seluruh tubuhnya. Udara dingin dari hujan memang cukup membuat Bara merasa kedinginan, dan ia cukup bersyukur karena Aylin memberinya selimut tadi. Sedangkan ditempat lain, tepatnya di kediaman Dirgantara, Bunda tengah menatap Ayah Daffa dengan kening mengerut, ia sedikit memikirkan ucapan putranya tadi

"Bunda kenapa?" tanya Ayah Daffa

"Bara mengatakan bahwa Ayah tahu di mana dia sekarang. Memangnya di mana Bara Yah?"

"Bara? Ayah tidak tahu di mana dia, dia tidak ada menghubungi Ayah sekalipun" ucap Ayah Daffa

"Tapi Bara mengatakan bahwa Ayah tahu di mana dia"

"Ayah tahu di mana dia?" monolog Ayah Daffa. Ia tampak berpikir keras karena istrinya yang terus mendesaknya dan mengatakan bahwa ia tahu di mana keberadaan putranya. Tiba tiba ingatannya tertuju dengan pembicaraannya dan sang putra beberapa hari yang lalu. Tampaknya Ayah Daffa sudah mendapatkan jawabannya sekarang "Ayah rasa, Ayah memang tahu di mana putra kita berada Bun" ucap Ayah Daffa

"Di mana Yah?"

"Kemarin dia sempat meminta izin pada Ayah untuk mendekati temannya, dan Ayah langsung mengizinkan saja, karena Ayah yakin dengan pilihan putra kita. Kemungkinan saat ini dia sedang bersama wanita incarannya itu"

"Wanita incaran? Itu artinya, Bara tengah bersama seorang wanita sekarang? Astaghfirullah apa yang anak hamba lakukan Ya Allah" Bunda Sekar tampak panik setelah mengetahui keberadaan putranya

"Bunda, Bunda tenang dulu, Ayah sangat yakin dengan didikan kita berdua. Ayah yakin kalau Bara tidak akan berbuat macam macam. Apalagi wanita incarannya itu sudah memiliki putri, jadi tidak mungkin mereka berbuat macam macam di hadapan anak kecil bukan?"

"Sudah memiliki putri?" tanya Bunda Sekar memastikan

"Hm... tidak apa apa bukan?"

"Tidak, tidak apa apa. Hanya saja Bunda kecewa kenapa putra Bunda tidak bercerita hal sepenting ini pada Bunda" ucap Bunda Sekar

"Dia sedang sibuk di kantor Bun, nanti dia pasti akan menceritakan semuanya pada kita. Kita tunggu saja kabar baiknya. Sudah, tidurlah dulu, atau Bunda akan sakit nanti" ujar Ayah Daffa yang langsung dituruti Bunda Sekar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!