Bab 7

Karin telah tertidur karena rasa lelahnya setelah mengeluarkan apa saja yang ia makan. Aylin, wanita itu duduk di kursi yang menghadap brankar putrinya, ia enggan meninggalkan putrinya walau sedetik saja. Sedangkan Bara, laki laki itu duduk di sofa dengan segala pemikiran dalam benaknya. Ia sedikit berpikir di mana Ayah Karin, mengapa saat Karin membutuhkannya, laki laki itu justru tidak ada. Apa mungkin sebenarnya Aylin adalah single parent?

"Ay..." panggil Bara. Namun Aylin sama sekali tidak menjawab, membuat Bara berjalan mendekat "Biar aku yang menjaga Karin, kau istirahatlah" ucap Bara

"Tidak" Aylin membalik tubuhnya menjadi berhadapan dengan Bara "Kau saja yang pulang, orang tuamu pasti mencarimu kalau kau tidak pulang"

"Aku sudah besar Ay, aku bukan anak kecil lagi"

"Baiklah, tapi kau tetap harus pulang"

Bara kembali berjalan menuju sofa dan berbaring di sana "Aku akan tetap di sini menunggu Karin. Bagaimana kalau nanti dia terbangun dan tidak menemukan aku di sini, apa kau akan menelponku lagi dan memintaku untuk segera kemari karena putrimu menginginkanku?"

"Aku tidak akan menghubungimu lagi, jadi pulanglah"

"Ay, apa kau benar benar mengusirku?" tanya Bara yang dijawab anggukan oleh Aylin "Tapi kenapa? Apa kau takut suamimu marah karena keberadaanku?" tanya Bara lagi

"Aku tidak punya suami" ucap Aylin

"Tidak punya suami?" ucap Bara lirih "Maksudmu, maksudmu bagaimana?"

"Aku sudah katakan bahwa aku tidak punya suami, itu artinya aku tidak punya suami, lalu apa lagi? Sudahlah, kau memang benar benar membuatku kesal. Pulanglah sekarang"

"Tidak" ucap Bara

"Pulang!"

"Tidak!"

"Pulang!"

"Tidak!"

Aylin menghela napas berat. Ia memejamkan mata untuk meredakan emosinya yang mulai tersulut. Sedangkan Bara, setelah mengetahui bahwa Aylin tidak memiliki suami, tentu membuat Bara senang. Ya, ia tidak akan mempertanyakan maksud perkataan Aylin lagi mengenai tidak memiliki suami. Ia tidak peduli kalaupun Aylin adalah seorang janda sekali 'pun, karena kini ia benar benar telah mencintai perempuan itu, dan ia tidak akan melepasnya lagi

"Terserah kau saja" ucap Aylin akhirnya

Aylin kembali menghadap brankar putrinya. Ia mengusap wajah putrinya dengan sayang, dan melabuhkan kecupan di pipi chubby sang putri. Hingga beberapa saat setelahnya, tanpa sadar, ia ikut terlelap

Bara yang melihat Aylin terlelap, berjalan mendekat. Ia pandang wajah wanita itu yang terlihat berkali kali lebih cantik saat tertidur. Ia kemudian membawa wanita itu dengan hati hati kedalam gendongannya dan merebahkannya di sofa. Setelah merebahkan Aylin di sofa, Bara kembali menuju brankar, dan duduk ditempat yang tadi Aylin duduki

Pergerakan Karin yang terlihat gelisah membuat Bara berinisiatif menepuk pelan paha gadis kecil itu. Namun tampaknya usahanya gagal, karena kini mata Karin telah terbuka sempurna

"Om ganteng?" sapa Karin

"Iya Sayang, ini Om ganteng. Kenapa? Apa Karin ingin sesuatu?" tanya Bara

"Karin haus"

"Baiklah" Bara mengambilkan air dan membantu Karin meminumnya "Sudah, sekarang Karin tidur lagi, oke"

Karin mengangguk, ia langsung merebahkan diri kembali dan mencoba memejamkan mata. Namun bukannya kembli terlelap, ia justru bergerak gelisah. Hal itu membuat Bara sedikit bingung

"Karin kenapa, apa tidak nyaman" tanya Bara

Karin kembali membuka matanya. Ia menatap Bara dengan takut. Ia ingin mengatakan keinginannya, tapi ia merasa cukup sungkan

"Ada apa? Apa Karin menginginkan sesuatu hm?"

Dengan memberanikan diri, Karin menjawab pertanyaan Bara dengan anggukan "Karin ingin digendong Om ganteng, apa boleh?"

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Karin benar² merindukan ayahnya

2024-04-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!