Bab 14

Beberapa hari berlalu. Bara benar benar tidak menemui Aylin maupun Karin. Bara sengaja melakukan itu untuk menjaga kenyamanan Aylin. Namun bukan berarti ia menyerah dan membiarkan Aylin pergi begitu saja. Terlebih sekarang ia sudah mengetahui bahwa Aylin belum pernah berumah tangga.

Ya, Max telah menyerahkan hasil laporannya pada Bara, dan dari apa yang Max laporkan, Aylin belum pernah berumah tangga, dan Karin adalah anak angkat dari wanita itu. Mengetahui kenyataan ini, rasa cinta Bara untuk Aylin kian bertambah besar. Tentu saja ia semakin mencintai Aylin karena Aylin mempu membesarkan anak yang tidak memiliki hubungan apapun dengannya

"Max, kau urus pekerjaan hari ini. Aku rasa sudah saatnya aku menemui Aylin kembali. Bagaimana menurutmu?" tanya Bara

Ya, selama beberapa hari ini Bara selalu berkonsultasi dengan Max. Karena bagaimana 'pun Max jauh lebih berpengalaman darinya mengenai wanita. Karena saran dari Max 'lah Bara akhirnya memutuskan untuk tidak menemui Aylin selama ini

"Saya rasa anda benar Bos, ini memang sudah saatnya anda menemui Nona Aylin. Tapi tidak untuk sekarang" ucap Max

"Kau ini apa apaan, tadi kau mengatakan sudah saatnya, tapi sekarang kau justru mengatakan bahwa ini bukan saatnya. Kau sudah bosan bekerja denganku ha?"

"Tidak Bos, tidak seperti itu. Yang aku maksud adalah, anda tidak boleh meninggalkan perusahaan sebelum jam pulang tiba"

Bara melempar pulpennya kearah Max. Max yang sadar akan bahaya segera menghindari serangan Bos-nya, jadilah pulpen malang itu menghantam tembok

"Aku tidak peduli, aku tetap akan pergi" Bara bangkit dari kursinya dan mengambil jas yang ia sampirkan di kursi

"Tapi Bos, saya bisa menghubungi Tuan Besar sekarang untuk melaporkan bahwa anda pergi dari perusahaan karena urusan pribadi sebelum waktunya pulang"

"Kau mengancamku?"

"Tidak Bos, hanya menjalankan tugas dari Tuan Besar"

Huh

Bara menghela napas kasar, dan duduk kembali di kursinya. Ia menatap nyalang pada asistennya itu. Terkadang, ia menyesal karena menerima temannya sendiri untuk bekerja bersamanya. Namun di saat saat genting, ia juga sangat membutuhkan bantuan tenaga ahli seperti sahabatnya ini

"Sudahlah, berikan berkas berkas yang masih tersisa" ucap Bara ketus

"Anda tidak jadi pergi Bos?" tanya Max

"Kau sengaja mengibarkan bendera perang denganku?" tanya Bara

"Tidak Bos, hanya memastikan"

Max memberikan berkas yang diminta atasannya. Setelah itu, ia keluar dari ruangan dengan segera, mengantisipasi jika Bos-nya akan kembali menganiaya-nya. Sedangkan Bara, sepeninggal Max, ia mengambil pulpen yang tadi ia lemparkan, dan duduk kembali di kursi kebesarannya dan mulai menangani berkas berkas yang barusaja Max berikan. Sesekali, ia akan melihat jam di pergelangan tangannya untuk melihat kapan waktunya pulang, dan hal itu ia lakukan berulang ulang. Tampaknya ia benar benar sudah tidak sabar untuk menemui Aylin dan Karin

Huh

"Akhirnya selesai juga" Bara meregangkan otot tangannya saat melihat jam yang sudah menunjukkan waktunya pulang. Ia lantas berjalan keluar dari perusahaannya menuju lobi

"Bos..." sapa Max saat berpapasan dengan Bara

"Aku pulang tepat waktu, jadi jangan melaporkan apa apa pada Tuan Besarmu atau aku akan memotong seluruh gajimu bulan ini" ucap Bara

"Siap Bos"

Bara kembali melanjutkan langkahnya, dan langsung masuk kedalam mobil. Tidak lupa ia mengenakan kaca mata hitamnya dan langsung melaju membelah jalanan. Tujuannya kali ini adalah rumah Aylin. Ya, kemarin saat Max memberikan laporan kepadanya mengenai Aylin, Max juga menyertakan alamat rumah Aylin saat ini. Maka dari itu, Bara bisa tahu alamat rumah Aylin sekarang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!