Bara terus mengusap punggung Karin membuat gadis kecil itu kian merasa nyaman. Tidak butuh waktu lama, gadis itu terlelap dalam pelukan Bara. Bara tidak melepas usapannya walau sedetikpun walaupun ia sudah tahu kalau anak itu sudah terlelap. Ia justru menatap Aylin yang tengah meminum teh-nya
"Kalau malam ini aku menginap di sini, apa boleh Ay?' tanya Bara
"Menginap?" tanya Aylin memastikan yang langsung dijawab anggukan oleh Bara "Tidak! Di rumah ini hanya ada aku dan Karin, dan aku tidak mungkin membiarkan laki laki asing menginap di rumahku" ucap Aylin
"Baiklah" Bara memgangguk mengerti, ia tidak ingin memaksakan kehendak Aylin, karena ia tidak ingin membuat wanita itu semakin tidak menyukainya nanti "Tapi Ay, di mana kamar Karin, biar aku menidurkannya. Dia pasti tidak nyaman dengan posisi ini" ucap Bara
"Ikut aku"
Aylin langsung beranjak, dan membukakan pintu kamar miliknya dan Karin. Begitu kamar terbuka, Bara segera menidurkan Karin di ranjang, dan menyelimuti gadis kecil itu. Tidak lupa, ia juga melabuhkan kecupan sayang di pucuk kepala gadis kecil itu
"Tidur nyenyak Princess" bisik Bara. Setelah membisikkn kalimat itu, Bara berniat untuk berdiri dan keluar, tapi secara tiba tiba petir menyambar disertai suara guntur yang bergemuruh terdengar, membuat Karin terbangun dari tidurnya dan kembali menangis
"Huaa... Bunda..."
"Husst... tenang Princess, Ayah di sini" Bara mengusap punggung Karin yang bergetar takut "Sudah, tidur lagi ya, Ayah di sini menjagamu"
Karena efek kantuk dan lelah, Karin langsung tertidur kembali. Bara merebahkan tubuh Karin dengan hati hati, dan kembali menyelimuti tubuh mungil itu. Setelah itu ia merapikan anak rambut Princess kecilnya, dan berjalan mendekati Aylin yang berdiri didekat pintu kamar
"Aku akan menunggu didepan, telpon saja kalau ada apa apa" ucap Bara
"Maksudmu?"
"Aku akan menunggu di mobil, aku tidak mungkin meninggalkan kalian saat hujan deras seperti ini" jelas Bara
"Tidak, itu tidak perlu. Kau pulang saja, aku dan Karin sudah terbiasa melalui ini sendiri"
"Sekarang sudah ada aku, dan aku tidak akan meninggalkan kalian sendiri. Ayo antar aku keluar, dan jangan lupa kunci pintunya"
Tanpa menunggu respon lebih lanjut dari Aylin, Bara langsung melangkah keluar. Ia keluar dari rumah, dan menerjang derasnya hujan menuju mobilnya yang terparkir didepan rumah Aylin. Begitu ia masuk kedalam mobil, ia mengintip sedikit kearah Aylin yang masih berdiri diambang pintu depan
"Masuklah Ay, nanti Karin terbangun dan menangis lagi" pekik Bara
Aylin mengangguk sebagai jawaban atas ucapan Bara. Ia langsung masuk dan mengunci pintu sesuai intruksi Bara sebelumnya. Begitu pintu tertutup, Aylin tidak langsung melangkah menuju kamar, ia justru bersandar pada daun pintu dan mengintip mobil Bara yang benar benar masih ada ditempat semula. Tidak mau terlalu ambil pusing, Aylin langsung masuk ke kamar
Aylin membenarkan selimut putrinya, dan melihat kearah luar rumah melalui jendela besar yang ada di kamarnya. Hujan masih turun dengan deras, dan jujur Aylin khawatir apakah Bara bisa tidur nyaman didalam mobilnya. Namun Aylin menggeleng, berusaha mengusir pikirannya yang terus memikirkan Bara. Ia memilih membaringkan tubuh dan tidur dengan memeluk putrinya
Cahaya kilat yang menyambar terang membuat Aylin kembali membuka matanya. Ia merasakan hawa dingin yang semakin menusuk tulang. Seakan tanpa sadar ia bangkit dari posisi baringnya dan mengambil persediaan selimut lain didalam lemari. Kakinya melangkah tanpa bisa ia cegah dan membawanya menuju pintu utama. Ia mengintip ke luar dan melihat mobil Bara yang masih belum bergeser dari tempat semula
Aylin membuka pintu dan mengambil payung yang ia gantung ditembok depan rumah. Dengan langkah pasti, ia berjalan menuju mobil Bara, menerjang derasnya hujan yang masih turun dengan deras. Ia mengetuk pintu mobil Bara pelan, takut jika laki laki itu sudah tidur, dan terganggu dengan ketukannya yang keras. Namun tampaknya dugaan Aylin salah, karena Bara memang masih belum tidur, hingga ia langsung merespon ketukan Aylin dengan membuka kaca mobil
"Ada apa Ay, apa Karin menangis lagi?" tanya Bara
"Tidak, aku hanya ingin memberikan ini" Aylin menyodorkan selimut yang ia bawa, membuat Bara tersenyum senang
"Terima kasih Ay"
"Sama sama"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments