Bara menggendong Karin menyusuri kaffee demi mencari keberadaan Bunda dari anak tersebut "Seperti apa ciri ciri Bunda-mu, apa rambutnya panjang?" tanya Bara
"Iya, rambut Bunda panjang bergelombang. Seperti... itu Bunda" tunjuk Karin saat melihat punggung perempuan yang berada di meja kasir yang ia yakini adalah Bundanya
Bara mendekati wanita yang ditunjuk Karin. Begitu tiba dibelakang perempuan tersebut, Bara sedikit mengernyit saat merasa mengenali punggung wanita tersebut. Belum lagi bau parfum wanita itu yang seperti ia kenali
"Bunda..." panggil Karin
Wanita itu membalik tubuhnya. Angin yang bertiup membuat rambut bergelombangnya terbang terbawa angin. Membuat wajah cantiknya terlihat bertambah cantik
"Aylin..." ucap Bara lirih
"Om ganteng turunkan Karin, itu Bundanya Karin" ucap Karin yang langsung saja dituruti Bara. Karin berlari memeluk Bundanya
"Kenapa bisa di sini hm? Bukankah tadi Bunda memintamu menunggu di depan?" tanya Aylin, ia tidak menghiraukan Bara yang menatapnya sedari tadi
"Om ganteng yang membantu Karin menemukan Bunda" tunjuk Karin pada Bara
Aylin menegakkan tubuhnya. Ia memandang Bara dan Karin bergantian "Terima kasih sudah mengantar Karin"
Bara hanya mempu mengangguk. Ia seolah masih belum percaya jika bocah menggemaskan yang ia perkiraan berusia empat tahun itu adalah anak dari Aylin, wanita yang ia cintai. Aylin yang melihat Bara terdiam, akhirnya memilih mengajak Karin untuk pergi
"Ay tunggu" cegah Bara. Ia segera mengikuti langkah Aylin dan Karin yang sudah mencapai pintu masuk "Kalian mau ke mana?" tanya Bara
"Tentu saja pulang" jawab Aylin
"Tapi cuaca sedang mendung, apa tidak sebaiknya kalian di sini saja dulu bersamaku. Nanti biar aku yang mengantar kalian pulang"
"Tidak perlu, ini hanya mendung, belum hujan, jadi kami masih bisa untuk pulang sekarang"
"Tapi bagaimana kalau kalian kehujanan di jalan, kasihan Karin Ay, dia pasti akan kedinginan"
Aylin melirik Bara dengan malas "Sudahlah, Karin adalah putriku, seandainya 'pun dia sakit karena kehujanan, yang repot adalah aku bukan kau. Jadi jangan ikut campur"
"Tapi Ay..." ucapan Bara terhenti saat mendengar seseorang memanggilnya
"Bara..."
"Shanti?" ucap Bara saat menyadari sosok yang barusaja memanggilnya adalah Shanti, mantan pacarnya
"Sedang apa kau di sini? Apa kau mengikutiku?" tanya Shanti
Karin yang mendengar penuturan Shanti, seketika melepas genggaman tangan Bundanya dan mendekati Bara "Sudahlah Ayah, ayo kita pergi. Kalau di sini Ayah bisa gatal gatal"
Bara sedikit terkejut mendengar panggilan Karin padanya. Namun tak urung ia merespon ucapan Karin "Kenapa gatal gatal?" tanya Bara bingung
"Banyak ulat bulu" bisik Karin, membuat Bara tersenyum. Sedangakn Shanti yang mendengar ucapan Karin, segera pergi karen malu
"Baiklah, sesuai permintaanmu princess" Bara menggendong Karin dan merangkul pinggang Aylin. Namun Aylin yang menyadari tangan Bara merangkul dirinya dengan segera menepisnya dengan kasar
"Jangan berani macam macam padaku!" ancam Aylin
"Baiklah, ayo"
Barusaja akan melangkah menuju parkiran. Air hujan jatuh dengan begitu deras, membuat mereka mengurungkan langkah
"Om ganteng, Karin dingin" adu Karin yang berada dalam gendongan Bara
"Kita masuk lagi saja ya, sambil menunggu hujannya reda" ucap Bara yang diangguki oleh Karin. Namun untuk Aylin, wanita itu hanya diam saja. Tapi keterdiaman itu membuat Bara menyimpulkan bahwa Aylin pasti menyetujui ajakannya. Bara melangkah masuk bersama Karin, dibelakangnya Aylin tampak mengekor dengan wajah merengut kesal "apa masih dingin?" tanya Bara pada Karin saat merasa pelukan anak itu terasa semakin erat
"Iya, Karin kedinginan" ucap Karin lemah
Bara melirik Aylin "Ay, apakah kau membawa kain untuk menyelimuti Karin, sepertinya dia benar benar kedinginan" ucap Bara
"Tidak, aku melupakan untuk membawakannya jaket" jawab Aylin tak kalah panik
Tiba tiba sebuah ide terlintas dibenak Bara. Namun ia sedikit tidak yakin kalau Aylin akan mengizinkannya melakukan itu. Sebab, itu sedikit intim untuknya dan Karin yang tidak memiliki hubungan apa apa
"Om ganteng, badan Karin semakin dingin" adu Karin
"Ay, tidak ada cara lain. Bolehkan aku memeluknya dengan melepas bajuku?" tanya Bara
"Apa?" ucap Aylin terkejut
"Ini demi Karin" ucap Bara membuat Aylin sedikit menimbang, dan akhirnya mengangguk dengan terpaksa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
mom mimu
mampir lagi bawa dua iklan kak, semangat 💪🏻
2023-11-17
2