Bab 10 ( Gawai yang tertukar)

Kedua urusan yang telah mereka selesaikan secara kekeluargaan. Keduanya sudah berada diluar kantor kepolisian, gadis mungil dengan santai berjalan tanpa rasa bersalah.

Baru aja Salsa mau pergi, dia melangkahkan kedua kakinya ke'depan, tanpa Salsa sadari dari arah kiri ada seorang laki-laki yang mengendarai motor matic dengan kecepatan sangat kenyang, pengendara itu tidak menyadari akan adanya Salsa yang akan melewatinya.

Sedangkan Salsa yang juga tidak menyadari, Bagas yang saat itu melihat ada pengendara Motor yang lewat dengan sekejap dia pun langsung menarik Salsa dari belakang.

"Awas ...."teriak Bagas yang seketika langsung menarik tangannya.

Alhasil karena tidak bisa menghindarinya, Salsa yang terkejut dan telah tertarik kebelakang. Dan tanpa sengaja Salsa mengecup b1b1r Bagas yang pada saat itu tepat mengenai bibirnya sendiri pada saat sedang saling berhadapan.

Setelah tak sengaja bercium4n, Salsa dan juga Bagas yang akhirnya tersadar dengan apa yang mereka lakukan saat ini, mereka pun seketika menjadi saling adu mulut. Pertikaian keduanya pun mulai terjadi lagi.

Bahkan yang lebih parahnya Salsa sampai memberikan satu tamparannya yang tepat mengenai Pipi Bagas dan gigitan pada hidung Pria Bagas yang membuatnya meringis kesakitan.

"Aww ... Apa yang kamu lakukan, kenapa kamu menamparku?"sentak Bagas dengan kesal.

"Iya! Itu memang pantas untuk Om dapatkan. Karena Om telah lancang mencium-ku? Om pasti sengaja kan?"tegas Salsa.

"Astaga ... Hey! Apa kamu tidak lihat tadi, ada motor yang hampir saja menabrak mu, apa kamu buta? Jika aku tidak menarik-mu seketika kamu pikir apa yang akan terjadi sekarang!"

"Tapi kan gak harus Om mesti mencium-ku juga, bisa-bisa karatan nih bibirku karena telah bersentuhan dengan bibir Om!"ucap Salsa sambil mengusap-usap bibirnya.

"Enak aja kamu bilang ya ada bibirku nih yang bakal karatan karena telah berciuman dengan gadis gesrek sepertimu?"

"Om kenapa sih menyebalkan banget jadi orang, kenapa juga aku harus bertemu terus sama orang mesum dan pastinya sudah om-om!" umpat Salsa, memberikan tatapan tajamnya yang lalu mendapatkan bentakan.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu? Anda ini masih boc4h apa pantas memberikan tatapan tajam pada orang yang lebih tua darimu!"tegas Bagas.

"Sudahlah om ini terlalu kepedean lagian siapa juga yang menatap Om!" kesal Salsa sesaat dirinya yang hendak akan pergi, dia tak sengaja menginjak kaki Bagas yang akhirnya membuatnya tambah kesal.

"Aw..kau! Berani sekali anda menginjak kakiku?" teriak Bagas.

"B0d0h!" jawab Salsa yang kemudian dia pun terlebih dulu mengambil dua ponsel yang sama-sama terjatuh, setelah mengambilnya ia bergegas pergi.

"Dasar gadis tidak waras sudah tau kalau dia yang salah pake acara nyalahin lagi. Memang bener ya semua wanita itu sama aja tidak ada yang mau disalahin, entah itu yang masih gadis atau yang sudah dewasa!"kesalnya dengan menggerutu. Mengambil satu ponsel yang jatuh dibawahnya ia terkejut lantaran ponselnya sangatlah berbeda dengan ponsel asli miliknya.

"Lah ini? Ini kenapa ponselku bisa beda gini dasar gadis pikun bisa-bisanya dia ngambil ponselku?"gerutunya.

....

"Gara-gara laki-laki itu aku hampir telat karena ulahnya dan kenapa juga harus dia sih orang yang aku temui?"kesal Salsa yang terus saja ngoceh, hinga dirinya telah kepergok oleh kedua temannya yang juga sedang jalan-jalan.

"Salsa kamu kenapa? Apa yang membuatmu ngoceh-ngoceh kaya tadi kamu gak lagi ada masalah kan?"tanya Chelsea.

"Chelsea ... Milla ...kalian?"tanya Ara.

"Iya kebetulan kami sedang jalan-jalan, melihatmu mengoceh tidak jelas akhirnya kita datangi kamu, kenapa? Apa ada masalah?"jelas Chelsea sembari bertanya.

"Tidak kok Chel, aku baik-baik saja itu mungkin hanya perasaan kamu saja,"balas Salsa yang kemudian ia merangkul kedua temannya.

"Aku lapar? Kalian tidak keberatan jika aku ajak makan?"

"Tidak apa-apa, baiklah kita kesana!"ajak Milla.

"Baiklah."

Duduk di-kursi yang sudah tersedia, sembari ketiganya yang menunggu akan kehadiran pelayan datang.

"Ada apa Sal? Kamu tumben bisa kesal seperti ini ada apa? Kamu sungguh tidak apa-apa?"tanya Milla memastikan.

"Sebenarnya aku sedikit kesal, aku bertemu dengan Om, Om yang entah dari planet mana datangnya? Yang bikin tambah kesal dia sudah berani menc*um ku bukankah ini sangat keterlaluan?"gerutunya yang menambah kekesalannya.

"Mencium?" Spontan pandangan Milla ataupun Chelsea saling adu pandang.

Sesaat mereka mendengar adanya suara dering ponsel yang tiba-tiba berbunyi dengan kencang. Suara dering ponsel yang jelas-jelas terdengar dari dalam tas milik Salsa tak menyadarkan dirinya jika didalam tasnya lah suara itu berasal.

Salah satu pengunjung tempat makan menepuk pundak Salsa dan memberitahukannya. Tak percaya dengan apa yang barusan ia katakan, Salsa terkejut tidak main jika benar ponselnya lah benda yang barusan membuat suara kegaduhan ini.

" Lah..ponselku kok jadi gini, ini kan bukan ponselku?" Heran Salsa dengan terkejut.

"Kenapa Sal?" tanya Milla.

"Gak tahu nih Mil, aku rasa ponselku telah tertukar tadi, tapi dengan milik siapa?" ucap Salsa yang merasa bingung, kemudian dia pun ingat kejadian dengan Bagas tadi.

"Itu jelas bukan ponsel kamu Sal? Kamu lupa dengan siapa kamu bertemu tadi?" timpal Chelsea.

"Astaga ma*i aku kenapa harus dengan dia sih!"kesal Salsa dengan menjitak kepalanya sendiri.

"Ada apa Sal? Kamu mengingat sesuatu?"tanya Chelsea lagi yang membuat pandangan Salsa bingung ingin berkata apa.

"Ponselku tertukar dengan Om-om itu?"ucapnya yang spontan pandangan semua orang tertuju padanya.

"Om ...Om ...?"timpal Chelsea dengan wajah kagetnya.

"Aku akan menelpon nomor kamu tenanglah!"

Chelsea menghubungi nomor Salsa.

Dilain itu Bagas sendiri yang berada di Restoran dirinya tak berhenti menggerutu.

"Sial! Gara-gara gadis gila tadi aku harus mengalami luka gigitan seperti ini, mana dibagikan hidung lagi lihat saja nanti kalau kita ketemu lagi bakal habis dia!" gumam Bagas yang merasa kesal sembari mengobati luka tersebut. Tak lama langkah seseorang mulai menghampirinya.

"Tuan apa yang terjadi? Saya dengar tadi tuan terkena masalah sampai-sampai masuk ke penjara apa itu benar?"tanya Sekretaris.

"Lupakanlah masalah itu sudah aku atur! Lagian gadis tadi telah pergi. Tapi yang lebih parahnya lagi ia berani menggigit hidungku!"

"Astaga apa gadis tadi seorang psikopat?"tanyanya dengan terheran, Bagas hanya menggeleng tak tau.

Ia membolak-balik ponsel Salsa yang entah apa yang akan ia perbuat. Dering ponsel berdering dengan nyaring, tak menunggu lama Bagas langsung mengangkat.

"Ini siapa? Apakah ini dengan gadis gila tadi?"

"Gila? Sudah jangan banyak berkata katakan dimana Om berada sekarang? Katakan!"tegas Salsa.

"Baiklah datang saja ketaman Permata Indah aku akan menemui!"

"Baiklah aku akan datang!" Menutup sambungan telefon, Bagas hanya menggelengkan kepala.

"Gadis gila! Aku kira bertemu dengan seseorang yang sangat mirip dengan mendiang Istriku akan membuat diriku bahagia akan pertemuan ini namun nyatanya salah!"

Bagas lalu beranjak dari tempat, Salsa yang akhirnya tiba ditaman yang ditujukan tadi pandangannya kesana kemari mencari seseorang itu.

"Mana Om itu? Apa dia ingin menipuku?"gumam Salsa sesaat seseorang menyahut pembicaraannya.

"Ini yang kau cari?"ucap Bagas yang akhirnya datang, Salsa yang ingin merebutnya Bagas dengan cekat menaikkannya keatas, tubuh Salsa yang mungil tak mampu menjangkau ponselnya dari genggaman Bagas.

"Berikan!"pinta Salsa memaksa. Bagas yang mendengar ia hanya tersenyum tipis.

"Kau ini ingin mau meminta ponsel atau mau memalak?"tegas Bagas seakan-akan menyindir.

"Sudah, jangan banyak berkata berikan ponselku!" pinta Salsa lagi.

Salsa terus menjinjit namun masih tak menjangkau ponsel itu, hampir terjatuh dengan cekat Salsa menariknya dan terjadilah pelukan yang tak pernah mereka bayangkan. Keduanya saling adu tatap memandangi wajah satu sama lain hingga keduanya tersadar, fokus bahas yang hilang dengan cepat Salsa merebut ponselnya itu.

"Akhirnya aku mendapatkan ponselku?" gumam Salsa senang.

"Mana ponselku?"pinta Bagas balik, Salsa lalu memberikan ponsel milik Bagas.

"Aku anggap ini pertemuan terakhir kita, nasib yang sangat buruk bisa bertemu dengan gadis gesrek sepertimu!"gerutu Bagas.

"Memang Om pikir aku mau apa bertemu dengan Om?"kesal Salsa, Milla dan Chelsea yang hanya bisa menonton perdebatan mereka keduanya hanya bisa terdiam.

"Sudah-sudah kamu sudah menemukan ponsel ini jadi cepatlah kita pergi!" Ajak Chelsea langsung menarik tangan Salsa untuk membawanya pergi. Bagas sendiri memutuskan pergi.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

jadilah wanita yang kuat dan tangguh ya Salsa . . pengorbanan mu tak sia2 demi kebahagiaan kakak mu ..

2023-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Awal Mula )
2 Bab 2 ( Bertemu Ibu yang Kejam )
3 Bab 3 ( Pekerjaan Baru )
4 Bab 4 ( Tertuduh )
5 Bab 5 ( Akankah Ara menerima pekerjaan itu )
6 Bab 6 ( Dengan Terpaksa menerimanya )
7 Bab 7 ( Perjodohan )
8 Bab 8 ( Pertemuan Ara dan Alga yang kedua kalinya)
9 Bab 9 ( Terus Saja berbohong )
10 Bab 10 ( Gawai yang tertukar)
11 Bab 11 ( Ancaman Baru)
12 Bab 12 ( Apa yang akan terjadi)
13 Bab 13 ( Akankah Hubungan Itu Terjadi?)
14 Bab 14 [ Hubungan Yang Akhirnya terjadi]
15 Bab 15 [ Akankah berhasil kabur ]
16 Bab 16. Di celakai
17 Bab 17 Apa yang akan terjadi selanjutnya
18 Bab 18 ( Awal kehancuran )
19 Bab 19 ( Pernikahan Berda*ah )
20 Bab 20 ( Hanya Dianggap Pembantu )
21 Bab 21 ( Keadaan semakin sulit )
22 Bab 22 ( Kebencian Semakin besar )
23 Bab 23 ( Saudara Adalah Maut )
24 Bab 24 ( Semoga dia akan baik-baik saja )
25 Bab 25 ( Akankah dirinya ada yang menolong )
26 Bab 26 ( Apakah Berbicara Bisa Diandalkan)
27 Bab 27 ( Mulai berani Melawan)
28 Bab 28 ( Obat Apakah Itu)
29 Bab 29. ( Diketahui )
30 Bab 30.( Akhirnya Pasrah)
31 Bab 31
32 Bab 32.( Keperdulian sang Suami yang terlihat jelas )
33 Bab 33. Akankah Ada yang mempercayainya.
34 Bab 34. Apakah Akan selamat
35 Bab 35 . Apa yang akan terjadi
36 Bab 36.
37 Bab 37."
38 Bab 38.
39 Bab 39.
40 Bab 40.
41 Bab 41.
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44 ( Awal Kehancuran )
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56 Siapa sangka
57 Bab 57 Semakin membenci
58 Bab 58
59 Bab 59 Tidak keberdayaan Salsa
60 Bab 60.
61 Bab 61.
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66.
67 Bab 67
68 Bab 68
69 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74.
75 Bab 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 Bab 80
81 Bab 81. [ Berapa Menuju Episode Terakhir ]
82 Bab 82 [ Beberapa menuju Episode Terakhir ]
83 Bab 83 [menuju Episode Terakhir ]
84 84 [ Jelang Episode Terakhir ]
85 85 [Episode Terakhir ]
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 ( Awal Mula )
2
Bab 2 ( Bertemu Ibu yang Kejam )
3
Bab 3 ( Pekerjaan Baru )
4
Bab 4 ( Tertuduh )
5
Bab 5 ( Akankah Ara menerima pekerjaan itu )
6
Bab 6 ( Dengan Terpaksa menerimanya )
7
Bab 7 ( Perjodohan )
8
Bab 8 ( Pertemuan Ara dan Alga yang kedua kalinya)
9
Bab 9 ( Terus Saja berbohong )
10
Bab 10 ( Gawai yang tertukar)
11
Bab 11 ( Ancaman Baru)
12
Bab 12 ( Apa yang akan terjadi)
13
Bab 13 ( Akankah Hubungan Itu Terjadi?)
14
Bab 14 [ Hubungan Yang Akhirnya terjadi]
15
Bab 15 [ Akankah berhasil kabur ]
16
Bab 16. Di celakai
17
Bab 17 Apa yang akan terjadi selanjutnya
18
Bab 18 ( Awal kehancuran )
19
Bab 19 ( Pernikahan Berda*ah )
20
Bab 20 ( Hanya Dianggap Pembantu )
21
Bab 21 ( Keadaan semakin sulit )
22
Bab 22 ( Kebencian Semakin besar )
23
Bab 23 ( Saudara Adalah Maut )
24
Bab 24 ( Semoga dia akan baik-baik saja )
25
Bab 25 ( Akankah dirinya ada yang menolong )
26
Bab 26 ( Apakah Berbicara Bisa Diandalkan)
27
Bab 27 ( Mulai berani Melawan)
28
Bab 28 ( Obat Apakah Itu)
29
Bab 29. ( Diketahui )
30
Bab 30.( Akhirnya Pasrah)
31
Bab 31
32
Bab 32.( Keperdulian sang Suami yang terlihat jelas )
33
Bab 33. Akankah Ada yang mempercayainya.
34
Bab 34. Apakah Akan selamat
35
Bab 35 . Apa yang akan terjadi
36
Bab 36.
37
Bab 37."
38
Bab 38.
39
Bab 39.
40
Bab 40.
41
Bab 41.
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44 ( Awal Kehancuran )
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56 Siapa sangka
57
Bab 57 Semakin membenci
58
Bab 58
59
Bab 59 Tidak keberdayaan Salsa
60
Bab 60.
61
Bab 61.
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66.
67
Bab 67
68
Bab 68
69
69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74.
75
Bab 75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
Bab 80
81
Bab 81. [ Berapa Menuju Episode Terakhir ]
82
Bab 82 [ Beberapa menuju Episode Terakhir ]
83
Bab 83 [menuju Episode Terakhir ]
84
84 [ Jelang Episode Terakhir ]
85
85 [Episode Terakhir ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!