Pov Salsa
Membenci? Apa aku salah jika aku membenci Mamaku sendiri? Mama yang selama ini telah melahirkan ku dan merawat aku sampai diusia 18 tahun. Meninggalkan keluarganya hanya karena gengsi dan takut hidup susah apa aku salah membencinya?"
Tak ingin kalah melawan hati yang seakan-akan mati. Salsa kembali melanjutkan jalannya, berjalan sembari menulusuri anak jalan, pandangan Salsa pun seketika beralih kearah samping dengan adanya sebuah koran yang tergeletak dijalan yang mengatakan jika didalam koran sana tertulis ada lowongan pekerjaan menjadi asisten rumah tangga di lokasi ( J )
"Menjadi asisten Rumah tangga? Kayaknya pekerjaan ini sangatlah cocok buatku," ucap Salsa yang tanpa berkata lagi, bergegas ia pun berlari menuju tempat tersebut.
Tidak menunggu waktu lebih lama. Akhirnya Salsa telah sampai disalah satu kediaman yang sangat besar dan megah, sesampainya ia pun tidak percaya jika Rumah sebesar ini yang akan ia tempati bekerja sekarang ini.
Dan sesaat kemudian ia pun menekan tekan tombol alarm yang berada di samping pintu tersebut. Mendengar suara alarm berbunyi, segera pintu pun terbuka.
Setelah mendapatkan ijin untuk kerja setengah hari disini, rasa bahagia telah terpancar dari wajah cantiknya, rasa syukur tak henti-hentinya ia panjatkan.
"Terima kasih Tuhan, terima kasih karena engkau telah memberi kemudahan bagi hamba terima kasih." Salsa yang dengan semangatnya ia pun bergegas memasuki Rumah besar ini.
"Ya sudah karena disini sudah ada kamu jadi aku gak perlu capek-capek lagi membereskan semua ini sendiri?"ucap sang majikan perempuan.
"Sayang ada apa?" Seorang laki-laki yang kebetulan baru datang.
"Ini sayang aku sudah menemukan asisten Rumah tangga yang baru dan dia orangnya," ucapnya dengan menunjuk kearah Salsa, Salsa lalu tertunduk patuh.
"Gadis yang sangat cantik, lugu kebetulan sekali dia kerja di Rumah ini jadi aku punya kesempatan ngejalanin rencana ku nanti," batin pria muda itu dengan tersenyum sinis melirik kearah Salsa.
"Ya sudah karena hari ini saya ada acara dadakan kamu gak papa kan kalau saya tinggal sendiri? Kebetulan nanti tuan muda akan pergi keluar jadi saya pasrahkan semuanya sama kamu! Sama satu lagi jika nanti tuan muda pergi kamu kabari saya ya?"
"Iya Nyonya gak papa itu sudah lebih dari tugasku disini, nanti jika tuan akan pergi aku akan kabari nyonya lagi,'ucap Salsa dengan tersenyum.
"Baiklah saya pegang omongan kamu, kamu juga sepertinya anak yang baik jadi saya tingal dulu! Sayang kamu nanti jangan malam-malam kalau pulang ya?"
"Iya Ma! Aku tidak akan lama kok!"
"Ya sudah saya pergi jaga rumah ya, Sal?"
"Baik Nyonya!"
"Alhamdulillah akhirnya aku dapat kerja baru, biar pun aku hanya kerja disini setengah hari tapi setidaknya aku punya pendapatan tambahan untuk biaya sehari-hari ,"batin Salsa yang merasa lega.
"Siapa nama kamu?"tanya Pria itu beralih Salsa melirik kearah suara itu.
"Tuan, nama saya Salsa Tuan,"balasnya.
"Baiklah ya sudah kamu lakukan pekerjaan kamu,"balasnya.
"Baik Tuan," balas Salsa sesekali ia pun menatap kearah laki-laki tersebut.
"Apa ini hanya perasaanku saja, kenapa aku merasa Laki-laki muda ini bukanlah laki-laki baik-baik," batin Salsa yang mulai merasa panik.
"Ya sudah kalau gitu saya tinggal dulu!"
"Baik Tuan," balas Salsa dengan menundukkan kepalanya.
Membersihkan beberapa barang yang dirasa kotor berdebu Salsa mengelap dengan kain yang ia basahi. Menggelap kaca begitu juga kursi-kursi menjadi kinclong.
"Bolehkah saya meminta anda untuk membuatkan saya kopi?" Seseorang bersuara, Salsa membalikkan badan ia terkejut ada tuannya.
"Malam ini saya tidak jadi keluar malam ada tugas yang dadakan yang harus saya kerjakan, jadi butuh kopi buat teman begadang, jadi kamu bersedia?"pinta tuan muda.
"Baik Tuan saya akan membuatkannya,"balas Salsa tanpa berkata ia terlebih dulu berjalan menuju ke dapur.
Menyalakan kompor, dan merebus air tak terlalu banyak, dirinya yang sedang menyiapkan kopi dan gula didalam gelas, dirinya yang nampak fokus ia dikejutkan dengan adanya seseorang yang tiba-tiba memeluknya dari belakang, terkejut Salsa langsung mendorongnya.
"Tuan? Apa yang tuan lakukan tidak seharusnya tuan lakukan pada saya?"tanya Salsa nampak cemas.
"Maaf penglihatan saya cukup gelap karena ngantuk jadi maaf, mana kopi saya?"
"Maaf Tuan bukannya saya tidak mematuhi permintaan anak majikan saya, tapi saya harus pergi tadi saya sudah me'rebuskan air untuk tuan jadi Tuan tuangkan sendiri saya harus pergi, permisi!"
Tanpa berkata sepatah kata lagi, Salsa segera pergi menghindar dari Pria yang punya maksud jahat. Masuk kekamar rasa cemas ikut hadir dalam diri Salsa.
"Ternyata benar dugaan-ku jika Tuan muda memang punya pikiran jahat padaku, ini tidak bisa dibiarkan aku harus segera melaporkannya pada nyonya."
Berniat ingin menghubunginya, pandangannya dikejutkan dengan pintu kamar yang tiba-tiba terbuka setelah Salsa sadar jika dia lupa tidak menguncinya.
"Tuan. Apa yang inggin tuan lakukan kenapa tuan masuk ke kamarku?"panik Salsa.
"Benar-benar sangat cantik. Apa kamu tahu, Kamu itu ternyata sangatlah cantik dan aku baru menyadarinya sekarang jika ada asisten Rumah tangga yang cantiknya seperti kamu," goda laki-laki itu dengan ekspresi wajah mesumnya.
"Apa maksud Tuan? Sadarlah tuan tidak seharusnya anda melakukan ini. Jika nanti nyonya Rusma tahu gimana, jadi cepat saya mohon pergilah tuan! Pergilah," usir Salsa tapi laki-laki itu sama sekali tidak mau menghargainya.
"Salsa .... sudahlah bilang saja kalau kamu juga senang kan kalau aku goda? Kamu butuh uang jadi katakan berapa yang kamu minta aku akan berikan, ayo katakan berapa?"
"Tuan jangan gila! Aku ini hanya asisten rumah tangga, tuan anak majikanku jangan bikin pekerjaanku jadi taruhannya pergilah! Pergilah!"
"Kamu malu-malu tapi mau, baiklah jika kamu sendiri yang menginginkan aku pakai cara paksa! Ayo sini!"
"Tidak! Tuan jangan gila! Tuan jangan gila!"
"Apa yang kamu lakukan?" bentak seseorang yang tiba-tiba datang, dan seseorang itu yang tak lain ia adalah Rusma.
"Ara! Apa yang kalian lakukan?"
"Tidak Nyonya! Nyonya jangan percaya sama dia, aku sama sekali tidak pernah menggodanya, anak nyonya sendiri yang telah menggoda saya, saya mohon percayalah nyonya, saya mohon!"
"Tidak Ma! Dia berbohong, aku sama sekali tidak pernah berniat ingin menggodanya, saya tadi menyuruhnya untuk membuatkan saya kopi tapi dia malah pergi ke kamar ini tanpa mau membuatkan permintaan yang saya perintahkan tadi, percayalah!"
"Dasar Wanita murahan jadi ini cara kamu membalas ku. Apa kamu gak sadar kalau bukan aku berbaik hati menerimamu kerja, mungkin kamu gak akan pernah mendapatkan pekerjaan, jadi cepatlah keluar dari Rumahku karena saya tidak akan sudi menerima asisten Rumah tangga sepertimu cepatlah pergi!" bentak Rusma yang dengan kasarnya ia mendorong tubuh Salsa secara paksa.
"Tidak Nyonya, aku berani bersumpah aku tidak pernah sekali pun menggoda anak Nyonya, dia duluan yang tiba-tiba masuk, aku mohon percayalah sama aku, aku mohon!"
"Sudahlah jangan coba membela diri karena saya tidak akan pernah mempercayaimu, cepatlah pergi!" bentaknya yang tanpa mendengar penjelasan dari Salsa.
Mendorong tubuh Salsa hinga tersungkur, Rusma yang penuh dengan amarah ia menutup pintu dengan kencangnya.
"Kenapa semua ini harus terjadi kepadaku! Kenapa?"
Dengan air mata yang jatuh dan membasahi kedua pipinya, dan dalam keadaan berlutut, bersimpuh diaspal tiba-tiba datanglah langkah kaki seseorang yang tepat berhenti didepannya.
Seseorang datang dengan memberikan sap tangan. Mendengar akan suara seseorang, beralih pandangan Salsa berbalik menatap seseorang itu.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Selviana
Mampir juga di cerita aku Kak.Kita saling dukung
2024-02-28
1
neng ade
jadi begitu ya cerita awal mula nya ..
2023-10-26
1