Setelah menerima perjodohan pada seseorang yang sangat ia kagumi Sandra tak mampu menunjukkan rasa bahagia yang amat terpancar jelas dari raut wajahnya.
Dilain itu sang Adik yang akhirnya pulang, setibanya ia diambang pintu Salsa melihat ekspresi kebahagiaan yang amat jelas Kakaknya tunjukkan. Berpura-pura berdehem lirikan Sandra akhirnya tertuju pada Salsa yang sedari tadi memperhatikannya.
"Salsa ...?"ucap Sandra lalu ia mencoba menyembunyikan rasa bahagianya.
"Astaga yang sudah dijodohkan jangan senyum-senyum terus dong, lihatlah aku!"goda Salsa yang akhirnya berhasil membuat kakaknya tersenyum lagi.
"Kamu sayang? Kamu tau saja kalau kakak memang lagi sangat bahagia sekarang! Oh iya rumah kita sudah terbakar selanjutnya apa kamu sudah mencari tempat kos untuk sementara'?" Sandra mengalihkan pembicaraan lain.
"Alhamdullilah untuk sementara waktu Salsa sudah dapat tempat kos yang baru Kak, mungkin tidak seberapa besar, tapi Salsa jamin tempat kita yang baru ini akan lebih baik lagi." Salsa menjelaskan.
"Terus berapa biaya perbulannya?"tanya Sandra memastikan.
"Berhubung kos-kosan itu milik orang tua sahabatku mereka memberikan biaya tidak begitu mahal, rumah itu juga tidak terpakai jadi ketimbang nganggur mereka menyuruhku untuk menempatinya, sebulan hanya 300 ribu, bagi Salsa, Salsa tidak keberatan kok untuk membayarnya Alhamdulillah Salsa juga sudah mendapatkan pekerjaan sampingan sembari belajar, jadi kalian jangan pikirkan itu."
Salsa tersenyum lebar, Sandra lantas memberikan pelukan pada sang Adik.
"Kakak tidak tau lagi harus berkata apa? Semua kamu yang menanggung, maafkan Kakak jika kakak belum bisa menjadi kakak kamu yang berguna sayang, maafkan Kak Sandra?"
Sandra menundukkan kepala beranggapan jika dirinya sangatlah tidak berguna. Salsa lalu berlutut dihadapan sang Kakak.
"Kak Sandra jangan berkata seperti itu? Salsa tidak senang jika Kak Sandra harus berkata seperti itu, jangan diulangi lagi!"
Salsa mengusap air mata Sandra, berbalik Sandra ikut mengusap air mata sang Adik kesayangan.
"Maafkan Salsa Kak? Maafkan Salsa jika Salsa harus membohongi Kakak, maafkan Salsa, maafkan Salsa ...."batin Salsa yang dipenuhi rasa bersalah, ia memeluk Sandra tak tau harus cara apalagi ia mengungkapkan perasaannya ini.
"Apa kamu tau inilah keinginan Kakak? Selama ini Kakak hanya bisa mengagumi Pria yang akan dijodohkan dengan Kakak. Dan sekarang aku sungguh tidak menyangka jika dia bersedia menerimaku menjadi Istrinya bahkan tak berperilaku terpaksa Kakak sangatlah bahagia bisa mendapatkan kesempatan untuk dicintainya? Kakak sangat bahagia sayang."
Sandra memeluk Adiknya dengan erat, kebahagiaan yang jelas terlihat mampu membuat Salsa ikut bahagia.
"Kan aku sudah bilang jika kebahagiaan Kakak masih ada, Tuhan hanya mengulur Waktu mencarikan seseorang yang benar-benar tulus sama Kakak dan sekarang terbukti kan?"
"Iya sayang Kakak sungguh sangat tidak menyangka, Kakak sangat bahagia."
Tak peduli seberapa besar penderitaan yang aku alami, melihat Kak Sandra ataupun Ayah bahagia akupun ikut bahagia, terima kasih Tuhan, terima kasih kamu telah memberikan kebahagiaan untuk Kakak-ku, terima kasih,terima kasih.
Pukul 07:00 pagi, waktu bagi setiap orang menjalankan aktifitas kesehariannya. Tak berbeda dengan gadis bernama Balqis Salsabilla Alessya, Gadis berumur 18 tahun yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas itu pun terbirit-birit tak main. Sesekali melirik jam tangannya yang menunjukkan setengah pukul 7 yang sudah waktu bagi pelajar untuk memulai mata pelajaran.
Menunggu bis datang, rasa paniknya menjadi. Suatu kejadian tak terduga datang disebelah kanannya terdapat genangan air, akibat laju kendaraannya yang tinggi hingga menerobos genangan air itu mengakibatkan Salsa yang menunggu di halte pun basah kotor.
Teriakan gadis itu menggelegar dengan kerasnya namun tak mengagetkan pria yang tak lain ialah Bagas sendiri. Bagas yang barusan tanpa sengaja berbuat kesalahan dirinya tak acuh, tak memperdulikan teriakan si gadis yang terus menggema tersebut.
"Tuan? Gadis itu?"sahut Sekretariat masih dalam keadaan mengemudi.
"Sudah kita hiraukan, urusan kita lebih penting!"balas Bagas tak peduli.
"Astaga ...apa pria itu gila! Seragamku? Apa yang harus aku lakukan sekarang? Sudahlah aku sudah telat aku harus buru-buru sekarang!"
Berlari, tak membutuhkan waktu lama gadis cantik itu akhirnya telah tiba disalah satu Sekolah yaitu Cenderawasih, Sekolah menengah atas dimana ia menempuh pendidikan disini. Berdiri diambang pintu, dirinya lalu mengetuk pintu kelas ketiga kalinya.
Pandangan semua orang yang berada didalam kelas mengarah kearah Salsa, pria sedikit tua itu pun lantas menghampirinya.
"Astaga apa yang terjadi denganmu kenapa seragam kamu bisa sekotor ini?"tanya pria tua yang dibisa dibilang guru pembimbingnya, Salsa hanya menundukkan kepala lalu ia mulai angkat bicara.
"Maaf pak tadi dalam perjalanan saya barusan mengalami kecelakaan. Alhamdulillah saya selamat hanya saja seragamku yang menjadi kotor seperti ini ...maafkan saya! Maafkan saya ..." Salsa kembali tertunduk.
"Syukurlah Tuhan masih memberimu kesempatan, baiklah cepat kamu bersihkan seragam kamu, Chelsea ... Milla kalian bantuin Salsa untuk membersihkan seragamnya." Menyuruhnya kedua teman Ara lalu bangkit.
"Baik Pak!"
.....
Berada di ruangan pembersih muka, ketiganya sibuk pada tugas masing-masing. Raut wajah Salsa berubah menciut mengingat kejadian yang barusan ia alami tadi.
"Mendingan sekarang kamu beritahu aku seperti apa kejadian yang sebenarnya kenapa seragam kamu bisa sekotor ini?"tanya Milla ingin tau.
"Kejadian terjadi begitu sangat cepat! Disaat aku lagi menunggu kendaraan umum, ada mobil mewah yang sengaja menerabas genangan air hingga membuat seragam ku jadi kotor seperti ini?" Salsa menjelaskan, kedua temannya hanya saling adu pandang.
"Sangat disayangkan nasib temanku ini, terus pemilik mobil itu apa dia sangat tampan?"Chelsea berkata, spontan Salsa pun melayangkan pukulannya pada Chelsea.
"Astaga kamu kenapa memukulku? Sakit tau," gerutunya.
"Lagian sebagai teman harusnya terkena musibah kamu malah masih bisa kepikiran si pemilik mobil tampan atau tidak bikin kesel aja!"gerutu Salsa.
"Iya, aku yang salah sudahlah jangan ngambek nanti pipi kamu tambah akan semakin chubby, baiklah seragam kamu sudah bersih kita kembali yuk?"tawar Chelsea, Milla menganggukkan kepala .
"Baiklah ayo!" Ketiganya lalu pergi meninggalkan ruangan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Fitri ainin Ainin
jangan2 sandra itu si serra
2024-03-18
1
neng ade
mungkinkah Salsa kembaran nya Serra atau adik nya ??
penasaran deh
2023-11-04
1