“Iyalah, ada yang rahasia disini, nantinya tempat ini adalah tempat CEO bergumul mesra dengan asisten pribadinya, jadi seakan bercinta diatas awan.” Kata Saka sambil mendorong Alana masuk bersama dirinya didalam ruangan pribadi itu, dan buru buru Saka menutup pintu ruangan itu dan menguncinya.
“Jadi, kamu pernah bawa cewe cewe asisten kamu kesini?” tanya Alana sambil berkacak pinggang, dengan nada suara yang sudah naik satu oktaf lebih tinggi dari penyanyi seriosa Aning Katamsi.
“ Ya ampun, sayang… gak pernah ada cewe yang kubawa masuk kesini, bahkan Yara aja gak pernah. Karena kantor aku kan beda sama Yara. Kita kalo ketemuan selalu diluar
kantor, paling kalo ada acara meeting aja, itupun langsung diruang meeting.”jawab Saka dengan wajah memelas, seakan hendak disunat untuk yang kedua kali oleh istrinya.
“Tadi katanya mau bercinta dengan asisten. Masa ya sama Lio?” tanya Alana lagi. Lagi lagi Saka menepuk jidatnya, katanya istrinya ini IQ diatas rata rata, tapi logika penalaran macam begini aja masa ga tau, batin Saka mengelus dada nya yang rata, tapi bidang he he he.
“ Istriku sayang, my hunny bunny sweety baby. Asistenku pribadiku yang cewe baru kamu dan satu satunya. Dan aku gak cukup gila untuk main pedang atau pisang ya, aku masih suka sama milik kamu.” jawab Saka gemas, seraya menggendong istrinya yang menggemaskan itu, dan menjatuhkannya di ranjang empuk yang ada disana. Saka sudah hendak membuka dasi dan kemejanya, kalau saja Alana ga berkata,
“Bby, sebentar lagi rapat, emang kamu mau ngapain kok pake lepas dasi ama kemeja?
Emang mau mandi?” tanya Alana sambil cepat cepat duduk dan merapikan bajunya
yang berantakan akibat digendong Saka tadi.
“ Untung kamu ingetin, sayangg… kalau gak aku bisa khilaf!” kata Saka sambil membetulkan letak jas dan merapikan dasinya serta kemejanya yang agak kusut gara gara mainan gendong gendongan sama Alana.
“Makanya, pikiran tuh jangan mesum aja. Ayo siap siap. “ kata Alana sambil melengan
kearah luar, tapi tidak bisa membuka pintu karena kunci didalam ruangan itu
rupanya sangat khusus.
“Bby, kok gak bisa dibuka ya?” kata Alana sedikit panik.
Tapi Saka malah menemukan cara baru untuk menggoda istrinya yang imut itu.
“Waduh gimana ini, sayang! Kamu sudah coba buka begini?” tanya Saka sambil mencoba membukanya sambil menekan tuas di samping kunci itu, sehingga pintu itu bisa terbuka.
“Wah, kok sama kamu bisa dibuka ya, Bby! Mungkin kuncinya udah mulai rusak. Besok
dibetulin dulu, Bby, kalau terperangkap didalam sini kan gak lucu.” Kata Alana
sambil menyelonong keluar kamar meninggalkan Saka yang kemudian memiliki ide untuk terperangkap didalam ruangan rahasia itu bersama Alana dan melakukan wik
wik wik tanpa ada yang mengganggu.
“Pak, ruang meeting dan para pegawai serta jajaran direksi sudah siap.” Begitu Saka keluar, dia sudah disambut oleh trio kwek kwek asisten dan sekretaris yang rupanya
sudah menunggu daritadi.
***
Saka dan Alana bergegas memasuki mobil dan memacu mobilnya. Meeting tadi selesai dengan cepat. Saka hanya menjelaskan kalau Alana sudah sah menjadi istrinya dan
sekarang menjabat sebagai asisten pribadinya yang mengurus semua keperluan Saka secara pribadi di kantor. Bahkan sekarang keperluan surat menyurat harus
melalui asprinya itu. Setelah menyelesaikan urusan kantor dan tanya jawab singkat mengenai perkembangan kantor dan mendelegasikan projek , dokumen dan
berkas kepada Alana dan ketiga orang kepercayaannya, mereka berdua langsung
cabut karena Saka hendak berangkat ke Singapura. Alana juga heran kenapa Saka
malah keluar kantor, bukannya helipad ada di kantornya itu.
“ Yang, mampir ke rumah dulu bentar ya.” Kata Saka.
“Emang ada yang ketinggalan ya, Bby?” tanya Alana keheranan, karena tadi kayaknya dia
sudah menyiapkan kepentingan suaminya selama di Singapura.
“Yup.” Jawab Saka singkat sambil memasukkan mobilnya ke rumah yang ditempatinya bersama Alana dan Genta. Rumah kelihatan sepi, hanya ART dan satpam yang berjaga diluarlah yang ada dirumah siang ini.
“ Apa yang ketinggalan sih, Bby? Dokumen penting?” tanya Alana keheranan tapi masih saja mengikuti Saka masuk ke dalam kamar utama, tempat mereka tidur.
“Ini yang ketinggalan..” jawan Saka sambil mencium bibir Alana yang sudah menjadi candu bagi dirinya dan membuka baju kantor Alana dengan cepat, sehingga Alana pun menjadi tanpa apa apa dalam sekejap.
“Ehmmnph, Bby … Aahhh” hanya desahan dan mewarnai suasana ruang kamar tidur itu. Untung kamar utama itu dibuat kedap suara, sehingga tidak ada seorangpun yang bisa
mendengar desahan dan jeritan manja Alana dan Saka yang sedang memadu kasih.
Ini merupakan penyatuan yang tercepat, Saka dan Alana hanya menyelesaikannya dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Tapi setelah penyatuan ekspress yang terjadi, wajah Alana manyun, yang membuat Saka
menjadi heran.
“Kenapa yang? Masih kurang puas ya? Tadi kamu aja sudah keluar sampe … arghemph..”
Sakapun tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena mulutnya sudah dibekap dengan tangan mungil Alana.
“Berisik! Diam aja, gak usah banyak komentar, atau kalau gak, jatah kamu bakal kukurangin.” kata Alana sambil melotot, sedangkan bibirnya masih saja dibuat auto manyun.
“Lha kamu wajahnya kayak orang kurang puas gitu sih!” jawab Saka saat bekapan dimulutnya terlepas.
“Kamu kan tadi kutanyain, apa yang ketinggalan? Eh ternyata cuman mau ambil jatah, mana main langsung aja, tanpa peringatan lagi.” Jelas Alana sambil manyun,
sedang tawa Saka meledak karena jawaban istrinya yang menurutnya lucu.
“Maaf sayang… kan aku mesti pergi beberapa hari, takut kalau nanti kamu rindu jadi
jatah nya kutambah dulu.”ujar Saka sambil mengeluarkan cengiran mesum yang
tergambar dari wajahnya yang tampan, membuat Alana semakin kesal.
“Aku yang rindu apa kamu yang rindu?” tanya Alana sambil mencebikkan bibirnya, yang
membuat Saka semakin gemas.
“Kamu itu lo kalo ngomong… suka benerr!! Ha ha ha “ tawa Saka terlihat begitu lepas, membuat Alana jadi ikutan tersenyum, tapi ia berusaha menahan senyumnya, supaya Saka
gak ke ge er an, karena Alana masih dalam mode marah dan sebal.
“Dasar lelaki!” sungut Alana sambil manyun lagi dan membuang mukanya ke samping supaya Saka tidak melihatnya menahan senyum.
“Sudahlah sayang, kalau mau senyum senyum aja, mau ketawa juga boleh, ga usah ditahan tahan, takut ntar kamu kentut loh, ha ha ha” kembali Saka tertawa lepas yang kali ini membuat Alana tidak kuat menahan tawanya, jadilah Alana ikut tertawa bersama Saka. Sejurus Alana teringat dan buru buru lari ke kamar mandi, untuk bebersih, karena harus mengantar Saka balik ke kantor, dan menyuruh Saka untuk segera mempersiapkan diri.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Erlangga Saputra
lucu abisss ya sama gesrek nya berdua.
2023-01-25
1
ashely nurwati
dari sahabat trus berjodoh ya seperti ini gambarannya yaa... indah, tulus, dekat dan syahdu, sedikit gesrek...😀😘
2021-05-20
3
Ellya Ulfah
ada yg ketiinggalan😀😀
2021-03-11
2