Alana hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua tangannya, setelah ia mendengar jawaban suaminya yang narsis dan penuh kepercayaan diri.
“Bby, kamu harus mengontrol kondisi Yara, sekalipun kamu tidak bisa menjenguknya tapi kan kamu bisa video call.” saran Alana, supaya Yara tidak merasa sendiri.
“Kamu gak cemburu? Kata Yara salah satu syarat kamu mau menikah dengan aku adalah, kamu gak mau kalau aku dekat dekat dengan Yara.” tanya Saka dengan spontan.
“Ya allah, Bby! Dia istri pertama kamu, aku hanya bilang kalau aku gak mau berada ditengah tengah kalian. Selama aku tidak melihat dan mendengarnya aku gak pa pa, apalagi dengan kondisi sekarang, aku bahkan sudah tidak berpikir seperti itu. Kita
harus support dia sampai dia sembuh.” kata Alana sambil mengusap wajahnya yang cantik itu berulang ulang.
“Baiklah… nanti kita video call berempat.” jawab Saka dengan senyum khasnya.
“Lho kok berempat sih? Emang kamu ada istri ketiga?” tanya Alana heran.
"Emang boleh?" tanya Saka dengan senyum smirknya.
" Ya boleh, tapi aku yang mundur!" sergah Alana sambil hendak berlalu dari hadapan Saka. Tapi Saka langsung mencekal tangannya dan menarik ke pelukannya.
"Berempatnya sama Genta, istriku sayang yang cemburuannya ga ketulungan." jawab Saka sambil mengecup kening Alana dengan sayang
“Soalnya Junio maunya cuman sama kamu, sayangggg! Ayooo kita menjemput Genta, dan membawanya kerumah baru kita, ya nanti
pas video call kita ajak Genta sekalian, supaya Yara termotivasi untuk sembuh,
karena Genta sekarang kan anak aku juga.” sahut Saka dengan enteng, sambil
meraih kunci mobil dompet dan ponsel pintarnya.
“Mau kemana?” tanya Alana dengan heran.
“Ya mau njemput anak aku lah.” Sahut Saka lagi.
“Jadi sekarang kamu sudah gak butuh sama emaknya Genta? Main tinggal tinggal
seenaknya.” Ujar Alana dengan nada sinis. Karena Alana masih mengenakan kimono
tidur dan belum memakai apa apa didalamnya. Saka langsung memeluk Alana yang sudah manyun, dan mengecup bibirnya dengan lembut.
“Mommynya Genta mau jemput sekarang apa mau ketemuan dengan Junio dulu? Supaya nanti pas ada Genta, junio gak blingsetan nyariin sarangnya.” bisik Saka di telinga
Alana, suara Saka begitu seksi, yang sumpah membuat gairah Alana sedikit membuncah.
“ Bby, nanti malam aja, kita bakal kesorean kalau harus nungguin Junio. “ balas Alana sambil menjauh dari pelukan Saka yang sedari tadi tangannya membelai belai, meraba dan meremas bagian bagian tubuh Alana yang montok di tempat yang semestinya.
“Baby, aku sudah sewa baby sitter untuk jagain Genta dan mengurus Genta kalau kita
bekerja, tentu saja dirumah ibu atau dirumah mama. Mbok Gi dan ART yang ada dirumah ibu, sekarang ikutan kita, sehingga untuk urusan rumah dan yang lainnya sudah ada yang urus. Kamu hanya cukup ngurus kebutuhan aku saja. Dan mengurus Genta serta anak anak kita kelak.” kata Saka sambil memperhatikan Alana yang hendak berganti baju. Alana menjawab perkataan Saka, tapi Saka sudah tidak lagi mendengar apa yang Alana katakan. Mata dan focus Saka hanya di Alana yang dengan santai membuka kimononya, dan mencari pakaian dalam dan pakaian santai yang hendak ia kenakan saat
menjemput Genta. Alana belum menyadari kalau sepasang mata itu menatap tubuhnya tanpa berkedip. Saka menghampiri Alana perlahan dan memeluknya dari belakang. Tangan Saka sudah menggapai dan meremas bagian tubuh Alana yang padat tapi kenyal, yang sekarang merupakan daerah favorit Saka.
“Baby, hubby minta layanan cepat ya, 15 menit saja. Junio sudah gak tahan nih.” Suara Saka yang sudah menjadi serak membuat Alana mau tidak mau harus mengangguk untuk melayani kemauan suaminya yang tidak henti hentinya haus akan tubuh Alana.
Lebih baik aku yang memuaskannya daripada nanti matanyanya jelalatan kemana mana, batin Alana.
Penyatuan emang terjadi tanpa foreplay yang aneh aneh kayak kemarin, tapi Junio yang
tidak pernah puas, mana bisa 15 menit, akhirnya sesi menjelang sore selesai 1
jam kemudian, itu sudah yang tercepat menurut Saka. Alana hanya mengeleng
gelengkan kepalanya, kalau memikirkan Saka yang begitu gampang tergoda dengan tubuhnya.
Alana segera ganti baju di kamar mandi setelah membersihkan seluruh tubuhnya.
“Kamu sudah siap,sayang? Kamu gak ingin makeup dulu?” tanya Saka yang sudah rapi menunggu di ranjang yang acak acakan sehabis olahraga siang menjelang sore barusan.
“Bby, kalau kamu mungkin lupa… aku kemari gak bawa apa apa. Soalnya diculik dan dipaksa menikah sama suamiku.” sindir Alana sambil tersenyum.
“Tapi kamu suka kan?? Nikahnya kan sama orang ganteng… Dan yang dipaksa menikah kan orang cantik nya kebangetan, jadi tanpa make up pun sudah kelihatan cuakepppp
banget.” kata Saka sambil tersenyum smirk, menggandeng tangan Alana untuk segera berangkat menemui Genta dan mama papa Alana. Saka melingkarkan tangannya
di pinggang ramping Alana.
“Makasih ya sayangku… kamu bikin Junio selalu kecanduan sarang kamu.” bisik Saka yang membuat Alana jadi merona, soalnya
mereka saat ini sudah didalam lift. Bagaimana kalau ada orang lain yang dengar,
karena ada 2 cowo yang memandangi Alana dengan pandangan terpesona saat mereka
masuk ke dalam lift dari lantai dibawah penthouse Saka.
Saka memeluk Alana dan menyenderkan dagunya ke bahu Alana, sehingga pipi Alana bergesekkan dengan pipi Saka..
“Bby, berat.” bisik Alana lirih. Saka menegakkan tubuhnya yang tinggi, masih
melingkarkan tangannya di pinggang Alana dan menarik tubuh Alana sehingga tidak
ada jarak, seakan menyatakan kepemilikan, karena Saka melihat 2 cowok yang
bersamanya didalam lift curi curi pandang pada istrinya yang sebenarnya hanya
menggelung rambut panjangnya keatas, dan memakai kaos gombrong serta hotpants.
Mungkin karena hotpants yang Alana pake nih!, jangan sampai Alana beli pakaian model
begini, batin Saka.
***
“Genta, sayangnya mommy…” teriak Alana saat melihat Genta Putra Alana sedang bermain bersama baby sitter baru, rupanya suruhan Saka, mereka ada di halaman rumah Alana.
Genta langsung mengulurkan tangannya, minta digendong oleh mommy yang di rindukan.
“Sama daddy dong, Gentaaa” kata Saka sambil mengulurkan tangannya, mencoba menggendong si montok Genta.
Ajaibnya Genta langsung mau digendong oleh hot daddy nya, sebenarnya gak aneh karena sejak bayi Saka selalu ada buat Genta, meskipun tidak tidur serumah, tapi saat
Genta sakit, saat Genta imunisasi, saat Alana pergi kerja, Saka sering datang untuk bawain Genta mainan dan kebutuhan bulanannya. Ibarat kata, sebenarnya Saka sudah menganggap Genta sebagai anaknya.
“Daddy… “ Genta memanggil Saka saat Genta sudah ada di pelukkannya. Si mungil itu sangat pintar diusianya yang ke 3 th, ngomongnya aja sudah jelas, kadang
Alana juga heran, kok anaknya bisa sepintar itu.
Saka juga kemudian menemui papa mama Alana yang kini sudah sah menjadi mertuanya sambil menggendong Genta yang sedang gencar mengobok obok wajahnya, Saka mendengar semua wejangan yang diberikan mama mertuanya, karena papa mertuanya semenjak stroke dia banyak tidur di kamar dan mengandalkan mama Lina untuk segala kebutuhannya.
Tapi baru baru ini, Saka juga mengirim seorang perawat laki laki untuk membantu
tugas mama Lina untuk membawa papa Sandoro keliling kompleks supaya mendapatkan udara segar.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
IKA ATIKA
visual nya allana dong thor
2021-12-13
0
Angel Tamara
di awal sosok alana biasa aja ehh knp ke sini mlh d gambrkn cantik trs jd bkin lki2 terkesima saat melihtnya....ahhhh plakor2 😂😂
2021-11-19
1
Adolvin Tangka
bagus thor lanjut
2021-06-13
0