“Emang kamu merasa kalau Alana Mahen adalah janda kembang?” tanya Saka dengan menaikkan satu alisnya, dan menatap dengan pandangan meremehkan.
“Oke terserah kamulah! Tapi nyatanya kamu mau aja disuruh nikah sama janda yang
tidak kembang! ” sahut Alana sarkas sambil memanyunkan bibirnya. Saka hanya melirik dari sudut matanya,
melihat istri barunya menjadi tampak begitu menggemaskan. Seperti dia melihat
Genta, yang kini statusnya adalah anak tirinya.
Saka jadi merindukan anak kecil itu, gak tau kenapa Saka sangat menyayangi anak tirinya itu. Mungkin
karena Saka juga ada disana saat Alana mempertaruhkan nyawa melahirkan Genta.
Dan Genta adalah perwujudan Alana versi laki laki. Tampan dan menggemaskan, matanya,
hidungnya, wajahnya, semua Alana banget.
“Ha ha ha ha, jangan manyun begitu! Kamu tu janda yang tercantik yang sudah bikin Genta
ada didunia ini dan aku kagum sama kamu yang kuat dan tangguh….Ehm… La, tapi emangnya
aku boleh punya istri lagi?” goda Saka lagi. Entah kenapa, menggoda Alana
seakan menjadi agenda wajib seorang Narendra Sakabumi sekarang. Wajah Alana
yang cemberut, Alana yang merajuk, Alana yang merona malu, menjadi ekspresi
yang dinantikan Saka saat ia menggoda Alana.
“Boleh saja… tapi didalam mimpimu!!! Kamu kuijinkan
menikah lagi saat kamu sudah menceraikan aku. Karena aku tidak segila Yara, aku
juga tidak suka berbagi suami.” Jawab Alana dengan raut wajah marah. Jawaban
sarkas Alana dan wajah Alana yang sudah ditekuk seribu membuat Saka tertawa
terbahak, dan tangannya mengacak lembut rambut Alana.
“Sekarang kan kamu juga berbagi suami, La” lanjut Saka dengan senyum smirk nya.
“Makanya, aku gak mau pergi berdua dengan kamu dan Yara. Kamu tinggal pilih, mau sama aku
atau sama Yara. Jadi gak ada kecemburuan sosial bagi kami berdua.” Potong Alana
dengan ketus.
“Kamu itu ya menggemaskan, persis Genta! Sudah, wajahmu gak usah ditekuk tekuk kayak gitu,
bikin aku jadi tambah gemas.” Sahut Saka lagi, sambil meremas tangan Alana dan
menaruh tangan Alana di pahanya.
“Ihhh Saka… kenapa tanganku ditaruh disini sih…” tanya Alana, wajahnya merona malu.
“Ya biar kamu mempersiapkan yang ini buat malam pertama kita…” jawab Saka sambil
menunjuk tubuh bagian bawahnya.
“Hah?? ” Alana menoleh kewajah Saka yang tampak serius, tangannya masih di genggam Saka,
sehingga ia tidak bisa menariknya.
“Apa? Kenapa kamu nglihatinya sampai kayak gitu. Kamu baru nyadar kalau aku ganteng?” tanya
Saka dengan nada sombongnya.
“Ihhh kamu narsis… yang tepat adalah kamu mesum.” Jawab Alana dengan ketus, sambil masih berusaha untuk menarik tangannya yang ditaruh dekat banget dengan junio milik Saka.
“Aku ini sekarang suamimu.. kalau gak begini gimana kita membangun romantisme kita
dong!” sanggah Saka, sambil mengepit tangan Alana di antara kedua pahanya,
membuat Alana sadar kalau sekarang junio milik Saka mengeras.
“Saka, lepasin tangan aku!! Kamu masih nyupir loh… kamu harus konsentrasi ke arah
jalan, bukan membangun romantisme begini… Membangun romantisme bukan didalam
mobil. ” kata Alana sambil masih berusaha membebaskan tangannya.
“Kamu tahu gak, semakin kamu meronta, tanganmu malah nyentuh nyentuh junio aku, makanya
diem dulu, kalau kamu meronta ronta, junioku juga ikutan meronta, ntar kamu
kumakan disini gak jadi malam pertama di penthouse malah dimobil gimana hayo?”
jelas Saka masih berfokus di jalanan yang ditempuh.
“Gak nyangka kalau ternyata kamu begitu mesum. “ sahut Alana dengan pipi yang semakin merona.
“Kamu sekarang istri aku, jadi perlakuannya jelas beda dengan sahabat dong… dan kamu kan tahu juga kalau seorang istri tidak melakukan kewajibannya itu adalah dosa…” Kata Saka dengan nada menggurui.
“Malah berceramah disini, ….ini kan di dalam mobil.” potong Alana malu.
“Astafirullah, ngomong sama suami kok gitu sih?” goda Saka lagi, karena dia melihat wajah
Alana memerah seperti tomat.
“Ya Allah, Sak..” kata Alana ingin menjelaskan tapi dipotong oleh Saka.
“Manggil suaminya tidak boleh hanya nama, tidak sopan!! Harus diubah…”
“Aku sudah terbiasa, manggil kamu seperti itu, daritadi juga aku manggilnya gitu, apalagi
kita adalah teman sekolah, umur kita sama kalau kamu lupa.” Jelas Alana,
walaupun dia juga tahu tidak sopan untuk memanggil suami dengan namanya saja.
“Biasa kan menjadi yang lebih baik dong ah! Aku ingin membawa kamu menjadi lebih baik. Aku
ini imam kamu sekarang. “ jelas Saka dengan lembut.
“Baiklah,Tuan Saka yang soleh. “goda Alana dengan nada genit.
“Aku bukan majikan kamu, Laaa” sungut Saka.
“Lalu kamu maunya dipanggil apa dong? “ tanya Alana lagi dengan kening yang berkerut. Panggilan aja ribet amat, pikir Alana sebal.
“Terserah…” jawab Saka sambil mengedikkan bahu.
“Say, Yang, Honey, Bunny, Hubby… “ goda Alana menyebutkan nama nama panggilan yang
menurutnya alay.
“Hubby dan kamu kupanggil honey.. gimana?” kata Saka sambil mengerling manja kepada istri
barunya itu.
“Hah? Seriusan mau kupanggil begitu?” tanya Alana sambil melebarkan matanya tanda tak
percaya.
“ Emang kenapa? “ tanya Saka dengan wajah heran.
“ Geli tau… Alay gitu.. kamu mau?” tanya Alana sambil tertawa terbahak.
“Mau lah, kan istri aku yang manggil…” jawab Saka sambil mengedipkan sebelah matanya
dengan genit.
“Ihhh…..” ekspresi Alana yang kelihatan jijik, membuat Saka lagi lagi tertawa terbahak.
“Dan karena Genta manggil kamu mommy, tentu sekarang dia harus panggil aku daddy… walau aku
sering bilang ke Genta kalau aku daddynya sih… ha ha ha akhirnya jadi kenyataan juga.” Seru Saka dengan nada bahagia.
“Dia masih terlalu kecil untuk tahu itu…” ucap Alana lirih.
“Honey, kenapa sih?” kata Saka sambil memakai nada manja.
“Sak… eh Bby… jangan dengan nada kayak gitu bisa? Merinding aku mendengar kamu berkata
kata seperti itu dengan nada manja. Seperti bukan kayak kamu.” Kata Alana sambil bergidik.
“Aku suka saat kamu manggil aku dengan sebutan itu….honey “ kata Saka sambil mengelus
puncak rambut Alana dan menaruh anak rambut Alana di balik telinganya.
Saat Saka menyentuh telinganya, hati Alana berdesir. Ada riak riak kecil diperutnya.
“Ehm jangan panggil aku honey… karena ada kata ‘madu’ disana, aku sedikit tersinggung.”
Kata Alana menutupi rasa gugupnya.
“Ha ha ha ha … Aku tidak pernah merasa kamu adalah madu, sekalipun kamu manis… ha ha ha …
tapi baiklah sayang, bagaimana kalau aku panggil kamu baby, atau beib?” goda Saka lagi.
“Bby… plis deh!! Panggil yang normal normal aja bisa? “ sahut Alana sambil mencebikkan
mulutnya.
“ Kenapa sih kamu… kayaknya kalau berbau roman romanan kamu kayak menghindar. Trauma?” tanya
Saka menyelidik, dia kenal baik dengan Irvan, mantan suami Alana, yang awalnya
terlihat mesra dan romantis, tapi tiba tiba tidak ada hujan dan angin langsung
meninggalkan Alana yang tengah hamil muda dan mengirimkan surat cerai tanpa ada
pemberitahuan apa apa. Begitupula dengan keluarga Irvan yang hanya diam dan
menutupi semua jejak anaknya, serta tidak memperdulikan Alana yang sedang
mengandung keturunan mereka.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Ulfa Riady
jatuh cinta dari episode pertama..maaf baru komen di episode5 saking assiknya
tulisannya enak dibaca...ngalir gitu...😍❤
2021-12-17
0
sitrob
novel nya bagus kak ❤️❤️❤️
sayang aku baru Nemu novel ini
2021-10-31
0
Zuliar
alana koq mdh dan cepatnya kamu menyerah dan menerima menjadi isteri keduany saka....
2021-06-21
1