“Yara, aku punya tiga syarat, yang harus kalian penuhi. Baru aku akan menikah dengan
Saka.” Kata Alana sambil menunjukkan 3 jarinya.
“Apa itu Al? Mudah mudah tidak berat sehingga aku bisa memenuhinya.” Tanya Yara antusias.
“Yang pertama, aku tidak ingin serumah dengan kalian. Silahkan kalian pikirkan
caranya. Seperti yang kukatakan tadi, aku tidak bisa berbagi. Dan aku ingin
Genta tidak kaget dan bingung dengan kenyataan kalau ayah tirinya juga memiliki
istri lain selain ibunya.” Kata Alana
“Oke! Apakah aku perlu cerai dengan mas Rendra?” potong Yara cepat.
“Kamu gila!!
Kamu tu istrinya ! Kok malah kepingin cerai sama Saka sih?” bentak Alana tidak
sabar dengan kelakuan Yara yang menurutnya aneh.
“Ya aku takut kalau kamu cemburu.. atau nanti kamu sulit untuk membuat Genta mengerti. ”
lanjut Yara dengan gugup, takut Alana akan menangguhkan keputusannya untuk
menikah dengan mas Rendranya.
“Aku kan istri keduanya Yaraaaaa… Sudah, aku gak mau kamu bercerai dari Saka, tapi aku
mau tinggal pisah rumah dengan kalian, termasuk aku juga tidak ingin tinggal
bersama ayah dan ibu.” Sergah Alana kesal.
“Baiklah, aku akan bicarakan dengan mas Rendra. Lalu syarat lainnya apa? “
“Aku ingin tetap bekerja, sedangkan untuk syarat ke tiga aku belum terpikirkan.” Sahut
Alana cepat.
“Kamu akan bekerja tapi di kantor mas Rendra menggantikan aku, Al… Ada pekerjaan yang
tidak bisa kutinggal tapi aku harus, kesehatanku membuat itu tidak mungkin bagi
aku untuk bekerja. Apakah ini masih bisa diterima? Yang penting kan kamu masih
tetap bekerja.” Rayu Yara lagi, kayaknya Yara lebih tepat menjadi seorang
marketing atau negosiator, karena hampir semua keinginannya bisa tercapai, dan
Alana pun memenuhi tanpa banyak perdebatan.
“Baiklah..” kata Alana sambil mengangguk lesu.
“Jadi, sekarang sudah bisa memanggil penghulu kan? Mas Rendra sebentar lagi datang dan
membawa penghulu itu. Hari ini kamu bawa mas Rendra dan layani sebaik baiknya.
Pergilah ke penthouse di hotel milik mas Rendra, disana sudah aku siapkan kamar
pengantin. Untuk hari ini biarlah Genta kami atau mamamu yang mengurus, aku
juga sudah bilang sama mama.” Jelas Yara dengan semangat.
“Yaraaa…kamu, bahkan sudah ngomong sama mama?”
“Iya.” Jawab Yara singkat. Bahkan Yara sudah siap semuanya, kalau penyakitnya ini akan
membawa kematian untuknya, paling tidak dia sudah mempersiapkan calon istri
yang baik untuk mas Rendra nya.
Yara rela kalau dia harus berpulang ke rahmatullah, dan meninggalkan suaminya, asal
suaminya ada di tangan yang tepat dan ada orang yang mengurus kehidupan
suaminya bahkan memberi keturunan seperti yang mas Rendra dan dirinya selalu
idam idamkan.
“Lalu dimana aku akan bertemu dengan penghulu? Dirumah? “ tanya Alana lagi. Dia merasa semua
orang sudah tahu rencana pernikahannya dengan Saka dan hanya dirinya sebagai
mempelai wanitanya malah baru tahu kenyataan ini. Miris bukan?
“Nope… disini … sekarang!!!” lanjut Yara santai. Sepertinya Yara sudah mempersiapkan
semuanya.
Alana hanya bisa memejamkan matanya dan memijit keningnya yang tidak pusing, berharap apa
yang saat ini dia alami hanya sebuah mimpi dan ketika dia terbangun dia bisa
menertawakannya, sebab ia sudah ketakutan tanpa alasan.
Tapi ini bukan mimpi, karena sejurus kemudian, pintu terbuka dan semua orang berhamburan
masuk termasuk seseorang yang sangat asing, mungkin itulah penghulu yang
dijanjikan datang untuk melaksanakan pernikahan antara dirinya dan Saka.
‘Ya Allahhhh…. Jauhkanlah hamba dari cobaan yang tidak dapat hamba tanggung.’ Doa
Alana dalam hati.
*****
Setelah prosesi yang begitu cepat di kamar rawat inap VVIP Yara, sekarang hanya tinggal
Alana dan Saka didalam mobil, karena Yara memaksa mereka untuk pergi ke kamar
penthouse yang digadang Yara sebagai kamar pengantin yang dipersiapkan oleh
keluarga Saka. Canggung? Jelas!! Status tadi pagi dan sore ini sudah berbeda. Tadi
pagi dirinya masih seorang janda muda beranak satu. Sore ini Alana adalah
seorang istri kedua dari Pewaris tunggal Perdana Hutama, Narendra Sakabumi.
“La, maafkan aku. Aku menyeretmu dalam kebingungan. Aku yakin saat kamu mengerti nanti, kamu
akan tahu kenapa kami melakukan ini.” Kata Saka sambil menekan kegugupannya.
“Sak, aku mau nanya sama kamu ya, Apa kamu akan meminta hakmu sekarang? “tanya Alana
dengan jelas. Dia bingung harus apa. Dia terbiasa berbicara apa adanya.
“Kalau kamu mau dan siap, aku tidak akan menundanya.” Jawab Saka tegas.
“Apakah kamu mencintaiku?” tanya Alana lagi.
“Aku menyayangi kalian, kamu dan Genta. “ jawab Saka lagi tanpa beban.
“Kenapa kamu memilihku?” tanya Alana tidak mengerti.
“Karena aku nyaman dengan kamu.” Jawab Saka santai dan yakin.
“Apakah kamu akan mengatakan pada semua orang bahwa kita menikah?” tanya Alana lagi, jujur
Alana tidak mengerti harus bagaimana. Dia takut akan fitnahan orang, karena dia
seorang janda. Dia tidak mau kalau akhirnya fitnah itu akan membuat Genta juga
ikut kena getahnya.
“Iya, asal kamu tidak keberatan dengan statusmu.” Jawab Saka lagi tanpa beban.
“Kayaknya hanya aku yang bingung ya? Kalian menghadapi ini dengan santai, seolah hal ini
sudah biasa kalian lakukan.” Dengus Alana sebal. Alana merasa hanya dirinya
yang gugup, yang bingung, yang takut menghadapi +62 netijen yang maha benar.
“Sebenarnya aku baru ini melakukan poligami, baru kamu yang menjadi istriku selain Yara,
istriku yang pertama. Jadi ya baru kali ini melakukan pernikahan lagi. Jadi hal
ini jugamerupakan hal yang tidak biasa aku lakukan.” Jawab Saka santai.
“Oh jadi kira kira kamu akan berpoligami lagi?” sungut Alana kesal dengan jawaban Saka,
yang sekarang sudah menjadi suami sahnya.
“Kayaknya engga… cukup sulit untuk berbuat adil, sebenernya aku tipe suami yang setia. “
jawab Saka dengan intonasi menggantung, entah apa yang sedang Saka pikirkan.
“Suami setia yang berpoligami? Judul novel, Bang?” tanya Alana dengan nada mengejek.
“Suami setia yang menikahi janda kembang… mungkin itu lebih tepat!” sahut Saka dengan senyum
khasnya, ia ingin menggoda istri barunya, mengikis canggung karena perubahan
status antara keduanya.
“Ohhh jadi selain setia, sekarang juga perayu?’ ejek Alana lagi… Alana memang paling
pandai bersilat lidah, dan Saka tahu persis itu. Itulah sebabnya ketika Yara
mengajukan calon istri keduanya adalah Alana, Saka tidak menolak, karena Saka
tahu persis bagaimana menaklukkan seorang Alana dan begitupun sebaliknya.
“Emang kamu merasa kalau Alana Mahen adalah janda kembang?” tanya Saka dengan menaikkan
satu alisnya, dan menatap dengan pandangan meremehkan.
“Oke terserah kamulah! Nyatanya kamu mau aja disuruh nikah sama janda yang tidak kembang!”
sahut Alana sarkas sambil memanyunkan
bibirnya. Saka hanya melirik dari sudut matanya, melihat istri barunya menjadi
tampak begitu menggemaskan. Seperti dia melihat Genta, yang kini statusnya
adalah anak tirinya.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
japodoll
Kangen cerita alana dan saka, aku ngulang lagi bacanya… butuh waktu lagi nyari novelnya karna sempat ngilang di noveltoon ku
2023-06-11
0
kuning_kusuka
sebenarnya sy ga begitu suka dgn cerita poligami tp ini cerita nya ringan menarik ada lucunya dan dirangkai dgn kata2 yg enak dibaca.. okelah bisa buat hiburan.. soalnya saya ga suka novel dgn cerita berat aplgi cerita kekerasan dan penyiksaan. lanjuut..
2021-11-03
0
mojang banten
seru nih persahabatan berubah jadi suami istri
2021-03-25
0