“ Kapan mendesignnya? Kamu tahu ini indah banget!” seru Alana masih berlarian kesana kemari, bahkan saat ini dia ada di pantry menikmati makanan dan kudapan yang disediakan disana. Saka hanya tersenyum senyum saat melihat Alana seperti Genta yang dikasi mainan mobil mobilan. Bahagia Alana itu kok ya sederhana banget.
“Kalau makanannya sih baru diisi oleh pegawai dibawah, kalau dekornya mungkin sudah disiapkan sejak pagi tadi.” sahut Saka sambil memandang Alana yang sibuk menikmati kudapan dan aneka makanan yang tersedia, tanpa mempedulikan Saka yang hanya bisa bengong lihat Alana yang tubuhnya tetep ramping walau makannya banyak. Walau Saka sudah tahu juga kalau Alana makannya banyak. Kan ia temenan dari kecil, sudah ga jaim dan ga terlalu menjaga kesopanan kalau hanya berduaan seperti ini .
“Tadi pagi? Aku bahkan belum setuju dengan pernikahan ini, Bby? Bagaimana mereka bisa
tahu?” tanya Alana sambil membulatkan kedua matanya, heran dengan kinerja Saka
yang seakan menjebaknya disebuah pernikahan yang hanya dia yang baru tahu hari ini, sedangkan orang orang terdekatnya bahkan sudah tahu lebih dulu.
“Anggap saja, kita sehati… aku tahu kalau kamu gak bisa menolak pesona seorang Narendra Sakabumi.” jawab Saka sambil menyentil kening Alana dengan sayang.
“Ternyata banyak yang belum aku ketahui dari seorang Narendra Sakabumi…” kata Alana
dengan lirih.
“Emang apa yang belum kamu tahu dariku?” tanya Saka sambil menaikkan satu alisnya, menatap Alana dengan raut heran.
“Bahwa seorang Narendra Sakabumi, pewaris tunggal Perdana Hutama, pemilik garmen,
hotel dan resort, ternyata seorang yang narsis, dan sombong? Ha ha ha ” lanjut
Alana sambil tertawa dan berlari menjauh, melihat raut wajah Saka yang sudah
mulai tidak bersahabat.
“Sayang, kamu mau kemana? Ternyata ada juga yang tidak kuketahui tentang kamu, bahwa ternyata kamu jahil dan suka menggoda, jangan lari kamu, aku mau ceburin kamu ke dalam kolam renang ini.” seru Saka sambil berusaha menangkap Alana yang berusaha menjauh dari jangkauannya.
Jangkahan kaki Alana yang lebih pendek dibandingkan dengan langkah kaki Saka membuat Alana dengan mudah tertangkap oleh Saka. Alana masih tertawa riang mendapati Saka sudah berpeluh dalam mendapatkannya.
“Ampun hubby ku yang tampan dan baik hati. Aku hanya menggodamu saja. Maafkan lah istrimu ini. Katanya Narendra Sakabumi adalah seorang laki laki yang baik dan pemaaf, sabar dan murah hati.” kata Alana sambil mengatupkan kedua tangannya dengan posisi menyembah, tapi masih dengan tawa riang yang menyelingi setiap kata kata yang diucapkan pada Saka.
Saka memandangi wajah Alana yang merah merona, raut wajah bahagianya setelah sanggup menggoda suaminya dan kemudian memajukan wajahnya sehingga wajah keduanya begitu dekat, memiringkan sedikit wajahnya sehingga bibir Alana yang berwarna
pink tanpa polesan lipstick menjadi sasaran bibir Saka. Tangannya yang memegang kedua tangan Alana berpindah merengkuh kepala Alana dan menahannya sehingga Saka melepaskannya karena sama sama ingin menghirup oksigen yang menipis gara gara terlalu hot.
“Itu hukuman bagi istri yang berani beraninya membully suaminya.” Kata Saka sambil terengah engah mengambil nafas setelah ciman yang tadi sampai menghabiskan nafas keduanya.
Alana hanya tertunduk malu, ada hawa yang aneh yang muncul di sekujur tubuhnya. Ada gejolak yang berbeda saat ciman panas itu dilakukan.
Alana sadar, keduanya telah pernah berumah tangga, apalagi Alana yang sudah 2 tahun lebih tidak pernah menikmati skinship dari lawan jenis, tentu ada gejolak dan rasa
ingin dipuaskan dan menikmati surga dunia, apalagi mereka berdua kini sudah sah
dalam ikatan suami istri.
“Kamu… mandilah dulu, aku akan siapkan segala keperluanmu.” ucap Alana sambil
menunduk. Dia canggung dan malu, ingin rasanya mengenyahkan tubuhnya kedalam
kolam renang dan diam disana.
Bagaimana aku bisa berpikiran kotor ingin menikmati kegiatan seperti itu bersama dengan Saka? Sedangkan aku seorang wanita, gak mungkin kan kalo aku yang nyosor duluan, batin Alana.
“Bagaimana kalau kita mandi bersama?” tanya Saka sambil mengangkat dagu istri barunya yang nampak malu malu setelah adegan yang baru saja mereka lakukan.
Mata Alana membulat sempurna, dia tertegun, dia gak tahu mesti jawab apa, antara malu dan mau itu batasnya saat ini hanya sehelai rambut.
Saka tahu persis kalau Alana saat ini malu, karena wajahnya yang merah merona. Tapi demi apapun, Alana saat ini terlihat begitu menarik dimata Saka, bibirnya yang tampak
membengkak bekas gigitannya tadi membuat Alana tampak begitu menggoda.
“Lala sayangku, Ternyara kamu sangat teramat cantik sekali ." kata Saka dengan nada menggoda. Pukulan Bantal mendaat manis di lengan Saka.
" Dasar gombal!! Sudah lama kali kalau aku itu cantik. Baru nyadar?"cebik Alana tau pasti kalau Saka tukang gombal.
" Ya aalllaaah masa ada dipuji suaminya kok malah manyun." kata Saka sambil mencubit pipi istrinya yang chubby.
“ Sudah sana mandi mandi dulu, Bby! Kamu bau!" kata Alana salah tingkah, karena ia ingt kalau hari ini adalah jatah malam pertama mereka. Teringat akan hal itu membuat Alana jadu salah tingkah.
“Renang yuk..” sahut Saka lagi, masih menahan diri untuk tidak menerkam istri barunya, takut kalau istri barunya ini kaget, melihat kemesumannya.
“Kan gak bawa pakaian renang, Bby? Secara tadi aku nikahan dan ijab hanya pakai pakaian
tadi siang loh… gak romantis banget kan suami baruku?” tanya Alana sambil
menyindir kelakuan suaminya yang terkesan memaksa untuk menikahinya hari ini juga.
“Kan ga usah pake baju, malah enak kan? Lagian ga ada yang lihat juga… yuk!” sahut Saka tidak mempedulikan sindiran Alana.
" Hadeh, ajaran kamu sungguh gak bener deh, Bby. " ujar Alana dengan wajah merona karena malu. Suami barunya itu memang tau persis bagaimama menggoda istrinya.
" Ayolah, kita berenang biasa aja. Gimana?" goda Saka, padahal sebenarnya bukan berenang biasa yang diminta Saka tapi berenang yang luar biasa.
" Tubuh kamu bener bener seperti pas kamu masih sekolah. Gak kayak kelihatan kalau kamu sudah punya anak satu loh, sayang." puji Saka sambil memandang tubuh Alana.
Jujur dengan melihat visualisasi Alana yang seperti itu, membangkitkan sisi lain dari tubuh Saka. Alana sudah menceburkan diri kedalam kolam, sebelumnya ia sudah melakukan pemanasan dengan stretching dan berlari lari kecil di pinggir kolam. Saka yang merasa kalah start dengan Alana langsung menyusul Alaana dan merengkuh tubuhnya supaya tidak bisa bergerrak dan memeluk tubuh Alana.
Setelah lelah berenang kesana kemari, Saka dan Alana langsung mendekati mini bar dipojok kolam. Mengambil minuman yang sudah tersedia melimpah di sana. Juga makanan yang tampak lezat disajikan juga disana. Alana memandang tubuh atletis Saka penuh kekaguman. Saka menarik tubuh Alana ke arah minibar.
Tubuhnya yang basah di keringkan menggunakan handuk yang sudah disediakan di dekat kolam renang, selain mengeringkan tubuhnya yang basah ia juga mengeringkan tubuh istrinya. Saka memandang istrinya dengan tatapan yang berbeda, mungkin karena ini saatnya ia mengambil haknya sebagai seorang suami sah dari Alana.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Pertiwi Tiwi
istri tuaya sakit .gak bisa kasi napkah bathin kesuami.makaya suami di suruh kawin lg
2021-11-28
2
fa _azzahra
suka ceritanya,cuma maaf agak terganggu dg pengulangan penulisan di awal part🙏
2021-11-26
1
Rita Indrawati
asiiiik renang luar biasa
2021-10-05
1