Setelah lelah berenang kesana kemari, Saka dan Alana langsung mendekati mini bar dipojok kolam. Mengambil minuman yang sudah tersedia melimpah di sana. Juga makanan yang tampak lezat disajikan juga disana. Alana memandang tubuh atletis Saka penuh kekaguman. Saka menarik tubuh Alana ke arah minibar.
Tubuhnya yang basah di keringkan menggunakan handuk yang sudah disediakan di dekat kolam renang, selain mengeringkan tubuhnya yang basah ia juga mengeringkan tubuh istrinya. Saka memandang istrinya dengan tatapan yang berbeda, mungkin karena ini saatnya ia mengambil haknya sebagai seorang suami sah dari Alana.
Karena kebutuhan untuk segera mendapatkan keturunan, Saka ingin segera menyelesaikan apa yang harus ia selesaikan bersama Alana. Mengambil haknya sebagai seorang suami dan melakukan apa yang harus dilakukannya bersama Alana.
Entah karena gugup atau karena apa, ia dan Alana tampak salah tingkah. Padahal mereka sudah bersama sejak kecil Bahkan saat kecil mereka juga mandi bareng segala.
Saka mencium Alana sampai membuat Alana rasanya melayang ke awang awang, maklum Alana sudah tidak pernah berciuman dengan laki laki semenjak bercerai dengan Irvan. Eh pas nikah juga ga pernah ciuman. Anehkan?
“Baby, kenapa ? Malu? ” tanya Saka saat memandang wajah sayu Alana.
Alana hanya mengangguk, karena dengan Saka dirinya sudah tidak bisa menahan ledakan rindu akan belaian seorang laki laki.
Saka memeluk tubuh Alana sehingga mereka benar benar tak berjarak, Alana merasakan kasih sayang dan cinta Saka yang begitu dalam kepadanya. Alana mendongakkan wajahnya dan membelai Saka.
Alana tahu, saat ini dia adalah istri Saka, sudah merupakan tugasnya untuk membahagiakan Saka lahir dan batin, terlepas dari alasan Saka menikahinya hanya karena ingin mendapatkan keturunan dari rahimnya.
Oleh karena itu Alana ingin membahagiakan Saka dengan caranya.
“Kamu nakal sekali, sayang… rupanya kamu belum pernah merasakan hukuman dari suamimu yang tampan ini ya?” kata Saka di telinga Alana yang duduk di tempat tidur yang disiapkan begitu rupa. Saka menggoda telinga Alana yang membuat pemiliknya tidak dapat menahan diri untuk mengeluarkan suara suara aneh tapi membuat Saka lebih bersemangat untuk menaklukan Alana.
Alana menolak tubuh Saka yang hendak mendorongnya serta menindihnya, malah kemudian Alana mengambil alih seluruh permainan.
Entah kenapa Saka merasa Alana bak candu yang membuat Saka ingin menikmatinya segera. Ia tidak pernah merasakan perasaan yang sama sejak lama.
Alana langsung memulai aksinya dengan memanjakan Saka dengan apa yang ia bisa, membuat Saka mendesahkan nama Alana dan memuji kemampuannya yang dapat membuat Saka ingin meledak saat itu juga, tapi Saka menahannya dengan susah payah, Saka ingin meledak ditempat yang paling tepat, yaitu di rahim Alana. Sehingga niatannya untuk mendapat keturunan akan segera berhasil.
Mereka pun segera menunaikan malam panas dengan Alana dengan status istri barunya, karena Saka sangat berharap kalau Alana akan cepat hamil. Setelah momen panas yang mereka nikmati berdua, Saka memeluk tubuh Alana yang terlihat lelah.
“Makasih sayang, kamu benar benar luar biasa sayang. Mudah mudahan anak kita akan segera jadi di rahimmu ya, sayang.” kata Saka sambil mengecup kening Alana yang masih berpeluh akibat olah raga ekstrim bersama Saka dan membelai lembut perut Alana yang masih rata.
“ Bby, kamu itu seakan berhubungan dengan aku hanya karena berharap keturunan saja sih…” ucap Alana lirih, ada rasa sakit yang tiba tiba aja muncul saat Saka berkata seperti itu, kayaknya Saka melulu menikahi Alana hanya karena Saka dan keluarganya berharap keturunan dari rahimnya. Walau itu memang adalah awal dari hubungan pertemanan Saka Alana yang berubah menjadi hubungan suami istri.
“Maaf, sayang… bukan begitu maksudku. Maaf, kalau perkataanku membuatmu tidak nyaman.“ kata Saka masih tidak mau melepaskan pelukannya dan menciumi seluruh wajah Alana dan kembali mencicip bibirnya yang sekarang menjadi tempat favorit bagi Saka, karena entah mengapa bibir itu terasa manis dan membuat Saka ingin terus menikmatinya.
Alana hanya terdiam dan sejujurnya tubuhnya menerima saja perlakuan Saka yang begitu possesif dan otaknya menjadi tumpul seketika saat menerima perlakuan manis dari tangan Saka, suami sahnya itu.
Tapi Saka mengira Alana masih marah dengan ucapannya tadi.
“Sayang… kenapa diam? Kamu masih marah?” tanya Saka sambil menghentikan kegiatannya
meraba dan meremas tempat favoritnya.
‘Aku ingin marah sih, Bby! Tapi gak tahu kenapa aku gak bisa marah sama kamu. Aku juga sadar kalau aku juga menerima kamu karena ingin membantumu memiliki keturunan. Mudah mudahan doa kamu cepat dikabulkan dan kamu emang bisa dengan cepat melakukan tugasnya.” sahut Alana sambil tersenyum mengejek.
“ Oh jadi kamu mulai meremehkan kemampuanku ya? Mau mencoba merasakan bagaimana seorang Alana sampai minta ampun?” tanya Saka tersinggung karena diremehkan oleh Alana.
“Ampun, Bby! Masa kamu ga malu apa?” tanya Alana.
“Emang kenapa harus malu?” tanya Saka balik.
“Gimana kalau orang orang tahu, kalau Tuan Narendra Sakabumi menyandera istri barunya
tanpa memberi makan sampai akhirnya istrinya pingsan dan dibawa ke klinik gara gara kelaparan. Aku lapar, Bby! Hungry!!” Sahut Alana dengan wajah memelas karena kelaparan berat, Saka hanya tertawa karena melihat wajah istrinya yang kelaparan malah tampak imut dan menggoda.
“Ehm… singkirkan dulu tanganmu yang selalu bisa membuat aku rindu ingin ketemu dengan kamu terus.” geram Saka yang juga bingung, mengapa diri nya jadi ganas begini, mungkin gara gara dimanjakan oleh Alana tadi atau karena sensasi yang berbeda dengan kalau ia bersama dengan Yara.
“Emang aku melakukan apa sih, Bby? Emang dasar kamunya itu yang nakal. Pinginnya begituan melulu.” sanggah Alana tidak terima dipersalahkan oleh Saka.
Alana kemudian berusaha bangkit untuk membersihkan dirinya. Tubuh Alana
menarik perhatian Saka, apa mungkin karena Alana memang menarik atau mungkin juga karena sekarang Alana adalah istri sah nya, membuat tangan Saka ingin selalu berdekatan dengan Alana. Alana mencebik manja karena ia dapat merasakan Saka sudah ingin menagih haknya lagi.
“Bby, pikiran kamu yang ngeres itulah yang membuat kamu kepingin terus.” ucap Alana. Tangan Saka seakan tahu persis bagaimana menaklukan Alana dengan sentuhan yang merayunya agar Alana mau dengan sukarela memberikan haknya sebagai suami lagi.
“Tubuhmu bagai candu, sayang. Katanya kalau seorang istri memberikan hak suaminya dobel dobel brarti pahalanya juga dobel dobel. Arghhh Lala... Aku juga bingung loh. Kayaknya baru kali ini aku bercinta sama kamu tapi kok kayak de ja vu gitu ya. Kayak inilah yang pernah kurasakan dan ingin selalu kunikmati. Apa jangan jangan kamu kasi pelet ya? ” kembali Saka menggeram dan akhirnya Alana pun harus ikhlas menunggu Saka memuaskan keinginannya sampai Alana kelelahan dan menahan lapar disaat bersamaan.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Riea Sweetie Herliawan
jgn2 Genta anknya saka LG, tp ga ad yg tau ... mgkn sengaja djebak sm irvanny atau gmn eehhnmm
2022-07-31
0
IKA ATIKA
hmmm,apa saka ngga merasa bersalah gitu y,sama istri yang pertama,ko Kya nya bahagia banget 😏
2021-12-13
1
Mogu
kasian sbnrnya Alana
kdg k tidak mampuan kita di jdikan klmahan dan senjata buat org2 serakah gtau ga suka z cara Nya kan bnr mreka bsa program baby tabung atu cari org laen nti klu bgitu dia bsa merusak orshbatan yg udh dri orok trjlin ujg2nya nti bklan jatuh korban yg bnr2 hrus nglah dan prgi
2021-12-06
0