Itulah sebabnya Yara memilih Alana sebagai istri siri Saka dan ,menjadi rahim
pengganti sehingga Saka bisa memiliki keturunan melalui Alana. Yara rela dimadu
oleh Saka karena dia sangat menyadari kekurangannya dan penyakit yang dia sembunyikan dari Alana.
“Al, kamu kan sudah tahu kalau aku tidak bisa memberikan mas Rendra keturunan. Aku mohon,
biarlah dia memiliki keturunan dari rahimmu. Agar aku juga bisa membantu mas
Rendra menimang anaknya. Dan lagi Genta tidak akan kekurangan kasih sayang dari
ayahnya. Karena Saka bisa memberikan kasih sayang kepada Genta.” Bujuk Yara
lagi.
“Jadi aku ini hanya seorang rahim pengganti? Lalu kalau ternyata Saka atau mas Rendra mu
lebih memilih aku atau lebih menyayangiku apa kamu tidak iri atau cemburu? “
tanya Alana dengan senyum mengejek.
“Sudahlah Yara… aku tidak bisa melakukan itu. Kalau aku punya suami … jelas aku ingin
memilikinya sendiri! Genta tidak akan kekurangan kasih sayang dari seorang
ayah, dia masih punya kakek.” Lanjut Alana dengan nada lelah, dia kasihan
melihat Yara yang sedang sakit, pucat dan lemas. Tapi dia juga tidak mau kalah
argument dengan Yara. Dia tidak bisa di duakan, Alana juga yakin kalau Yara
juga begitu.
“Al, aku mohon. Cepat atau lambat, mas Rendra akan mencari istri lagi. Aku justru gak
mau kalau dia mendapat istri yang tidak solehah, yang gak baik.” Rayu Yara
lagi, dia gigih harus mendapatkan Alana. Alana harus jadi istri kedua mas
Rendranya.
“Aku bukan orang baik, Yar! Aku juga bukan orang yang solehah. “ potong Alana cepat,
mengingat sholatnya pun bolong bolong, dan dia bukan muslim yang baik.
“Maksudku, kamulah yang terbaik untuk mas Rendra. Kamu mengerti dia, bisa menasehati dia,
bukan karena ingin hartanya, tapi karena kamu ingin yang terbaik untuk mas
Rendra. Aku akan menuruti semua syarat yang kamu ajukan. Bahkan kalau kamu
ingin aku bercerai dari mas Rendra supaya kamu bisa memiliki dia seutuhnya, aku
pun setuju. Asal kamu yang menjadi istri mas Rendra dan bukan wanita lain yang
tidak kukenal. Dan aku juga hanya ingin membantu menimang anak mas Rendra,
walau bukan dari rahimku sendiri.” Sahut Yara dengan kekuatan yang dia miliki,
dia merentet semua yang ada di pikirannya dan berakhir dengan nafasnya menjadi
tersengal sengal, membuat Alana menjadi khawatir. Alana tidak benar benar marah
dengan Yara, dia cuman jengkel karena permintaannya tidak masuk akal. Masa ada
seorang wanita yang ingin dan rela dimadu. Malah mencarikan istri buat
suaminya. Alana menggeleng gelengkan kepalanya dengan cepat. Dia ingin mengusir
halu yang saat ini ada di kepalanya.
Dia berharap apa yang harus dia hadapi saat ini adalah mimpi. Seorang wanita cantik yang
kekeuh memaksa dia untuk menikahi suaminya.
“Yara, kenapa harus aku? Aku ini janda, aku ini punya anak, aku ini gak cantik,
pastinya gak secantik kamu. Aku seumuran dengan Saka, mas Rendramu. Masa kamu
mencari madu untuk suamimu kok lebih tua dari istrinya, lebih jelek dari
istrinya. Kamu bener bener sudah gak waras. Kalian berdua sama saja…” keluh
Alana lemah.
“Karena kamu adalah Alana, wanita kuat yang bisa mendampingi suamiku. Wanita tegar yang
teruji oleh banyak masalah. Justru karena kamu janda, maka mas Rendra ingin
menaikkan derajatmu, ingin melindungimu dari cowo cowo gak bener di luar sana.
Melindungi Genta, supaya dia memiliki kasih sayang seorang ayah. Kamu bukan
wanita penggoda seperti cewe cewe diluar sana, yang akan silau melihat harta
suamiku. Dan aku suka karena kamu adalah sahabatku, saudaraku. Aku yakin kamu
tidak akan memanfaatkan kelemahanku atau menghinaku , yang tidak bisa memberi
kebahagiaan keluarga yang utuh untuk mas Rendra. “ jelas Yara lagi, kali ini
ada anak sungai di pipinya yang halus. Yara menangis, Alana menjadi semakin
tidak tega. Alana membuang pandangan wajahnya keluar jendela. Alana tahu
sebentar lagi dia juga akan menangis, matanya sudah panas dan hidungnya sudah
memerah.
Alana benar benar diperhadapkan ada dilemma, kalau diterima berarti dia harus mempersiapkan
diri untuk hamil dengan Saka. Kalau tidak diterima, dia didesak terus, ini akan
lebih sulit baginya untuk bergerak bebas. Dia tahu Yara sangat gigih. Entah apa
yang ada dipikiran wanita itu, rela dimadu seperti ini. Ya Allah.. cobaan
apakah ini?, batin Alana sambil menghela nafasnya yang dirasakan kian berat.
“Baiklah…” jawab Alana lemas. Energinya untuk menolak sudah terkuras habis.
“Baguslah!!” ada sinar bahagia di wajah Yara yang pucat. Alana hanya tersenyum lemah.
“Sehatkan badanmu dulu..” lanjut Alana, melihat semangat 45 di wajah ayu nya yang pucat.
“Tidak, harus diselesaikan sekarang, aku akan memanggil penghulu yang sudah kuhubungi
kemarin.” Kata Yara dengan senyum bahagia yang menghiasi wajahnya yang cantik.
“Bagaimana kamu tahu kalau aku bakal setuju? Bagaimana kamu bisa menghubungi penghulu?
Ayahku sedang sakit di rumah dan dia tidak akan bisa menghadapi ini.” Bantah
Alana kaget. Dia tidak menyangka kalau Yara sudah mempersiapkan segalanya.
“Aku tahu
kamu bakal setuju. Ini seperti feeling seorang istri pertama.” Sahutnya santai,
membuat Alana jadi tambah jengkel, ternyata dia dipermainkan oleh sahabatnya
ini.
“ Yaraaaaa…. Kamu kamu..” seru Alana kehabisan kata kata. Dia mau mengumpat, gak tega karena
Yara emang terlihat sakit dan pucat.
“Baiklah, aku mau menyuruh mereka semua masuk dan menjadi saksi. Penghulu hari ini juga
akan datang. Aku hanya ingin kamu sah sebagai istri mas Rendra hari ini.” Entah
karena terlalu bahagia, atau emosi yang berlebihan membuat Yara seperti
tersengal sengal.
Alana hanya bisa menekan emosinya melihat kebahagiaan Yara, raut wajahnya begitu bahagia.
“Aku sudah menghubungi mas Rendra untuk mempersiapkan segalanya. Sebentar lagi mereka akan
masuk.” Kata Yara setelah mengetikkan pesan di layar ponselnya.
Alana hanya bisa mengelus dada saja melihat kelakuan Yara. Dia masih belum bisa berfikir
jernih melihat kejadian kejadian yang menimpa dirinya itu rentetannya begitu cepat.
“Yara, aku punya tiga syarat, yang harus kalian penuhi. Baru aku akan menikah dengan Saka.” Kata Alana sambil
menunjukkan 3 jarinya.
“Apa itu Al? Mudah mudahan tidak berat sehingga aku bisa memenuhinya.” Tanya Yara antusias.
“Yang pertama, aku tidak ingin serumah dengan kalian. Silahkan kalian pikirkan
caranya. Seperti yang kukatakan tadi, aku tidak bisa berbagi. Dan aku ingin
Genta tidak kaget dan bingung dengan kenyataan kalau ayah tirinya juga memiliki
istri lain selain ibunya.” Kata Alana
“Oke! Apakah aku perlu cerai dengan mas Rendra?” potong Yara cepat.
“Kamu gila!! Kamu tu istrinya ! Kok malah kepingin cerai sama Saka sih?” bentak Alana tidak
sabar dengan kelakuan Yara yang menurutnya aneh.
“Ya aku takut kalau kamu cemburu.. atau nanti kamu sulit untuk membuat Genta mengerti.”
lanjut Yara dengan gugup, takut Alana akan menangguhkan keputusannya untuk
menikah dengan mas Rendranya.
“Aku kan istri keduanya Yaraaaaa… Sudah, aku gak mau kamu bercerai dari Saka, tapi aku mau tinggal pisah rumah dengan kalian, termasuk aku juga tidak ingin tinggal bersama ayah dan ibu.” sergah Alana kesal.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
weny
ceritanya bagus
2021-05-03
0
Becky D'lafonte
lanjut baca, menarik
2021-05-01
0
Herniyanti
sangat menarik crtx
2020-10-11
3