Heeeemmmmh, ada yang mengelus-elus kepalaku dan memainkan helaian rambutku. Nyaman sekali itu yang aku rasakan, aku membuka mataku dan ternyata tangan itu adalah tangan Ibu. "Ibu ...." ucapku penuh senyum.
"Ayo bangun Sarah! lihat sudah pukul berapa ini?" ucap Ibu sambil menunjuk ke arah jam dinding di atas televisi yang menunjukkan pukul 11.00 wib.
"Iya Bu, tapi kapan ibu pulang? Dan dari mana saja?" bertanya dengan rasa malas dan masih ingin bermanja-manja.
"Ibu pulang sejak tadi pagi, kamu nampak lelah Sarah, makanya Ibu tidak membangunkanmu. Ibu dari tempat yang tenang, ayahmu begitu marah pada Ibu jadi Ibu pikir sebaiknya Ibu dan Ayah tidak bertemu dulu."
"Berarti sekarang sudah baik baik saja kan Bu?" ujarku sambil fokus memandang Ibu.
"Iya, makanya Ibu pulang sayang ...." ucap Ibu sambil memegang daguku dan akupun tersenyum.
"Sebentar ya Bu." Aku menuju dapur ingin menyapa si mbok dan meminta si mbok memasakkan semur ayam favoritku. Tapi tidak ada si mbok di dapur, akupun mencari si mbok ke beberapa ruangan yang biasanya si mbok bereskan tapi si mbok tetap tidak ada.
"Dimana ya?" Aku menunduk sambil menekukkan dahiku. Apa mungkin si mbok disuruh Ayah melakukan sesuatu lagi? gumamku tanpa suara.
"Sarah, apa yang kamu lakukan nak?" ucap Ibu setengah berteriak dari ruang TV.
"Aku sedang mencari si mbok Bu. "
"Si mbok? Tapi Ibu tidak melihat si mbok sejak tadi pagi Sarah. "
"Tapi sejak tadi malam si mbok menemaniku bu, bahkan kami tidur berdua di kursi sambil menonton televisi. "
"Baiklah begini saja, kenapa mencari si mbok?" tanya Ibu sambil berjalan ke arah ku di dapur.
"Aku ingin makan semur ayam Bu."
"Kalau begitu biar ibu masakan ya?" kata Ibu sambil tersenyum.
"Baiklah Bu ...." menjawab dengan semangat. "Kalau gitu aku mandi dulu ya bu, lalu berpakaian yang rapi."
Aku meninggalkan Ibu untuk merapikan diriku. Saat sedang mandi aku masih memikirkan si mbok, apa si mbok pulang ya?Tak lama, saat aku memikirkan si mbok, sesuatu jatuh dari kantong celanaku dan aku ingat, semalam itu aku menemukan ini di ruang kerja Ayah (sobekan koran tentang hilangnya Tania).
Aku hampir lupa, aku berniat menanyakan tentang ini kepada Ayah, Ibu, ataupun si mbok. Ya aku harus menanyakannya nanti saat kondisi sudah tenang.
Tok tok tok tok tok tok
"Sarah, makanan mu sudah siap, segera di makan ya! Ibu agak pusing jadi ibu mau ke kamar dulu. " ucap Ibu dari luar kamarku.
Aku mendengar dengan jelas perkataan ibu tadi, aku memutuskan untuk melihat keadaan Ibu sebelum aku makan. Aku masuk ke kamar dan melihat kondisinya, aku menyentuh tangannya perlahan tapi pada saat yang bersamaan aku merasa ada yang menepis tanganku cukup kuat, seolah-olah aku tidak boleh menyentuh tangan Ibuku.
"Auh, tanganku .... " ucapku agak kuat lalu Ibu melihat ke arahku. "Apa Ibu baik baik saja?" ucapku sambil melihat ke arah Ibu.
"Iya Sarah, ibu tidak apa-apa nak. "
"Seharusnya jika Ibu sedang sakit, Ibu tidak perlu memasak untuk ku tadi, karena itu Ibu jadi begini." ucapku penuh sesal.
"Suuuuut, Ibu hanya butuh istirahat sebentar Sarah." ucap Ibu sambil menutup mulutnya dengan jari telunjuk nya.
"Baik Bu, silahkan Ibu istirahat .... " Lalu aku pergi meninggalkan Ibu sendiri di kamarnya.
Tiba di luar kamar Ibu, aku merasakan sakit pada tangan kananku, seperti membengkak dan aku merasakan sakitnya yang cukup kuat bahkan kadang terasa panas.
Aku berjalan menuju meja makan, aku ingin makan yang agak banyak kali ini, aku menyuap makananku dengan tangan kiri, perlahan tapi banyak.
"Aku sudah siap .... "
Aku segera mencari ayah, di ruang tv, halaman rumah, di dekat mobil, tapi Ayah tidak ada. "Oh ... mungkin Ayah ...."
Aku membuka pintu ruang kerja Ayah, benar saja tebakanku tidak meleset, ayah sedang duduk di depan laptopnya.
"Yah, boleh aku masuk?"
"Boleh Sarah, masuklah! "
"Ayah tidak makan?"
"Ayah belum lapar Sarah, kerjaan ayah cukup banyak. Ini semua karena beberapa hari ini Ayah tidak masuk kantor dan tidak menyelesaikan pekerjaan Ayah di rumah. "
"Apa ada yang bisa aku bantu yah?"
"Tidak nak, Ayah masih bisa menyelesaikan ini sendiri. "
"Ayah, sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan. " ucapku yang sebenarnya merasa takut dan ragu tapi tidak ada pilihan, aku ingin mengetahuinya.
"Iya nak, silahkan tanya saja! " ucap Ayah sambil tersenyum.
"Tentang ini Ayah .... " kataku sambil menyodorkan sobekan koran tentang hilangnya Tania.
"Apa?" Ayah membuka dan melihatnya, senyum Ayah pun menghilang, Ayah memegang ujung mata di dekat tulang hidung lalu memegang mulutnya seakan menutupi perasaannya di hadapanku.
"Dari mana kamu mendapatkannya Sarah?" tanya Ayah dengan suara yang lirih.
"Itu yah, kemarin aku membantu si mbok merapikan ruangan ini, ada beberapa buku tergeletak dan saat ingin aku rapikan sobekan koran ini terjatuh dan aku melihatnya. Aku tidak begitu mengerti karena ini hanya sebagian halaman saja makanya aku memutuskan untuk bertanya kepada ayah. "
"Ayah, aku ingin tau karena wajah anak di koran ini sama dengan wajah anak yang ada di dalam lukisan yang pernah aku lihat."
"Namanya Tania. " Ayah menjawab dengan cepat.
Tiba-tiba hp ayah berbunyi, Ayah segera mengangkat telponnya. "Sarah, besok kita bicarakan lagi ya, ayah harus ke kantor sekarang. Ada masalah pada proyek Ayah. " Lalu Ayah bergegas mengganti pakaiannya dan meninggalkan aku dalam kebingungan.
Aku melihat dan mengantar Ayah ke depan mobilnya. "Sarah, Ayah pergi dulu ya nanti kita mengobrol lagi ok. "
Aku hanya melihat Ayah, rasa penasaran ku semakin besar. Aku harus tanyakan ini ke pada si mbok karena Ibu sedang tidak sehat keadaannya.
"Mbok, mbok, mbokkk .... "
Aku mencari si mbok di kamarnya tapi tidak ada tapi agak aneh menurutku karena hordeng si mbok masih tertutup. Biasanya si mbok selalu membuka hordeng kamarnya siang hari, lalu aku membuka hordengnya dengan cepat kemudian segera meninggalkan kamar si Mbok.
Seeeeet
Aku melihat bayangan sepintas lewat di belakangku. "Tidak, pasti hanya bayangan saja. " gumamku. Dengan langkah cepat aku berjalan ke ruang keluarga tapi bayangan itu dapat kurasakan kembali, kali ini ke arah menuju gudang tua.
Kreeeeaaaak
Terdengar seperti suara seseorang yang sedang membuka pintu.
Aku mengejar bayangan itu, mungkin saja itu si mbok, gumamku. Dengan jantung yang berdegup cepat aku memberanikan diriku untuk mengikuti bayangan tersebut. Ada rasa was-was dan cemas yang aku rasakan tapi langkahku tidak ingin aku hentikan.
Aku berdiri tepat di anak tangga menuju gudang tua, tapi tidak ada lagi papan melintang yang menutupi gudang tua. " Sejak kapan berganti pintu dan digembok?" ucapku sangat heran.
Perlahan aku menuruni anak tangga dan saat tiba di depan pintu aku langsung ingin membukanya. Jari tanganku hampir menyentuh kunci pintu tersebut, tapi tiba-tiba gagang pintunya bergerak sendiri dengan cepat hingga menimbulkan suara yang nyaring dan menakutkan.
Aku mundur dengan perlahan, tapi pada saat yang bersamaan, kreeeeaaak, pintunya terbuka sendiri. Aku memperhatikan pintunya bergerak sendiri, hal itu semakin membuat aku takut. Aku memutuskan untuk pergi meninggalkan gudang tua dan berlari menuju kamar Ibu.
Hampir tiba di depan kamar Ibu. Braaaack, aku terjatuh, karena ada yang mengganjal kakiku, sepertinya sesuatu benar-benar tidak suka jika aku berada di dekat Ibu.
Aku tau kemana aku harus pergi, aku segera ke kamarku. Aku baring di ranjang ku sambil menutupi seluruh tubuhku dengan selimut. Aku sangat ketakutan, aku tidak ingin melihat apapun juga.
Sudah cukup lama rasanya di dalam selimut, hingga membuat aku merasa ngantuk. Aku ingin melupakan segalanya, aku ingin beristirahat dan akupun tertidur.
Bersambung....
Jangan lupa terus ikuti episode selanjutnya ya teman-teman. Tinggalkan komentar, klik like dan favorit untuk mendapatkan notifikasi selanjutnya.
Plus beri aku dukungan dengan menekan tombol vote pada halaman terdepan. Vote dari teman-teman pembaca semuanya adalah semangat tersendiri bagi saya penulis. Makasih 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
pioo
maksudnya kekmana, tadinya di jalan menuju gudang eh tbtb di dpn pintu kamar ibunya pusing aku
2024-10-19
0
Diankeren
Lambretta aliasz lama bner k ungkap rahasia'y toooor 🤧
2022-10-13
0
Ade Hendaya
ahhhhh berbelit belit
2022-07-21
1