SISI LAIN AYAH

Dari ujung pintu kamar Ayah dan Ibu, aku melihat Ayah memukul dan menampar Ibu. saat itu, Ibu hanya diam dan menangis. Ibu tidak mengelak ataupun membalas perlakuan Ayah padanya, air mataku menetes deras dan aku tidak pernah melihat Ayah seperti itu.

Tanpa disadari Ayah melihatku dari dalam kamarnya. Ayah keluar dari kamar dan memanggil si mbok, ternyata Ayah melihat ku.

saat itu aku dapat melihat mata Ayah yang berkaca-kaca seakan menahan rasa sakit yang dalam.

"Mboook, mboook ...." ucap Ayah dengan nada yang tinggi.

"Iya Tuan .... " sahut si mbok sambil berlari ke depan pintu kamar Ayah.

"Bawa Sarah pergi dari sini! " ucap Ayah dengan nada yang membentak.

"Iya Tuan .... " sahut si mbok dengan tergesa-gesa, lalu Iya menarik tanganku agar aku ikut bersamanya.

"Mbok, apa Ayah sering melakukan itu?" bertanya dengan nada yang lirih.

"Melakukan apa Non?" tanya si mbok pura-pura tidak mengerti maksudku.

"Memukul Ibu." ucapku sambil merunduk.

"Non, si mbok sudah lama sekali ikut tuan, ayahnya si non. Dari kecil Tuan itu dididik dengan kasih sayang. Menurut si mbok, mana mungkin tuan bisa bersikap kasar kepada nyonya jika tidak ada masalah yang benar-bener besar atau kesalahan yang benar-benar fatal yang dilakukan oleh Nyonya. "

"Mbok yakin?"

"Menyakiti hewan pun Tuan ngak tega Non."

"Tapi aku yakin sekali dengan apa yang aku lihat tadi mbok, Ayah memukul dan membentak ibu. "

"Non, banyak hal di atas dunia ini yang sulit kita mengerti kadang si mbok juga merasakan itu tapi semua itu pasti ada ujung pangkalnya." ucapnya sambil menasehati ku.

"Coba mbok tanya non Sarah, apa selama ini Ayah nya non itu pernah memukul non Sarah? atau apakah pernah berkata kasar seperti membentak non Sarah?"

"Tidak mbok, tidak pernah. " jawabku sambil terus menunduk.

"Makanya non, jangan salah paham dengan sikap Tuan ya! " Lalu aku mendengarkan si mbok samnil mengangguk-anggukkan kepalaku sementara si mbok menasehati ku sambil mencuci piring.

Seeeeet...

Dari arah samping, aku melihat ada seseorang yang melintas dengan cepat. Pandanganku teralihkan pada bayangan tersebut.

"Non, non Sarah." sambil memegang lengan kiriku.

"I - iya mbok", tersentak dan terkejut.

"Sedang lihat apa non?" ucapnya sambil memperhatikan apa yang sedang aku lihat.

"Tadi di situ mbok. " ucapku sambil menunjuk ke arah sampin. "Ada sesuatu yang lewat dan bergerak dengan cepat. "

"Noooon, disini kan cuma ada kita berdua. Sementara Tuan dan Nyonya dikamar, Jadi ngak ada siapa-siapa selain kita berdua di sini. "

"Mbok, boleh aku ke kamar?" ujarku karena merasa tidak nyaman

"Iya silahkan non tapi langsung ke kamar ya! Anak gadis nggak boleh nguping, nggak baik."

"Iya mbok, aku ngerti." sahut ku dan langsung berjalan menuju arah kamarku.

Tapi pada saat aku ingin kembali ke kamarku, aku melihat Ayah dan Ibu keluar dari kamar mereka. Karena penasaran aku masuk ke kamar ayah dan berdiri di dekat westafel tempat Ayah memukul Ibu.

Disini aku melihat beberapa keping obat yang terjatuh di lantai beserta botolnya yang berada di atas wastafel. Pada botol tertera kalau itu adalah obat penenang dosis tinggi.

"Siapa yang mengkonsumsi obat ini?" ucapku sambil memegang botol putih dengan tutup berwarna biru.

Ditengah pertanyaanku, aku merasa ada yang menarik tanganku. Tapi pada saat aku melihatnya, tidak ada siapa-siapa.

Sebenarnya aku bermaksud untuk segera keluar dari kamar ayah tapi saat aku melangkah, kakiku membentur sesuatu yang aku sendiri tidak tau.

Aku terjatuh di kursi yang terdapat tas kerja ayah di atasnya. "Ini tas kerja Ayah." ucapku berbisik saat melihat tas Ayah dengan sleting nya yang tidak dikunci. Tanpa sengaja aku melihat obat yang sama seperti di westafel tadi di dalam tas ayah tapi kali ini dalam jumlah botol yang banyak, sekitar 5 botol.

Takut terlihat oleh Ayah, aku langsung keluar dari kamarnya lalu pergi ke kamarku. Di dalam hatiku bertanya, untuk apa ayah menyimpan obat penenang dosis tinggi sebanyak itu? Apa Ayah sakit? Atau Ayah tertekan karena pekerjaannya?

Aku duduk murung dengan pikiran yang kusut di dalam kamarku. Hari mulai senja, "Mungkin udara segar dapat membantuku." kataku sambil bergerak menuju jendela kamar.

Aku berdiri melihat pemandangan di halaman rumahku. "Oh ... itu Ayah, ternyata Ayah sudah pulang, tapi di mana Ibu? Kali ini aku tidak berani untuk bertanya dan aku memilih untuk tetap berada di dalam kamarku.

Pukul 21.30 wib, rasa haus dan lapar mulai menyapaku. Mungkin Ayah sudah tidur pikirku, mungkin si mbok juga sudah tidak di rumah, dan aku ingin tau dimana Ibu?

Aku keluar dari kamarku dan aku mengisi perutku yang kosong. Aku mengambil segelas air untuk di bawa ke kamarku tapi saat ingin menuju ke arah kamar, aku mendengarkan suara tangisan.

"Huhuhuhuhuhu... huhuhuhuhuhu... huhuhuhuhuhu.... huhuhuhuhuhu...." Suara tangisan yang mengguguh-guguh. Aku mencari asal suara tersebut.

Langkah kakiku terhenti di depan ruang kerja Ayah. Tanpa mengetuk, aku langsung masuk karena segera ingin tau tentang apa yang terjadi di dalam ruang kerja Ayah?

Benar saja, Ayah sedang duduk di kursi kerja sambil memegang sesuatu dan menangis, sepertinya Ayah tidak menyadari kehadiranku. Apa yang sedang Ayah pegang? Tanyaku di dalam hati.

"Ayah ...." sapaku dan Ayah melihat ke arahku lalu bergegas menyembunyikan benda yang Ayah lihat dan tangisi.

"Sarah ...."

"Ayah .... "

"Kemari nak, masuklah....!"

"Apa boleh yah?" bertanya dengan perasaan yang sedikit takut.

"Iya...." ucap Ayah dengan nada yang lembut.

"Apa aku tidak menggangu ayah?" Kemudian aku melihat Ayah tersenyum. Hemh, perbincangan yang menegangkan, ucapku di dalam hati

"Sarah .... " ucap Ayah sambil berjalan dan duduk di kursi santainya. "Maafkan Ayah ya nak, hari ini ayah pasti sudah membuatmu takut. "

Aku ingin mencari tau informasi tentang ayahku. "Ayah, aku tidak pernah melihat Ayah semarah itu?"

"Apa itu membuatmu takut?" ujarnya sambil sambil memandangku dengan mata yang redup.

"Jujur ... iya Ayah." sahut ku sambil berjalan dan duduk di samping Ayah.

"Terkadang kita tidak bisa membendung dan menahan diri kita nak, sesuatu yang lebih besar bergejolak mengalahkan sikap asli kita. Pemicunya beragam tapi pasti sesuatu yang hebat. "

"Memangnya apa kesalahan yang Ibu perbuat yah?" bertanya dengan wajah lugu. "Aku tidak pernah melihat Ibu melakukan kesalahan apapun, Ibu wanita yang baik, cantik, penurut, bahkan aku tidak pernah melihat ibu pergi bersenang-

senang ke luar rumah di saat Ayah sedang tidak di rumah." tegasku.

"Maafkan ayah Sarah. " ucapnya dengan wajah yang menyesal.

"Apakah Ayah sudah tidak mencintai Ibu lagi?" Sekali lagi aku bertanya dengan ekspresi bodoh.

"Ayah mencintai Ibu mu lebih dari apapun, lebih dari siapapun, bahkan lebih dari pada Ayah mencintai diri Ayah sendiri." Berbicara dengan mata yang berkaca-kaca.

Melihat wajah Ayah, entah mengapa perasaanku yang marah terhadap Ayah menghilang, begitu juga dengan kecurigaan ku.

Ayah sangat jelas dan tegas mengatakan bahwa ayah sangat mencintai ibu. Mungkin ada masalah rumah tangga yang lain dan tidak pantas aku ketahui. Sebenarnya aku ingin bertanya kepada ayah tentang dimana ibu? Tapi bibirku seolah tidak bisa bergerak.

"Ayah lelah dan ingin segera tidur sarah, besok ayah harus berangkat keluar kota untuk mengantarkan berkas, ayah ke kamar duluan ya nak." ucap Ayah berdiri sambil memegangi kepalaku.

"Iya yah .... " sahut ku sambil menganggukan kepalaku.

"Kamu juga cepat tidur ya! tidak baik tidur terlalu malam !" Lalu ayah meninggalkan ruang kerjanya.

Sikap perhatian Ayah inilah yang membuatku semakin menyayangi Ayah, " Baiklah yah ...." seruku dari dalam ruangan.

Belum mengantuk aku duduk sambil merebahkan kepalaku di kursi malas milik ayah. Cukup lama duduk di kursi malas ini membuat mataku terasa berat, rasanya tidak ingin pindah ketempat yang lain, kamarku pun terasa jauh.

Teng teng teng teng....

Jam dinding besar berbunyi membangunkanku. Tapi mataku masih terasa berat, punggungku terasa sakit karena aku tidur dengan posisi duduk, akupun beranjak dari kursi berniat kembali ke kamarku.

Aku berdiri dan berjalan perlahan. "Aduuh ...." Rasanya ada yang menekel kakiku hingga aku terjatuh. Saat aku ingin berdiri kembali kakiku terasa sakit, dalam posisi duduk aku mendengar suara-suara tawa dari meja kerja ayahku.

"Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha. " Terdengar tawanya saling bersahutan, aku melihat lebih tajam. Itu Tania dan adiknya, dan siapa laki-laki yang duduk di meja tersebut? Aku tidak bisa melihat wajahnya karena pandanganku hanya sebatas perut laki-laki tersebut.

Aku berusaha berdiri agar bisa melihat wajah laki-laki itu, tapi kakiku sangat sakit hingga membuatku tidak bisa berdiri.

"Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha. " Aku kembali mendengarkan suara tawa sumringah.

Dari bawah sini aku melihat Tania dan adiknya berlari dan saling mengejar, Tania yang tampak cantik dengan baju putih bermotif bunga di bagian bawah gaunnya terlihat sangat ceria.

"Ayaaaah, kami sangat menyayangi ayah." ucap Tania dengan suara ceria.

"Saraaaah .... " Tiba-tiba aku mendengar ada suara lain yang memanggil namaku dan saat aku melihat ke arah asal suara tersebut, tidak ada siapa-siapa. Heran, aku kembali melihat ke arah meja kerja, tapi Tania dan adiknya pun menghilang.

Sekali lagi, aku berusaha dengan keras untuk berdiri, aku harus ke kamarku ucapku di dalam hati. Perlahan aku melangkah ke arah pintu dan membukanya.

Traaaaaak

Tiba-tiba aku mendengar ada suara benda yang jatuh, dengan cepat aku menoleh ke belakang dan aku memutar langkahku menuju meja kerja ayah. Sambil menyeret kaki kiriku yang sakit, aku berusaha menggapai meja kerja ayah dengan cepat.

"Hah, itukan ...." Lukisan berdarah yang pernah aku lihat malam itu. Jantungku mulai berdebar kencang, terbayang keadaan malam di saat aku menyentuh dan menatap lukisan tersebut.

Aku harus menyimpan kembali lukisan ini, jika tidak mungkin ayah akan marah. Dengan sedikit keberanian ku, aku memegang dan mengambil lukisan itu, aku merunduk dan membuka laci bawah meja kerja Ayah.

Waktu laci sudah terbuka, aku kembali kaget saat melihat gaun bermotif bunga yang tadi dipakai Tania ada di dalam laci tersebut, agar tidak salah aku mengeluarkan gaun itu guna memastikan pandanganku.

Ini memang benar, ini memang gaun yang di pakai Tania. Apakah ini yang tadi Ayah sembunyikan dariku? Sesuatu yang membuat ayah menangis? Aku semakin bingung dengan keadaan ini.

"Besok aku harus tanyakan ini kepada si mbok, ya harus." ucapku dengan yakin.

Dari kejauhan aku mendengar langkah kaki menuju ke ruang kerja ayah. " Itu ... Jangan-jangan Ayah." gumamku. Aku mengintip dan memperhatikannya, tapi tidak ada siapa-siapa.

Seeeeet ....

Aku melihat seseorang bergerak dengan cepat di depan ruang kerja Ayah. Takut, aku menyimpan kembali lukisan dan gaun Tania. Aku berdiri dan berjalan dengan cepat, meninggalkan ruang kerja ayah.

Seeeet ....

Bayangan itu melintas sekali lagi dan aku terpancing untuk mengikuti bayangan tersebut.

"Siapa?" tanya ku dengan nada yang keras setengah berteriak sambil terus mengikutinya. Aku melangkah dengan cepat, seraya menyeret kakiku yang terasa sangat sakit.

Seeeet

Bayangan itu terus muncul secara misterius di hadapanku dan kembali menghilang dengan cepat.

Tanpa ragu, aku terus mengejarnya hingga bayangan itu benar-benar tampak menghilang dari pandanganku. Suasana yang gelap, kemudian aku melihat sekeliling ku."i - ini ...." Tangga menuju gudang tua.

Saat aku masih sangat bingung tentang bagaimana aku bisa sampai ke dekat gudang tua, aku mendengar suara jeritan dan rintihan dari dalamnya.

Suara yang sangat kuat dan sangat menyayat, sepertinya pemilik suara itu tengah menahan rasa sakit yang luar biasa. Entah mengapa seakan aku juga merasakan rasa sakit yang sama di sekujur tubuhku.

Aku merasa seperti siksaan yang membabi buta, tidak ada rasa belas kasihan, tidak ada rasa kemanusiaan. Aku benar-benar merasa kesakitan.

Dalam sadarku, aku berteriak sekencang-kencangnya, aku menangis sejadi-jadinya, sepertinya aku benar-benar dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pemilik suara tersebut.

Bersambung....

Jangan lupa terus ikuti episode selanjutnya ya teman-teman. Tinggalkan komentar, klik like dan favorit untuk mendapatkan notifikasi selanjutnya.

Plus beri aku dukungan dengan menekan tombol vote pada halaman terdepan. Vote dari teman-teman pembaca semuanya adalah semangat tersendiri bagi saya penulis. Makasih 😘😘

Terpopuler

Comments

pioo

pioo

GAJELAS IH BERTELE TELE, SAMPE BAB SEGINI JUGA GAJELAS TUJUANNYA APA

2024-07-17

0

pioo

pioo

iya bikin pusing ceritanya, maksud dan tujuan gabisa ditangkap

2024-07-17

0

Sari Tulus Pinasti

Sari Tulus Pinasti

sama, aku juga binggung dengan jalan ceritanya blm paham paham

2023-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Aku
2 BONEKA MISTERIUS
3 MALAM TANPA CAHAYA
4 TEROR LUKISAN BERDARAH
5 AYAH
6 RAMALAN INDAH
7 PAMALI
8 NYANYIAN TENGAH MALAM
9 RAHASIA
10 SISI LAIN AYAH
11 TERBAWA
12 TRAGEDI 1
13 TRAGEDI 2
14 TRAGEDI 3
15 TRAGEDI 4
16 PENAMPAKAN MALAM
17 TERGANGGU
18 TERGANGGU
19 DUA DUNIA SATU MATA
20 MENEMUKANNYA
21 RATAPAN
22 PERJALANAN MALAM
23 PERTEMUAN
24 TEMANKU
25 PERBINCANGAN SINGKAT
26 PELUKAN YANG MENCENGKRAM
27 TANDA LAHIR
28 TANDA LAHIR (Bagian 2)
29 TANDA LAHIR (Bagian 3)
30 TANDA LAHIR (Bagian 4)
31 PETUNJUK MBAH ANWAR
32 KEMATIAN ( Bagian 1)
33 Kematian (Bagian 2)
34 PETUNJUK MIMPI
35 KEKUATAN IBU
36 KEKUATAN IBU (Bagian 2)
37 KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
38 BAYANGAN IBUKU
39 SATU JAM BERSAMA
40 NAFAS TERAKHIR
41 NAFAS TERAKHIR (Bagian 2)
42 PENJELASAN
43 PENGLIHATAN
44 SITUASI BARU
45 KAMAR KOSONG
46 PETUNJUK DARI IBU
47 ISABELLA
48 TANGISAN AYAH
49 WAKTU ISTIRAHAT, BENARKAH?
50 MENGHAMPIRI MISTERI
51 KESUCIAN YANG DIRAMPAS
52 PEMBUNUHAN
53 PENYELESAIAN
54 PULANG
55 MENCARI
56 MENEMUKAN
57 1 Bulan Kemudian
58 HARI KE TUJUH
59 TEROR 1
60 TEROR 2
61 TEROR 3
62 TEROR 4
63 TEROR 5
64 HARI KE 40
65 AIR MATA
66 KADO
67 INFORMASI
68 TERKESIMA
69 (DUNIA BARU) HARI PERTAMA
70 TERKUNCI
71 SAHABAT
72 RIO
73 KETENANGAN
74 ADA APA?
75 KENAPA?
76 GAIB
77 MENCARI MASALAH
78 Fellia Zahrini
79 1 BULAN KEMUDIAN
80 TOLONG
81 PENGORBANAN
82 JALAN PERTEMUAN
83 AIR MATA
84 BANTUAN
85 KEKUATAN SEBUAH HUBUNGAN
86 TRAGEDI
87 TRAGEDI 2
88 TRAGEDI 3
89 PERTOLONGAN YANG TERLAMBAT
90 PENGUBURAN
91 SENSITIF
92 KENYATAAN
93 TERIMA KASIH
94 RINDU
95 TAWA
96 KEJUTAN
97 USIL
98 SIAPA
99 BINGUNG
100 MENCARI INFORMASI
101 PERTEMUAN GAIB
102 RUMAH PUTIH
103 Komunikasi Gaib
104 PETUNJUK GAIB
105 LABIRIN
106 LABIRIN 2
107 LABIRIN 3
108 LABIRIN 4
109 PENYELESAIAN (Dibunuh atau membunuh)
110 PERLINDUNGAN
111 TERKAPAR
112 SIRAMAN ROHANI (Baca sampai habis!)
113 SHALAT TAUBAT
114 4 Bulan Kemudian
115 URUSAN BARU
116 WAJAH ASLI
117 PENJELASAN
118 TENANG
119 MENJELAJAH WAKTU
120 GAMBARAN KEMATIAN
121 PERTARUNGAN
122 RASUK
123 LEPAS
124 PENYELESAIAN
125 PENYELESAIAN 2
126 PENYELESAIAN 3
127 KANAYA
128 TENANG
129 SALING MENJAGA HATI
130 MENAGIH JANJI
131 MENAGIH JANJI
132 KELUARGA KAK RIO
133 1 BULAN KEMUDIAN
134 REKAMAN
135 HILANG KESADARAN
136 KEMAMPUAN YANG MENINGKAT
137 AWAL PETAKA
138 TRAGEDI DI DEPAN MATA
139 PERMAINAN KEMATIAN
140 PILIHAN KEMATIAN
141 SEBAB AKIBAT
142 KEHANCURAN
143 YA ALLAH
144 KEMBALI
145 PENAMPAKAN
146 PEMBALASAN
147 VISUAL
148 BISIK
149 TIPU DAYA
150 KEBENARAN
151 PERANG
152 BERSINGGUNGAN
153 JIWA
154 JIWA YANG LEMAH
155 TERSERET KE MASA LALU
156 ROH
157 PENYELAMATAN
158 PERMAINAN IBLIS (Sisi hati yang gelap)
159 SUARA PENGINGAT
160 KEMBALI
161 KISAH INI
162 MERENUNG
163 IKLAS
164 DIA
165 SUARA HATI
166 ROH FASIK
167 SUBHANALLAH
168 PERCAKAPAN MANIS
169 MUKJIZAT
170 RINDU
171 3 BULAN KEMUDIAN
172 BENTENG HATI
173 MIA
174 SEBATAS TAU DAN INTERMEZZO
175 DISKUSI GAIB
176 TIPU DAYA
177 PERANG
178 PERANG 2
179 PERANG 3
180 PERANG 4
181 PERANG 5
182 PERANG 6
183 PERANG 7
184 PERANG 8
185 AKHIR PEPERANGAN
186 PENYELESAIAN
187 SIAPA?
188 SELESAI
189 ISTIRAHAT
190 TEMAN-TEMAN (1 Hari Kemudian)
191 1 MINGGU KEMUDIAN
192 OBROLAN SINGKAT
193 MASA LALU
194 KELOMPOK
195 HARUS APA?
196 KELUARGA KECIL
197 KOMPAK
198 BAKAT
199 BAGI JIWA
200 PULIH
201 LEAK
202 CURIGA
203 PERJALANAN
204 MALAM 1 SURO
205 PERBINCANGAN
206 HAMPIR TIBA
207 RASANYA, RASAKU.
208 KABAR BAHAGIA
209 BENAR
210 ANCAMAN
211 SENYUM AYAH
212 KERIS WIRO GUNO
213 LEAK
214 WIRO DAN PERTANYAAN
215 KEBLEK
216 Sapa
217 PERANG HITAM
218 DUDUK MANIS
219 KETEGANGAN
220 PERDULI
221 AWAL YANG BAIK
222 TUKAR PIKIRAN
223 BAU DARAH
224 PENYELAMATAN
225 Pengumuman
226 INDRA PENCIUMAN
227 KEMBALINYA MBAH SIJI
228 TAMU TAK TERDUGA
229 IMAM GAIB
230 MASA DEPAN
231 TRAGEDI
232 Tragedi
233 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 233 Episodes

1
Aku
2
BONEKA MISTERIUS
3
MALAM TANPA CAHAYA
4
TEROR LUKISAN BERDARAH
5
AYAH
6
RAMALAN INDAH
7
PAMALI
8
NYANYIAN TENGAH MALAM
9
RAHASIA
10
SISI LAIN AYAH
11
TERBAWA
12
TRAGEDI 1
13
TRAGEDI 2
14
TRAGEDI 3
15
TRAGEDI 4
16
PENAMPAKAN MALAM
17
TERGANGGU
18
TERGANGGU
19
DUA DUNIA SATU MATA
20
MENEMUKANNYA
21
RATAPAN
22
PERJALANAN MALAM
23
PERTEMUAN
24
TEMANKU
25
PERBINCANGAN SINGKAT
26
PELUKAN YANG MENCENGKRAM
27
TANDA LAHIR
28
TANDA LAHIR (Bagian 2)
29
TANDA LAHIR (Bagian 3)
30
TANDA LAHIR (Bagian 4)
31
PETUNJUK MBAH ANWAR
32
KEMATIAN ( Bagian 1)
33
Kematian (Bagian 2)
34
PETUNJUK MIMPI
35
KEKUATAN IBU
36
KEKUATAN IBU (Bagian 2)
37
KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
38
BAYANGAN IBUKU
39
SATU JAM BERSAMA
40
NAFAS TERAKHIR
41
NAFAS TERAKHIR (Bagian 2)
42
PENJELASAN
43
PENGLIHATAN
44
SITUASI BARU
45
KAMAR KOSONG
46
PETUNJUK DARI IBU
47
ISABELLA
48
TANGISAN AYAH
49
WAKTU ISTIRAHAT, BENARKAH?
50
MENGHAMPIRI MISTERI
51
KESUCIAN YANG DIRAMPAS
52
PEMBUNUHAN
53
PENYELESAIAN
54
PULANG
55
MENCARI
56
MENEMUKAN
57
1 Bulan Kemudian
58
HARI KE TUJUH
59
TEROR 1
60
TEROR 2
61
TEROR 3
62
TEROR 4
63
TEROR 5
64
HARI KE 40
65
AIR MATA
66
KADO
67
INFORMASI
68
TERKESIMA
69
(DUNIA BARU) HARI PERTAMA
70
TERKUNCI
71
SAHABAT
72
RIO
73
KETENANGAN
74
ADA APA?
75
KENAPA?
76
GAIB
77
MENCARI MASALAH
78
Fellia Zahrini
79
1 BULAN KEMUDIAN
80
TOLONG
81
PENGORBANAN
82
JALAN PERTEMUAN
83
AIR MATA
84
BANTUAN
85
KEKUATAN SEBUAH HUBUNGAN
86
TRAGEDI
87
TRAGEDI 2
88
TRAGEDI 3
89
PERTOLONGAN YANG TERLAMBAT
90
PENGUBURAN
91
SENSITIF
92
KENYATAAN
93
TERIMA KASIH
94
RINDU
95
TAWA
96
KEJUTAN
97
USIL
98
SIAPA
99
BINGUNG
100
MENCARI INFORMASI
101
PERTEMUAN GAIB
102
RUMAH PUTIH
103
Komunikasi Gaib
104
PETUNJUK GAIB
105
LABIRIN
106
LABIRIN 2
107
LABIRIN 3
108
LABIRIN 4
109
PENYELESAIAN (Dibunuh atau membunuh)
110
PERLINDUNGAN
111
TERKAPAR
112
SIRAMAN ROHANI (Baca sampai habis!)
113
SHALAT TAUBAT
114
4 Bulan Kemudian
115
URUSAN BARU
116
WAJAH ASLI
117
PENJELASAN
118
TENANG
119
MENJELAJAH WAKTU
120
GAMBARAN KEMATIAN
121
PERTARUNGAN
122
RASUK
123
LEPAS
124
PENYELESAIAN
125
PENYELESAIAN 2
126
PENYELESAIAN 3
127
KANAYA
128
TENANG
129
SALING MENJAGA HATI
130
MENAGIH JANJI
131
MENAGIH JANJI
132
KELUARGA KAK RIO
133
1 BULAN KEMUDIAN
134
REKAMAN
135
HILANG KESADARAN
136
KEMAMPUAN YANG MENINGKAT
137
AWAL PETAKA
138
TRAGEDI DI DEPAN MATA
139
PERMAINAN KEMATIAN
140
PILIHAN KEMATIAN
141
SEBAB AKIBAT
142
KEHANCURAN
143
YA ALLAH
144
KEMBALI
145
PENAMPAKAN
146
PEMBALASAN
147
VISUAL
148
BISIK
149
TIPU DAYA
150
KEBENARAN
151
PERANG
152
BERSINGGUNGAN
153
JIWA
154
JIWA YANG LEMAH
155
TERSERET KE MASA LALU
156
ROH
157
PENYELAMATAN
158
PERMAINAN IBLIS (Sisi hati yang gelap)
159
SUARA PENGINGAT
160
KEMBALI
161
KISAH INI
162
MERENUNG
163
IKLAS
164
DIA
165
SUARA HATI
166
ROH FASIK
167
SUBHANALLAH
168
PERCAKAPAN MANIS
169
MUKJIZAT
170
RINDU
171
3 BULAN KEMUDIAN
172
BENTENG HATI
173
MIA
174
SEBATAS TAU DAN INTERMEZZO
175
DISKUSI GAIB
176
TIPU DAYA
177
PERANG
178
PERANG 2
179
PERANG 3
180
PERANG 4
181
PERANG 5
182
PERANG 6
183
PERANG 7
184
PERANG 8
185
AKHIR PEPERANGAN
186
PENYELESAIAN
187
SIAPA?
188
SELESAI
189
ISTIRAHAT
190
TEMAN-TEMAN (1 Hari Kemudian)
191
1 MINGGU KEMUDIAN
192
OBROLAN SINGKAT
193
MASA LALU
194
KELOMPOK
195
HARUS APA?
196
KELUARGA KECIL
197
KOMPAK
198
BAKAT
199
BAGI JIWA
200
PULIH
201
LEAK
202
CURIGA
203
PERJALANAN
204
MALAM 1 SURO
205
PERBINCANGAN
206
HAMPIR TIBA
207
RASANYA, RASAKU.
208
KABAR BAHAGIA
209
BENAR
210
ANCAMAN
211
SENYUM AYAH
212
KERIS WIRO GUNO
213
LEAK
214
WIRO DAN PERTANYAAN
215
KEBLEK
216
Sapa
217
PERANG HITAM
218
DUDUK MANIS
219
KETEGANGAN
220
PERDULI
221
AWAL YANG BAIK
222
TUKAR PIKIRAN
223
BAU DARAH
224
PENYELAMATAN
225
Pengumuman
226
INDRA PENCIUMAN
227
KEMBALINYA MBAH SIJI
228
TAMU TAK TERDUGA
229
IMAM GAIB
230
MASA DEPAN
231
TRAGEDI
232
Tragedi
233
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!