RAHASIA

"Hwaaaaaaah." ucapku sambil merenggangkan tubuhku. "hemh, tidur yang nyenyak sekali." gumamku. Mataku tertuju pada jam dinding kamar, pukul 13.30 wib. "Ya ampun, ya ampun, ya ampun, ini sudah siang." ucapku sambil memegangi kepalaku dan berlari ke kamar mandi.

Siap dengan pakaian dan merasa sudah rapi, aku segera keluar dari kamarku. Perutku benar-benar terasa kosong, aku lapar ya Tuhan, lapar bangeeeet.

Aku keluar dari kamarku sambil sedikit berteriak memanggil Ayah dan ibu ku, tapi tidak ada jawaban dari keduanya. "Pada kemana ya Ayah dan Ibu?" ujarku sambil terus berjalan ke arah kamar Ayah dan Ibu.

"Ayaaaah, ibuuuu. " teriakku lebih kencang sekali lagi.

"Iya Non ...." jawab si mbok dari arah dapur sambil berjalan mendekati aku. "Maaf Non, si mbok lagi beres-beres jadi nggak dengar si Non nya manggil, maklum ya non si mbok sudah tua." ujarnya sambil tersenyum.

"Yeeee, mbok ngomong apa sih? Biar sudah tua tapi mbok itu masih sangat kuat dan cantik. "

"Suuuuuuuut .... " sahut si mbok sambil memegang bibir dengan jari telunjuknya. "Jangan ngomong seperti itu Non ...! "

"Kenapa mbok? Tapi itukan memang benar. " ucapku dengan nada yang lebih kuat.

"Sudah, sudah Non. Ayo silahkan duduk, si mbok siapkan makanannya ya. " ucapku sambil menarik kursi kemudian berjalan menuju dapur.

Si mbok menata semua makanan di atas meja makan. "Sudah semua ini Non ayo dimakan! Tadi pagi si mbok sudah bangunkan Non Sarah tapi Non nya ngak bangun. Kelihatannya si non tidur pulaaaaaas sekali, jadinya mbok nggak tega membangunkan Non Sarah. "

"Ha ha ha ha, iya mbok." ucapku sambil menyenangkan nasi ke dalam piring.

"Oh iya mbok, Ayah dan Ibu kemana ya? Kok aku tidak melihat mereka berdua?"

"Iya non, tadi pagi-pagi sekali tuan dan nyonya meninggalkan rumah. Tapi si Mbok nggak tau tuh kemana, ngak berani nanya non, biasanya sih tuan selalu bilang kalau mau kemana gitu tapi tadi pagi enggak Non. "

"Hemmh gitu ya, mbok gimana kalau si mbok temani aku makan?" ajakku tapi si mbok tampak ragu.

"Tapi Non ...."

"Mbok, jujur ... sebenarnya aku merasa kesepian disini, selama ini si mbok juga nggak banyak ngobrol denganku. "

"Maaf ya Non, si mbok banyak pekerjaan bukannya nggak mau ngobrol-ngobrol sama Non Sarah, bukan." ujar si Mbok menjelaskan padaku dengan lembut.

"Iya mbok, aku ngerti kok. Tapi kali ini si mbok maukan makan di sini menemani aku?" kataku dengan wajah memelas.

"Ya sudah Non, si mbok temani. Tapi habis ini si mbok langsung menyelesaikan tugas yang lain ya Non." ucapnya memberi pengertian padaku.

"Ok mbok .... " sahut ku sambil makan dengan semangat.

Pukul 15.00 wib, aku bosan dengan acara televisi. Aku merasa sendirian dan kesepian, aku tidak mengenal siapapun di sekitar rumahku.

Aku memandang ke luar dari dalam rumahku, melihat cuaca cukup bersahabat membuat aku memutuskan untuk bermain di halaman rumah.

Akupun memilih ayunan besi untuk tempatku bersantai, di atas ayunan yang hanya muat satu orang saja aku merasa nyaman sekali. aku menggerakkan ayunannya perlahan, dan angin yang sejuk membuatku merasa nyaman sekali. Aku benar-benar menikmatinya.

Terkadang, datang angin yang cukup kencang sehingga mengacaukan rambutku yang terurai, kemudian beberapa kali angin segar yang cukup tenang menghampiri wajahku dan membuat aku tersenyum.

Angin yang kuat datang lagi dan membuat rambutku benar-benar kacau. Aku menundukkan kepala dan segera mengikatnya. Pada saat aku merasa sudah rapi, aku langsung menengadahkan kepalaku.

Pada saat aku menengadahkan kepalaku, tiba-tiba aku melihat lima orang anak kecil tengah bermain di hadapanku. Mataku segera mencari sosok yang mungkin aku kenal, "itu Dia ...." gumamku.

Aku melihat Tania dan adiknya sedang berlari kesana kemari sambil tertawa. "Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha." tawa mereka saling bersambut.

Terkadang anak kecil lainnya ikut berlari mengejar Tania. "Apa itu?" sambil melihat ke arah Tania. Ternyata mereka sedang memperebutkan boneka itu hingga terjatuh dan berguling-guling di rerumputan, akupun ikut tertawa melihat mereka.

Suasana ini, seperti benar-benar pernah terjadi padaku tapi kapan? Dimana? Akukan cuma sendirian, tidak memiliki saudara, "Hemmmmh .... " keluhku.

Sambil memperhatikan mereka semua bermain, aku menyandarkan kepalaku pada tali bagian kiri ayunan tempat aku duduk. Angin ringan terus menghampiri ku, aku merasa mulai mengantuk.

Sesekali mataku terpejam, namun kakiku terus mengayun-ayun kecil ayunannya, aku suka sekali dengan pemandangan ini. Banyak canda dan tawanya, ucapku di dalam hati sembari memejamkan kedua mataku.

Tidak seberapa lama, tiba-tiba ayunan yang tadinya bergerak lambat berubah, ayunannya bergerak semakin cepat, bahkan sangat cepat hingga membuat aku takut dan merasa pusing.

Ayunannya benar-benar bergerak sangat cepat seperti ada yang mendorongnya dengan kuat. Aku melayang sangat tinggi sehingga aku tidak dapat melihat ke arah belakangku. Aku tidak tau siapa yang mendorong ayunannya? Aku hanya berusaha memegang kedua tali ayunan tersebut dengan kuat.

Angin sepoi-sepoi yang aku rasakan tadi berubah menjadi keras dan kasar hingga menerbangkan debu dan pasir serta mengangkat sampah dari dedaunan tua yang layu. Selain itu, aku juga tidak lagi dapat melihat Tania dan anak-anak lainnya lagi.

Aku berusaha menghentikan gerakan ayunanku tapi aku tidak bisa. Semua ini membuatku takut dan panik. "Aaaakk... aaakk ... aaakk ... aaaakkk ...." Aku berteriak sekeras kerasnya.

"Non, Noooon, Nonnnn, non Sarah." panggil si Mbok sambil menggoyang-goyangkan tubuhku dan aku bisa merasakannya diantara suara riuh angin yang kuat.

"Mbok, mboooooook ...." sahutku tersadar sambil menangis dan memeluk si mbok dengan erat.

"Iya noooon, ini si mbok." katanya sambil membalas pelukanku. "Ayo kita masuk ke dalam rumah Non!" ujar si mbok sambil memegang dan memapahku berjalan ke kamarku.

"Non Sarah ngapain di sana? Sudah lama halaman itu tidak digunakan, tidak ada anak-anak yang bermain di sana non."

"Tapi mbok, tadi di sana banyak anak-anak bermain kejar-kejaran, aku melihatnya sendiri dengan mata kepalaku mbok." sahutku berbicara dengan yakin.

"Ya ampun Non ... mungkin non salah lihat. " tegas si mbok.

Kami sampai di kamar dan si mbok pun membaringkanku di ranjang. "Non, jangan lagi bermain sendirian. Lain kali kalau non Sarah kesepian, datang saja ke si mbok ya non, kita ngobrol bareng. "

"Iya mbok. " jawabku lirih. Aku memperhatikan mata si mbok yang selalu mengarah kepadaku. Si mbok terlihat bersedih melihat keadaanku seperti ini.

Aku membalik badan dan mengambil boneka milik Tania. "Non, itu ... boleh mbok lihat?" Lalu aku memberikan boneka Tania kepada si mbok.

"Ini mbok. "

Si mbok memegang dan memperhatikan boneka tersebut dengan seksama. Tiba-tiba aku melihat air mata si Mbok turun tidak terbendung. Si mbok menangis sambil memeluk bonekanya dan berkata, "Non Tania, non Tania .... "

Aku sangat jelas mendengarkan ucapan si mbok lalu aku mendekatinya. "Mbook, ada apa mbok? Apa mbok mengenal Tania? Siapa Tania mbok? Dimana Tania sekarang?" pertanyaanku tidak putus-putus namun si mbok terus menangis tanpa menjawab satupun pertanyaan dariku.

"Non, dari mana Non Sarah mendapatkan boneka ini?" bertanya dengan raut wajah serius.

"Aku tidak tau mbok. Boneka ini ada di sini, di sudut kamarku. Boneka ini ada sejak pertama kali aku ke rumah ini." kataku menjelaskannya kepada si mbok.

Si mbok tampak bingung dengan perkataan ku. "Sudah lama mbok mencari boneka ini, tapi mbok tidak pernah menemukannya. "

"Apa mbok selalu membersikan kamar ini?" tanyaku semakin penasaran.

"Iya ... tentu saja Non. Tapi mbok tidak pernah menemukannya. Ini boneka kesayang Non Tania. Setau si mbok, kemana saja dia pergi boneka ini selalu iya bawa."

"Jadi mbok mengenal Tania?" Lalu si mbok mengangguk-anggukkan kepalanya dengan pasti.

"Boneka ini sempat robek Non Sarah, dan si mboklah yang menjahitnya." Aku langsung mengingat kejadian saat boneka itu robek dan Tania dipukul hingga babak belur.

"Pagi itu, Non Tania datang kepada si mbok. Wajahnya seperti menahan sakit, mbok perhatikan tangan dan kakinya banyak lebam. Si mbok tanya ini kenapa Non? Tapi Non Tania bilang, "Tania jatuh mbok, tolong jahitkan ini ya mbokkk! Sambil menyerahkan boneka ini kepada si mbok. Si mbok pun segera menjahit boneka ini."

"Lalu dimana Tania sekarang mbok? " ucapku penasaran dan si mbok kembali menangis terguguh-guguh.

"Non .... "

Belum selesai si Mbok menjawab pertanyaanku, aku terus mengajukan pertanyaan berikutnya karena aku sangat ingin tau.

"Apa Non Sarah tidak tau?" ucap si mbok berbalik tanya padaku.

"Sarah .... " Terdengar suara Ayah dari luar kamarku dan si mbok langsung menyembunyikan boneka serta menghapus air matanya.

"Saraaaaah .... "

"Iya yah, Ayah sudah pulang? " Ayah sudah berdiri di depan pintu kamar ku.

"Sudah Sarah .... " ujar Ayah menjawab pertanyaan dariku dengan tatapannya yang dingin.

"Sejak kapan Ayah berdiri di depan pintu kamarku? Kenapa tidak langsung masuk saja?" tanyaku sekedar ingin tau apakah ayah menguping pembicaraan ku dan si mbok.

"Ayah baru saja pulang dan langsung ke kamarmu, Ayah ingin melihat keadaanmu karena tadi pagi saat Ayah dan Ibu pergi kamu belum bangun nak. " jelas Ayah.

"Ooh begitu ya yah, aku sudah makan dan dari tadi ditemani si mbok yah. Kami banyak mengobrol sejak tadi, untung di rumah ada si mbok jadi aku nggak kesepian yah."

"Iya, kalau begitu Ayah ke kamar dulu ya nak."

Ayah membalik badan dan, "Mbok .... kemari!" ujar Ayah sambil memanggil si mbok.

"Iya Tuan .... " sahut si mbok meninggalkan kamarku dan berjalan di belakang Ayah.

Si mbok dan Ayah meninggalkan kamarku, tapi aku menaruh curiga dan membuntuti mereka berdua.

Aku mendengar Ayah berkata, "Jangan mengatakan hal-hal yang tidak-tidak ya mbok. Mbok tau sendiri kan ...." Tapi Ayah tidak melanjutkan perkataannya.

"Baik Tuan, si mbok mengerti." sahut si mbok dengan langkah lemah si mbok pun kembali ke dapur. Aku sangat merasa aneh dengan perkataan ayah dan aku harus bertanya secara langsung kepada Ayah.

Ayah sudah masuk ke dalam kamarnya terlebih dahulu. Tanpa ayah sadari, aku sudah mengikuti langkah Ayah.

Pack pack pack pack ....

Seperti suara tamparan yang kuat. Aku mendengar suara Ibu menangis, ada apa pikirku? Aku juga mendengar Ayah membentak Ibu dengan keras.

Baru kali ini aku mendengar ayah terlihat sangat marah. Aku mengintip dari ujung pintu kamar yang sedikit renggang dan terbuka.

Tampaknya Ayah lupa menutup pintu kamarnya dengan rapat.

"Hah, apa?" ucapku dengan suara yang sangat pelan, aku seakan tidak percaya dengan yang aku lihat.

Bersambung...

Apa yang sebenarnya terjadi?...

Jangan lewatkan episode selanjutnya ya teman-teman.

Jangan lupa terus ikuti episode selanjutnya ya teman-teman. Tinggalkan komentar, klik like dan favorit untuk mendapatkan notifikasi selanjutnya.

Plus beri aku dukungan dengan menekan tombol vote pada halaman terdepan. Vote dari teman-teman pembaca semuanya adalah semangat tersendiri bagi saya penulis. Makasih 😘😘

Terpopuler

Comments

pioo

pioo

pack😭

2024-07-17

0

Helni mutiara

Helni mutiara

keren tor..👍👍👍

2021-01-19

0

Raafi dahlia

Raafi dahlia

penasaran ama alur nya...

2020-09-13

2

lihat semua
Episodes
1 Aku
2 BONEKA MISTERIUS
3 MALAM TANPA CAHAYA
4 TEROR LUKISAN BERDARAH
5 AYAH
6 RAMALAN INDAH
7 PAMALI
8 NYANYIAN TENGAH MALAM
9 RAHASIA
10 SISI LAIN AYAH
11 TERBAWA
12 TRAGEDI 1
13 TRAGEDI 2
14 TRAGEDI 3
15 TRAGEDI 4
16 PENAMPAKAN MALAM
17 TERGANGGU
18 TERGANGGU
19 DUA DUNIA SATU MATA
20 MENEMUKANNYA
21 RATAPAN
22 PERJALANAN MALAM
23 PERTEMUAN
24 TEMANKU
25 PERBINCANGAN SINGKAT
26 PELUKAN YANG MENCENGKRAM
27 TANDA LAHIR
28 TANDA LAHIR (Bagian 2)
29 TANDA LAHIR (Bagian 3)
30 TANDA LAHIR (Bagian 4)
31 PETUNJUK MBAH ANWAR
32 KEMATIAN ( Bagian 1)
33 Kematian (Bagian 2)
34 PETUNJUK MIMPI
35 KEKUATAN IBU
36 KEKUATAN IBU (Bagian 2)
37 KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
38 BAYANGAN IBUKU
39 SATU JAM BERSAMA
40 NAFAS TERAKHIR
41 NAFAS TERAKHIR (Bagian 2)
42 PENJELASAN
43 PENGLIHATAN
44 SITUASI BARU
45 KAMAR KOSONG
46 PETUNJUK DARI IBU
47 ISABELLA
48 TANGISAN AYAH
49 WAKTU ISTIRAHAT, BENARKAH?
50 MENGHAMPIRI MISTERI
51 KESUCIAN YANG DIRAMPAS
52 PEMBUNUHAN
53 PENYELESAIAN
54 PULANG
55 MENCARI
56 MENEMUKAN
57 1 Bulan Kemudian
58 HARI KE TUJUH
59 TEROR 1
60 TEROR 2
61 TEROR 3
62 TEROR 4
63 TEROR 5
64 HARI KE 40
65 AIR MATA
66 KADO
67 INFORMASI
68 TERKESIMA
69 (DUNIA BARU) HARI PERTAMA
70 TERKUNCI
71 SAHABAT
72 RIO
73 KETENANGAN
74 ADA APA?
75 KENAPA?
76 GAIB
77 MENCARI MASALAH
78 Fellia Zahrini
79 1 BULAN KEMUDIAN
80 TOLONG
81 PENGORBANAN
82 JALAN PERTEMUAN
83 AIR MATA
84 BANTUAN
85 KEKUATAN SEBUAH HUBUNGAN
86 TRAGEDI
87 TRAGEDI 2
88 TRAGEDI 3
89 PERTOLONGAN YANG TERLAMBAT
90 PENGUBURAN
91 SENSITIF
92 KENYATAAN
93 TERIMA KASIH
94 RINDU
95 TAWA
96 KEJUTAN
97 USIL
98 SIAPA
99 BINGUNG
100 MENCARI INFORMASI
101 PERTEMUAN GAIB
102 RUMAH PUTIH
103 Komunikasi Gaib
104 PETUNJUK GAIB
105 LABIRIN
106 LABIRIN 2
107 LABIRIN 3
108 LABIRIN 4
109 PENYELESAIAN (Dibunuh atau membunuh)
110 PERLINDUNGAN
111 TERKAPAR
112 SIRAMAN ROHANI (Baca sampai habis!)
113 SHALAT TAUBAT
114 4 Bulan Kemudian
115 URUSAN BARU
116 WAJAH ASLI
117 PENJELASAN
118 TENANG
119 MENJELAJAH WAKTU
120 GAMBARAN KEMATIAN
121 PERTARUNGAN
122 RASUK
123 LEPAS
124 PENYELESAIAN
125 PENYELESAIAN 2
126 PENYELESAIAN 3
127 KANAYA
128 TENANG
129 SALING MENJAGA HATI
130 MENAGIH JANJI
131 MENAGIH JANJI
132 KELUARGA KAK RIO
133 1 BULAN KEMUDIAN
134 REKAMAN
135 HILANG KESADARAN
136 KEMAMPUAN YANG MENINGKAT
137 AWAL PETAKA
138 TRAGEDI DI DEPAN MATA
139 PERMAINAN KEMATIAN
140 PILIHAN KEMATIAN
141 SEBAB AKIBAT
142 KEHANCURAN
143 YA ALLAH
144 KEMBALI
145 PENAMPAKAN
146 PEMBALASAN
147 VISUAL
148 BISIK
149 TIPU DAYA
150 KEBENARAN
151 PERANG
152 BERSINGGUNGAN
153 JIWA
154 JIWA YANG LEMAH
155 TERSERET KE MASA LALU
156 ROH
157 PENYELAMATAN
158 PERMAINAN IBLIS (Sisi hati yang gelap)
159 SUARA PENGINGAT
160 KEMBALI
161 KISAH INI
162 MERENUNG
163 IKLAS
164 DIA
165 SUARA HATI
166 ROH FASIK
167 SUBHANALLAH
168 PERCAKAPAN MANIS
169 MUKJIZAT
170 RINDU
171 3 BULAN KEMUDIAN
172 BENTENG HATI
173 MIA
174 SEBATAS TAU DAN INTERMEZZO
175 DISKUSI GAIB
176 TIPU DAYA
177 PERANG
178 PERANG 2
179 PERANG 3
180 PERANG 4
181 PERANG 5
182 PERANG 6
183 PERANG 7
184 PERANG 8
185 AKHIR PEPERANGAN
186 PENYELESAIAN
187 SIAPA?
188 SELESAI
189 ISTIRAHAT
190 TEMAN-TEMAN (1 Hari Kemudian)
191 1 MINGGU KEMUDIAN
192 OBROLAN SINGKAT
193 MASA LALU
194 KELOMPOK
195 HARUS APA?
196 KELUARGA KECIL
197 KOMPAK
198 BAKAT
199 BAGI JIWA
200 PULIH
201 LEAK
202 CURIGA
203 PERJALANAN
204 MALAM 1 SURO
205 PERBINCANGAN
206 HAMPIR TIBA
207 RASANYA, RASAKU.
208 KABAR BAHAGIA
209 BENAR
210 ANCAMAN
211 SENYUM AYAH
212 KERIS WIRO GUNO
213 LEAK
214 WIRO DAN PERTANYAAN
215 KEBLEK
216 Sapa
217 PERANG HITAM
218 DUDUK MANIS
219 KETEGANGAN
220 PERDULI
221 AWAL YANG BAIK
222 TUKAR PIKIRAN
223 BAU DARAH
224 PENYELAMATAN
225 Pengumuman
226 INDRA PENCIUMAN
227 KEMBALINYA MBAH SIJI
228 TAMU TAK TERDUGA
229 IMAM GAIB
230 MASA DEPAN
231 TRAGEDI
232 Tragedi
233 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 233 Episodes

1
Aku
2
BONEKA MISTERIUS
3
MALAM TANPA CAHAYA
4
TEROR LUKISAN BERDARAH
5
AYAH
6
RAMALAN INDAH
7
PAMALI
8
NYANYIAN TENGAH MALAM
9
RAHASIA
10
SISI LAIN AYAH
11
TERBAWA
12
TRAGEDI 1
13
TRAGEDI 2
14
TRAGEDI 3
15
TRAGEDI 4
16
PENAMPAKAN MALAM
17
TERGANGGU
18
TERGANGGU
19
DUA DUNIA SATU MATA
20
MENEMUKANNYA
21
RATAPAN
22
PERJALANAN MALAM
23
PERTEMUAN
24
TEMANKU
25
PERBINCANGAN SINGKAT
26
PELUKAN YANG MENCENGKRAM
27
TANDA LAHIR
28
TANDA LAHIR (Bagian 2)
29
TANDA LAHIR (Bagian 3)
30
TANDA LAHIR (Bagian 4)
31
PETUNJUK MBAH ANWAR
32
KEMATIAN ( Bagian 1)
33
Kematian (Bagian 2)
34
PETUNJUK MIMPI
35
KEKUATAN IBU
36
KEKUATAN IBU (Bagian 2)
37
KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
38
BAYANGAN IBUKU
39
SATU JAM BERSAMA
40
NAFAS TERAKHIR
41
NAFAS TERAKHIR (Bagian 2)
42
PENJELASAN
43
PENGLIHATAN
44
SITUASI BARU
45
KAMAR KOSONG
46
PETUNJUK DARI IBU
47
ISABELLA
48
TANGISAN AYAH
49
WAKTU ISTIRAHAT, BENARKAH?
50
MENGHAMPIRI MISTERI
51
KESUCIAN YANG DIRAMPAS
52
PEMBUNUHAN
53
PENYELESAIAN
54
PULANG
55
MENCARI
56
MENEMUKAN
57
1 Bulan Kemudian
58
HARI KE TUJUH
59
TEROR 1
60
TEROR 2
61
TEROR 3
62
TEROR 4
63
TEROR 5
64
HARI KE 40
65
AIR MATA
66
KADO
67
INFORMASI
68
TERKESIMA
69
(DUNIA BARU) HARI PERTAMA
70
TERKUNCI
71
SAHABAT
72
RIO
73
KETENANGAN
74
ADA APA?
75
KENAPA?
76
GAIB
77
MENCARI MASALAH
78
Fellia Zahrini
79
1 BULAN KEMUDIAN
80
TOLONG
81
PENGORBANAN
82
JALAN PERTEMUAN
83
AIR MATA
84
BANTUAN
85
KEKUATAN SEBUAH HUBUNGAN
86
TRAGEDI
87
TRAGEDI 2
88
TRAGEDI 3
89
PERTOLONGAN YANG TERLAMBAT
90
PENGUBURAN
91
SENSITIF
92
KENYATAAN
93
TERIMA KASIH
94
RINDU
95
TAWA
96
KEJUTAN
97
USIL
98
SIAPA
99
BINGUNG
100
MENCARI INFORMASI
101
PERTEMUAN GAIB
102
RUMAH PUTIH
103
Komunikasi Gaib
104
PETUNJUK GAIB
105
LABIRIN
106
LABIRIN 2
107
LABIRIN 3
108
LABIRIN 4
109
PENYELESAIAN (Dibunuh atau membunuh)
110
PERLINDUNGAN
111
TERKAPAR
112
SIRAMAN ROHANI (Baca sampai habis!)
113
SHALAT TAUBAT
114
4 Bulan Kemudian
115
URUSAN BARU
116
WAJAH ASLI
117
PENJELASAN
118
TENANG
119
MENJELAJAH WAKTU
120
GAMBARAN KEMATIAN
121
PERTARUNGAN
122
RASUK
123
LEPAS
124
PENYELESAIAN
125
PENYELESAIAN 2
126
PENYELESAIAN 3
127
KANAYA
128
TENANG
129
SALING MENJAGA HATI
130
MENAGIH JANJI
131
MENAGIH JANJI
132
KELUARGA KAK RIO
133
1 BULAN KEMUDIAN
134
REKAMAN
135
HILANG KESADARAN
136
KEMAMPUAN YANG MENINGKAT
137
AWAL PETAKA
138
TRAGEDI DI DEPAN MATA
139
PERMAINAN KEMATIAN
140
PILIHAN KEMATIAN
141
SEBAB AKIBAT
142
KEHANCURAN
143
YA ALLAH
144
KEMBALI
145
PENAMPAKAN
146
PEMBALASAN
147
VISUAL
148
BISIK
149
TIPU DAYA
150
KEBENARAN
151
PERANG
152
BERSINGGUNGAN
153
JIWA
154
JIWA YANG LEMAH
155
TERSERET KE MASA LALU
156
ROH
157
PENYELAMATAN
158
PERMAINAN IBLIS (Sisi hati yang gelap)
159
SUARA PENGINGAT
160
KEMBALI
161
KISAH INI
162
MERENUNG
163
IKLAS
164
DIA
165
SUARA HATI
166
ROH FASIK
167
SUBHANALLAH
168
PERCAKAPAN MANIS
169
MUKJIZAT
170
RINDU
171
3 BULAN KEMUDIAN
172
BENTENG HATI
173
MIA
174
SEBATAS TAU DAN INTERMEZZO
175
DISKUSI GAIB
176
TIPU DAYA
177
PERANG
178
PERANG 2
179
PERANG 3
180
PERANG 4
181
PERANG 5
182
PERANG 6
183
PERANG 7
184
PERANG 8
185
AKHIR PEPERANGAN
186
PENYELESAIAN
187
SIAPA?
188
SELESAI
189
ISTIRAHAT
190
TEMAN-TEMAN (1 Hari Kemudian)
191
1 MINGGU KEMUDIAN
192
OBROLAN SINGKAT
193
MASA LALU
194
KELOMPOK
195
HARUS APA?
196
KELUARGA KECIL
197
KOMPAK
198
BAKAT
199
BAGI JIWA
200
PULIH
201
LEAK
202
CURIGA
203
PERJALANAN
204
MALAM 1 SURO
205
PERBINCANGAN
206
HAMPIR TIBA
207
RASANYA, RASAKU.
208
KABAR BAHAGIA
209
BENAR
210
ANCAMAN
211
SENYUM AYAH
212
KERIS WIRO GUNO
213
LEAK
214
WIRO DAN PERTANYAAN
215
KEBLEK
216
Sapa
217
PERANG HITAM
218
DUDUK MANIS
219
KETEGANGAN
220
PERDULI
221
AWAL YANG BAIK
222
TUKAR PIKIRAN
223
BAU DARAH
224
PENYELAMATAN
225
Pengumuman
226
INDRA PENCIUMAN
227
KEMBALINYA MBAH SIJI
228
TAMU TAK TERDUGA
229
IMAM GAIB
230
MASA DEPAN
231
TRAGEDI
232
Tragedi
233
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!