RAMALAN INDAH

Pukul 08.22 wib.

"Sarah, sarah, sarah ... ayo bangun! Ini sudah siang nak. Bukannya kita mau jalan-jalan ke rumah teman Ayah hari ini?" ucap Ayah membangunkan aku dengan lembut.

"Iya Ayah, iyaal .... " ucapku sambil berdiri setengah malas untuk bangun dari kursi di ruang TV.

"Sarah, ayo cepat bersih-bersih lalu sarapan!" ucap Ibu dan aku hanya tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalaku kemudian aku bergegas pergi ke kamar untuk membersihkan diri.

"Upz ... aku lupa, kemarin aku meminta si mbok untuk mencuci handuk ku." ucapku setengah berbisik lalu keluar dari kamar dan langsung mencari si mbok di dapur.

"Mbok, mbok, hemh ... mbok. Apa handukku sudah kering? Kalau sudah, tolong bawakan kemari! Aku mau mandi mbok ...." ujarku setengah berteriak tapi si mbok tidak menjawab. Aku terus berteriak dan bertanya sambil berdiri di depan pintu kamarku, walaupun aku tidak melihat si mbok.

Lelah memanggil si mbok membuat aku menundukan kepalaku sambil membuang nafas pendek dan menyunggingkan bibir kananku.

Seeet ...

Aku seakan melihat sesuatu melintas dengan cepat melewati pintu dapur. Penasaran, aku mengikutinya. "Mungkin itu si mbok. " gumamku.

Aku terus mengikuti bayangan seperti seseorang yang bergerak dengan sangat cepat tersebut.

Aku tiba di dapur. "Mbok ... si mbok mau kemana?" ucapku bertanya sambil terus mengikutinya sampai di ujung rumah (pintu belakang rumahku).

"Mbok ... mau kemana si mbok ?" tanyaku sekali lagi karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari si mbok.

"Saraaah .... "

"Mbok?"

"Sarah ... Sarah ... Sarah .... " Terdengar suara yang lembut, halus, dan tipis. Hal itu membuat jantungku mulai berdegup kencang.

"Mbok ...." ucapku sambil terus melangkah kecil dan memperhatikan sekelilingku (disisi kanan pintu aku melihat sebuah sumur dan disisi kiri pintu aku melihat ada anak tangga yang menuju ke ruangan lain, tepat dibawah rumahku).

Penasaran, aku melangkahkan kakiku dan mencoba mencari asal suara yang memanggil-manggil namaku dengan sangat fasih. Mataku tertuju pada satu ruangan, perlahan, aku menginjakkan kaki di anak tangga pertama. "Hah .... " ujarku agak terkejut.

Aku melihat si mbok berada di ruangan itu seraya menghadap ke arah tembok dan membelakangiku. "Mbok, ternyata mbok ada di situ? Tapi ngapain mbok disitu?" memyapa sambil berdiri di anak tangga pertama.

Penasaran, aku kembali melangkahkan kakiku di anak tangga selanjutnya. Tiba-tiba aku merasakan tangan menahan lenganku.

"Sarah, kamu ngapain disini?" tanya Ayah sambil mengenggam lenganku cukup kuat.

"Ayah aku melihat si mbok disitu." uvapku sambil menunjuk ke arah dalam ruangan tersebut.

"Tadi aku ingin mengambil handukku yah, terus aku melihat si mbok disana. " Ayah memperhatikan aku dan memandang ke arah dalam.

"Mana mungkin si mbok ada disitu Sarah, coba lihat! ruangan itu sangat gelap dan kotor." tegas ayah. "Ruangan itu sudah lama tidak dipakai karna ruangan di atas masih cukup untuk meletakkan barang-barang." ujar Ayah menjelaskan sambil merangkul ku untuk pergi dari tempat itu.

"Begitu ya yah? "

"Dulu tempat itu adalah gudang tempat menyimpan barang-barang seperti cangkul, parang dan besi lainnya, tapi sekarang tidak lagi. tidak ada satu apapun disana Sarah .... "

"Heeem .... "

"Lain kali jangan berjalan dan bermain kesini lagi Sarah, ini sudah menjadi gudang tua jadi tidak layak untuk dijadikan tempat bermain. " ucap Ayah kepadaku sekali lagi agar aku tidak kembali ketempat itu.

"Baik yah, aku mengerti." Aku dan Ayah pun meninggalkan gedung tua dan aku kembali ke kamar untuk membersihkan diriku.

Aku berusaha melupakan penglihatanku saat di gudang tua tadi, tapi pikiran itu kembali lagi. Aku yakin sekali kalau tadi aku mendengar suara-suara memanggil namaku dengan fasih.

Selain itu aku juga yakin kalau aku benar-benar melihat si mbok disana. Tapi Ayah benar juga, bagaimana mungkin si mbok berada disana? Ruangan itu terlihat kotor dan bau.

Iya, baunya seperti bau ...? Entahlah, aku berusaha mengingat bau menyengat tersebut. "Ya ampun, aku harus cepat." ucapku tersadarkan dan aku pun segera melanjutkan acara mandiku.

Sekarang aku sudah siap dan rapi, aku langsung keluar dari kamar untuk menemui ayah dan ibuku. "Ibu aku sudah siap."

"Waaah, ada yang terlihat bersemangat sekali ini?" ucap ayah kembali meledek ku.

"Ayah, apa temanku itu perempuan?"

"Itu kejutan, nanti juga kamu bisa lihat sendiri kan Sarah...." ucap Ibu sambil tersenyum kepadaku.

"Mbok, mbook ! " panggil Ayah terhadap si mbok dengan suara yang lantang.

"Yah, Ayah ini gimana sih? Si mbok kan belom pulang dari pasar Ayah. " sahut Ibu

Si mbok belum pulang dari pasar? Ucapku di dalam hati, tapi tadi si mbok ada di gudang itukan? Gumamku sambil mengerutkan dahiku.

"Hmmmh, kalau begitu, kita tunggu si mbok pulang dulu baru kita pergi ya." ucap Ayah sambil melihat ke arah Ibu.

25 menit berlalu. "Permisi Tuan, Nyonya, Non Sarah. " ucap si mbok menyapa kami semua.

"Akhirnya si mbok pulang, iya mbok masuk. " ucap ayah.

"Ada apa Tuan, Nyonya?" tanya si mbok karena merasa di perhatikan sejak berdiri di depan pintu depan rumah.

"Kami akan pergi ke rumah Pak Antoni, mungkin pulangnya agak malam. Kalau si mbok mau pulang, kunci saja rumahnya ya mbok. Lagi pula si mbok bisa bawa kunci serap nantinya. "

"Baik Tuan." jawab si mbok.

"Oh iya mbok, satu lagi, tolong tutup kembali gudang tua belakang ya dan jangan lupa di gembok!" kata Ayah dan si mbok mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Siapa yang pergi ke sana yah?" ucap Ibu menyeletuk.

"Sudahlah bu, tidak usah di bahas lagi! "

"Baik Tuan, akan saya kerjakan segera." jawab si mbok seolah mampu menghapus kecemasan Ayah.

"Terimakasih ya mbok ... " ucap Ayah sambil tersenyum kepada si mbok.

Aku terdiam sejenak mendengarkan perbincangan di antara mereka dan aku berusaha menerka-nerka. Benar- benar percakapan yang membuat aku penasaran, si mbok pasti tau sesuatu.

Kami bersiap untuk berangkat ke rumah Pak Antoni, dengan pemikiran yang beragam aku tetap berusaha untuk tersenyum dihadapan Ayah dan Ibu.

Sebelum berangkat, aku melihat ke arah rumah melalui kaca mobil. Dari jendela kamarku, aku melihat Tania berdiri dengan ekspresi datar, dan aku pun hanya memandanginya saja.

Pukul 13.00 wib kami tiba di rumah Pak Antoni. Sesampainya disana, sambutan hangat terasa sangat kental di rumahnya.

Pak Antoni memanggil anak-anaknya, kami saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Prima anak pertama sedang kuliah semester 5 di Fakultas Kedokteran, Dila anak kedua seumuran denganku dan indah anak ketiga duduk di bangku SMP.

Istri pak Antoni menyuguhkan kami berbagai makanan dan cemilan. Orang tua duduk di kursi tamu, sedangkan kami duduk di kursi ruang keluarga.

Dila dan Indah menyambut ku dengan ceria. Tak lama kemudian prima datang menyapa Dila dan Indah.

"Adik-adikku yang cantik, sepertinya kalian harus bersenang-senang tanpa Abang ya soalnya hari ini ada jadwal perkuliahan, itu berarti Abang harus pamit. "

"Abangku ini memang sangat pintar dan contoh yang baik buat adik-adiknya. " ucap Dila memuji sang abang.

"Ha Ha ha ha ha ha ha, iya dong, nanti kita main game bareng lagi ok." sahut Prima.

"Aku juga ikut ya bang. " ucap indah sangat antusias.

Sambil menyandang tasnya, Prima berkata, "Kalau begitu kita harus hom pim pa dulu ya seperti biasanya. Yang kalah, menunggu giliran, by. "

Aku hanya terdiam, melihat mereka bertiga sangat akrab sekali. Aku juga merasa sangat iri melihat mereka bertiga yang saling menyayangi satu sama lainnya.

"Sarah, tinggal dulu ya. " ucap Prima sambil melambaikan tangan dan melemparkan senyuman, akupun membalas senyum itu dan membalas lambaian tangan Prima dengan hangat.

Sesaat setelah prima pergi. "Kalau boleh tau, diantara kalian berdua siapa yang lebih dekat dengan bang Prima?"

"Aku ...." sahut Dila.

"Tidak, tidak, tapi aku. " ujar Indah. Kemudian mereka sling melihat dan tertawa bersama. " Ha ha ha ha ha ha ha ha ha." Aku pun merasa lucu dengan mereka berdua dan tertawa bersama mereka, "Ha ha ha ha ha ha ha."

Tiba-tiba Dila mengatakan sesuatu padaku, "Sarah, tapi aku dan abang sangat menyayangi Indah, apalagi Indah ini spesial lho. "

"Spesial?"

"Iya spesial, Indah ini punya kempuan lain Sarah. Dia mampu membaca masa depan ataupun hal yang tengah kita rasakan melalui bacaan kartu Remi sederhana." jelas Dila.

Aku semakin tidak mengerti, "Maksudnya?" ucapku sambil menatap Dila.

"Indah bisa meramal,  hanya menggunakan kartu remi sederhana." ujar Dila lebih menjelaskan maksudnya kepadaku.

"Oh ya?" sahut ku. Ternyata begitu ya, aku merasa kagum padanya,  ucapku di dalam hati.

"Sebelum mulai menjalankan bisnisnya, Papa juga sering bertanya kepada indah terlebih dahulu. "

"Ooh begitu?" ucapku sambil tersenyum dan merasa kurang percaya.

"Ndah, ayo kita bermain kartu ...! " Tapi Indah tampak ragu dan malu-malu.

"Emmm .... " sahut Indah dengan suara yang pelan dan tampak ragu.

"Ayolah Indah ...! Aku juga ingin melihatnya." ucapku.

Mendengar ucapanku indah langsung bergerak dan beranjak pergi dari tempat duduknya kemudian Iya  masuk ke sebuah ruangan. Tak lama kemudian, Indah keluar membawa kotak kecil persegi panjang berwarna hitam.

"Ayo kak Sarah kita bermain ...! "ucap Dila sambil tersenyum kepadaku.

"Tidak-tidak, bagaimana kalau kakak yang duluan. " ucap Dila lantang.

"Ya sudah, Dila duluan saja ...  Aku sabar menunggu giliran ku kok. " ucapku meyakinkan Indah.

Dila mulai mengocok kartu Remi berwarna merah, lalu memberikan hasil kocokan kartunya kepada Indah.

"Mari kita lihat kak Dila, apakah kakak menyembunyikan coklat lagi dariku?" ucap Indah sambil tertawa mengejek Dila hingga Iya menggerutu.

"Itu tidak lucu, jangan meledek ya! " sahut Dila sambil mencubit sayang di pinggang kiri Indah.

Aku melihat Indah menyusun semua kartu dengan tujuh baris menyamping dan lima baris ke belakang. Kemudian Indah mulai membacanya. "Sesuatu yang menyakitkan akan terjadi dalam waktu dekat ini, aroma kebohongan akan segera tercium, hmmmm."

"Ayo kocok lagi kak! "

"Ok ...." ucap Dila dengan raut wajah yang tegang.

Dila kembali memberikan kartunya kepada indah dan indah mulai kembali membaca kartunya.

"Kakakku tersayang, jangan kaget ya! Akan ada hal yang mengejutkanmu hari ini atau esok, ada perasaan bahagia dan luka di dalamnya. Sepertinya ini tentang pria. "

"Ayo sekali lagi kak! "

"Iya .... " sahut Dila.

Indah  mulai lagi membaca kartu ketiga. "Uuhh ... Kakak akan mendapatkan kesialan dalam waktu dekat. Sesuatu yang berharga akan hilang darimu. "

"Hmmhh, mulai sekarang aku akan memegang erat hp dan dompetku karena itulah yang berharga bagiku. Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha." ucap Dila menanggapi perkataan Indah. 

"Masih mau lagi Kak?" tanya Indah kepada Dila.

"Tidak, cukup-cukup, aku bisa melakukan ini kapan saja. Jadi sebaiknya kamu bermain dengan Sarah. "

"Baiklah, ini kak Sarah ... silahkan. "

Aku segera mengocok kartunya tanpa memikirkan hal apapun. Tiba-tiba

Indah  menghentikan kocokan kartuku yang berada ditanganku. "Stooooooop! "

"Indah ... aku kan jadi kaget, ada apa?"

"Jangan lupa niatkan apa yang ingin Kakak lihat atau Kakak ketahui ...!

"Baiklah .... " Aku mulai mengocok kartunya dengan niat untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi padaku? Dan siapa Tania?

Saat batinku mengucapkan hal tersebut,  tiba-tiba jari-jemariku terasa dingin. Aku terus mengocok kartunya perlahan. Aku ingin tahu,  sangat ingin tau ucapku di dalam hati.

Aku menyerahkan kartunya kepada Indah, "Sudah kak?" ujar Indah dan aku segera mengangguk-anggukkan kepalaku.

Aku serius memperhatikan Indah menyusun kartunya, Dia mulai membaca sambil menunjukkan arah dan gambar bacaannya.

"Are you scare?"

Hah ... bagaimana Indah bisa tahu? Tanyaku di dalam hati.

"Kalau kondisi hati dan pikiran kak Sarah, jelas sekali terlihat. Ada sesuatu yang mengganggumu dan membuatmu merasa takut."

"Bingung tapi membuatmu penasaran. Menurut ku, kakak harus berhati-hati. Di sini ada tembok hitam yang tidak bisa Kakak lihat tapi sebenarnya itulah sumber malapetakanya. " ucap Indah menjelaskan  arti simbol-simbol tersebut kepadaku.

Mendengar perkataan Indah aku hanya terdiam dan berusaha menela'ah petunjuk darinya. "Lagi kak, tapi kali ini lebih fokus dan spesifik ya Kak!" ucap Indah dan aku berusaha mendengarkan arahan Indah lalu kembali mengocok kartunya lagi.

Siap, aku menyerahkan kembali kartunya kepada Indah, kali ini aku melihat Indah tengah konsentrasi.

"Ambil dua kartu, pilih dengan hatimu kak Sarah!".

"Baik ...." Setelah aku mengambil dua kartu,  aku meletakkannya di tanganku. Indah kembali menyusun kartu dengan cara yang berbeda.

"Ada yang sedang menunggu Kakak, ada juga sesuatu yang ingin menyakiti Kakak, ini sangat dekat tapi aku tidak bisa membacanya dengan jelas. Tidak ada petunjuk di dalamnya, kegelapan adalah tempat perlindungan terbaik, akan banyak fitnah di dalam keluarga, tapi kalau soal keuangan, sepertinya tidak masalah. Dari segi keuangan semua baik-baik saja. "

"Kak Sarah,  ayo kocok lagi!"

Aku mengocok ulang kartu remi dengan pertanyaan, "Siapa gadis kecil bernama Tania itu sebenarnya?"

Indah memegang erat kartu itu dan menutupnya dengan kedua tangannya sambil memejamkan kedua matanya kemudian Indah membuka tangannya kembali dan indah berkata, Ambil satu kak!"

"Iya Ndah. "

"Fokus! Lalu simpan di dadamu Kak!"

"Baik Ndah. "

"Ketakutan yang menyelimuti, dan pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam pikiran Kakak akan terjawab jika Kakak berani melangkah ke ruang terbawah. Walaupun banyak teka teki dan marabahaya." Kemudian secara tiba-tiba, Indah menghentikan bacaannya. "Kak Sarah maaf, sepertinya Kakak dalam bahaya."

"Coba buka kartu yang kak Sarah pegang dan Kakak tempelkan di dada Kakak! (as love)." Lalu Indah yangbtadinya tegang langsung tersenyum. "Aku melihat ada perlindungan kecil yang selalu menyelimuti Kakak."

"Apa itu Tania?" ucapku  di dalam hati.

"Sarah, apa sebenarnya yang sudah terjadi?" ujar Dila tapi aku tidak ingin menjawabnya, aku hanya terdiam dan menunduk.

"Indah, Kakak rasa ini sudah cukup! "

"Kak Sarah, ini hanya permainan,  ingat itu! "

"Indah,  Sarah, ayo  makan cemilannya! Jangan sampai menunggu Mama marah!" ucap Dila memecah suasana yang menegangkan itu.

Dari arah meja makan yang tampak jelas ke ruang tamu, Indah melihat seorang gadis cilik cantik tersenyum ke arahnya. Indah menceritakan hal tersebut kepadaku.

Bersambung....

Apakah arti dari ramalan yang dikatakan Indah? Apakah itu jalan kebenaran atau hanya sekedar hiburan dan permainan? Baca kisah selanjutnya y teman-teman.

Jangan lupa tinggalkan komentar, like n klik favorit ❤ untuk mendapatkan notifikasi selanjutnya. By👋👋👋👋👋

Terpopuler

Comments

gue curiga sm ortunya sarah

2023-03-30

0

O Z

O Z

Jadi curiga sama Ayah sih....

2021-11-23

0

ice princess 🇮🇩

ice princess 🇮🇩

apakah Tania kk nya Sarah ???

2021-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 Aku
2 BONEKA MISTERIUS
3 MALAM TANPA CAHAYA
4 TEROR LUKISAN BERDARAH
5 AYAH
6 RAMALAN INDAH
7 PAMALI
8 NYANYIAN TENGAH MALAM
9 RAHASIA
10 SISI LAIN AYAH
11 TERBAWA
12 TRAGEDI 1
13 TRAGEDI 2
14 TRAGEDI 3
15 TRAGEDI 4
16 PENAMPAKAN MALAM
17 TERGANGGU
18 TERGANGGU
19 DUA DUNIA SATU MATA
20 MENEMUKANNYA
21 RATAPAN
22 PERJALANAN MALAM
23 PERTEMUAN
24 TEMANKU
25 PERBINCANGAN SINGKAT
26 PELUKAN YANG MENCENGKRAM
27 TANDA LAHIR
28 TANDA LAHIR (Bagian 2)
29 TANDA LAHIR (Bagian 3)
30 TANDA LAHIR (Bagian 4)
31 PETUNJUK MBAH ANWAR
32 KEMATIAN ( Bagian 1)
33 Kematian (Bagian 2)
34 PETUNJUK MIMPI
35 KEKUATAN IBU
36 KEKUATAN IBU (Bagian 2)
37 KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
38 BAYANGAN IBUKU
39 SATU JAM BERSAMA
40 NAFAS TERAKHIR
41 NAFAS TERAKHIR (Bagian 2)
42 PENJELASAN
43 PENGLIHATAN
44 SITUASI BARU
45 KAMAR KOSONG
46 PETUNJUK DARI IBU
47 ISABELLA
48 TANGISAN AYAH
49 WAKTU ISTIRAHAT, BENARKAH?
50 MENGHAMPIRI MISTERI
51 KESUCIAN YANG DIRAMPAS
52 PEMBUNUHAN
53 PENYELESAIAN
54 PULANG
55 MENCARI
56 MENEMUKAN
57 1 Bulan Kemudian
58 HARI KE TUJUH
59 TEROR 1
60 TEROR 2
61 TEROR 3
62 TEROR 4
63 TEROR 5
64 HARI KE 40
65 AIR MATA
66 KADO
67 INFORMASI
68 TERKESIMA
69 (DUNIA BARU) HARI PERTAMA
70 TERKUNCI
71 SAHABAT
72 RIO
73 KETENANGAN
74 ADA APA?
75 KENAPA?
76 GAIB
77 MENCARI MASALAH
78 Fellia Zahrini
79 1 BULAN KEMUDIAN
80 TOLONG
81 PENGORBANAN
82 JALAN PERTEMUAN
83 AIR MATA
84 BANTUAN
85 KEKUATAN SEBUAH HUBUNGAN
86 TRAGEDI
87 TRAGEDI 2
88 TRAGEDI 3
89 PERTOLONGAN YANG TERLAMBAT
90 PENGUBURAN
91 SENSITIF
92 KENYATAAN
93 TERIMA KASIH
94 RINDU
95 TAWA
96 KEJUTAN
97 USIL
98 SIAPA
99 BINGUNG
100 MENCARI INFORMASI
101 PERTEMUAN GAIB
102 RUMAH PUTIH
103 Komunikasi Gaib
104 PETUNJUK GAIB
105 LABIRIN
106 LABIRIN 2
107 LABIRIN 3
108 LABIRIN 4
109 PENYELESAIAN (Dibunuh atau membunuh)
110 PERLINDUNGAN
111 TERKAPAR
112 SIRAMAN ROHANI (Baca sampai habis!)
113 SHALAT TAUBAT
114 4 Bulan Kemudian
115 URUSAN BARU
116 WAJAH ASLI
117 PENJELASAN
118 TENANG
119 MENJELAJAH WAKTU
120 GAMBARAN KEMATIAN
121 PERTARUNGAN
122 RASUK
123 LEPAS
124 PENYELESAIAN
125 PENYELESAIAN 2
126 PENYELESAIAN 3
127 KANAYA
128 TENANG
129 SALING MENJAGA HATI
130 MENAGIH JANJI
131 MENAGIH JANJI
132 KELUARGA KAK RIO
133 1 BULAN KEMUDIAN
134 REKAMAN
135 HILANG KESADARAN
136 KEMAMPUAN YANG MENINGKAT
137 AWAL PETAKA
138 TRAGEDI DI DEPAN MATA
139 PERMAINAN KEMATIAN
140 PILIHAN KEMATIAN
141 SEBAB AKIBAT
142 KEHANCURAN
143 YA ALLAH
144 KEMBALI
145 PENAMPAKAN
146 PEMBALASAN
147 VISUAL
148 BISIK
149 TIPU DAYA
150 KEBENARAN
151 PERANG
152 BERSINGGUNGAN
153 JIWA
154 JIWA YANG LEMAH
155 TERSERET KE MASA LALU
156 ROH
157 PENYELAMATAN
158 PERMAINAN IBLIS (Sisi hati yang gelap)
159 SUARA PENGINGAT
160 KEMBALI
161 KISAH INI
162 MERENUNG
163 IKLAS
164 DIA
165 SUARA HATI
166 ROH FASIK
167 SUBHANALLAH
168 PERCAKAPAN MANIS
169 MUKJIZAT
170 RINDU
171 3 BULAN KEMUDIAN
172 BENTENG HATI
173 MIA
174 SEBATAS TAU DAN INTERMEZZO
175 DISKUSI GAIB
176 TIPU DAYA
177 PERANG
178 PERANG 2
179 PERANG 3
180 PERANG 4
181 PERANG 5
182 PERANG 6
183 PERANG 7
184 PERANG 8
185 AKHIR PEPERANGAN
186 PENYELESAIAN
187 SIAPA?
188 SELESAI
189 ISTIRAHAT
190 TEMAN-TEMAN (1 Hari Kemudian)
191 1 MINGGU KEMUDIAN
192 OBROLAN SINGKAT
193 MASA LALU
194 KELOMPOK
195 HARUS APA?
196 KELUARGA KECIL
197 KOMPAK
198 BAKAT
199 BAGI JIWA
200 PULIH
201 LEAK
202 CURIGA
203 PERJALANAN
204 MALAM 1 SURO
205 PERBINCANGAN
206 HAMPIR TIBA
207 RASANYA, RASAKU.
208 KABAR BAHAGIA
209 BENAR
210 ANCAMAN
211 SENYUM AYAH
212 KERIS WIRO GUNO
213 LEAK
214 WIRO DAN PERTANYAAN
215 KEBLEK
216 Sapa
217 PERANG HITAM
218 DUDUK MANIS
219 KETEGANGAN
220 PERDULI
221 AWAL YANG BAIK
222 TUKAR PIKIRAN
223 BAU DARAH
224 PENYELAMATAN
225 Pengumuman
226 INDRA PENCIUMAN
227 KEMBALINYA MBAH SIJI
228 TAMU TAK TERDUGA
229 IMAM GAIB
230 MASA DEPAN
231 TRAGEDI
232 Tragedi
233 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 233 Episodes

1
Aku
2
BONEKA MISTERIUS
3
MALAM TANPA CAHAYA
4
TEROR LUKISAN BERDARAH
5
AYAH
6
RAMALAN INDAH
7
PAMALI
8
NYANYIAN TENGAH MALAM
9
RAHASIA
10
SISI LAIN AYAH
11
TERBAWA
12
TRAGEDI 1
13
TRAGEDI 2
14
TRAGEDI 3
15
TRAGEDI 4
16
PENAMPAKAN MALAM
17
TERGANGGU
18
TERGANGGU
19
DUA DUNIA SATU MATA
20
MENEMUKANNYA
21
RATAPAN
22
PERJALANAN MALAM
23
PERTEMUAN
24
TEMANKU
25
PERBINCANGAN SINGKAT
26
PELUKAN YANG MENCENGKRAM
27
TANDA LAHIR
28
TANDA LAHIR (Bagian 2)
29
TANDA LAHIR (Bagian 3)
30
TANDA LAHIR (Bagian 4)
31
PETUNJUK MBAH ANWAR
32
KEMATIAN ( Bagian 1)
33
Kematian (Bagian 2)
34
PETUNJUK MIMPI
35
KEKUATAN IBU
36
KEKUATAN IBU (Bagian 2)
37
KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
38
BAYANGAN IBUKU
39
SATU JAM BERSAMA
40
NAFAS TERAKHIR
41
NAFAS TERAKHIR (Bagian 2)
42
PENJELASAN
43
PENGLIHATAN
44
SITUASI BARU
45
KAMAR KOSONG
46
PETUNJUK DARI IBU
47
ISABELLA
48
TANGISAN AYAH
49
WAKTU ISTIRAHAT, BENARKAH?
50
MENGHAMPIRI MISTERI
51
KESUCIAN YANG DIRAMPAS
52
PEMBUNUHAN
53
PENYELESAIAN
54
PULANG
55
MENCARI
56
MENEMUKAN
57
1 Bulan Kemudian
58
HARI KE TUJUH
59
TEROR 1
60
TEROR 2
61
TEROR 3
62
TEROR 4
63
TEROR 5
64
HARI KE 40
65
AIR MATA
66
KADO
67
INFORMASI
68
TERKESIMA
69
(DUNIA BARU) HARI PERTAMA
70
TERKUNCI
71
SAHABAT
72
RIO
73
KETENANGAN
74
ADA APA?
75
KENAPA?
76
GAIB
77
MENCARI MASALAH
78
Fellia Zahrini
79
1 BULAN KEMUDIAN
80
TOLONG
81
PENGORBANAN
82
JALAN PERTEMUAN
83
AIR MATA
84
BANTUAN
85
KEKUATAN SEBUAH HUBUNGAN
86
TRAGEDI
87
TRAGEDI 2
88
TRAGEDI 3
89
PERTOLONGAN YANG TERLAMBAT
90
PENGUBURAN
91
SENSITIF
92
KENYATAAN
93
TERIMA KASIH
94
RINDU
95
TAWA
96
KEJUTAN
97
USIL
98
SIAPA
99
BINGUNG
100
MENCARI INFORMASI
101
PERTEMUAN GAIB
102
RUMAH PUTIH
103
Komunikasi Gaib
104
PETUNJUK GAIB
105
LABIRIN
106
LABIRIN 2
107
LABIRIN 3
108
LABIRIN 4
109
PENYELESAIAN (Dibunuh atau membunuh)
110
PERLINDUNGAN
111
TERKAPAR
112
SIRAMAN ROHANI (Baca sampai habis!)
113
SHALAT TAUBAT
114
4 Bulan Kemudian
115
URUSAN BARU
116
WAJAH ASLI
117
PENJELASAN
118
TENANG
119
MENJELAJAH WAKTU
120
GAMBARAN KEMATIAN
121
PERTARUNGAN
122
RASUK
123
LEPAS
124
PENYELESAIAN
125
PENYELESAIAN 2
126
PENYELESAIAN 3
127
KANAYA
128
TENANG
129
SALING MENJAGA HATI
130
MENAGIH JANJI
131
MENAGIH JANJI
132
KELUARGA KAK RIO
133
1 BULAN KEMUDIAN
134
REKAMAN
135
HILANG KESADARAN
136
KEMAMPUAN YANG MENINGKAT
137
AWAL PETAKA
138
TRAGEDI DI DEPAN MATA
139
PERMAINAN KEMATIAN
140
PILIHAN KEMATIAN
141
SEBAB AKIBAT
142
KEHANCURAN
143
YA ALLAH
144
KEMBALI
145
PENAMPAKAN
146
PEMBALASAN
147
VISUAL
148
BISIK
149
TIPU DAYA
150
KEBENARAN
151
PERANG
152
BERSINGGUNGAN
153
JIWA
154
JIWA YANG LEMAH
155
TERSERET KE MASA LALU
156
ROH
157
PENYELAMATAN
158
PERMAINAN IBLIS (Sisi hati yang gelap)
159
SUARA PENGINGAT
160
KEMBALI
161
KISAH INI
162
MERENUNG
163
IKLAS
164
DIA
165
SUARA HATI
166
ROH FASIK
167
SUBHANALLAH
168
PERCAKAPAN MANIS
169
MUKJIZAT
170
RINDU
171
3 BULAN KEMUDIAN
172
BENTENG HATI
173
MIA
174
SEBATAS TAU DAN INTERMEZZO
175
DISKUSI GAIB
176
TIPU DAYA
177
PERANG
178
PERANG 2
179
PERANG 3
180
PERANG 4
181
PERANG 5
182
PERANG 6
183
PERANG 7
184
PERANG 8
185
AKHIR PEPERANGAN
186
PENYELESAIAN
187
SIAPA?
188
SELESAI
189
ISTIRAHAT
190
TEMAN-TEMAN (1 Hari Kemudian)
191
1 MINGGU KEMUDIAN
192
OBROLAN SINGKAT
193
MASA LALU
194
KELOMPOK
195
HARUS APA?
196
KELUARGA KECIL
197
KOMPAK
198
BAKAT
199
BAGI JIWA
200
PULIH
201
LEAK
202
CURIGA
203
PERJALANAN
204
MALAM 1 SURO
205
PERBINCANGAN
206
HAMPIR TIBA
207
RASANYA, RASAKU.
208
KABAR BAHAGIA
209
BENAR
210
ANCAMAN
211
SENYUM AYAH
212
KERIS WIRO GUNO
213
LEAK
214
WIRO DAN PERTANYAAN
215
KEBLEK
216
Sapa
217
PERANG HITAM
218
DUDUK MANIS
219
KETEGANGAN
220
PERDULI
221
AWAL YANG BAIK
222
TUKAR PIKIRAN
223
BAU DARAH
224
PENYELAMATAN
225
Pengumuman
226
INDRA PENCIUMAN
227
KEMBALINYA MBAH SIJI
228
TAMU TAK TERDUGA
229
IMAM GAIB
230
MASA DEPAN
231
TRAGEDI
232
Tragedi
233
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!