AYAH

Ayah menggendongku ke kamar, lalu merebahkan tubuhku yang lemah di atas ranjang di kamarku. Aku melihat ayah, Iya tampak cemas, lalu aku segera memeluk Ayah erat-erat.

Aku ingin mengeluarkan dan membuang ketakutan ku. "Ayaaaah .... " ucapku sembari menangis sambil memeluk Ayah dengan erat.

"Ada apa nak? Ceritakan!" ujar Ayah sambil membalas pelukan ku dan mengelus-elus rambut panjangku.

"Ayaaaaaah, lukisan itu lukisan siapa?" kataku langsung bertanya.

"Lukisan?" sahut Ayah dengan suara yang samar-samar, sepertinya ayah bingung.

"Lukisan yang ada di ruang kerja Ayah." sambungku sambil melepaskan pelukan ku dari Ayah.

"Hmmmm, lukisan itu ya .... " ucap ayah dengan nada yang pelan dan terasa menyembunyikan sesuatu.

"Ayah, aku ingin tau ayah. Anak kecil yang berada dalam lukisan itu selalu mengikuti aku. Dia selalu ada di dalam mimpi-mimpi dan penglihatanku." ujarku sambil menangis terisak-isak dan memandang wajah Ayah yang tampak bersedih.

"Sarah, apapun itu, siapapun dia, dia pasti tidak akan menyakitimu nak." sahut Ayah sambil memang kedua tanganku.

Aku menatap mata Ayah dalam-dalam. "Kenapa Ayah begitu yakin?" tanyaku sambil memperhatikan mimik wajah Ayah.

"Karena itu hanya sebuah lukisan sarah. " ucap ayah.

Mendengarkan jawaban Ayah, aku langsung menggeleng-gelengkan kepalaku. Di dalam hati aku berkata, mungkin Ayah tidak percaya dengan semua perkataanku.

"Tidurlah nak! Sudah sangat malam." kata Ayah sambil mengelus-elus rambut dan keningku. Tidak ingin bertanya lagi, aku membaringkan tubuhku di atas ranjang sambil menatap langit-langit kamar.

Ayah masih duduk di samping kepalaku. Walaupun aku kecewa dengan jawaban Ayah tapi aku merasa sangat damai dan tenang karena ayah ada di sini bersamaku.

Tangan Ayah tidak lepas dari kepalaku, aku mulai mengantuk. Tidak lama, samar-samar aku mendengar Ayah mengatakan bahwa Ayah akan keluar untuk mengambilkan air minum untuk ku.

Aku mendengarkan perkataan Ayah antara sadar dan tidak, yang jelas aku masih merasakan tangan Ayah di kepalaku.

Dingin, tangan Ayah terasa dingin. Ada apa dengan ayah? Ucapku di dalam hati. Aku berusaha membuka mata untuk melihatnya.

"Hah, ayaaah, ayaaaaah, ayaaaaaahhh .... "

Aku berteriak sekuat tenaga, aku melihat gadis misterius bermata putih itu berada di samping kepalaku. Gadis itu memegang kepalaku dan mengelus-elusnya seperti yang Ayah lakukan padaku.

"Ayaaaaaah, ayaaaaaaaaaah .... " ucapku berteriak. Kemudian aku bangun, berdiri dan berlari. Aku keluar dari kamarku dan aku berlari entah kemana, aku tidak tau. Aku bingung, aku takut, tidak ada pikiran, tidak ada perasaan lain, tidak ada siapa-siapa, tidak terasa apa-apa.

Saat aku berada di depan pintu dapur. Braack (aku menabrak sesuatu). "Sarah. " ucap ayah.

"Ayah?" sahut ku dengan suara pelan. Benarkah ini Ayah ku? Aku ragu.

"Kenapa kamu berlari dan berteriak lagi sarah?" tanya Ayah dengan nada yang agak keras.

Aku menatap tajam dari ujung kaki hingga kepala ujung Ayah, untuk memastikan bahwa Dia benar-benar Ayah ku. "Ayaaaah ...." ucap ku memanggil sekali lagi.

Ayah menjawab dengan segera, "Iya Sarah ... ini Ayah. "

"Ayah tadi kemana?" ucapku bertanya kepada Ayah.

"Sarah Sarah, bukanya tadi Ayah sudah bilang kalau Ayah ingin mengambil air minum untukmu?" tegas ayah dan aku masih menangis dan ketakutan, Ayah bisa melihat semua itu dari mataku.

"Nak, apa lukisan itu mengganggu pikiranmu? Jika Iya, Ayah akan membuangnya. Kamu tampak kacau sarah?" ujar Ayah terus berbicara dan aku tidak menjawabnya.

"Sudah, sudah. Sebaiknya Ayah mengantarkan kamu kembali ke kamarmu nak." kata Ayah sambil menarik tanganku perlahan menuju ke kamar.

Belum sampai di kamar, ayah bertanya kepadaku. "Bagaimana kalau besok, kita pergi ke rumah teman Ayah? Dia punya anak seumuran dengan kamu Sarah. Mungkin semua itu bisa membantumu kembali ceria lagi. "

"Baiklah yah."

Kemudian Ayah memintaku untuk membersihkan wajah dari keringat di wc kamarku. Karena khawatir, Ayah mengantarkanku dan menungguku di dekat pintu wc kamarku.

Aku keluar dari wc kamar ku, "Sudah yah." ucapku kepada Ayah.

"Ini, minumlah dulu Sarah." kata Ayah sambil menyodorkan gelas penuh berisi air putih.

"Terimakasih Ayah .... " sahutku dan aku segera meminum dan menghabiskannya.

"Kamu gadis yang baik, menurut, periang, pintar, dan pandai berterimakasih nak, Ayah yakin dimana pun kamu berada Tuhan dan segala isinya akan selalu menjaga kamu Sarah. "

Air mataku menetes kembali."Terimakasih doanya Ayah. " Aku langsung memeluk ayah kembali dengan erat.

Ayah menintin tangan ku ke dekat ranjang kamar lalu memperhatikan aku. Ayah melihat aku yang masih ketakutan, "Heeemh" Ayah membuang nafasnya dalam. "Ayo Sarah, kemari! " Ayah mengajakku berdiri dan menarik tanganku keluar dari kamarku.

Ayah menarik tanganku sampai ke depan kursi ruang tv. "Bagaimana kalau malam ini kita beristirahat di sini?" Tanya ayah kepadaku. Dengan cepat aku menganggukan kepalaku tanda setuju.

Ayah membaringkan aku di atas sofa panjang, sedangkan Ayah duduk sambil merebahkan tubuhnya di sofa pendek.

"Sarah, dengarkan! terkadang banyak hal-hal di luar nalar terjadi di dalam kehidupan kita. kita harus mampu dan kuat menerimanya. Apapun itu, hanya kita yang bisa mengatasinya." Aku melihat ke arah Ayah dan mendengarkan perkataannya.

"Selain ini, Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan di luar kemampuan umatnya, percayalah Sarah. "ucap Ayah sambil menganggukan kepalanya.

"Rasa sakit, takut, malu, bahagia, derita, marah, cinta, cemburu, rindu, itu semua datangnya dari sang pencipta. Jangan sampai rasa itu mengubah diri kita menjadi orang lain. "

Dengan mata yang berkaca-kaca aku terus melihat Ayah, ada rasa bahagia saat mendengar Ayah menasehati ku. selama ini kami jarang berbicara, ayah sibuk sekali, sampai menelpon ku pun tidak pernah. Rasanya baru kali ini aku merasakan kasih sayang dan perhatian Ayah yang sesungguhnya.

Ayah sudah berhenti berbicara dan aku hanya mampu menjawab iya disetiap perkataan ayah. " Ayah, terimakasih untuk semua nasihatnya." Mendengar ucapanku Ayah tersenyum.

Beberapa saat Ayah dan aku terdiam, lalu aku memberanikan diri untuk bertanya kepada ayah. "Ayah, apakah Ayah sering bermain denganku saat aku masih kecil?" tanyaku sambil tersenyum.

"Ha ha ha ha ha ha ha ha." ujar Ayah tertawa besar mendengar pertanyaanku. "Apa yang ada di dalam pikiranmu Sarah?" Ayah mendekatiku lalu duduk dilantai sambil memegang kepalaku lagi.

"Tentu saja, dulu kita sering menghabiskan waktu bersama, bermain, berlari, melompat, menari, haaaah ... kamu suka menjadikan ayahmu ini kuda sarah. Ha ha ha ha ha ha ha." Ayah kembali tertawa terbahak-bahak.

"Iyakah yah? Itu terdengar sangat nakal, maafkan aku Ayah." ucapku dengan nada menyesal.

"Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha. Saat itu Ayah sangat menikmatinya nak, tapi kalau sekarang kamu meminta Ayahmu ini kembali menjadi kuda mu, tentu Ayah sudah tidak kuat. Saat ini Ayah sudah tua Sarah, ha ha ha ha ha ha ha, Ayah melanjutkan tawanya. "

"Dulu, kita sering bernyanyi bersama. Ingat lagu favoritmu?" tanya ayah kepadaku.

"Eeeeeemm tidak tau Ayah, aku tidak ingat. "

"Lagu pelangi-pelangi nak, itu lagu kesukaanmu. Biasanya kamu menyanyikannya dengan lantang sambil bertepuk tangan." Seketika aku langsung terbayang dengan Tania dan adiknya saat menyanyikan lagu itu dengan riang gembira.

"Apa itu benar yah?" tanyaku karena ingin tau.

"Ayah tidak akan pernah lupa setiap masa-masa itu nak, sekarang kamu sudah tumbuh menjadi anak yang dewasa. "

"Ayah, apa ayah ingin mendengarkan aku menyanyikan kembali lagu itu?" tanyaku dengan penuh rasa percaya diri.

Dengan cepat ayah menjawab, "Ide bagus, ayo kita nyanyikan bersama tapi kamu sambil memejamkan matamu ya Sarah! "

"Baiklah ayah." ucapku sambil tersenyum dan kami mulai menyanyikan lagu itu dengan suka cita.

"Pelangi-pelangi alangkah indahmu merah kuning hijau di langit yang biru. Pelukismu agung, siapa gerangan? pelangi-pelangi ciptaan Tuhan".

Ayah dan aku terus mengulang lagu itu hingga aku tidak bisa lagi menyanyikannya.

Samar-samar aku mendengar Ayah berkata, "Tidur yang lelap Sarah, maafkan Ayah." Lalu Ayah memberikan kecupan hangat di keningku.

Terimakasih Ayah. Ucapku di dalam hati.

Bersambung...

Jangan lupa terus ikuti episode selanjutnya ya teman-teman. Tinggalkan komentar, klik like dan favorit untuk mendapatkan notifikasi selanjutnya.

Plus beri aku dukungan dengan menekan tombol vote pada halaman terdepan. Vote dari teman-teman pembaca semuanya adalah semangat tersendiri bagi saya sebagai penulis. Makasih

Terpopuler

Comments

Antara Ada Dan Tiada

Antara Ada Dan Tiada

msih bingung dg alur ceritany ...lnjut lgi ah..

2021-07-25

0

Detty Tea

Detty Tea

mungkin tania dan sarah adik kaka..terus ibu nya itu ibu tiri mungkin tania meninggal di aniaya sama ibu tiri nya
.secara ayah sarah kerja nya sering keluar kota mungkin x yaaa 🤔

2021-03-14

0

Naya Kunaya

Naya Kunaya

kayanya sarah adiknya tania,

2020-11-18

3

lihat semua
Episodes
1 Aku
2 BONEKA MISTERIUS
3 MALAM TANPA CAHAYA
4 TEROR LUKISAN BERDARAH
5 AYAH
6 RAMALAN INDAH
7 PAMALI
8 NYANYIAN TENGAH MALAM
9 RAHASIA
10 SISI LAIN AYAH
11 TERBAWA
12 TRAGEDI 1
13 TRAGEDI 2
14 TRAGEDI 3
15 TRAGEDI 4
16 PENAMPAKAN MALAM
17 TERGANGGU
18 TERGANGGU
19 DUA DUNIA SATU MATA
20 MENEMUKANNYA
21 RATAPAN
22 PERJALANAN MALAM
23 PERTEMUAN
24 TEMANKU
25 PERBINCANGAN SINGKAT
26 PELUKAN YANG MENCENGKRAM
27 TANDA LAHIR
28 TANDA LAHIR (Bagian 2)
29 TANDA LAHIR (Bagian 3)
30 TANDA LAHIR (Bagian 4)
31 PETUNJUK MBAH ANWAR
32 KEMATIAN ( Bagian 1)
33 Kematian (Bagian 2)
34 PETUNJUK MIMPI
35 KEKUATAN IBU
36 KEKUATAN IBU (Bagian 2)
37 KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
38 BAYANGAN IBUKU
39 SATU JAM BERSAMA
40 NAFAS TERAKHIR
41 NAFAS TERAKHIR (Bagian 2)
42 PENJELASAN
43 PENGLIHATAN
44 SITUASI BARU
45 KAMAR KOSONG
46 PETUNJUK DARI IBU
47 ISABELLA
48 TANGISAN AYAH
49 WAKTU ISTIRAHAT, BENARKAH?
50 MENGHAMPIRI MISTERI
51 KESUCIAN YANG DIRAMPAS
52 PEMBUNUHAN
53 PENYELESAIAN
54 PULANG
55 MENCARI
56 MENEMUKAN
57 1 Bulan Kemudian
58 HARI KE TUJUH
59 TEROR 1
60 TEROR 2
61 TEROR 3
62 TEROR 4
63 TEROR 5
64 HARI KE 40
65 AIR MATA
66 KADO
67 INFORMASI
68 TERKESIMA
69 (DUNIA BARU) HARI PERTAMA
70 TERKUNCI
71 SAHABAT
72 RIO
73 KETENANGAN
74 ADA APA?
75 KENAPA?
76 GAIB
77 MENCARI MASALAH
78 Fellia Zahrini
79 1 BULAN KEMUDIAN
80 TOLONG
81 PENGORBANAN
82 JALAN PERTEMUAN
83 AIR MATA
84 BANTUAN
85 KEKUATAN SEBUAH HUBUNGAN
86 TRAGEDI
87 TRAGEDI 2
88 TRAGEDI 3
89 PERTOLONGAN YANG TERLAMBAT
90 PENGUBURAN
91 SENSITIF
92 KENYATAAN
93 TERIMA KASIH
94 RINDU
95 TAWA
96 KEJUTAN
97 USIL
98 SIAPA
99 BINGUNG
100 MENCARI INFORMASI
101 PERTEMUAN GAIB
102 RUMAH PUTIH
103 Komunikasi Gaib
104 PETUNJUK GAIB
105 LABIRIN
106 LABIRIN 2
107 LABIRIN 3
108 LABIRIN 4
109 PENYELESAIAN (Dibunuh atau membunuh)
110 PERLINDUNGAN
111 TERKAPAR
112 SIRAMAN ROHANI (Baca sampai habis!)
113 SHALAT TAUBAT
114 4 Bulan Kemudian
115 URUSAN BARU
116 WAJAH ASLI
117 PENJELASAN
118 TENANG
119 MENJELAJAH WAKTU
120 GAMBARAN KEMATIAN
121 PERTARUNGAN
122 RASUK
123 LEPAS
124 PENYELESAIAN
125 PENYELESAIAN 2
126 PENYELESAIAN 3
127 KANAYA
128 TENANG
129 SALING MENJAGA HATI
130 MENAGIH JANJI
131 MENAGIH JANJI
132 KELUARGA KAK RIO
133 1 BULAN KEMUDIAN
134 REKAMAN
135 HILANG KESADARAN
136 KEMAMPUAN YANG MENINGKAT
137 AWAL PETAKA
138 TRAGEDI DI DEPAN MATA
139 PERMAINAN KEMATIAN
140 PILIHAN KEMATIAN
141 SEBAB AKIBAT
142 KEHANCURAN
143 YA ALLAH
144 KEMBALI
145 PENAMPAKAN
146 PEMBALASAN
147 VISUAL
148 BISIK
149 TIPU DAYA
150 KEBENARAN
151 PERANG
152 BERSINGGUNGAN
153 JIWA
154 JIWA YANG LEMAH
155 TERSERET KE MASA LALU
156 ROH
157 PENYELAMATAN
158 PERMAINAN IBLIS (Sisi hati yang gelap)
159 SUARA PENGINGAT
160 KEMBALI
161 KISAH INI
162 MERENUNG
163 IKLAS
164 DIA
165 SUARA HATI
166 ROH FASIK
167 SUBHANALLAH
168 PERCAKAPAN MANIS
169 MUKJIZAT
170 RINDU
171 3 BULAN KEMUDIAN
172 BENTENG HATI
173 MIA
174 SEBATAS TAU DAN INTERMEZZO
175 DISKUSI GAIB
176 TIPU DAYA
177 PERANG
178 PERANG 2
179 PERANG 3
180 PERANG 4
181 PERANG 5
182 PERANG 6
183 PERANG 7
184 PERANG 8
185 AKHIR PEPERANGAN
186 PENYELESAIAN
187 SIAPA?
188 SELESAI
189 ISTIRAHAT
190 TEMAN-TEMAN (1 Hari Kemudian)
191 1 MINGGU KEMUDIAN
192 OBROLAN SINGKAT
193 MASA LALU
194 KELOMPOK
195 HARUS APA?
196 KELUARGA KECIL
197 KOMPAK
198 BAKAT
199 BAGI JIWA
200 PULIH
201 LEAK
202 CURIGA
203 PERJALANAN
204 MALAM 1 SURO
205 PERBINCANGAN
206 HAMPIR TIBA
207 RASANYA, RASAKU.
208 KABAR BAHAGIA
209 BENAR
210 ANCAMAN
211 SENYUM AYAH
212 KERIS WIRO GUNO
213 LEAK
214 WIRO DAN PERTANYAAN
215 KEBLEK
216 Sapa
217 PERANG HITAM
218 DUDUK MANIS
219 KETEGANGAN
220 PERDULI
221 AWAL YANG BAIK
222 TUKAR PIKIRAN
223 BAU DARAH
224 PENYELAMATAN
225 Pengumuman
226 INDRA PENCIUMAN
227 KEMBALINYA MBAH SIJI
228 TAMU TAK TERDUGA
229 IMAM GAIB
230 MASA DEPAN
231 TRAGEDI
232 Tragedi
233 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 233 Episodes

1
Aku
2
BONEKA MISTERIUS
3
MALAM TANPA CAHAYA
4
TEROR LUKISAN BERDARAH
5
AYAH
6
RAMALAN INDAH
7
PAMALI
8
NYANYIAN TENGAH MALAM
9
RAHASIA
10
SISI LAIN AYAH
11
TERBAWA
12
TRAGEDI 1
13
TRAGEDI 2
14
TRAGEDI 3
15
TRAGEDI 4
16
PENAMPAKAN MALAM
17
TERGANGGU
18
TERGANGGU
19
DUA DUNIA SATU MATA
20
MENEMUKANNYA
21
RATAPAN
22
PERJALANAN MALAM
23
PERTEMUAN
24
TEMANKU
25
PERBINCANGAN SINGKAT
26
PELUKAN YANG MENCENGKRAM
27
TANDA LAHIR
28
TANDA LAHIR (Bagian 2)
29
TANDA LAHIR (Bagian 3)
30
TANDA LAHIR (Bagian 4)
31
PETUNJUK MBAH ANWAR
32
KEMATIAN ( Bagian 1)
33
Kematian (Bagian 2)
34
PETUNJUK MIMPI
35
KEKUATAN IBU
36
KEKUATAN IBU (Bagian 2)
37
KEBENARAN YANG MULAI TERUNGKAP
38
BAYANGAN IBUKU
39
SATU JAM BERSAMA
40
NAFAS TERAKHIR
41
NAFAS TERAKHIR (Bagian 2)
42
PENJELASAN
43
PENGLIHATAN
44
SITUASI BARU
45
KAMAR KOSONG
46
PETUNJUK DARI IBU
47
ISABELLA
48
TANGISAN AYAH
49
WAKTU ISTIRAHAT, BENARKAH?
50
MENGHAMPIRI MISTERI
51
KESUCIAN YANG DIRAMPAS
52
PEMBUNUHAN
53
PENYELESAIAN
54
PULANG
55
MENCARI
56
MENEMUKAN
57
1 Bulan Kemudian
58
HARI KE TUJUH
59
TEROR 1
60
TEROR 2
61
TEROR 3
62
TEROR 4
63
TEROR 5
64
HARI KE 40
65
AIR MATA
66
KADO
67
INFORMASI
68
TERKESIMA
69
(DUNIA BARU) HARI PERTAMA
70
TERKUNCI
71
SAHABAT
72
RIO
73
KETENANGAN
74
ADA APA?
75
KENAPA?
76
GAIB
77
MENCARI MASALAH
78
Fellia Zahrini
79
1 BULAN KEMUDIAN
80
TOLONG
81
PENGORBANAN
82
JALAN PERTEMUAN
83
AIR MATA
84
BANTUAN
85
KEKUATAN SEBUAH HUBUNGAN
86
TRAGEDI
87
TRAGEDI 2
88
TRAGEDI 3
89
PERTOLONGAN YANG TERLAMBAT
90
PENGUBURAN
91
SENSITIF
92
KENYATAAN
93
TERIMA KASIH
94
RINDU
95
TAWA
96
KEJUTAN
97
USIL
98
SIAPA
99
BINGUNG
100
MENCARI INFORMASI
101
PERTEMUAN GAIB
102
RUMAH PUTIH
103
Komunikasi Gaib
104
PETUNJUK GAIB
105
LABIRIN
106
LABIRIN 2
107
LABIRIN 3
108
LABIRIN 4
109
PENYELESAIAN (Dibunuh atau membunuh)
110
PERLINDUNGAN
111
TERKAPAR
112
SIRAMAN ROHANI (Baca sampai habis!)
113
SHALAT TAUBAT
114
4 Bulan Kemudian
115
URUSAN BARU
116
WAJAH ASLI
117
PENJELASAN
118
TENANG
119
MENJELAJAH WAKTU
120
GAMBARAN KEMATIAN
121
PERTARUNGAN
122
RASUK
123
LEPAS
124
PENYELESAIAN
125
PENYELESAIAN 2
126
PENYELESAIAN 3
127
KANAYA
128
TENANG
129
SALING MENJAGA HATI
130
MENAGIH JANJI
131
MENAGIH JANJI
132
KELUARGA KAK RIO
133
1 BULAN KEMUDIAN
134
REKAMAN
135
HILANG KESADARAN
136
KEMAMPUAN YANG MENINGKAT
137
AWAL PETAKA
138
TRAGEDI DI DEPAN MATA
139
PERMAINAN KEMATIAN
140
PILIHAN KEMATIAN
141
SEBAB AKIBAT
142
KEHANCURAN
143
YA ALLAH
144
KEMBALI
145
PENAMPAKAN
146
PEMBALASAN
147
VISUAL
148
BISIK
149
TIPU DAYA
150
KEBENARAN
151
PERANG
152
BERSINGGUNGAN
153
JIWA
154
JIWA YANG LEMAH
155
TERSERET KE MASA LALU
156
ROH
157
PENYELAMATAN
158
PERMAINAN IBLIS (Sisi hati yang gelap)
159
SUARA PENGINGAT
160
KEMBALI
161
KISAH INI
162
MERENUNG
163
IKLAS
164
DIA
165
SUARA HATI
166
ROH FASIK
167
SUBHANALLAH
168
PERCAKAPAN MANIS
169
MUKJIZAT
170
RINDU
171
3 BULAN KEMUDIAN
172
BENTENG HATI
173
MIA
174
SEBATAS TAU DAN INTERMEZZO
175
DISKUSI GAIB
176
TIPU DAYA
177
PERANG
178
PERANG 2
179
PERANG 3
180
PERANG 4
181
PERANG 5
182
PERANG 6
183
PERANG 7
184
PERANG 8
185
AKHIR PEPERANGAN
186
PENYELESAIAN
187
SIAPA?
188
SELESAI
189
ISTIRAHAT
190
TEMAN-TEMAN (1 Hari Kemudian)
191
1 MINGGU KEMUDIAN
192
OBROLAN SINGKAT
193
MASA LALU
194
KELOMPOK
195
HARUS APA?
196
KELUARGA KECIL
197
KOMPAK
198
BAKAT
199
BAGI JIWA
200
PULIH
201
LEAK
202
CURIGA
203
PERJALANAN
204
MALAM 1 SURO
205
PERBINCANGAN
206
HAMPIR TIBA
207
RASANYA, RASAKU.
208
KABAR BAHAGIA
209
BENAR
210
ANCAMAN
211
SENYUM AYAH
212
KERIS WIRO GUNO
213
LEAK
214
WIRO DAN PERTANYAAN
215
KEBLEK
216
Sapa
217
PERANG HITAM
218
DUDUK MANIS
219
KETEGANGAN
220
PERDULI
221
AWAL YANG BAIK
222
TUKAR PIKIRAN
223
BAU DARAH
224
PENYELAMATAN
225
Pengumuman
226
INDRA PENCIUMAN
227
KEMBALINYA MBAH SIJI
228
TAMU TAK TERDUGA
229
IMAM GAIB
230
MASA DEPAN
231
TRAGEDI
232
Tragedi
233
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!