Sihir

Gea yang terus berlari hingga ia sampai di tepi tebing yang curam, ia sudah sangat lelah dengan semua ini.

"Jika tak ada jalan lain lagi, sebaiknya aku mati saja. Tunggu aku ibu, ayah, dan kamu Brian. aku akan segera menemui kalian tunggu aku," ucapnya tanpa kesadaran lagi, ia semakin berjalan mendekati tepi jurang itu.

"Sweet heart" teriak Kevin yang sudah mengikuti Gea sejak tadi.

"Tunggu, apa yang kau lakukan!?" Ucap Kevin lagi.

"sudah ku bilang bukan, membunuh lelaki itu akan membawa dampak buruk untuk mate ku" ucap Evan.

"Berhenti disana Alpha... Jika kau terus melangkah maka aku tidak akan segan untuk terjun sekarang juga" teriak Gea semakin frustasi.

"Sweety, tolong jangan lakukan ini padaku aku tidak bisa hidup tanpa mu" ucap Kevin lagi.

"Memang apa peduli mu hah... Kau itu hanyalah alpha yang bodoh. Dan biar ku ingatkan lagi aku dan kau tidak ada hubungan apapun lagi. Kita hanya sekedar mantan MATE dan aku sudah tidak memiliki perasaan padamu lagi semua itu sudah terkubur terlalu dalam, sama halnya dengan apa yang kau inginkan tiga tahun lalu. Kau ingin aku pergi dari hidupmu, kau ingin aku membencimu, dan kau tak ingin jika aku ada dalam hidupmu. kau bahkan mempermalukan ku di acara pengangkatan mu itu tapi satu yang harus kau tahu aku sudah melakukan apa yang kau inginkan jadi apakah kau bisa mengabulkan permohonan ku!?" Ucap Gea panjang lebar yang secara tidak langsung membuat ingatan Kevin kembali pada masa lalu lagi.

Benar, Gea seperti ini karena permintaannya tiga tahun yang lalu. Gea membencinya karena permintaannya dulu, dan berharap agar tidak pernah muncul lagi di hadapannya, itu juga merupakan permintaannya tiga tahun yang lalu.

"memang apa permohonan mu!?" Tanya Kevin dengan tidak yakin.

"Tolong, jangan menghancurkan rencana ku biarkan aku menyusul Brian. Setidaknya dalam kematian kami bisa hidup bahagia bersama."

"Apa kau mencintai Pria itu?"

"Ya, Aku sangat mencintai Brian. Sejak pertemuan ku dengannya dia adalah alasan aku untuk terus hidup."

Dunia pria itu sepertinya sudah semakin hancur, hatinya kini sudah pecah berkeping-keping semua rencananya tidak ada yang berhasil. Dirinya sudah susah payah untuk melenyapkan pria itu tapi dia tidak akan berhasil untuk mengambil miliknya lagi.

Tunggu

Jika dia ingin gadisnya kembali maka jalan terakhir adalah menghilangkan ingatan gadisnya itu selamanya. "Temui penyihir bodoh" ucap Evan, meskipun ia tidak setuju dengan rencana Kevin sejak awal namun ini juga demi kembalinya matenya.

"Tapi dimana aku akan menemukan penyihir itu!?" Tanya Kevin.

"Cari di buku perpustakaan mu, dasar payah," ucap Evan memutuskan sambungan mereka.

Kevin dengan secepat kilat langsung saja menuju kearah dimana Gea berada dengan cekatan ia pun membuat gadis itu sudah tidak sadarkan diri dan langsung membawa Gea kembali pulang ke pack miliknya tepat di hari itu juga.

Keesokan paginya di apartemen

"Max dimana kau!?" ucap Kevin melalui pikiran.

 "Sabar alpha saya sedang menuju kesana" ucap Max sedikit kesal dengan kelakuan alphanya itu, bagaimana bisa kemari Kevin kembali ke pack tanpa mengabarinya dulu dan meninggalkan dia di apartemen ini sendiri.

 "Baiklah cepat sedikit" ucap Kevin dari seberang sana, lalu memutuskan sambungan mereka secara sepihak.

Kevin masih menunggu gammanya datang di depan ruang kamar miliknya agar gadisnya tidak bangun dari tidur cantiknya itu. Sebenarnya jika betanya tidak sibuk dengan urusan lain maka Kevin bisa saja  akan menyuruhnya untuk membantu.

Kevin berjalan menuju Gea yang sedang tertunduk tanpa ekspresi sedikitpun,  ia tahu bahwa gadisnya tengah amat bersedih. Sejak mereka sampai di Pack, Gea emas sekali tak ingin berbicara sedikitpun. Matanya hanya memandang lurus ke depan dengan sorot mata kekosongan.

"Istirahatlah dulu besok kita akan pergi  ke suatu tempat." (untuk membersihkan ingatanmu sayang) ucap Kevin lanjut dalam hatinya. Gea hanya menuruti perkataan Kevin tanpa menaruh curiga sedikitpun.

Kevin membaringkan tubuh Gea di kasur dan menyelimuti tubuh mungil itu. "tunggulah besok sayang, semuanya akan berubah. Kau akan kembali pada ku dan mencintai aku lagi seperti seharusnya" ucap Kevin dalam hatinya.

Setelah menunggu lama akhirnya Max pun datang dengan membawa buku yang sudah sejak kemarin Kevin pesan padanya untuk segera di cari.

"Alpha, aku sudah menemukannya" ucap Max segera memberikan buku itu pada Kevin.

 "Cepat ikuti aku" perintah Kevin,  Merekapun berjalan ke arah ruang bawah tanah untuk mencari informasi melalui buku yang telah dibawa Max tadi.

"Apa kau menemukan sesuatu?" Tanya Kevin, "maaf alpha,  tapi semua ini hanya penyihir tingkat rendah saja" ucap Max perlahan.

 "Kalau begitu cari lagi smpai kau dapat" perintah Kevin lagi. Demikian Setelah berjam-jam mereka mencari akhirnya merekapun menemukannya. 

"Alpha" teriak Max membuyarkan lamunan Kevin,

 "Ada apa!!! " Tanya Kevin.

 "Aku menemukannya alpha" jawab Max, "Kalau begitu tolong bacakan untuk ku" perintah Kevin yang langsung membuat Max menarik napasnya dalam.

"The legend of wizz.  Dahulu terdapat seorang wanita yang sangat.... " ucap Max mulai membaca kalimat pertama yang ada didalam buku tersebut.

"Langsung pada intinya saja" ucap Kevin tidak sabaran. "Wanita ini merupakan penyihir terkuat yang di percaya dapat melakukan segala hal dengan baik.  Ia dapat membunuh seluru mahluk di dunia ini dalam waktu tidak kurang dari 2 menit saja.

  Penyihir ini juga memiliki banyak ramuan di rumahnya seperti ramuan pemikat,  ramuan pembunuh,  ramuan penakluk bahkan ramuan untuk menghilangkan ingatan seseorang tapi... "   Ucap Max menggantungkan ucapannya.

  "Tapi apa!?" tanya Kevin,

"Di sini dikatakan jika tidak semua makhluk bisa menemukan tempat persembunyiannya dalam dunia ini baru seorang yang bisa menemukan keberadaannya dan orang itu tidak lain adalah salah satu anggota dari keluarga brown "  ucap Max menyelesaikan ucapannya.

"Kira-kira siapa orang itu,  aku harus bertanya pada mom" ucap Kevin langsung pergi meninggalkan Max dan  bergegas menuju pack dan menemui Luna terdahulu. Tanpa mengucapkan salam Kevin langsung saja pada intinya.

"Mom,  aku ingin bertanya pada mom siapa yang perna menemukan tempat persembunyian wizz legendaris itu!?" Ucap Kevin bertanya pada sang Ibu.

 "Mengapa kau bertanya tentang itu!?" Tanya balik dari wanita cantik itu, "Aku punya urusan mom,  cepat katakan padaku" ucap Kevin tidak sabaran.

 "Yang perna menemukannya tidak lain  adalah nenek buyutmu" ucapnya. "Lalu bagaimana caranya aku menemukannya.  Jika nenek buyut ku saja sudah lama meninggal" ucap Kevin, "Sebaiknya kau pergi menuju gudang di sana terdapat sebuah ruangan milik nenek buyut mu mungkin di sana kau akan menemukan sesuatu" ucap wanita itu lagi.

Kevin berjalan menuju ruangan yang di maksud momnya tadi,  Kevin tidak tahu apa isi dari ruangan itu karna ia memang  belum perna memasukinya.

Didalam ruangan itu hanya ada pintu yang banyak dirantai, Kevin segera menuju kesana dan mencoba mencari sesuatu untuk membuka gembok rantai itu.  Kevin menggunakan seluruh kunci yang ia temukan tetapi tidak ada yang cocok.

Hingga akhirnya Kevin tidak sengaja menemukan sebuah kunci aneh yang berwana agak keemasan tetapi di kunci itu terdapat sebuah gembok lain. Kevin mengambil kunci tersebut dan mencoba utuk mencocokkannya dengan gembok tersebut dan hasilnya pintunya sudah dapat terbuka Kevin bisa  merasa sedikit senang dan langsung menuju kedalam.

Kevin terbelalak melihat ruangan ini isinya semua hanya meja kerja dan beberapa kotak kayu usang. Kevin kembali  terheran mengapa ruangan ini sampai di gembok padahal semua isi ruangan  ini hanyalah seperti barang kurang bermutu saja. Ruang kosong tanpa adanya hal yang menarik perhatian, Kevin mulai berpikir, bahwa selera buyutnya memang tidak bagus.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!