Agatha tak menyangkan semua akan seperti ini, dan akan mudah baginya untuk menghancurkan mereka menjadi berkeping-keping sebagaimana keluarganya menghancurkan kaum witch dulu. Membuat ia dan kakaknya menjadi seperti yang sekarang ini, jika saja saat itu ia tidak bertemu dengan saudaranya ,ia tidak akan mengetahui kebenaran ini.
Dan tidak terasa Agatha sudah berada di pack ini selama berminggu-minggu dan ia belum bisa menemukan dimana letak ruangan sang Luna pack. 'Luna yang malang itu sebentar lagi kamu akan musnah dengan begitu alpha bodoh itu pun juga akan musnah secara perlahan.' bayinya tertawa
Agatha kini berjalan menuju salah satu ruangan yang belum perna ia masuki, ia sangat penasaran akan ruangan ini karena ruangan ini di jaga oleh 10 warior terkuat di pack ini. Kini ia telah yakin jika ruangan itulah tempat Luna terbaring dalam tidur panjangnya.
"Permisi, apa aku bisa masuk kedalam" tanyanya pada salah satu warior, "Maaf, nona tidak dapat masuk ke dalam" jawab warior itu. "Kenpa?" tanya Agatha lagi, "Karena hanya alpha dan Beta yang bisa masuk. Kami tidak ingin terjadi apapun pada Luna kami lagi" perjelas warior itu.
"iya seperti beberpa minggu yang lalu Luna hampir saja akan wafat karena bunga di ruangan Luna yang mulai mengitam" tambah warior itu lagi.
'Itu pasti karena ulah kak Ken ckckck.... ternyata Luna itu masih bisa selamat rupanya sayang sekali ya. Oh iya, sepertinya lebih baik aku menunggu dia sadar dulu setelah itu aku akan menyiksanya hingga alpha itu merasakan kehancuran yang mendalam.' batinnya meninggalkan tempat itu.
¤☆¤
Beberapa tahun kemudian kini tidak terasa gea sudah sangat lama tertidur dan masih belum bangun juga. Di samping kasur sang Luna terdapat seorang pria yang sedang menatap wajah cantiknya itu.
"Kapan kamu akan bagun sweety, aku sangat merindukanmu?" tanya pria itu lirih.
Kira-kira begitulah perkataan yang selalu di ucapkannya selama ini, bahkan masyarakatpun sudah bertanya dimanakah sang Luna? Selama ini. Pria itu keluar menuju ruang kerjanya karena dia baru saja mengingat bahwa ada banyak pekerjaan yang masih belum ia selesaikan.
Sedangkan di tempat lain pula seorang gadis tengah duduk di taman yang semuanya serba putih mulai dari rumput, pepohonan bahkan bunganya berwarna putih pula.
Ia sudah lama duduk di sana dan hanya menatap kedepan dengan tatapan kosongnya itu tanpa tahu bahwa di alam nyata ia sudah bertahun-tahun terlelap. Hingga kini tiba saatnya seorang wanita menghampirinya.
"Gea, sayang" ucap wanita cantik itu.
"Kini saatnya kamu bangun dan memulai hidup mu dengan baru lagi sayang" ucapnya lagi.
"Tapi goddess apakah ingatanku akan pulih kembali?"tanya Gea pada Dewi bulan.
"Tidak sayang ingatan mu tidak akan aku pulihkan karena jika begitu kamu akan selalu bersedih," ucap godnes memberikan pelukan pada Gea.
"Baiklah goddess jika itu merupakan hal yang terbaik" ucap Gea.
"Iya sayang, tapi ingatlah satuhal setelah kamu bangun maka kamu akan sedikit berbeda, kulit mu akan sehalus dan seputih salju, kebijakan mu akan semakin meningkat dan kamu akan aku anugerahi kekuatan yang dasyat untuk menuntaskan ketidakadilan dalam dunia imortal ini, kamu akan banyak di incar oleh makhluk imortal untuk di jadikan Ratu mereka dan ketika kamu telah bagun maka kamu tidak akan mencium aroma matemu untuk sementara sampai hati kecilmu menerimanya kembali sebagai pasangan jiwamu. Walaupun begitu, tetaplah bersama dengan mate mu, jangan tinggalkan dia Karana dia sudah banyak menanggung akibat dari kesalahannya di masa lalu, sekarang bukalah matamu sayang dan nikmatilah dunia" ucap goddess
🐺🐺🐺
Gea perlahan-lahan telah membuka matanya, ia bertanya-tanya berapa lama dirinya sudah tertidur di tempat ini sampai seluruh badannya serasa kaku semua.
Ketika Gea membuka matanya tadi hal pertama yang ia temukan adalah ruangan yang begitu indah degan nuansa warna putih dan ada seorang pria tengah tertidur sambil memegangi tangannya.
"Eugh, maafkan aku tuan tetapi mengapa tuan berada disini dan dimana aku sekarang" ucap Gea ketika pria itu sudah membuka matanya.
Andre terbangun karena merasakan pergerakan dari tangan uang sejak tadi ia genggam, Matanya tak berkedip ketika melihat gadis di depannya, seperti hal yang l belum bisa ia percaya. Adiknya, Gea. Sudah terbangun. Namun naas, raut kebingungan di wajah Gea justru membuat alisnya terangkat.
"Mengapa kamu memanggil aku tuan Gea?,aku ini kakakmu keluargamu satu-satunya" tanya Andre padanya.
"Benarkah kau kakak ku dan siapa itu Gea apa itu adalah namaku?" tanya Gea lagi, dengan raut kebingungan.
'Apa ingatannya sampai sekarang belum pulih?' batin Andre.
Ia menatap tepat di mata Gea, mendekatkan dahi mereka lalu tersenyum manis padanya, "Dengar, aku adalah Andre kakakmu dan kamu adalah Gea adikku satu-satunya. Kau harus mempercayai ucapan ku dan jangan percaya pada siapapun selain aku. Mengerti?" ucap Andre, yang mendapat anggukan dari Gea.
"Kakak"
DEG...
Andre tertegun ketika mendengar panggilan itu lagi setelah sekian lama, panggilan itu adalah panggilan yang selama ini ia rindukan. Kembali Andre memeluk tubuh mungil Gea, air mata yang tidak bisa ia tahan akhirnya jatuh juga, ia menangis dalam pelukan Gea.
"Benar, aku kakakmu. Aku akan selalu melindungi mu" ucap Andre.
"kakak, bisa aku mengatakan sesuatu?"ucap Gea meminta izin.
"Katakan saja, kakak akan mendengarkannya" ucap Andre menatap wajah adiknya lagi.
.
"Aku bertemu goddess di alam bawa sadar ku...." ucap Gea,Andre masih menunggu kelanjutan dari ucapan Gea.
"godnes mengatakan padaku bahwa....." ucap Gea lagi, mulai menceritakan semuanya.
Andre kaget mendengar cerita dari Gea, namun tidak bertahan lama ketika Gea kembali mengangkat suara. "Aku ingin keluar kak, aku sedikit bosan berada di ruangan ini" ucap Gea lagi, Andre menampilkan senyum tipisnya lalu mengajak Gea keluar.
Ketika pintu itu terbuka, para warior menatap kaget sosok wanita yang sudah lama tak menampakkan diri. "Selamat datang kembali Luna" ucap semua warior itu, bersorak gembira.
"Luna? Siapa dia kak?" tanya Gea keheranan, "Kamu akan tahu itu perlahan-lahan. Sekarang ayo kita pergi" ucap Andre yang mendapat anggukan lagi dari Gea.
Sedangkan di ruang kerja alpha Kevin sendri, sejak tadi ia mulai merasakan suatu perasaan yang aneh, 'apa yang terjadi?, mengapa aku merasakan suatu hal yang sepertinya telah lama hilang kini telah kembali?' Batin Kevin bertanya.
Matanya kembali terpejam, ia menyentuh pelipisnya menandakan bahwa ia sepertinya butuh istirahat.
Tiba-tiba dari luar ruangan muncul seorang Wanita yang sedang berlari, entahlah mungkin saja wanita itu tidak sadar jika di dalam ruangan ini ada orang. Atau salahkan saja Kevin yang lupa menutup pintu ruang kerjanya.
Mata Kevin terbelalak ketika melihat siapa wanita yang berani memasuki ruang kerjanya tanpa izinnya. wanita yang selama ini ia rindukan, sekarang sudah berada di depan matanya dengan penampilan yang sedikit berbeda.
Evan Wolfnya juga sudah bersorak kegirangan, Kevin melangkah maju menuju sosok mungil itu, aromahnya masih saja sama seperti yang dulu bahkan sekarang jauh lebih wangi dari sebelumnya
" ehm, maaf tuan jika saya mengganggu waktu anda permisi" ucap Gea, hendak ingin berbalik arah keluar dari ruangan itu.
'Oh tidak apa yang terjadi, mengapa Gea tidak mengingatku!?' batin Kevin.
"mengapa dia lupakan kita Kevin? Ini pasti gara-gara ramuan sialan itu!" Tanya Evan.
"aku tidak tahu, Evan. Seharusnya hal ini tidak terjadi lagi," jawab Kevin.
Kevin refleks memegang pergelangan tangannya dan langsung memeluk erat tubuh Gea. "Aku sangat merindukanmu,mine" bisik Kevin pada Gea yang diam mematung mendapat perlakuan seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments