Pergi

Setelah Gea pergi, keadaan aula mulai mencekam ketentraman yang sejak dulu tercipta kini sudah mulai pudar secara perlahan. Permata yang semula menghiasi liontin kini telah hilang bagai ditelan bumi, kebahagiaan pun kini menjadi kesedihan namun semua itu telah terjadi penyesalan pun tak ada artinya lagi.

"I-itu yang tadi serigala Gea kan bu?"

"Iya, dia adalah serigala mate mu, Luna mu yang dengan bodohnya telah kau reject. Kau bahkan tidak pernah memandangnya walau dia tepat berada di depan mu. Dan satu hal yang harus kau tahu 7 tahun lalu saat kau di culik oleh para rogue Gea lah yang menyelamatkanmu ia membantu Alpha Johan ayahmu, untuk melawan rogue dan raja rogue saat salah satu rogue ingin membunuhmu ia datang dan melindungi mu lalu ayahmu datang di saat yang tepat untuk menghalangi rogue itu tapi nihil ayahmu tewas di bunuh oleh raja rogue ketika itu tiba-tiba Gea kehilangan kendali dan membunuh raja rogue itu.

Tapi ketika kau terbangun dari pingsan kaulah yang mengira bahwa Gea lah yang telah membunuh ayahmu saat itulah Gea tidak pernah ingin menunjukan wolf-nya lagi, Gea tidaklah lemah seperti yang kau kira selama ini ia hanya takut untuk melukai orang lain."

"Ibu bohong kan!? Semua itu tidak benarkan bu?"

"Itu semua adalah sebagian kebenaran dari mate mu yang ibu ketahui. Penderitaan Gea bermula dari dirimu."

Kevin POV

Aku berlari menuju kamar kecil mate ku, kamar yang kumuh dan sudah tidak layak pakai lagi, oh moon dewi bulan betapa bodohnya aku selama ini telah membiarkannya menderita.

"Kau memang Alpha yang bodoh bahkan lebih dari bodoh."

"Diamlah Evan."

"Baiklah aku akan diam sampai kau bisa membawa dia kembali."

Evan memutuskan sambungan mereka secara sepihak dan membuat Kevin makin bersalah. Iapun mencari suatu petunjuk di dalam kamar kumuh itu tapi yang ia temukan hanyalah sebuah kotak kayu yang berisikan syal untuknya. Ia mengambil syal itu dan menangisinya. Bersama tangisnya pun ia tertidur dengan perasaan yang amat bersalah.

"Dimana aku?"

"Kevin kemari lah."

"Moon goddess!!"

"Kemari lah Kevin aku akan memberitahumu sebagian dari kebenaran itu."

"Baiklah Moon goddess"

"Pertama, soal pack mu dulu sebelum Gea lahir pack mu bernama whitemoon pack, pack yang di penuhi dengan kesedihan dan pack yang sering menemukan musibah tiap harinya. Setelah pack mu hancur dan lahirlah seorang bayi perempuan yang mengeluarkan cahaya silver disitulah nama pack mu berubah menjadi Silvermoon pack. Bayi itu adalah Gea lambang sumber kedamaian dalam pack mu. Dari semua anggota pack mu tidak banyak yang mengetahui hal itu hanya kedua orang tua Gea dan ayahmu yang mengetahuinya jika Gea memiliki kekuatan besar yang akan melindungi semua bangsa wolf atau mungkin lebih dari itu."

"Hmm..."

"Aku sudah tahu apa yang akan kau tanyakan Alpha. Tapi kamu akan sulit untuk membawa dia kembali."

"Mengapa demikian?"

"Karena dia menerima reject mu, tidak seperti wolf lain yang hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ini semua di sebabkan karena penderitaan yang selama ini ia rasakan terlebih yang disebabkan oleh mu sendri mate-nya"

***

"Alpha, bangunlah mengapa engkau tertidur disini alpha!" ucap beta-nya mencoba membangunkan sang alpha.

"Andre, cepat kumpulkan semua prajurit wolf kita dan suru mereka mencari luna ku di manapun dia berada."

"tapi, bukankah alpha yang menginginkan semua ini terjadi?"

"itu dulu sebelum aku mengetahui kebenaran tentang adikmu yang sama sekali tidak bersalah."

"Kebenaran apa itu alpha!"

"kebenaran bahwa adikmu lah yang telah membunuh raja rogue dan para pasukannya 7 tahun lalu saat aku diculik oleh mereka dan kebenaran ke dua adalah Gea merupakan lambang kedamaian pack kita ini"ucap Kevin memberi penjelaskan pada Andre.

"Ini semua salahmu, karena kau tidak pernah ingin mendengar penjelasan dari Gea. Salahmu yang membuat hubunganku dengan adikku sendiri hancur seperti ini. Jika tahu lebih awal aku akan membawa dia pergi dari penjara ini" ucap Andre emosi, mengingat kembali kejadian beberapa tahun yang lalu dimana ketika Kevin kembali bersama beberapa warrior ayahnya dengan menyeret Gea kecil yang sedang terisak

"Jangan hanya salahkan aku, kau sebagai kakaknya juga ikut andil dalam penderitaannya selama ini" ucap Kevin tak kala emosi.

Dirinya memang adalah inti dari pokok permasalahan ini namun penderitaan yang telah di terima oleh Gea bukanlah hanya berasal dari dirinya, yah meskipun tak dapat dipungkiri jika rasa sakit terbesar itu berasal dari dirinya sendiri. Sebagai mate-nya, ia tak pernah memberikan kebahagiaan pada gadis manis itu yang ada hanya rasa kebencian karena kesalahpahaman yang telah ia ciptakan dulu.

Sekarangpun Kevin sudah merasa sangat hampa bahkan Evan wolf-nya sudah tidak ingin berbicara dengan dirinya lagi. Mate-nya pergi, bundanya bahkan sudah tidak ingin berbicara dengannya sejak peristiwa penolakannya itu, sang bunda sebagai Luna sebelumnya langsung saja meninggalkan dirinya, Kevin tau rasa kecewa yang bundanya sedang rasakan begitu sangat besar, ini semua memang kesalahannya.

Di sore hari nan indah ini seorang gadis tengah berjalan dengan gontai, seluruh tenaganya pun sudah terkuras habis, kakinya sudah serasa ingin patah ia tidak tahu lagi kemana kakinya itu akan melangkah.

"Istirahatlah sebentar gea, kita sudah terlalu lama berjalan" sambung Dea.

"Baiklah, kita istirahat dulu" ucap Gea yang sudah terduduk dibawa pohon rindang.

"Dimana kita sekarang?" Tanya Dea lagi pada Gea, dirinya tidak tau akan lokasi ya g sekarang sang mereka tempati.

"Aku juga tidak tahu, tempat apa ini tetapi setidaknya kita sudah keluar dari tempat itu" jawab Gea tersenyum lega.

"Lalu kemana kita akan pergi sekarang?" Tanya Dea lagi.

"Kita akan pergi ke Jepang,. Lebih tepatnya ke rumah peninggalan ayah"

Sedangkan Disisi lain seorang alpha tengah termenung dengan banyak pikiran akan sesosok wanita cantik yang baru ia sadari keberadaannya beberapa waktu lalu. "Bagaimana keadaan mate ku di luar sana, apa dia baik-baik saja, kenapa belum ada yang datang melapor padaku. Evan wolf ku juga tidak pernah bersuara lagi aku sudah seperti tubuh tanpa jiwa sekarang." Ucap Kevin dalam pikirannya

Tak beberapa waktu, sebuah ketukan menyadarkan dirinya, dari balik pintu itu muncullah seorang gadis dengan penampilan yang menjijikan. Kevin mulai sadar kenapa dulu dirinya begitu memuja gadis ini padahal jika dilihat mate-nya jauh lebih cantik jika di poles sedikit.

"Sayang"

Ck, wanita itu lagi, kenapa dia harus ada dalam hidup ku, karenanya aku tidak pernah memperhatikan mate ku, menganggap mate ku sebagai sampah bahkan sebagai wolf yang terlemah.

"Sayang" panggil wanita itu lagi.

"Ck"

"Kamu kenapa sih?" wanita itu sontak duduk di pangkuan Kevin. 

"Enya lah dari hadapanku ******, karenamu lah aku kehilangan dia."

"Maksud kamu dia siapa sayang, apa dia mantan mate  yang telah kau reject kemarin?"

"Diam kau wanita, dia masih tetap mate ku, Luna ku, cinta ku, jiwa ku."

"Lalu apa artinya aku bagimu hah.... Kau berjanji akan menjadikan aku sebagai Luna mu alpha!!!"

"aku tidak akan pernah mengangkat mu sebagai luna ku dasar wanita, enya lah kau dari hidup ku."

"Baiklah jika itu yang kau mau alpha Kevin tapi ingat jika aku tidak akan pernah melepaskan mu, dan ingat satu hal lagi alpha kau sudah menolaknya semalam, gadis bodoh itu bahkan menerima penolakan mu" ucap gadis itu dengan amarah yang besar lalu keluar dari ruangan itu dengan membanting pintu begitu keras.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!