Dalam Bahaya

"Kevin ...." suara lembut itu terus saja memanggil namanya, membuat Kevin sejak tadi sudah mengalihkan pandangannya ke sekitarnya.

"Moon Goddess" ucap Kevin kala matanya menangkap sesosok wanita cantik yang di sekelilingnya dipenuhi oleh cahaya bulan.

Moon Goddess adalah seorang Dewi bulan, ia juga merupakan Dewi bagi para bangsa serigala. Yang bertugas untuk mengatur takdir kehidupan werewolf, seperti mate. Semuanya berada didalam kendalinya, kecuali jika manusia serigala itu sendiri yang tidak menerimanya.

"Kevin.  Aku hanya ingin memberi tahumu bahwa jalan yang kau pilih itu sangat salah" ucap Goddess lembut. Dewi bulan menatap mata anaknya ketika dia berbicara.

"Aku tahu goddess, aku minta maaf" ucap Kevin begitu merasa bersalah. Ini adalah kedua kalinya Dewi bulan datang kepadanya.

"Aku terima maafmu. Sekarang tetaplah berada di sisinya Kevin" ucap goddess sebelum menghilang dari hadapan Kevin, setelahnya Kevin pun terbangun dari tidurnya.

Sudah sejak siang bahkan sampai Sore menjelang malam, Kevin masih tetap tidak beranjak dari ruang kerjanya. Setelah mendengar penjelasan panjang dari betanya tadi  dengan di iringi nada tak terima darinya, Kevin sama sekali belum pernah keluar ruangan sejak 4 jam yang lalu.

Kevin maupun Evan benar-benar tidak ingin kehilangan Gea untuk yang kedua kalinya,  sudah cukup kejadian yang dulu sudah  membuatnya pergi dan sekarang ketika gadis itu sudah berada di dekapannya lagi Kevin dan Evan  malah membuat kedua matenya  semakin menjauh. 

Sebenarnya bukan salah Evan, sejak awal dia sudah memperingatkan jiwa manusianya tapi Kevin tidak mau mendengar dan hanya mementingkan Egonya saja.

"Apa kau merasa bahwa kita berdua adalah makhluk yang egois?" tanya Evan melalui mid link mereka. Kevin yang mendengar pertanyaan dari serigalanya itu hanya berpikir kembali, benar. Dirinya memang egois, Kevin mulai menyadari hal itu.

Segala cara ia lakukan asalkan Gea bisa kembali dalam pelukannya. Ia adalah alasan dari segala luka dan penderitaan gadis itu, hanya demi dirinya sendiri tanpa memikirkan apa dan bagaimana perasaan sebenarnya dari Gea.

"Alpha" suara salah satu prajurit itu membuyarkan lamunan singkat Kevin,

"Alpha, kenapa anda bisa tertidur disini cepatlah kembali Luna mencari anda" ucap Prajurit itu lagi.

"Apa semuanya baik-baik saja!?" tanya Kevin, "Lu-na,Alpha dia terlihat aneh sejak tadi" ucapnya yang membuat Kevin langsung saja berlari keluar dari ruangannya.

Kevin terus saja berlari menuju kamar dimana Gea berada,  ia mulai merasa sangat ketakutan sekarang.  Takut kalau-kalau suatu hal akan terjadi lagi. setelah tiba di depan ruangan itu, Kevin bisa melihat disana sudah banyak orang berkerumun para maid memanggil-manggil Luna mereka dengan rasa Khawatir.

"Apa yang terjadi!" Teriak Kevin lantang,  semua orang yang ada di ruangan itu kaget mendengar suara alpha mereka.

"Kami sejak tadi hanya mencoba menghibur Luna  tetapi entah mengapa tiba-tiba Luna kepanasan dan memegang kepalannya lalu berteriak kesakitan" ucap salah satu maid itu.

"Gea, kamu kenapa sayang!? tolong buka matamu untukku" ucap Kevin membawa Gea yang sudah tidak lagi membuka matanya kedalam dekapannya.

"Kak, sepertinya memang ada hal aneh yang sedang terjadi pada kak Gea" ucap gadis yang lebih muda 3 tahun dari Kevin, "apa yang harus aku lakukan sekarang Bella?" tanya Kevin pada saudara sepupunya itu.

"Aku juga tidak tahu kak, sebenarnya apa yang telah terjadi sebelumnya!?" tanya Bella, mulai penasaran karena sejak kedatangannya pagi tadi ia sudah merasakan hawa aneh dari ruang kamar ini, namun ia lebih memilih untuk diam.

"Sebenarnya .... " ucap Kevin menggantung  karena timbulnya dobrakan keras dari pintu ruangan itu, menampilkan  Andre dan Max

Wajah Andre begitu memerah seperti sudah menahan amarahnya sejak tadi, "Lihatlah ini adalah akibat dari perbuatan mu Kevin, lihat adikku Kevin!!! Lihat dia!" ucapnya dengan nada kadar, tidak perduli orang di hadapannya ini adalah pemimpinnya.

"Tenanglah Dre." ucap Max mencoba menenangkan Andre.

"Kak Andre dan kak Max sebenarnya apa yang telah terjadi disini!?" tanya Bella begitu penasaran.

"Tidak ada apa-apa, hanya masalah kecil diantara sepasang kekasih" ucap Max menjawab pertanyaan dari Bella.

"Benarkah!? ucap Bella sedikit tidak yakin dengan jawaban yang di beri oleh Max.

"Kau tidak perlu khawatir, semua akan baik-baik saja" ucap Max lagi, mencoba meyakinkan Bella. Ia tidak mungkin menceritakan hal yang sebenarnya pada gadis itu, kalau tidak  masalah bukanya merendah justru akan semakin membesar nantinya. Terlebih karena kekuatan yang dimiliki oleh Bella bukanlah kekuatan biasa.

Gadis itu mampu mengendalikan waktu, selain itu kekuatan pukulan yang ia miliki sudah tidak dapat diragukan lagi. Dengan sekali pukul sudah bisa dipastikan bahwa apapun yang terkena pukulannya akan langsung hancur lebur.

"Cepat panggilkan DOKTER SEKARANG jika kalian lambat akan aku bunuh kalian semua CEPAT" teriak Kevin tiba-tiba dengan suara baritonnya. Membuat semua penghuni ruangan semakin Khawatir. 

"Sekarang apa lagi yang terjadi?" tanya Andre pada Kevin yang sudah memasang wajah ketakutan.

Bibir Kevin mulai menegang, di peluknya tubuh Gea dengan semakin erat lalu tak sadar air mata lelaki itupun jatuh membasahi pipi Gea.

"De-tak jan-tung G-ea  mulai me-lema-h" ucap Kevin terbata. Dan air matanya jatuh membasahi wajahnya.

Deg!

Jantung Andre seperti akan copot, dia baru saja akan memulai untuk menjadi saudara yang baik untuk Gea, tetapi dia harus lagi-lagi berada dalam posisi seperti ini sama seperti ketika orang tua mereka dulu.

"Cepat panggil dokter pack Bodoh, kenapa kalian diam saja" kali ini Andre yang mengeluarkan suara baritonnya.

Dengan cepat salah satu maid itupun akhirnya pergi memanggil dokter pack. Tak butuh waktu yang lama, dokter itupun sudah berada di pack. Ia langsung berlari menuju kamar dimana Gea berada.

"Sialan, kenapa kau memanggil dokter Pria kemari!? Apa tidak ada dokter wanita!?" ucap Kevin ketika melihat siapa yang datang. "Ini darurat Kevin tidak ada waktu lagi" ucap Max.

"Bisa kau diam dulu Kevin!? Jika terjadi sesuatu pada adikku aku Tidak akan pernah memaafkan dirimu" ucap Andre dengan mata tajamnya pada Kevin.

"Ini bukan waktunya untuk bertengkar, kondisi Luna lebih penting daripada ocehan mu kak" ucap Bella mempersilakan dokter tadi untuk sesegera mungkin memeriksa kondisi Gea. "Apa kalian bisa keluar sebentar!?" ucap Anton, dokter silver moon pack.  

"Kenapa aku harus keluar? Dia mateku" ucap Kevin, "aku kakaknya dokter, bisakah aku tetap berada di sini!?" ucap Andre.

"Maaf alpha, Betha. Ini semua demi kelancaran pemeriksaan" ucap dokter Anton, sopan. "Ayolah kak, kita sebaiknya keluar dulu" ucap Bella menarik kedua pria itu mengikutinya keluar ruangan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!