Apa Aku Boleh Pacaran Ayah?

"Aku baru sadar kalo di dalam pulpen ada Cintaa!"

Ceklek Ceklek Ceklek

Pintu kamar Dinda terbuka Ayah melangkah masuk kedalam kamar Dinda. Ayah sudah berada di samping tempat tidur melihat ke arah Dinda. Ayah melihat Dinda sedang menatap langit-langit kamar sambil tersenyum-senyum.

 Ayah mendongakkan kepalanya, dia menatap langit- langit kamar Dinda.Mereka sama-sama menatap langit--langit kamar Dinda tetapi mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.Dinda yang sedang sibuk memikirkan si laki-laki tampan yang dia tabrak di Koridor sekolah, sementara itu ayah sibuk memikirkan Dinda.

Tidak ada yang berbeda dari langit-langit kamar putri ku

Kenapa putri ku dari tadi senyum-senyum sendiri menatap langit-langit kamarnya?

Bahkan sampai-sampai dia tidak menyadari keberadaan ayahnya yang sudah berdiri di samping tempat tidurnya

"Selamat malam Dinda." Ayah menoleh ke arah Dinda.

"Eh ada Ayah." Dinda tersadar dari lamunan nya lalu dia terkejut melihat ayah berdiri di samping tempat tidurnya.

"Kenapa Dinda belum tidur?"Ayah duduk di pinggir tempat tidur sambil menatap wajah Dinda.

"Ini aku baru mau tidur ayah."Dinda menampilkan senyum kikuk kepada Ayahnya.

"Tadi ayah perhatikan Dinda senyum-senyum sambil menatap langit-langit kamar, memangnya ada apa?" tanya Ayah.

"Tidak ada apa-apa ayah."Jawab Dinda.

"Pasti ini ada apa-apanya."Ayah menatap mata Dinda dengan tatapan curiga.

"Benaran gak ada apa-apa ayah." Dinda menatap mata sang Ayah sambil menyakinkan bahwa yang dia ucapkan kepada sang ayah itu benar.

"Jangan bohong, ayah itu tahu pasti ada sesuatu. Sebaiknya Dinda cerita ke Ayah atau Ayah akan mencari tahu semuanya sendiri?"

Setelah mendengar ucapan sangat Ayah, maka Dinda pun menimbang-nimbang untuk berbicara kepada Ayahnya.

Iya gak iya gak iya gak iya gak iya gak iya gak

"Baiklah kalau kamu tidak mau cerita kepada ayah, jangan salahkan Ayah kalau ayah mencari tahu sendiri."Ayah turun dari tempat tidur Dinda lalu Ayah hendak melangkah pergi.

"Ayah jangan pergi, Dinda mau cerita tapi ayah harus janji dulu sama Dinda."Dinda bangun dari tidur lalu dia sudah duduk di atas tempat tidur.

"Janji apa dulu?"

"Janji kalau Ayah tidak akan marah setelah mendengar cerita Dinda." Dinda menatap wajah sang Ayah dengan tatapan memohon.

"InsyaAllah Ayah tidak marah, yang terpenting kamu itu bicara terbuka dan jujur kepada Ayah."Ayah tidak jadi melangkah pergi.

"Baiklah Ayah."

"Sekarang coba Dinda cerita." Ayah kembali duduk di pinggir tempat tidur.

"Apa ayah akan marah kalau aku menyukai seorang laki-laki?"Dinda menundukkan kepalanya sambil mencengkram ujung baju piayamanya.

"Tidak."

"Kenapa ayah tidak marah?"Dinda mendongkkan wajahnya lalu dia menatap wajah sang ayah.

"Kalau kamu menyukai lawan jenis seusia kamu itu hal normal, menurut ayah itu sah-sah saja kamu menyukai lawan jenis."

"Apa aku boleh menyukai lawan jenis?"

"Tentu saja boleh, ayah tidak akan melarang kamu untuk menyukai lawan jenis."

Mendengar ucapan sang Ayah membuat perasaan Dinda menjadi tenang.

Berarti Ayah tidak akan melarang aku pacaran

Berarti kalau ada cowok yang nembak buat menjadikan aku pacar maka kalau aku Terima cintanya maka kami bisa berpacaran

"Kalau begitu, apa aku sudah boleh berpacaran Ayah?"

Sebagai seorang Ayah tidak pernah terlintas dalam pikiran nya, jika suatu saat putri kesayangan akan bertanya seperti itu kepada dirinya.

Ayah merupakan sosok yang berharga bagi setiap anak-anaknya, bahkan anak perempuan kerap menyebut ayahnya sebagai cinta pertamanya. Bagi anak perempuan ayahnya adalah sosok super hero dalam hidupnya, sosok yang sering kali lebih mengerti perasaannya dibanding orang-orang di sekelilingnya. Setiap kata-kata bijak yang keluar darinya merupakan petuah berharga bagi kehidupan sang anak.

"Huft."Ayah menarik beberapa kali nafasnya, Ayah membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen sebelum menjawab pertanyaan putrinya maka nya dia melakukan hal itu.

Melihat sang Ayah menarik nafas berkali-kali, Dinda pun tersadar bahwa pertanyaan yang dia ucapakan kepada sang Ayah salah.

Mampus lah aku

Kenapa aku malah nanya itu tadi?

Ah pasti sebentar lagi aku kena marah sama ayah

Dinda terus saja berbicara di dalam hati sambil mengeruti kebodohan nya yang bertanya tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Apa Dinda tahu hukum pacaran dalam ajaran islam?"

"Tidak ayah."

"Di dalam ajaran islam dilarang berpacaran tetapi tidak ada larangan untuk jatuh cinta."

"Maksudnya bagaimana ayah? Dinda tidak mengerti dengan ucapan ayah, bisa ayah jelaskan agar Dinda mengerti."Kening Dinda berkerut saat mendengar ucapan sang Ayah.

"Di dalam ajaran islam melarang untuk berpacaran karena mendekati perbuatan zina. Sebagaimana dalam Al-Quran surah Al-Isra ayat 32 sebagai berikut."

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra ayat 32)

"Tidak dilarang jatuh cinta itu maksudnya apa Ayah?"

"Jatuh cinta kepada lawan jenis adalah fitrah manusia yang diberikan oleh Allah SWT, maka nya tidak ada larangan untuk jatuh cinta."

Dinda terdiam sambil mencerna setiap kata-kata yang di ucapkan oleh sang Ayah kepada dirinya.

"Begitu juga Ayah yang melarang Dinda berpacaran, tetapi Ayah tidak melarang Dinda jatuh cinta kepada lawan jenis." Ucapan Ayah.

"Ayah juga tahu, kalau saat ini kamu sedang jatuh cinta kepada seorang laki-laki."

"Hah, bagaimana ayah bisa tahu?" Dinda merasa malu setelah mendengar ucapan Ayah.

"Ayah itu pernah muda, nah kamu itu belum pernah tua kayak Ayah."

"Apa yang ayah ucapkan itu benar."Dinda membenarkan ucapan sang Ayah.

"Sekarang ayah tanya, kamu jatuh cinta sama siapa?" Ayah penasaran ingin mengetahui nama laki-laki yang membuat Putri nya jatuh cinta.

"Aku tidak tahu nama dia ayah." Dinda mengatakan sejujurnya kepada sang Ayah dia tidak mengetahui nama laki-laki yang dia taksir, kedengaran memang aneh tetapi seperti itu lah yang terjadi kepada Dinda.

"Bagaimana bisa kamu tidak tahu namanya? tapi kamu jatuh cinta kepadanya."

"Tadi setelah jam istirahat selesai saat aku berjalan buru-buru di koridor sekolah, tidak sengaja aku menabrak seorang.Dia marah-maeah kepada ku karena sudah menabrak lalu aku pun minta maaf tanpa berani menatap wajahnya.Dia menyuruh ku kalau berbicara kepada orang lain itu menatap wajahnya, maka aku pun mendongkakan wajah ku."

"Pasti kamu langsung jatuh cinta pada pertama kepada Dia karena wajahnya yang tampan.Siapa yang tampan ayah atau dia?"

"Jelas saja ayah pria paling tampan di dunia ini bagi Ku."

...~ Bersambung ~...

Terpopuler

Comments

Caca

Caca

apa bener kk ry.. didalam bulpen ada cinta? 🤭🤭

2025-01-02

2

Indah MB

Indah MB

sweeeeeeetttt , syuka dengan hubungan Dinda dan ayahnya
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
iklan mendarat

2024-08-01

1

Noviyanti

Noviyanti

ya, ayah kan pacar pertama anak perempuannya

2024-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 Siswi Baru
2 Dinda Safitri
3 Kantin
4 Tiga Mangkok Bakso
5 Keterlaluan
6 Cermin Pecah Seribu
7 Ke Kelas
8 Panjang Umur
9 Dinda Disuruh-Suruh
10 Dua Piring Lontong Sayur
11 Senyum-Senyum Sendiri
12 Siapa Nama Dia?
13 Apa Aku Boleh Pacaran Ayah?
14 Kemana Fiqrie?
15 Vespa
16 Toko Buku
17 Buku Masak
18 Uangnya Kurang
19 Pinjam Uang
20 Jogging
21 Dinda Memborong
22 Dinda Di Siram
23 Rem Mendadak
24 Terlambat
25 Arlan Adinatha
26 Aku
27 Kamar Mandi
28 Gara-Gara Helem
29 Sudah Atau Belum??
30 Dinda Masak
31 Fiqrie Tidak Datang
32 Upacara
33 Dinda Pingsan
34 Gara-Gara Diet
35 Ujian Semester
36 Cie Cie Cie
37 Nyontek
38 Kentut
39 Perpustakaan
40 Ditinggal Sendirian Dirumah
41 Class Meeting
42 Pertandingan Voli
43 Seri
44 Pov Bala Dewa
45 Menoton Pertadingan Basket
46 Menghitung Kancing Baju
47 Pembagian Raport
48 Dino Mall
49 Rencana Liburan
50 Apa Dinda Boleh Pergi??
51 Tempat Wisata
52 Air Terjun
53 Angka 10
54 Sembunyi
55 Hari Pertama Kembali Kesekolah
56 Ke Mall
57 Ini Buat Aku?
58 Ikat rambut
59 Datang Ke Kelas Arlan
60 Sakit Tak Berdarah
61 Dinda Jatuh
62 Kolam Renang
63 Terlambat Ke Kolam Renang
64 Tolong
65 Tolong
66 Perdebatan Fiqrie Dan Wulan
67 Dinda Bisa Berenang
68 Dinda Ditembak
69 Ongkosnya Double
70 Jadian
71 Arlan Ke Kelas Dinda
72 Kantin Sekolah
73 Tertidur Saat Jam Pelajaran
74 Abang Dedek
75 Di Perpustakaan Bertiga
76 Memunguti Buku
77 Abang Sukanya Dedek
78 Mampir
79 Di Taman Sekolah
80 Kerjakan CatatanKu
81 Tertidur Di Dalam Mobil
82 Kamu Pilih Siapa???
83 Maunya Dimana?
84 Ke Rumah Zia
85 Mengerjakan Tugas Kelompok
86 Mogok
87 Mendorong Motor
88 Malam Minggu
89 Ngapel
90 Akhirnya Dino Tahu
91 Ban Mobil Bocor
92 Ada Apa Ini?
93 Aku itu
94 Menunggu
95 Izin Ke toilet
96 Tamu
97 Teman Tapi Demen
98 Pemilihan Ketos
99 Pulang Cepat
100 Pantai
101 BiKos I Love You
102 Kemesraan
103 Happy Anniversary
104 Bento Cake
105 Membantu Dinda Piket
106 Munggutin Sampah
107 DinDut
108 DinDut Jatuh
109 Pahlawan Kesiangan
110 Siapa Dia?
111 POV Fiqrie
112 TemanKu Bukan Pacarku
113 Abang Tunggu
114 Fiqrie Tiga Hari Gak Sekolah
115 POV Fiqrie Bala Dewa
116 Hukuman
117 Aku Yang Buat, Kenapa Emangnya?
118 Jangan Nangis Lagi Dedek
119 Ciuman Tidak Langsung
120 Mencari Arlan
121 Kencan
122 Kehebohan Di Sekolah
123 Main Ke rumah Dedek
124 Tiba-Tiba Putus
125 Putus Cinta
126 Mendatangi Kelas Arlan
127 Tangisan Tengah Malam
128 Jam Kosong
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Siswi Baru
2
Dinda Safitri
3
Kantin
4
Tiga Mangkok Bakso
5
Keterlaluan
6
Cermin Pecah Seribu
7
Ke Kelas
8
Panjang Umur
9
Dinda Disuruh-Suruh
10
Dua Piring Lontong Sayur
11
Senyum-Senyum Sendiri
12
Siapa Nama Dia?
13
Apa Aku Boleh Pacaran Ayah?
14
Kemana Fiqrie?
15
Vespa
16
Toko Buku
17
Buku Masak
18
Uangnya Kurang
19
Pinjam Uang
20
Jogging
21
Dinda Memborong
22
Dinda Di Siram
23
Rem Mendadak
24
Terlambat
25
Arlan Adinatha
26
Aku
27
Kamar Mandi
28
Gara-Gara Helem
29
Sudah Atau Belum??
30
Dinda Masak
31
Fiqrie Tidak Datang
32
Upacara
33
Dinda Pingsan
34
Gara-Gara Diet
35
Ujian Semester
36
Cie Cie Cie
37
Nyontek
38
Kentut
39
Perpustakaan
40
Ditinggal Sendirian Dirumah
41
Class Meeting
42
Pertandingan Voli
43
Seri
44
Pov Bala Dewa
45
Menoton Pertadingan Basket
46
Menghitung Kancing Baju
47
Pembagian Raport
48
Dino Mall
49
Rencana Liburan
50
Apa Dinda Boleh Pergi??
51
Tempat Wisata
52
Air Terjun
53
Angka 10
54
Sembunyi
55
Hari Pertama Kembali Kesekolah
56
Ke Mall
57
Ini Buat Aku?
58
Ikat rambut
59
Datang Ke Kelas Arlan
60
Sakit Tak Berdarah
61
Dinda Jatuh
62
Kolam Renang
63
Terlambat Ke Kolam Renang
64
Tolong
65
Tolong
66
Perdebatan Fiqrie Dan Wulan
67
Dinda Bisa Berenang
68
Dinda Ditembak
69
Ongkosnya Double
70
Jadian
71
Arlan Ke Kelas Dinda
72
Kantin Sekolah
73
Tertidur Saat Jam Pelajaran
74
Abang Dedek
75
Di Perpustakaan Bertiga
76
Memunguti Buku
77
Abang Sukanya Dedek
78
Mampir
79
Di Taman Sekolah
80
Kerjakan CatatanKu
81
Tertidur Di Dalam Mobil
82
Kamu Pilih Siapa???
83
Maunya Dimana?
84
Ke Rumah Zia
85
Mengerjakan Tugas Kelompok
86
Mogok
87
Mendorong Motor
88
Malam Minggu
89
Ngapel
90
Akhirnya Dino Tahu
91
Ban Mobil Bocor
92
Ada Apa Ini?
93
Aku itu
94
Menunggu
95
Izin Ke toilet
96
Tamu
97
Teman Tapi Demen
98
Pemilihan Ketos
99
Pulang Cepat
100
Pantai
101
BiKos I Love You
102
Kemesraan
103
Happy Anniversary
104
Bento Cake
105
Membantu Dinda Piket
106
Munggutin Sampah
107
DinDut
108
DinDut Jatuh
109
Pahlawan Kesiangan
110
Siapa Dia?
111
POV Fiqrie
112
TemanKu Bukan Pacarku
113
Abang Tunggu
114
Fiqrie Tiga Hari Gak Sekolah
115
POV Fiqrie Bala Dewa
116
Hukuman
117
Aku Yang Buat, Kenapa Emangnya?
118
Jangan Nangis Lagi Dedek
119
Ciuman Tidak Langsung
120
Mencari Arlan
121
Kencan
122
Kehebohan Di Sekolah
123
Main Ke rumah Dedek
124
Tiba-Tiba Putus
125
Putus Cinta
126
Mendatangi Kelas Arlan
127
Tangisan Tengah Malam
128
Jam Kosong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!