Panjang Umur

"Kenapa aku suka kopi pahit? karena aku trauma dengan yang manis-manis, apalagi sama yang manisnya di awal."

"Mau, ayo kita kelas bersama!"Tanpa pikir panjang Dinda menyetujui ajakan si siswi tersebut, dia tersenyum semuringah kepada siswi tersebut.

"Tunggu sebentar."Si siswi tersebut berjalan ke arah pintu mobil, dia membuka pintu mobil.Pintu mobil terbuka dia mengambil tas slempang.Setelah tas sudah berada di tangan dia menutup kembali pintu mobilnya lalu dia menekan tombol pada kunci mobilnya.

"Ini kamu bawa tasku."Si siswi itu menyerahkan tasnya untuk di bawa Dinda.

"Iya."Dinda mengambil tas dari tangan si Siswi tersebut.

"Awas jangan sampai lecet tas ku, itu tas limit edition kamu gak bakal bisa membeli tas itu."Si Siswi itu menghina Dinda.

"Baiklah."Dinda belum selesai berbicara tapi si Siswi itu sudah melangkah pergi meninggalkan parkiran sekolah.

Dinda pun berjalan terburu-buru mengejar si Siswi yang sudah berjalan terlebih dahulu.Si Siswi tersebut berjalan melenggang lenggong di koridor sekolah seperti photo model yang berada di catwalk.

Beberapa siswa yang berada di Koridor sekolah bersiul melihat si Siswi tersebut berjalan mendekati ke arah mereka.

Suit Suit Suit

"Selamat pagi cantik."

"Hai cantik, boleh kenalan?"

"Hai cantik, kamu sudah punya pacar?"

"Kalau belum, apa kamu mau jadi pacarku?"

Si Siswi berhenti melangkah kaki nya yang masih berada di Koridor sekolah.

"Hei kalian, apa kalian punya kaca?" Si siswi tersebut berbicara sambil menatap tajam ke arah mereka yang dari tadi mengoda si siswi tersebut.

"Tidak ada."Jawab mereka serentak.

"Pantas saja ."Cibir si Siswi itu.

"Pantas apanya?"

"Pantas kalau gak pernah ngaca."

"Kita ngaca setiap pagi sebelum berangkat sekolah."

"Kalau kalian ngaca harus kalian itu sadar diri kalau kalian hanya sekumpulan laki-laki jelek yang tidak pantas itu mengoda ku." Si Siswi itu menghina mereka lalu dia melangkah kakinya pergi meninggalkan mereka.

"Cih, sombong sekali dia."

"Mentang-mentang dia siswi tercantik di sekolah ini."

"Cantik wajahnya tak secantik hatinya."

"Teman-teman coba lihat itu ada cewek."

Mereka menoleh ke arah Dinda yang sedang berjalan menuju ke arah mereka.

"Kita godain tuh cewek yuk!"

"Yuk."

Saat Dinda melintas di hadapan mereka maka mereka pun mengoda Dinda.

"Hai cewek."

Dinda berjalan sambil menundukkan kepalanya, Dinda memeluk tas limit edition milik siswi tersebut.

"Apa kamu siswi baru?" Seorang dari mereka berjalan di samping Dinda.

"Iya kak." Dinda berbicara sambil menganggukkan kepalanya.

"Nama kamu siapa?"Si siswa tersebut berjalan terlebih dahulu sehingga dia sudah berdiri di hadapan Dinda.

Dinda menghentikan langkah kakinya karena si siswa tersebut sudah berdiri di hadapan Dinda, sehingga menghalangi jalan Dinda.

"Apa lah artinya sebuah nama?" Dinda bertanya balik kepada si siswa tersebut.

"Kalau aku gak tahu nama kamu jadi aku manggil kamu dengan sebutan apa?"

"Udah gak usah repot-repot, pengen tahu nama dia."Ucapan si temannya siswa itu.

"Kamu panggil saja dia gendut, seperti tubuhnya yang gendut."

"Gendut gendut gendut."Mereka mengejek Dinda dengan manggil Dinda dengan sebutan gendut.

Mendengar fisik nya yang gendut menjadi bahan ejekan oleh mereka sehingga Dinda melengos pergi.Melihat Dinda melengos pergi maka mereka pun menertawakan Dinda.

"Hahaha."Mereka tertawa terbahak-bahak.

Dinda yang mendengarkan tawa mereka hanya bisa mengeluskan dadanya.Dinda memperc3pat langkah kakinya.

Nasib nasib nasib

Beginilah kalau punya tubuh gendut

Pasti selalu jadi bahan bullyan dan ejekan

Padahal kalau bisa terlahir kembali

Aku tidak ingin memiliki tubuh yang gendut seperti ini

Aku ingin kurus, cantik, pintar dan sopan santun

Dinda baru saja tiba di depan pintu kelas, dia berjalan masuk ke dalam kelas.

"Kamu dari mana saja?" Si siswi yang tas di bawa oleh Dinda, dia berjalan menghampiri Dinda.

"Tidak dari mana-mana."

"Kenapa kamu lama nyampai kekelasmya?" Si Siswi itu berdecak pinggang.

"Aku kan jalan lambat."Dinda mencoba membela dirinya.

"Karena keberatan badan." Cibir siswi tersebut sambil dia mengambil tas yang berada dalam pelukan Dinda.

Jam pelajaran sudah di mulai Dinda melirik ke arah bangku kosong yang berada di pojokan.

"Kamu lagi ngeliat apa?" Wulan menoleh ke arah samping, dia mendapati Dinda sedang melirik ke arah bangku kosong yang berada di pojokan.

"Aku lagi ngeliatin papan tulis."Dinda yang kedapatan oleh Wulan sedang melirik ke arah bangku kosong yang berada di pojokan maka dia segera melirik ke arah depan. Dia melirik ke arah papan tulis yang berada di depan.

"Heleh bohong, aku tahu tadi kamu lagi lirik ke arah bangku kosong yang berada di pojok."

Bagaimana Wulan tahu?

Aduh aku malu

Mau aku taruk di mana wajahku

"Aku tahu, tadi itu kamu sedang melirik ke arah bangku Fiqrie."

Tok Tok Tok

"Assalamu'alaikum buk." Seorang siswa yang sedang berdiri di depan pintu kelas mengetuk pintu kelas sambil mengucapkan salam.

"Walaikumsalam, kamu ngapain berdiri di situ?" Ibu guru melihat ke arah pintu kelas, dia melihat Fiqrie sedang berdiri di depan pintu kelas.

"Apa kah saya boleh masuk buk?" Fiqrie bertanya terlebih dahulu sebelum dia masuk ke dalam kelas.

"Sini." Buk guru memberikan abab melalui gerakan tangan yang seakan-akan menyuruh Fiqrie untuk menghampiri ibu guru yang berada di meja guru.

Saat Fiqrie berjalan masuk masuk ke dalam kelas maka seluruh siswa siswi melihat ke arah Fiqrie.Begitu juga Dinda dan Wulan yang melihat ke depan, mereka mendapati susah berdiri di. depan meja guru.

"Panjang umur Fiqrie, baru aja kita omongin tapi dia sudah berada di depan kita."

"Iya." Dinda melihat ke arah Fiqrie.

"Udah ngelihatinya jangan sampai segitunya."

Dinda merasa malu saat Wulan mendapati dirinya sedang melihat ke arah Fiqrie.

"Kenapa kamu terlambat?" Ibu guru melihat ke arah Fiqrie yang sedang berdiri di depan meja kerjanya.

"Motor saya mogok ibuk, maka nya terlambat."Fiqrie memberitahukan alasannya datang terlambat.

"Apa benar motor kamu mogok?" Ibu guru menatap wajah Fiqrie.

"Benar buk." Fiqrie berbicara sambil menatap wajah ibu guru.

"Maafkan saya buk."Fiqrie merasa menyesal lalu dia meminta kepada ibu guru.

"Ibu sudah memaafkan kamu, sekarang kamu kembali ke tempat duduk nya." Ibu guru menyuruh Fiqrie untuk kembali ketempat duduk nya.

"Alhamdulillah. Terimakasih buk." Fiqrie merasa bersyukur Buk guru tidak memarahi lalu dia ke bangku kosong yang berada di pojok.

Fiqrie menarik bangku tersebut setelah itu dia mendudukkan pantatnya di atas bangku.Dinda menoleh ke arah Fiqrie, Fiqrie pun menoleh ke arah tempat duduk Dinda.

...~ Bersambung ~...

.

Terpopuler

Comments

Caca

Caca

big is beautiful

2025-01-01

0

Indah MB

Indah MB

sabar ya Dinda.. duh ikutan sedih Dinda di bully
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir

2024-07-25

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

sombongnya tu cewek.. knp hobi amat nyuruh orang bawain tasnya... patahkan tangannya 😄

2024-05-16

2

lihat semua
Episodes
1 Siswi Baru
2 Dinda Safitri
3 Kantin
4 Tiga Mangkok Bakso
5 Keterlaluan
6 Cermin Pecah Seribu
7 Ke Kelas
8 Panjang Umur
9 Dinda Disuruh-Suruh
10 Dua Piring Lontong Sayur
11 Senyum-Senyum Sendiri
12 Siapa Nama Dia?
13 Apa Aku Boleh Pacaran Ayah?
14 Kemana Fiqrie?
15 Vespa
16 Toko Buku
17 Buku Masak
18 Uangnya Kurang
19 Pinjam Uang
20 Jogging
21 Dinda Memborong
22 Dinda Di Siram
23 Rem Mendadak
24 Terlambat
25 Arlan Adinatha
26 Aku
27 Kamar Mandi
28 Gara-Gara Helem
29 Sudah Atau Belum??
30 Dinda Masak
31 Fiqrie Tidak Datang
32 Upacara
33 Dinda Pingsan
34 Gara-Gara Diet
35 Ujian Semester
36 Cie Cie Cie
37 Nyontek
38 Kentut
39 Perpustakaan
40 Ditinggal Sendirian Dirumah
41 Class Meeting
42 Pertandingan Voli
43 Seri
44 Pov Bala Dewa
45 Menoton Pertadingan Basket
46 Menghitung Kancing Baju
47 Pembagian Raport
48 Dino Mall
49 Rencana Liburan
50 Apa Dinda Boleh Pergi??
51 Tempat Wisata
52 Air Terjun
53 Angka 10
54 Sembunyi
55 Hari Pertama Kembali Kesekolah
56 Ke Mall
57 Ini Buat Aku?
58 Ikat rambut
59 Datang Ke Kelas Arlan
60 Sakit Tak Berdarah
61 Dinda Jatuh
62 Kolam Renang
63 Terlambat Ke Kolam Renang
64 Tolong
65 Tolong
66 Perdebatan Fiqrie Dan Wulan
67 Dinda Bisa Berenang
68 Dinda Ditembak
69 Ongkosnya Double
70 Jadian
71 Arlan Ke Kelas Dinda
72 Kantin Sekolah
73 Tertidur Saat Jam Pelajaran
74 Abang Dedek
75 Di Perpustakaan Bertiga
76 Memunguti Buku
77 Abang Sukanya Dedek
78 Mampir
79 Di Taman Sekolah
80 Kerjakan CatatanKu
81 Tertidur Di Dalam Mobil
82 Kamu Pilih Siapa???
83 Maunya Dimana?
84 Ke Rumah Zia
85 Mengerjakan Tugas Kelompok
86 Mogok
87 Mendorong Motor
88 Malam Minggu
89 Ngapel
90 Akhirnya Dino Tahu
91 Ban Mobil Bocor
92 Ada Apa Ini?
93 Aku itu
94 Menunggu
95 Izin Ke toilet
96 Tamu
97 Teman Tapi Demen
98 Pemilihan Ketos
99 Pulang Cepat
100 Pantai
101 BiKos I Love You
102 Kemesraan
103 Happy Anniversary
104 Bento Cake
105 Membantu Dinda Piket
106 Munggutin Sampah
107 DinDut
108 DinDut Jatuh
109 Pahlawan Kesiangan
110 Siapa Dia?
111 POV Fiqrie
112 TemanKu Bukan Pacarku
113 Abang Tunggu
114 Fiqrie Tiga Hari Gak Sekolah
115 POV Fiqrie Bala Dewa
116 Hukuman
117 Aku Yang Buat, Kenapa Emangnya?
118 Jangan Nangis Lagi Dedek
119 Ciuman Tidak Langsung
120 Mencari Arlan
121 Kencan
122 Kehebohan Di Sekolah
123 Main Ke rumah Dedek
124 Tiba-Tiba Putus
125 Putus Cinta
126 Mendatangi Kelas Arlan
127 Tangisan Tengah Malam
128 Jam Kosong
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Siswi Baru
2
Dinda Safitri
3
Kantin
4
Tiga Mangkok Bakso
5
Keterlaluan
6
Cermin Pecah Seribu
7
Ke Kelas
8
Panjang Umur
9
Dinda Disuruh-Suruh
10
Dua Piring Lontong Sayur
11
Senyum-Senyum Sendiri
12
Siapa Nama Dia?
13
Apa Aku Boleh Pacaran Ayah?
14
Kemana Fiqrie?
15
Vespa
16
Toko Buku
17
Buku Masak
18
Uangnya Kurang
19
Pinjam Uang
20
Jogging
21
Dinda Memborong
22
Dinda Di Siram
23
Rem Mendadak
24
Terlambat
25
Arlan Adinatha
26
Aku
27
Kamar Mandi
28
Gara-Gara Helem
29
Sudah Atau Belum??
30
Dinda Masak
31
Fiqrie Tidak Datang
32
Upacara
33
Dinda Pingsan
34
Gara-Gara Diet
35
Ujian Semester
36
Cie Cie Cie
37
Nyontek
38
Kentut
39
Perpustakaan
40
Ditinggal Sendirian Dirumah
41
Class Meeting
42
Pertandingan Voli
43
Seri
44
Pov Bala Dewa
45
Menoton Pertadingan Basket
46
Menghitung Kancing Baju
47
Pembagian Raport
48
Dino Mall
49
Rencana Liburan
50
Apa Dinda Boleh Pergi??
51
Tempat Wisata
52
Air Terjun
53
Angka 10
54
Sembunyi
55
Hari Pertama Kembali Kesekolah
56
Ke Mall
57
Ini Buat Aku?
58
Ikat rambut
59
Datang Ke Kelas Arlan
60
Sakit Tak Berdarah
61
Dinda Jatuh
62
Kolam Renang
63
Terlambat Ke Kolam Renang
64
Tolong
65
Tolong
66
Perdebatan Fiqrie Dan Wulan
67
Dinda Bisa Berenang
68
Dinda Ditembak
69
Ongkosnya Double
70
Jadian
71
Arlan Ke Kelas Dinda
72
Kantin Sekolah
73
Tertidur Saat Jam Pelajaran
74
Abang Dedek
75
Di Perpustakaan Bertiga
76
Memunguti Buku
77
Abang Sukanya Dedek
78
Mampir
79
Di Taman Sekolah
80
Kerjakan CatatanKu
81
Tertidur Di Dalam Mobil
82
Kamu Pilih Siapa???
83
Maunya Dimana?
84
Ke Rumah Zia
85
Mengerjakan Tugas Kelompok
86
Mogok
87
Mendorong Motor
88
Malam Minggu
89
Ngapel
90
Akhirnya Dino Tahu
91
Ban Mobil Bocor
92
Ada Apa Ini?
93
Aku itu
94
Menunggu
95
Izin Ke toilet
96
Tamu
97
Teman Tapi Demen
98
Pemilihan Ketos
99
Pulang Cepat
100
Pantai
101
BiKos I Love You
102
Kemesraan
103
Happy Anniversary
104
Bento Cake
105
Membantu Dinda Piket
106
Munggutin Sampah
107
DinDut
108
DinDut Jatuh
109
Pahlawan Kesiangan
110
Siapa Dia?
111
POV Fiqrie
112
TemanKu Bukan Pacarku
113
Abang Tunggu
114
Fiqrie Tiga Hari Gak Sekolah
115
POV Fiqrie Bala Dewa
116
Hukuman
117
Aku Yang Buat, Kenapa Emangnya?
118
Jangan Nangis Lagi Dedek
119
Ciuman Tidak Langsung
120
Mencari Arlan
121
Kencan
122
Kehebohan Di Sekolah
123
Main Ke rumah Dedek
124
Tiba-Tiba Putus
125
Putus Cinta
126
Mendatangi Kelas Arlan
127
Tangisan Tengah Malam
128
Jam Kosong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!