Kemana Fiqrie?

"Jangan berhenti sampai di sini ya, cantik, kamu masih punya kesempatan untuk bisa menjadi lebih baik, aku mohon kamu harus bangkit."

Seminggu kemudian........

Setelah bel sekolah berbunyi guru meninggalkan kelas di ikuti oleh siswa siswi yang ikut meninggalkan kelas.

"Ayang." Seorang siswa melangkah masuk ke dalam kelas.

Dinda dan Wulan menoleh ke arah suara sumber, mereka melihat seorang laki-laki mengenakan seragam yang sama dengan mereka melangkah mendekati mereka.

"Beb."Wulan berdiri dari bangku, membalas sapaan si laki-laki itu sambil tersenyum.

"Lan dia siapa?" tanya Dinda.

"Apa kamu tidak tahu aku siapa?"Si laki-laki sudah berdiri di depan meja mereka.

"Tidak, memang nya kamu siapa?" Walaupun Dinda sudah satu bulan lebih sekolah di situ, tapi dia tidak mengenal si laki-laki yang berdiri di hadapan nya.

"Kalau begitu kalian kenalan dulu."Wulan menyuruh Dinda dan pacarnya berkenalan.

"Nama ku Emil, aku pacar Lan."Emil mengulurkan tangannya kepada arah Dinda.

"Dinda." Dinda menjabat tangan Emil setelah itu dia melepaskan jabatan tangannya.

"Apa kamu siswi baru?"Emil melihat Dinda dari ujung rambut hingga ujungnya kakinya.

"Iya, baru seminggu aku sekolah di sini." Jawab Dinda.

"Ooo, ternyata siswa baru." Ucapan Emir.

"Ayo kita pulang Beb!" Ajakan Wulan.

"Sini tas Ayang aku bawak." Emil mengambil tas milik Wulan yang berada di atas meja.

"Lan, apa kamu lupa sudah janji sama aku?" tanya Dinda.

"Memang nya aku janji apa sama kamu?" tanya Wulan.

"Kamu janji kemarin hari ini setelah pulang sekolah kita ke toko buku bersama."Jawab Dinda.

"Kalau hari ini aku gak bisa, aku mau pergi ama pacarku.Bagaimana kalau besok?"

"Aku gak bisa."

"Maafin aku ya Din."Wulan berbicara dengan raut wajah bersalah.

"Sebelum kamu minta maaf udah aku maafin terlebih dahulu."

"Apa kamu jadi pergi ke toko buku nya?"

"Jadi."

"Sama siapa?"

"Sendirian saja."

"Apa kamu yakin mau pergi sendirian?"Wulan merasa khawatir mendengar Dinda mau pergi seorang diri ke toko buku."

"Iya."

Wulan melihat sekeliling kelas susah tampak sepi, Wulan melihat seorang siswa yang masih duduk di bangku pojok.

"Fiqrie."Wulan memanggil Fiqrie.

"Ada apa?"Fiqrie menoleh ke arah Wulan.

"Cepat sini."Wulan menyuruh Fiqrie untuk segera menghampiri nya.

"Iya aku kesana."Fiqrie beranjak dari tempat duduk lalu dia berjalan menghampiri mereka.

"Hai bro." Sapaan Emil.

"Hai, juga bro."Fiqrie susah berdiri di samping Emil, dia membalas sapaan Emil.

"Kamu setelah ini mau kemana?" tanya Wulan.

"Pulang ke rumah."Jawab Fiqrie.

"Apa kamu bisa temanin Dinda ke toko buku?" tanya Wulan.

"Bisa dengan senang hati." Fiqrie berbicara sambil tersenyum.

"Din pergi ke toko buku nya sama Fiqrie aja." Ucapan Wulan.

"Aku pergi sendiri saja."Ucapan Dinda.

"Kenapa kamu tidak mau pergi ke toko buku bersama aku?"tanya Fiqrie.

"Aku tidak mau merepotkan kamu."Dinda merasa tidak mau merepotkan Fiqrie.

"Aku tidak merasa di repotkan, malah aku senang kalau bisa pergi ke toko buku bersama kamu." Fiqrie berbicara sambil menatap mata Dinda.

"Udah, pergi sama Fiqrie saja Din."Ucapan Wulan.

"Baiklah, aku akan pergi ke toko buku dengan Fiqrie."Dinda bersedia pergi ke toko buku dengan Fiqrie lalu dia beranjak dari tempat duduk nya

"Kalau begitu kami duluan."Wulan berpamitan kepada Dinda dan Fiqrie lalu dia menggandeng lengan Emil.Mereka melangkah pergi meninggalkan ruangan kelas.

"Sini tas nya biar aku bawak." Fiqrie mengambil tas milik Dinda yang berada di atas meja.

Mereka berjalan di Koridor sekolah bersama-sama.

"Din."Fiqrie berjalan lalu dia menoleh ke arah Dinda.

"Iya." Dinda pun ikut berhenti berhenti berjalan

"Ini tas kamu."Fiqrie memberikan kembali tas milik Dinda kepada Dinda.

Dinda mengambil tas milik nya dari tangan Fiqrie.

"Aku ke parkiran dulu ngambil motor kamu tunggu saja aku di dekat gerbang sekolah." Setelah Itu Fiqrie berlalu pergi meninggalkan Dinda.

Dinda meletakkan tas slempang di bahunya lalu dia berjalan menuju ke arah gerbang sekolah.Dinda sudah tiba di gerbang sekolah, dia sedang berdiri di depan gerabang sekolah sambil menunggu Fiqrie.

Sepuluh menit telah berlalu tetapi barang hidung Fiqrie belum juga kelihatan.

Fiqrie kemana sih?

Di suruh nungguin dia di sini

Tapi Dia nya aja gak kelihatan

Dinda melihat sekelilingnya sudah tampak sepi.

"Kamu kenapa belum pulang?" Pak Satpam menghampiri Dinda.

"Saya lagi nungguin teman pak."Dinda berbicara sambil melihat ke arah pak Satpam.

"Siapa nama teman yang sedang kamu tunggu?" Pak Satpam sudah berdiri di depan Dinda.

"Fiqrie." Jawab Dinda.

"Fiqrie sudah pulang."Ucapan Pak Satpam.

"Itu tidak mungkin pak Satpam, dia tadi nyuruh saya nungguin dia di sini."Dinda tidak mempercayai ucapn pak satpam.

"Kalau kamu tidak percaya, lebih baik kamu hubungi Dia sekarang." Pak Satpam menyuruh Dinda menghubungi nomor ponsel Fiqrie.

Dinda menghubungi nomor ponsel Fiqrie tetapi tidak di angkat oleh Fiqrie.

"Bagaimana?" tanya Pak Satpam.

"Belum di angkat." Jawab Dinda.

Panggil telpon terputus karena tidak di angkat oleh Fiqrie. Dinda kembali menghubungi nomor Fiqrie, panggil telpon dari Dinda tidak di angkat oleh Fiqrie. Sudah tiga kali Dinda menghubungi nomor telpon Fiqrie tetapi tidak diangkat juga.

"Tidak di angkat kan." Ucapan pak satpam.

"Iya pak." Dinda menganggukkan kepalanya pelan-pelan.

"Saat ini pasti dia lagi di jalan mengendarai motor maka nya gak di angkat."Ucapan Pak Satpam.

"Ntlah pak." Dinda mengangkat kedua bahunya.

"Apa kamu masih mau nunggu dia di sini?"

Dinda terdiam sambil berpikir, tiba-tiba terlintas sebuah ide di kepala nya.Dinda melangkah pergi meninggalkan gerbang sekolah.

"Mau kemana?"Pak Satpam melihat Dinda bukan melangkah keluar gerbang sekolah melainkan berjalan menuju ke arah sebaliknya.

"Parkiran."Dinda berbicara tanpa menoleh kebelakang dia terus berjalan lurus ke arah depan.

Setibanya Dinda di parkir sekolah, dia terkejut mendapati parkiran sekolah yang terlihat kosong. Di parkiran sekolah sudah tidak terdapat mobil maupun motor yang parkir di sana.

Kemana Fiqrie?

Berarti benar yang di ucapan oleh pak satpam bahwa dia pulang

Kenapa Dia tega menyuruh aku menunggu?

Padahal dia sudah pulang terlebih dahulu

Fiqrie benar-benar jahat kepada ku

Kalau tahu dia sudah pulang aku tidak perlu menghabiskan waktu menunggu dia

Buang-buang waktu aku saja menunggu dia

Sementara yang di tunggu sudah pulang

Sekarang sebaik aku pergi dari sini

Saat Dinda berjalan mendekati pintu gerbang sekolah sebuah motor vespa berwarna pink masuk melewati gerbang sekolah.

~ Bersambung ~

Terpopuler

Comments

Astuty Nuraeni

Astuty Nuraeni

vote buat dindaa🥰

2025-02-28

0

Indah MB

Indah MB

apa dia lupa kaki yak? atau emang sengaja
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
iklan mendarat ya Ry

2024-08-03

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

yaaach fiqchrie.... kok ngilaaang

2024-05-16

2

lihat semua
Episodes
1 Siswi Baru
2 Dinda Safitri
3 Kantin
4 Tiga Mangkok Bakso
5 Keterlaluan
6 Cermin Pecah Seribu
7 Ke Kelas
8 Panjang Umur
9 Dinda Disuruh-Suruh
10 Dua Piring Lontong Sayur
11 Senyum-Senyum Sendiri
12 Siapa Nama Dia?
13 Apa Aku Boleh Pacaran Ayah?
14 Kemana Fiqrie?
15 Vespa
16 Toko Buku
17 Buku Masak
18 Uangnya Kurang
19 Pinjam Uang
20 Jogging
21 Dinda Memborong
22 Dinda Di Siram
23 Rem Mendadak
24 Terlambat
25 Arlan Adinatha
26 Aku
27 Kamar Mandi
28 Gara-Gara Helem
29 Sudah Atau Belum??
30 Dinda Masak
31 Fiqrie Tidak Datang
32 Upacara
33 Dinda Pingsan
34 Gara-Gara Diet
35 Ujian Semester
36 Cie Cie Cie
37 Nyontek
38 Kentut
39 Perpustakaan
40 Ditinggal Sendirian Dirumah
41 Class Meeting
42 Pertandingan Voli
43 Seri
44 Pov Bala Dewa
45 Menoton Pertadingan Basket
46 Menghitung Kancing Baju
47 Pembagian Raport
48 Dino Mall
49 Rencana Liburan
50 Apa Dinda Boleh Pergi??
51 Tempat Wisata
52 Air Terjun
53 Angka 10
54 Sembunyi
55 Hari Pertama Kembali Kesekolah
56 Ke Mall
57 Ini Buat Aku?
58 Ikat rambut
59 Datang Ke Kelas Arlan
60 Sakit Tak Berdarah
61 Dinda Jatuh
62 Kolam Renang
63 Terlambat Ke Kolam Renang
64 Tolong
65 Tolong
66 Perdebatan Fiqrie Dan Wulan
67 Dinda Bisa Berenang
68 Dinda Ditembak
69 Ongkosnya Double
70 Jadian
71 Arlan Ke Kelas Dinda
72 Kantin Sekolah
73 Tertidur Saat Jam Pelajaran
74 Abang Dedek
75 Di Perpustakaan Bertiga
76 Memunguti Buku
77 Abang Sukanya Dedek
78 Mampir
79 Di Taman Sekolah
80 Kerjakan CatatanKu
81 Tertidur Di Dalam Mobil
82 Kamu Pilih Siapa???
83 Maunya Dimana?
84 Ke Rumah Zia
85 Mengerjakan Tugas Kelompok
86 Mogok
87 Mendorong Motor
88 Malam Minggu
89 Ngapel
90 Akhirnya Dino Tahu
91 Ban Mobil Bocor
92 Ada Apa Ini?
93 Aku itu
94 Menunggu
95 Izin Ke toilet
96 Tamu
97 Teman Tapi Demen
98 Pemilihan Ketos
99 Pulang Cepat
100 Pantai
101 BiKos I Love You
102 Kemesraan
103 Happy Anniversary
104 Bento Cake
105 Membantu Dinda Piket
106 Munggutin Sampah
107 DinDut
108 DinDut Jatuh
109 Pahlawan Kesiangan
110 Siapa Dia?
111 POV Fiqrie
112 TemanKu Bukan Pacarku
113 Abang Tunggu
114 Fiqrie Tiga Hari Gak Sekolah
115 POV Fiqrie Bala Dewa
116 Hukuman
117 Aku Yang Buat, Kenapa Emangnya?
118 Jangan Nangis Lagi Dedek
119 Ciuman Tidak Langsung
120 Mencari Arlan
121 Kencan
122 Kehebohan Di Sekolah
123 Main Ke rumah Dedek
124 Tiba-Tiba Putus
125 Putus Cinta
126 Mendatangi Kelas Arlan
127 Tangisan Tengah Malam
128 Jam Kosong
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Siswi Baru
2
Dinda Safitri
3
Kantin
4
Tiga Mangkok Bakso
5
Keterlaluan
6
Cermin Pecah Seribu
7
Ke Kelas
8
Panjang Umur
9
Dinda Disuruh-Suruh
10
Dua Piring Lontong Sayur
11
Senyum-Senyum Sendiri
12
Siapa Nama Dia?
13
Apa Aku Boleh Pacaran Ayah?
14
Kemana Fiqrie?
15
Vespa
16
Toko Buku
17
Buku Masak
18
Uangnya Kurang
19
Pinjam Uang
20
Jogging
21
Dinda Memborong
22
Dinda Di Siram
23
Rem Mendadak
24
Terlambat
25
Arlan Adinatha
26
Aku
27
Kamar Mandi
28
Gara-Gara Helem
29
Sudah Atau Belum??
30
Dinda Masak
31
Fiqrie Tidak Datang
32
Upacara
33
Dinda Pingsan
34
Gara-Gara Diet
35
Ujian Semester
36
Cie Cie Cie
37
Nyontek
38
Kentut
39
Perpustakaan
40
Ditinggal Sendirian Dirumah
41
Class Meeting
42
Pertandingan Voli
43
Seri
44
Pov Bala Dewa
45
Menoton Pertadingan Basket
46
Menghitung Kancing Baju
47
Pembagian Raport
48
Dino Mall
49
Rencana Liburan
50
Apa Dinda Boleh Pergi??
51
Tempat Wisata
52
Air Terjun
53
Angka 10
54
Sembunyi
55
Hari Pertama Kembali Kesekolah
56
Ke Mall
57
Ini Buat Aku?
58
Ikat rambut
59
Datang Ke Kelas Arlan
60
Sakit Tak Berdarah
61
Dinda Jatuh
62
Kolam Renang
63
Terlambat Ke Kolam Renang
64
Tolong
65
Tolong
66
Perdebatan Fiqrie Dan Wulan
67
Dinda Bisa Berenang
68
Dinda Ditembak
69
Ongkosnya Double
70
Jadian
71
Arlan Ke Kelas Dinda
72
Kantin Sekolah
73
Tertidur Saat Jam Pelajaran
74
Abang Dedek
75
Di Perpustakaan Bertiga
76
Memunguti Buku
77
Abang Sukanya Dedek
78
Mampir
79
Di Taman Sekolah
80
Kerjakan CatatanKu
81
Tertidur Di Dalam Mobil
82
Kamu Pilih Siapa???
83
Maunya Dimana?
84
Ke Rumah Zia
85
Mengerjakan Tugas Kelompok
86
Mogok
87
Mendorong Motor
88
Malam Minggu
89
Ngapel
90
Akhirnya Dino Tahu
91
Ban Mobil Bocor
92
Ada Apa Ini?
93
Aku itu
94
Menunggu
95
Izin Ke toilet
96
Tamu
97
Teman Tapi Demen
98
Pemilihan Ketos
99
Pulang Cepat
100
Pantai
101
BiKos I Love You
102
Kemesraan
103
Happy Anniversary
104
Bento Cake
105
Membantu Dinda Piket
106
Munggutin Sampah
107
DinDut
108
DinDut Jatuh
109
Pahlawan Kesiangan
110
Siapa Dia?
111
POV Fiqrie
112
TemanKu Bukan Pacarku
113
Abang Tunggu
114
Fiqrie Tiga Hari Gak Sekolah
115
POV Fiqrie Bala Dewa
116
Hukuman
117
Aku Yang Buat, Kenapa Emangnya?
118
Jangan Nangis Lagi Dedek
119
Ciuman Tidak Langsung
120
Mencari Arlan
121
Kencan
122
Kehebohan Di Sekolah
123
Main Ke rumah Dedek
124
Tiba-Tiba Putus
125
Putus Cinta
126
Mendatangi Kelas Arlan
127
Tangisan Tengah Malam
128
Jam Kosong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!