Rasa Permen Karet

Leon tidak bisa kalah dari bocah ini, ia juga ingin membalasnya dan membuat Lea mengaku kalah. Leon sangat kesal melihat wajah tengil Lea yang menatapnya seakan mengejek dirinya dan sayangnya itu memang benar tatapan mengejek.

Om tampan itu memikirkan cara untuk membalas Lea dan ia menyeringai saat terbesit sebuah ide yang akan membuat anak dari Frey dan Aluna yang dulunya semasa berada di dalam kandungan selalu menyusahkannya itu terdiam dan tak akan lagi berani mengejeknya. Sejak semalam Leon begitu kesal pada Lea dan juga takdirnya selama berada di rumah itu yang selalu saja sial.

Leon menginjak rem hingga mobil berhenti. Belum sempat Lea bertanya, bibirnya sudah dibungkam oleh Leon dan itu membuat mata Lea melebar sempurna. Tidak pernah terpikirkan oleh gadis ini ciuman pertamanya akan dicuri oleh pria dewasa seperti papinya. Belum lagi ia merasa stok udara di paru-parunya seakan habis tak tersisa dan lagi detak jantungnya berdebar begitu kencang.

Leon bukan hanya menempelkan bibirnya saja melainkan ia menyesapnya dengan lembut dengan matanya yang terpejam. Lea hanya bisa pasrah tetapi ada air mata yang keluar dari kedua sudut matanya.

Sebuah bunyi klakson menyadarkan Leon dan ia buru-buru menarik dirinya dari Lea. Ia merutuki dirinya di dalam hati yang tadinya hanya ingin menggertak tapi justru keterusan. Ia juga merasa menyesal karena melihat air mata di pipi Lea. Dengan perlahan ia mengusap bibir Lea yang masih basah dengan salivanya.

Tak ingin terlihat menyesali, Leon langsung kembali mengambil sikap dingin. Ia sebenarnya kasihan pada Lea yang terlihat sedih setelah ia cium. Leon mengira Lea akan membalasnya mengingat bagaimana mesumnya pikiran gadis ini. Namun ternyata ia keliru, Lea bahkan terdiam dan menangis. Dalam hati Leon menerka, mungkinkah ini ciuman pertama Lea dan ia yang mengambilnya. Sungguh Leon tidak menduga dan sangat menyesalinya.

Menyesal? Apakah Leon menyesal sedangkan saat ini ia kembali terbayang-bayang manis bibir Lea yang tidak ia rasakan dari bibir Briella yang dulu menjadi candunya. Bahkan hanya mencium bibir Lea saja sudah membuat Leon menjadi tegang.

'Oh shit!'

Leon fokus mengemudikan mobil dan Lea sedang bermain dengan pikirannya. Ia benar-benar tidak menduga akan terjadi juga hari ini, adegan yang biasanya hanya ia lihat di drama karena mami-papinya tidak pernah memperlihatkan adegan live di depan anak-anak mereka, akhirnya Lea merasakannya.

'Iuuhh ternyata ini tidak seromantis di drama-drama. Ini sangat menjijikan! Bagaimana bisa mereka mengatakan berciuman itu menyenangkan dan memabukkan sedangkan ini adalah hal yang jorok. Iuhh ..., ' umpat Lea dalam hati, ia merasa geli mengingat bagaimana air liur Leon tertinggal di bibirnya dan disekitar mulutnya.

Leon yang melihat Lea terdiam menjadi kepikiran sebab Lea tidak marah, tidak berteriak, tidak juga melakukan selebrasi setelah berhasil ia ciumi. Tidak tenang melihat Lea yang diam saja dan takut kalau-kalau Lea akan melaporkan hal ini pada Frey, Leon harus bertanya perasaan gadis ini tetapi tidak langsung mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Leon memiliki caranya sendiri.

"Bagaimana rasanya Eleanor Griffin?" tanya Leon melirik Lea sesaat kemudian ia kembali fokus menyetir.

'Rasanya? Apakah tadi ada rasanya selain membuat gue merasa geli?' tanya Lea dalam hati.

"Permen karet. Tadi rasanya seperti rasa permen karet," jawab Lea yang membuat Leon tergelak.

Leon menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha untuk tidak tertawa. Seketika Leon dibuat dongkol oleh jawaban Lea. Ia memastikan sendiri bahwa sebenarnya anak dari pasangan rese itu masihlah gadis polos. Ia mengira Lea akan menjawab dengan mengatakan ciumannya manis, enak, menggairahkan, candu atau lain sebagainya. Leon tidak menyangka jika jawaban Lea benar-benar diluar ekspektasinya.

Memang benar, tadi Leon sempat mengunyah permen karet dan ia membuangnya sebelum masuk ke dalam mobil. Tapi bukan itu juga jawaban yang harus Lea berikan padanya walaupun itu adalah jawaban yang sangat-sangat logis.

'Lea, Lea. Mengapa gadis kecil ini sangat menggemaskan. Mana wajahnya imut kayak Aluna masih muda lagi. Benar-benar candu menatapnya dan bibirnya manis banget. Kira-kira kalau aku cium lagi bakalan gimana ya?'

Ciitttt ....

"Untung pakai seatbelt," gumam Lea saat Leon tiba-tiba mengerem mendadak.

Leon menginjak rem bukan karena ada kendaraan menerobos jalur, bukan karena ada kucing yang ingin menyeberang atau hambatan lainnya. Ia terlalu syok dengan pikirannya sendiri. Bagaimana bisa ia menjadi pria mesum pada gadis kecil ini dan bagaimana bisa ia menyukai saat mencium Lea dan mengatakan gadis ini candu untuknya?

Pikiran yang sangat terlarang dan Leon baru saja melanggar larangan itu. Ini tidak bisa dibiarkan, lama-lama Leon bisa gila dan menjadi seorang pedo-fil jika terus membayangkan hal yang aneh-aneh terhadap gadis cantik ini.

"Kenapa lagi Om? Pengen cium aku lagi? Jangan deh Om, itu sangat menjijikan. Iuuhh ... membayangkannya aja udah bikin eneg," ucap Lea yang kembali membuat Leon terbengang.

'Menjijikan?' tanya Leon dalam hatinya.

Sesaat kemudian ia menyeringai, Leon mendapat ide jahat dan sepertinya ia kembali kerasukan jin mesum plus pedo-fil. Memikirkan Lea yang menganggap ciuman itu menjijikan membuat Leon berniat untuk mengubah persepsi Lea tentang rasa dari berciuman.

"Om, jangan melamun dong. Ini Lea udah mau telat nih," tegur Lea dan Leon pun kembali mendapati kesadarannya.

Tanpa suara Leon kembali melanjutkan perjalanan dan ia berusaha mengusir pikiran-pikiran kotor itu dari benaknya. Bahkan dalam hati ia terus mengumpat sebab bayang-bayang manisnya bibir Lea saat ia menciumnya terus saja merasukinya. Rasanya ingin lagi tetapi Leon harus menahan dirinya, ini salah dan sangat salah.

"Ini tidak salah Leonardo Shan. Dia adalah seorang wanita dan kamu adalah seorang pria. Tidak ada hubungan darah di antara kalian dan cinta itu tidak memandang usia. Kamu sangat benar, jangan berpikir kalau ini adalah hal yang salah."

Sisi buruk Leon mencoba merayunya dan Leon berusaha menepis bisikan tersebut. Ia kemudian seakan mendengar bisikan dari sisi baiknya.

"Wahai Leonardo Shan, janganlah kamu merusak gadis cantik itu. Lindungi dia dan jangan dengarkan pikiran dan nafsu sesatmu itu. Lihatlah, bukankah dia sangat indah? Jangan merusak sesuatu yang begitu indah. Bersihkan pikiranmu dan jang—"

"Alah basi! Kalau yang indah itu dinikmati. Bukan hanya dipandangi ...," sambar sisi buruk Leon.

"Cukup!! Berhenti!!" teriak Leon dan itu mengejutkan Lea yang sedang memikirkan ciumannya tadi dengan Leon.

Leon mendadak salah tingkah dan ia benar-benar geram pada dirinya sendiri hari ini yang sudah bertingkah aneh dan juga kehilangan kendali. Kembali ia memasang tampang dingin tak tersentuh lalu melanjutkan perjalan. Ia mengabaikan Lea yang mengatai dirinya miring dengan gerakan tangannya di dahi.

'Aku bisa gila! Aku harus mengaku kalah dan berhenti menjadi bodyguard Lea dan misiku gagal!'

Terpopuler

Comments

wiemay

wiemay

selalu ngelike cerita kakak

2023-10-08

0

ari sachio

ari sachio

lea...ko perasaan kita sama y....ak juga ngerasa jijik klo dicium bibir.rasanya mual klo bau ludah orang.mgkn....ak masih polos kali y le....kaya km🤭🤭

2023-10-08

0

Daud Kanaya

Daud Kanaya

akhirnya kalah jg kamu Leon ,awas nti bpknya marah Lo....🤭🤭

2023-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Enough is enough
2 Mendadak Pingsan
3 Syarat
4 Meresahkan
5 Will You Marry Me??
6 Bercanda Lu Lucu
7 Yes I Will
8 Dibayar Tunai
9 13 Hari
10 Bagaimana Rasanya Om?
11 Rasa Permen Karet
12 Di Perpustakaan
13 Terima kasih
14 Meluapkan Emosi
15 Pria Mustahil
16 Sudah Move On kah?
17 Membuatnya Menjadi Besar
18 Kissmark
19 Dua Penjahat
20 Sebuket Bunga di Tangan Mahen
21 Nyonya Linda
22 Kakak Ipar Rahasia
23 Sesuatu Yang Tertinggal
24 Out of the Blue
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Last
106 Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
107 Pengumuman
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Enough is enough
2
Mendadak Pingsan
3
Syarat
4
Meresahkan
5
Will You Marry Me??
6
Bercanda Lu Lucu
7
Yes I Will
8
Dibayar Tunai
9
13 Hari
10
Bagaimana Rasanya Om?
11
Rasa Permen Karet
12
Di Perpustakaan
13
Terima kasih
14
Meluapkan Emosi
15
Pria Mustahil
16
Sudah Move On kah?
17
Membuatnya Menjadi Besar
18
Kissmark
19
Dua Penjahat
20
Sebuket Bunga di Tangan Mahen
21
Nyonya Linda
22
Kakak Ipar Rahasia
23
Sesuatu Yang Tertinggal
24
Out of the Blue
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Last
106
Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
107
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!