Meresahkan

"Lea sayang, mulai hari ini dia akan menjadi sopir sekaligus bodyguard pribadimu. Bersikap sopan dan jangan macam-macam karena dia akan selalu mengawasimu, gadis nakal," ujar Frey memperkenalkan Leon yang datang saat mereka sedang menikmati sarapan.

Glukk …

Uhukk … uhukk …

Lea tersedak makanan yang sedang ia makan saat mengetahui maksud kedatangan Om tampan – mengutip julukan yang Lea berikan untuk Leon selagi ini ke rumahnya. Dengan cepat ia meneguk minumannya dan langsung menatap papinya dan Leon bergantian.

"Pi, kok gitu sih? Lea tidak nakal lho, Pi. Hanya sedikit aktif …," lirihnya di akhir kalimat.

Leon mencebikkan bibir mendengar ucapan Lea, padahal sudah kedapatan sedang berada di tempat tawuran, masih saja mengelak dan sok membenarkan dirinya. Masih pagi saja mood Leon sudah dirusak oleh gadis kecil ini, bagaimana nanti kedepannya?

Ya, akhirnya Leon menerima syarat dari Frey karena ia memang ingin masalah mereka segera selesai dan keluarganya kembali baik-baik saja, lalu ia bisa kembali ke Australia dan mengurus bisnisnya di sana.

'Huaaa … Om tampan bakalan jadi sopir dan bodyguard aku? Oh my you Jungkook … ini mah namanya blessing in disguise. Sebuah berkah terselubung buat aku. Otewe PDKT nih,' pekik Lea kegirangan dalam hati dan ia tidak sadar jika saat ini ia sedang senyam-senyum dan itu diperhatikan oleh seseorang.

"Memangnya ada apa Frey? Dan Leon, mengapa bisa kamu bekerja jadi sopir? Bukankah keluarga Shan itu sangat kaya raya? Apa yang terjadi Nak?" tanya Kriss a.k.a papi Kriss a.k.a kakek Lea.

"Mengenai hal itu, nanti kita bicarakan di kantor Pi. Dan untuk Leon, keluarga Shan baru saja dinyatakan bangkrut Pi. Untuk lebih jelasnya nanti kita bicarakan lagi," ujar Frey yang tidak ingin masalah ini sampai diketahui oleh keluarga kecilnya.

Kriss terkejut dan ia menatap Leon yang langsung menganggukkan kepalanya tetapi dalam hati Leon berkata bahwa dirinya masih kaya raya dan usahanya di luar negeri bahkan semakin maju.

Aluna yang sudah tahu masalah ini dan juga tentang pekerjaan Leon yang merupakan syarat dari Frey tidak turut menimpali. Ia sibuk mengurus dua anak kembarnya yang bernama Elvano dan Elvino yang berselisih lima tahun dari Eleanor. Aluna yang dulunya tidak ingin hamil lagi tapi akhirnya melahirkan dua anak sekaligus lagi, karena mereka merasa rumah terasa sunyi jika hanya ada satu anak dengan harta mereka yang berlimpah.

"Eh tapi Pi, Lea 'kan biasanya berangkat bareng trio cecunguk. Mereka pasti bakalan datang buat jemput Lea," ujar Lea yang teringat akan tiga pengawalnya itu.

"Mereka tidak bakalan jemput kamu. Semalam mereka sudah papi beritahu kalau mulai besok kamu berangkat sendiri," ucap Frey yang memang mendatangi tiga sahabat Lea itu untuk menggali informasi tentang Lea.

Lea hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Dalam hati ia bersorak karena akhirnya ia bisa memiliki kesempatan untuk lebih dekat dengan Leon – pria dewasa yang berhasil menarik hati Lea, padahal usia Leon sepantaran dengan papinya.

'Nggak tua-tua amat kok, rambutnya belum putih dan yang pasti wajahnya belum keriput. Lagi pula, bukankah yang dewasa itu yang lebih menantang? Semangat Lea, mari kita taklukkan hati pria itu. Oh ya ampun! Kenapa dia tampan sekali sih?!'

Lea pun berpamitan pada keluarganya dan segera keluar bersama Leon. Awalnya Lea mengira Leon akan membukakan pintu untuknya, tetapi pria itu justru masuk lebih dulu ke kursi di balik kemudi sedangkan Lea hanya bisa menghentakkan kakinya di tanah sambil menggerutu kecil. Lea kemudian masuk ke dalam mobil dan duduk di jok belakang.

"Kenapa duduk di belakang? Kamu pikir saya ini sopir kamu?" tanya Leon dengan sedikit kesal.

"Lho, bukannya tadi kata Papi, Om Leon memang sopir aku ya?" tanya Lea kembali.

'Oh sh-it! Frey sialan! Syarat macam apa ini?' umpat Leon dalam hati.

Dengan hati kesal, Leon pun mulai mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Lea sendiri sejak tadi sibuk mencuri pandang Leon lewat kaca spion dan dalam hati ia terus memekik melihat wajah tampan Leon saat sedang serius.

Leon yang menyadari Lea terus menatap ke kaca spion pun menepikan mobilnya hingga Lea keheranan. "Kenapa menatapku terus-menerus?" tanya Leon tanpa berbalik badan.

'Tch, ketahuan, hihi ….'

Lea memutar bola matanya gelisah, ia sedang mencari alasan agar Leon tidak curiga padanya. "Eh, sebenarnya aku tidak biasa Om duduk di jok belakang. Apalagi sepagi ini, bawaannya pingin tidur saja. Aku 'kan biasanya bareng tiga cecunguk itu naik motor Om," jawab Lea dan ia berharap semoga alasannya itu bisa diterima Leon.

Leon menghela napas. Ia bingung bagaimana seorang Frey Abirsham Griffin mendapatkan anak modelnya seperti Lea ini. Sangat aneh dan menyusahkan.

"Ya sudah, pindah di depan," ujar Leon dan dengan senang hati dalam hitungan tiga detik Lea sudah duduk di samping Leon.

Sepanjang perjalanan Leon dan Lea sama sekali tidak membuka suara. Leon sibuk dengan pikirannya yang ada begitu banyak beban pikiran, sedangkan Lea sibuk memikirkan apa yang sedang dipikirkan oleh Leon.

Karena tidak berhasil menemukan jawaban apa yang sedang dipikirkan oleh Leon, akhirnya Lea menyerah dan ia memilih untuk menatap ke depan saja untuk mencari kesibukan. Namun mata Lea membulat lebar begitu melihat sebuah mobil melaju dari arah berlawanan dengan mereka dan terlihat mobil itu oleng sana oleng sini.

"Om awassss!!!" teriak Lea.

Leon yang sedari tadi melamun dengan cepat membanting setir ke arah kanan untuk penyelamatan dan mobil mereka menabrak trotoar.

Ciitttt …

Bruukkk …

Cupp …

Lea membulatkan matanya ketika ia terlempar ke samping kanan dan bibirnya tepat menempel di pipi Leon. Begitupun dengan Leon yang terkejut karena mendapat ciuman dari Lea walau itu secara tidak sengaja.

Keduanya terdiam bahkan mereka tidak sadar jika mobil tadi yang hampir menabrak mobil mereka sudah dikerumuni banyak orang karena menabrak pohon besar yang berada di trotoar.

Leon berdeham keras dan Lea segera menarik dirinya dari samping Leon. Ia sangat malu dan jadi salah tingkah. Ia bahkan langsung memalingkan wajahnya ke arah jendela, tidak berani menatap Leon yang saat ini juga sialnya sedang berdebar-debar jantungnya karena mendapat ciuman tak sengaja dari Lea.

'Oh sh-it! Kenapa jantungku mendadak berdebar kencang kayak gini?'

Leon pun kembali berkonsentrasi menyetir mobil. Ia kemudian menatap Lea yang asyik menatap pemandangan di jendela. Matanya memicing saat melihat ternyata Lea tidak mengenakan sabuk pengaman.

"Itu sabuk pengaman dipakai biar nanti kalau ada kejadian seperti tadi kamu tidak mencari kesempatan untuk mencium saya," ujar Leon dengan begitu dingin. Jujur saja Leon kembali teringat akan pengkhianatan Briella saat pipinya tidak sengaja di kecup oleh Lea.

"Idih Om, yang tadi itu kecelakaan ya!"seru Lea dengan kesal. Lea belum pernah sekalipun mencium atau dicium pria yang bukan muhrimnya sehingga ia pun merasa sedikit kesal dengan ucapan Leon.

Sambil bersungut-sungut Lea memasang sabuk pengamannya. "Dipakaikan kek, biar bisa adegan romantis kayak di drama-drama," gumam Lea dan itu masih bisa didengar oleh Leon.

'Frey, Luna, anak kalian ini sebenarnya mengambil sifat siapa sih? Kenapa dia sangat meresahkan? Dan kenapa harus aku lagi?' jerit Leon dalam hati.

Terpopuler

Comments

millie ❣

millie ❣

sungguh meresahkan wkwkwkwk 😁😁

2023-10-25

0

Lia Widia Astuti Irawan

Lia Widia Astuti Irawan

lanjutttttt

2023-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Enough is enough
2 Mendadak Pingsan
3 Syarat
4 Meresahkan
5 Will You Marry Me??
6 Bercanda Lu Lucu
7 Yes I Will
8 Dibayar Tunai
9 13 Hari
10 Bagaimana Rasanya Om?
11 Rasa Permen Karet
12 Di Perpustakaan
13 Terima kasih
14 Meluapkan Emosi
15 Pria Mustahil
16 Sudah Move On kah?
17 Membuatnya Menjadi Besar
18 Kissmark
19 Dua Penjahat
20 Sebuket Bunga di Tangan Mahen
21 Nyonya Linda
22 Kakak Ipar Rahasia
23 Sesuatu Yang Tertinggal
24 Out of the Blue
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Last
106 Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
107 Pengumuman
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Enough is enough
2
Mendadak Pingsan
3
Syarat
4
Meresahkan
5
Will You Marry Me??
6
Bercanda Lu Lucu
7
Yes I Will
8
Dibayar Tunai
9
13 Hari
10
Bagaimana Rasanya Om?
11
Rasa Permen Karet
12
Di Perpustakaan
13
Terima kasih
14
Meluapkan Emosi
15
Pria Mustahil
16
Sudah Move On kah?
17
Membuatnya Menjadi Besar
18
Kissmark
19
Dua Penjahat
20
Sebuket Bunga di Tangan Mahen
21
Nyonya Linda
22
Kakak Ipar Rahasia
23
Sesuatu Yang Tertinggal
24
Out of the Blue
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Last
106
Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
107
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!