Membuatnya Menjadi Besar

Lea berbaring tengkurap di tempat tidurnya sambil membaca buku pelajaran. Ia bahkan tidak menyadari jika maminya membuka pintu kamar dan berjalan mendekatinya. Nanti ketika Aluna sudah duduk di sampingnya, Lea baru melepas bukunya dan sedikit terkejut mendapati ternyata seseorang sudah berada di dekatnya.

"Huaa Mami ... hampir aja jantung Lea copot. Kok Mami bisa berada di sini dan Lea nggak tahu?"

Gadis itu menutup buku pelajarannya kemudian beralih baring di pangkuan Aluna. Dengan lembut Aluna membelai rambut anaknya itu. Sebenarnya ada hal yang ingin ia tanyakan tetapi ia harus pandai-pandai memilih kata agar anaknya tidak merasa tersinggung.

"Terlalu serius belajar, jadi tidak sadar kalau Mami masuk. Oh ya, bagaimana harimu di sekolah? Bagaimana pelajarannya?" tanya Aluna sembari tersenyum lembut pada putri satu-satunya ini.

Lea menghela napas kemudian ia mengerucutkan bibirnya. "Tadi Lea diusir keluar dari kelas, Mi," ucap Lea kemudian ia duduk sambil menggenggam tangan maminya. "Tapi Lea janji itu yang pertama dan terakhir kalinya," lanjutnya kemudian ia memberikan cengiran agar maminya itu tidak jadi marah.

Aluna hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, ia mana bisa marah kalau putrinya itu sudah menampilkan wajah menggemaskan.

"Besok Mami sama Nenek mau ke Kalimantan, kalian 'kan libur sekolah, ikut nggak?" tanya Aluna.

Lea nampak menimbang-nimbang ajakan maminya. Ia sebenarnya tidak bisa berjauhan dari Leon apalagi ia dalam misi menaklukkan hati pria itu, tetapi ia mana mungkin bertemu dengan Leon di hari libur. Leon tidak akan sok rajin untuk datang ke rumahnya apalagi dengan alasan hanya untuk menemuinya, Lea terlalu berharap tinggi.

"Nanti deh Mi, Lea pikir-pikir dulu. Sepertinya Lea ada acara deh sama tiga cecunguk itu, Lea pastiin dulu," jawab Lea.

"Tiga cecunguk itu kawan baik kamu. Emang nggak ada dari mereka yang kamu taksir? Wajah mereka itu tampan-tampan loh, Mami bahkan diusia kamu sudah mengumpulkan ratusan cowok yang naksir Mami tapi enggak Mami tanggepin. Masa sih kamu secantik ini nggak ada yang naksir?" pancing Aluna, ia ingin tahu apakah anaknya ini masih akan bercerita jujur tentang perasannya.

Lea menggeleng. Ia memang tidak pernah dekat dengan pria lain dan hanya ada ketiga sahabatnya itu, bahkan ia pun tidak memiliki rasa yang berlebihan pada ketiganya layaknya seorang gadis menyukai seorang pemuda.

Yang Lea tahu, ia pertama kali jatuh cinta saat melihat wajah tampan Leon dan seribu pemuda jenis Mahen pun tidak akan bisa menaklukkan hati Eleanor. Hanya Leon saja, tetapi cintanya bertepuk sebelah tangan, sungguh sial.

"Nggak ada Mi, apalagi sama tiga cecunguk itu. Mereka udah punya pacar, Mi, hanya saja mereka sembunyiin demi persahabatan, padahal mah Lea nggak kenapa-kenapa juga dan nggak ngenes-ngenes amat lihat mereka ada gandengan. Di sekolah sih ada yang naksir Lea, tapi Lea nggak kepikiran buat pacaran. Lea belum tertarik, Mi," jawab Lea tanpa menyebutkan perasaannya terhadap Leon, maminya bisa mengamuk jika tahu dia naksir om-om.

Aluna tersenyum, ia yakin sifat Frey memang menurun pada Lea yang selalu mampu menjaga jarak dari lawan jenis dan jika jatuh cinta pun pasti nanti Lea akan jatuh cinta berlebihan seperti Frey terhadapnya. Aluna hanya berharap anaknya jatuh cinta pada orang yang tepat.

"Ya sudah, syukurlah jika Lea masih fokus pada sekolahnya. Mami keluar dulu, kalau jadi ikut nanti disiapin aja barang-barang bawaannya," ucap Aluna kemudian ia mengusap rambut Lea dan berpamitan kembali ke kamarnya.

Setelah pintu kamarnya ditutup, Lea menghela napas dengan kasar kemudian ia menggembungkan pipinya. Wajah Leon kembali terbayang, ia langsung menjatuhkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamarnya sambil membingkai wajah Leon lewat angan.

"Om Leon, sudahkah jatuh cinta padaku?"

.....

Leon menatap langit malam dari balkon kamarnya. Segelas wine dipegang olehnya, ia sedang berusaha mengusir segala beban pikirannya dengan minuman tersebut. Ia berhasil, berhasil menyingkirkan bayangan Briella yang dulu selalu menjadi prioritasnya. Namun ia gagal melepas bayang gadis berseragam putih abu-abu yang baru berusia 17 tahun.

Leon merasa heran lagi bingung mengapa semakin ia mencoba untuk melupakan, semakin pula ia terus dibuat teringat akan gadis itu, oh tidak bahkan Leon terus terbayang-bayang rasa manis ketika ia berhasil mencuri ciuman pertama gadis belia itu. Dan oh apa kabar jika Frey sampai tahu dia sudah mencium putri satu-satunya itu? Entah apa yang akan terjadi tetapi Leon kini mulai menyunggingkan senyumannya.

"Gadis dengan dada yang baru bertumbuh itu bahkan sudah membuatku melupakan Briella yang bodynya luar biasa menggairahkan, hahaha ...." Tawa Leon terdengar begitu menggelitik, ia ingin mengakui kalau dirinya berhasil ditaklukkan dengan singkat oleh gadis kecil itu tetapi ia enggan mengakuinya.

Leon terdiam sejenak, ia kembali tersadar jika ia baru saja memberikan pujian secara tidak langsung kepada Lea. Ia menyesap tipis-tipis wine di gelasnya kemudian ia meletakkan gelas kosong itu di atas meja.

"Aku bukan lagi remaja yang baru merasakan jatuh cinta tetapi mengapa aku merasa seperti sedang dalam fase puber kedua? Lagi pula, ini salah dan ini bukanlah perasaan yang sebenarnya. Aku hanya menyukai tingkahnya yang menggemaskan dan begitu gigih ingin mengejarku ... oh shit! Dia bahkan tadi mengatakan sudah berhenti menyukaiku, apakah itu benar? Mengapa seperti ada yang hilang saat dia mengatakan itu? Apakah aku benar sudah bermain hati? Tapi tidak mungkin, tidak akan secepat itu. Leonardo Shan bahkan membutuhkan waktu tiga bulan untuk yakin jatuh cinta pada Briella, lalu mengapa pada gadis ini hanya butuh waktu tiga hari? Ini aneh!"

Leon berdiri, berjalan ke arah pembatas balkon kemudian ia menengadahkan wajahnya menatap langit malam yang dipenuhi bintang. Ia memejamkan matanya namun dengan cepat ia membukanya dengan lebar saat bayangan ia mencium Lea langsung memenuhi pikirannya.

Dengan cepat Leon masuk ke dalam kamarnya dan bersembunyi di balik selimutnya. Ia mulai ketakutan dengan dirinya sendiri yang mulai aneh karena hanya dengan membayangkan ciumannya bersama Lea saja, ia sudah merasakan ketegangan sedangkan bersama Briella, jika wanita itu tidak menyentuhnya maka ia tidak akan merasakan sensasi menegangkan dan menginginkan lebih.

"Oh come on Bro, di gadis belia dan lihatlah dadanya masih belum membesar, dan jangan lupakan kalau dia itu anak dari Aluna dan Frey, langkahmu tidak akan mudah. Mengapa kamu tertarik pada gadis itu dan hanya dengan membayangkannya saja kamu sudah menyiksaku?" keluh Leon pada dirinya sendiri.

Kembali, dua sisi diri Leon datang membisikkan nasihat-nasihat mereka.

"Wahai Leonardo Shan, janganlah merusak sesuatu yang indah. Jangan membuat dirimu berada di dalam masalah, jika menginginkannya maka raih lah dengan cara yang tepat," ucap sisi kanan Leon.

"Hei Leonardo Shan, mengapa begitu bodoh dengan menahan dirimu seperti ini? Salurkan, Bro! Jangan pikirkan dengan dadanya yang baru bertumbuh, bukankah itu bagus, kamu bisa membantu untuk membuatnya menjadi besar dengan keterampilan tanganmu itu," bisik sisi kiri Leon.

Leon terdiam bersamaan dengan hilangnya dua sisi itu. Ia kemudian duduk dan memangku dagunya.

"Membuatnya menjadi besar? Uh shit! Mengapa aku justru menginginkannya? Sialan!"

Terpopuler

Comments

wiemay

wiemay

om leon naksir berat ma lea

2023-10-18

0

leni

leni

hahahhaaa.. gegana ya km leon.. gelisah, galau, merana🤣🤣🤣🤣🤣 jgn anggap sepele sama ranum yg belajar tumbuh wkwkwkwk

2023-10-17

1

lihat semua
Episodes
1 Enough is enough
2 Mendadak Pingsan
3 Syarat
4 Meresahkan
5 Will You Marry Me??
6 Bercanda Lu Lucu
7 Yes I Will
8 Dibayar Tunai
9 13 Hari
10 Bagaimana Rasanya Om?
11 Rasa Permen Karet
12 Di Perpustakaan
13 Terima kasih
14 Meluapkan Emosi
15 Pria Mustahil
16 Sudah Move On kah?
17 Membuatnya Menjadi Besar
18 Kissmark
19 Dua Penjahat
20 Sebuket Bunga di Tangan Mahen
21 Nyonya Linda
22 Kakak Ipar Rahasia
23 Sesuatu Yang Tertinggal
24 Out of the Blue
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102
104 Episode 103
105 Last
106 Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
107 Pengumuman
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Enough is enough
2
Mendadak Pingsan
3
Syarat
4
Meresahkan
5
Will You Marry Me??
6
Bercanda Lu Lucu
7
Yes I Will
8
Dibayar Tunai
9
13 Hari
10
Bagaimana Rasanya Om?
11
Rasa Permen Karet
12
Di Perpustakaan
13
Terima kasih
14
Meluapkan Emosi
15
Pria Mustahil
16
Sudah Move On kah?
17
Membuatnya Menjadi Besar
18
Kissmark
19
Dua Penjahat
20
Sebuket Bunga di Tangan Mahen
21
Nyonya Linda
22
Kakak Ipar Rahasia
23
Sesuatu Yang Tertinggal
24
Out of the Blue
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102
104
Episode 103
105
Last
106
Menikah Dulu, Jatuh Cintanya Nanti
107
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!