Sean POV
Aku dan Kyomi melangkah menuju lobi hotel. Aku sedikit khawatir dengan Asisten pribadi yang mengawasi Kyomi pak Wira. Ia pasti akan bertanya macam-macam denganku karena aku membawa nona mudanya pergi. Tapi setelah sampai di lobi aku sama sekali tidak melihat pria itu. Kyomi hanya berjalan menuju sebuah mobil mewah berwarna hitam.
" Kyo.. Bagaiman kalau kita gunakan mobil milikku saja?" tanyaku yang mungkin penuh dengan keraguan
" Ok tidak masalah. " Jawabnya dengan senyum.
Aku ber hore ria mendengar jawaban gadis itu. Aku segera memintanya menunggu di depan hotel setelah mobilku datang ia sedikit terkejut dengan mobil milikku. Mungkin terlalu mencolok.
" Apa kamu tidak suka? tanyaku
" Bukan.. Ini mobil limited edition jumlahnya hanya ada beberapa unit. Mengapa aku tidak suka?" jawabnya
" Aku hanya taku kamu tidak nyaman kalau menggunakan mobil biasa. Aku tahu kamu terbiasa hidup mewah." jawabku.
" Tidak Sean aku bukan orang seperti itu. Aku tidak ingin di perlakukan seistimewa itu. Pakai saja mobil milikmu. Kembalikan yang ini. " Jawabnya yang membuat aku sedikit terkejut.
Aku hanya mengangguk, sebenarnya aku hanya mengujinya. Mobil itu memang milikku. Aku sengaja mengatakan hal itu ingin tahu seperti apa reaksinya. Ternyata akh mendapatkan sesuatu diluar dugaan ku. Aku kembali berfikir salah kepada Kyomi. Aku berfikir dia gadis yang biasa hidup mewah. Aku sudah menduga-duga salah kepadanya pertama saat aku melihat dia pertama kalinya di lobi hotel. Dan hari ini.
Akhirnya dengan terpaksa aku meminta asisten ku untuk membawakan mobilku yang satunya mungkin masih dibilang wajar sih.
" Sean aku tidak enak denganmu. Jangan kamu merasa aku harus diperlakukan istimewa. Aku ingin kita jalan seperti orang kebanyakan. Apa yang kamu miliki cukup dengan itu." Jawab Kyomi yang membuat aku tertegun dengan kata-katanya.
Aku hanya tersenyum melihat ekspresi wajahnya yang terlihat begitu menggemaskan. Kyomi selalu mengatakan ingin pergi seperti orang kebanyakan. Dan apa yang aku punya itu sudah cukup. Itu adalah yang aku miliki. Untuk apa aku mengunakan. Sesuatu yang bukan milikku.
" Apa kita bisa berangkat sekarang Kyo? " Tanyaku pada gadis itu.
" Ah.. Iya Sean." jawabnya.
Aku mempersilahkan ia masuk lebih dahulu di sebelah kursi kemudi kemudian aku mengitari mobil untuk masuk ke dalam mobil dan duduk tepat di sebelah Kyomi yang terlihat sangat cantik hari ini. Rasanya aku seperti mendapat durian runtuh di pagi hari. Rasanya begitu damai saat menatap matanya yang teduh dan wajah cantiknya bak peri.
Tanpa menunggu waktu aku dengan cepat melajukan mobilku dengan kecepatan sedang, menembus jalanan yang belum terlalu padat akan kendaraan. sesekali aku mencuri pandang ke wajah cantik yang duduk diam di sebelahku. Kyomi hanya menatap ke luar jendela. Pandanganya tampak kosong. Entah apa yang dipikirkan gadis itu. Sementara aku tengah sibuk merangkai kata-kata untuk aku keluarkan agar kesunyian dan kebisuan minggat dan menjauh dengan segera dari kami.
" Kyo..." panggilku pelan.
kyomi menoleh ke arahku. " Ada apa Sean?" jawabnya.
" Apa kita pergi sarapan dulu mungkin sebelum melakukan aktifitas."Ajak ku.
Kyomi tersenyum. " Terserah kamu aja." jawabnya kemudian kembali menatap jendela. Mungkin hal di luar jendela itu lebih menarik dari pada aku yang duduk di sebelahnya.
Aku kembali merasa kebingungan Kemana aku harus membawa gadis ini untuk sarapan? Seperti apa makanan yang ia suka? dan mungkin suasana pagi yang seperti apa yang ia inginkan? Ah... God otakku bebal dengan semua pertanyaan yang hilir mudik di kepalaku.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke sebuah cafe dengan nuansa pesisiran pantai. Aku yakin semua gadis pasti menyukai pemandangan laut di pagi hari.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Kyomi POV
Sampai saat ini aku masih memikirkan bagaimana caranya aku mencari pria yang bersamaku malam itu. Aku takut aku terkejut jatuh cinta dengan Sean, dan ia pasti akan sangat kecewa mengetahui hal yang sebenarnya.Apa yang harus aku lakukan? Beberapa kali Sean mengajakku bicara aku hanya bisa tersenyum paksa di hadapannya. Entah ia tahu kalau aku sedang dalam masalah yang pelik dalam kehidupan aku saat ini. Jelas saja pria itu tidak tahu karena aku dan pria yang bersamaku malam itu saja yang tahu.
Aku semakin tertekan. Dalam hati aku terus berdoa agar aku segera di pertemukan dengan Kevin. Hanya pria itu yang bisa menjawab semua pertanyaan ku. Kini aku hanya harus fokus dengan Sean yang sudah dengan senang hati mengajakku pergi dan hal ini sedikit membuatku melupakan sejenak beban yang mengganjal besar di hatiku.
Hari ini aku nikmati kebersamaan ini dan setelah ini terlewatkan baru aku memikirkan cara untuk bisa menemukan Kevin dan mencari keberadaan jam tangan yang menjadi petunjukku satu-satunya.
Mobil milik Sean sudah masuk ke sebuah kafe yang sangat indah. Di tempat itu terpampang jelas pemandangan indah laut di pagi hari.
Aku memejamkan mataku saat sudah keluar dari mobil menghirup banyak-banyak udara segar agar memenuhi paru-paru ku. Rasanya begitu menyenangkan dan damai.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Desir angin pantai di pagi hari membuat dua manusia itu sangat menikmatinya. Mereka duduk di sebuah meja dekat dengan bibir pantai dengan alunan air pantai yang pelan membelai bibir pantai dengan lembut. Burung camar terbang dia tas air laut mencari sesuatu untuk mengisi perut mereka. Matahari pagi mulai naik ke atas langit.
Sean memandang wajah cantik itu begitu terpesona dengan keindahan ciptaan Tuhan yang luar biasa itu. Sebenarnya mereka berdua saling mengagumi satu sama lain. Namun tidak ada yang berani mengungkapkannya. Terutama Kyomi yang selalu berdebar saat mata mereka saling bertemu. Sean dengan wajah tampan bak dewa itu selalu bersikap lembut padanya. Kyomi sudah merasa diperlakukan seperti seorang putri oleh Sean. Namun tidak ada orang yang tahu kalau dalam hati mereka dan otak mereka masing-masing memikirkan sesuatu yang sangat sulit untuk mereka ungkapkan. Kyomi merasa nyaman dengan sikap Sean dan berlahan hatinya berteriak kalau dia sudah jatuh cinta dengan Sean yang baik hati itu. Sementara Sean sejak malam itu telah melabuhkan hatinya untuk gadis itu. Karena ia merasa kalau gadis itu adalah takdirnya. Kalau Tuhan tidak mentakdirkan mereka mungkin malam itu tidak kan pernah terjadi. Perjodohan yang diatur papa Sean awalnya Sean hanya ingin membuat papanya bahagia. Ia tidak yakin dengan wanita yang menjadi pilihan papanya itu karena bagi Sean semua wanita yang mendekatinya selalu jatuh cinta dengan harta yang dimilikinya dan profesinya sebagai seorang pilot. akan tetapi tanggapan itu pudar saat mengetahui siapa wanita yang akan di jodohkan dengan dirinya Kyomi Faleesha adalah wanita yang ia pilih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments