Berusaha menemuinya.

Kyomi pov

" Pa.. Aku sudah lelah. Apa kita bis mencari sesuatu pa?" Tanya ku pada papa. Setelah sekian lama aku dan papa berkeliling. Baru kaki ini papaku yang sibuk meluangkan waktu untuk jalan-jalan denganku.

Kemudian papa mengajak ku ke sebuah restoran mewah yang ada di mall itu. Papa memesan berapa makanan kesukaan ku.

Melihat tingkah papa yang sedikit anih hari ini. Aku menaruh rasa curiga kepada pria yabg sudah menemaniku sampai saat ini.

" Aku jadi curiga sama papa. Sebenarnya ada apa pa? Begitu baiknya mengajak aju belanja dan jalan-jalan." Tanyaku berusaha menebak maksud papa kepadaku.

Papa tersenyum padaku..

" Memang salah kalau papa ingin mengajak anak sendiri untuk jalan-jalan. Lagian sebentar lagi kamu akan menikah kyo. jadi papa hanya menikmati waktu yang tersisa selama kamu masih menjadi anak gadis papa" Jawab papa.

Mendengar apa yang papa katakan sungguh membuat aku sedikit merasa sedih. Kata-kata itu mengisyaratkan kalau kita akan berpisah dalam waktu yang lama. Padahal aku belum tentu akan menikah dengan pria pilihan papa itu. Kenapa papa ingin sekali mengusirku.

" Kenapa sih pa...? Apa papa sudah bosan melihat ku di rumah bersama papa?" Tanyaku sedih.

" Bukan seperti itu sayang. Papa hanya ingin menikmati momen saja. Mungkin setelah kamu menikah, kamu akan lebih banyak bersama suami dan. Keluarga suamimu nanti. Tanggung jawab mu akan bertambah dan mungkin akan sedikit waktu untuk papa nantinya. " jawab pria tampan yang sedang duduk di hadapanku ini.

Hatiku jadi sedih mendengar perkataan papa. Memang benar apa yang di katakan papa dikala kita para gadis telah berumah tangga, kita akan sangat sibuk dengan keluarga baru kita. Terutama suami. Kita akan jarang memperhatikan orang tua kita yang telah membesarkan dan merawat kita darai kecil hingga dewasa. Terkadang kita sebagai perempuan kita lebih memprioritaskan keluarga suami daripada orang tua kita. Apa lagi setelah memiliki seorang anak. Waktu kita akan semakin banyak mengurus mereka. Maka dari itu kadang aku lebih takut menikah. Karena aku takut tidak akan bisa memperhatikan papaku yang seorang diri tanpa mama lagi. Aku takut aku tidak akan visa mengatur waktu ku di sela kesibukanku di keluarga suamiku.

" Makanya papa tidak usah memintaku untuk menikah. " Jawabku.

Papa tertawa kecil mendengar jawabanku yang mungkin. Terkesan konyol.

" Sayang kyomi. Itu tidak mungkin. Semua wanita pasti suatu saat akan meninggalkan irang tuanya untuk membangun keluarga yang baru bersama orang yang di kasihinya. Tidak mungkin seorang anak akan terus bersama orang tuanya. Yah kecuali orang itu tidak laku ya wajar." Jawab papa.

Aku memanyunkan bibirku karena aku tidak ingin mendengar jawaban papa yang seperti itu. Aku berharap papaku akan membatalkan perjodohan itu agar aku bisa lebih banyak waktu bersama papa. Namun kenyataanya apa tetap bersikeras untuk menikahkan aku di usiaku yang masih sangat muda. Aku hanya bisa menarik nafas dalam-dalam mendengar dan mengetahui realita kehidupan ku yang masih dibilang ironis.

Tiba-tiba notifikasi dari ponselku bergetar.

Aku meraih ponselku yang aku letakkan di dalam tas. Aku tersenyum saat melihat nama siapa yang tertera di layar ponselku. Aku tersenyum.

Jari-jari tangan ku mulai menari diatas layar ponselku. Aku membalas setiap pesan yang Sean kirimkan untukku. Aku sangat senang bisa berbalas pesan dengan Sean lagi. Aku mengira pria itu susah lupa padaku. Ternyata aku masih bisa menghubunginya. Yang lebih membuatku bahagia adalah ia sudah mulai bertanya hal pribadi denganku. Ia sepertinya ingin tahu banyak tentangku. Mengenai hobi, makanan kesukaan, koleksi dan lagi favorit.

Ah... Seperti anak SMA rasanya.

Tapi itu sangat menyenangkan. Ada seseorang yang ingin tahu banyak tentangku. Ya..meski sebenarnya banyak hanya saja sebelumnya aku tidak peduli. Lain halnya kali ini dengan Sean. Aku merasa spesial saat ia memberi perhatian khusus padaku.

Euhh.. andai saja aku bisa mengatakan kepada papa kalau aku sudah memiliki seseorang yang bertengger di hatiku, mungkin acara perjodohan yang membuatku tertekan itu tidak kan pernah terjadi lagi. Aku tertawa tanpa sadar saat Sean mengatakan ingin bertemu dengan alasan yang konyol. Papa akhirnya menyadarinya dan bertanya padaku.

" Kyo... Ada apa denganmu?" tanya papa memandangku aneh.

Aku dengan cepat memasukkan ponselku. Aku tidak ingin ayah bertanya tentang Sean. karena aku belum siap untuk mengatakan apa pun tentang Sean.

" Ah.. Tidak pa..!" Jawabku kaku.

Papa hanya mengangguk dan melanjutkan menyantap makanan yang ada di hadapannya.

Diam-diam aku memperhatikan layar ponselku. Aku melihat notifikasi di layar ponselku. Itu Sean lagi. Dia memaksaku untuk bertemu karena ia ingin pergi ke taman hiburan ia tidak ingin sendiri. Dengan lihai tanpa sepengetahuan papa aku membalasnya dengan singkat. Aku menyetujui permintaan Sean untuk bertemu dengannya di taman hiburan. Rasanya seperti terbang saat mengingat dan memikirkan akan bertemu dengan pria tampan itu.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Sean POV

Aku bertukar pesan dengan gadis yang diam-diam aku perhatikan dari jauh. Ia tersenyum senang saat melihat pesan-pesan yang aku kirimkan untuknya. Memang terkesan seperti ABG yang baru pacaran tapi hanya itu yang melintas di otakku. Meski sebenarnya usiaku sudah tidak pantas melakukan hal yang di seperti itu,benar kekanakan. Tapi aku bahagia luar biasa saat aku ingin mengajaknya bertemu. Aku beralasan ingin pergi ke taman hiburan namun aku merasa takut saat pergi sendiri. Aku ingin seseorang menemaniku.

Aku tersipu-sipu saat Kyomi menyetujui permintaan ku untuk bertemu besok di taman hiburan. Meski terkesan aneh setidaknya aku punya alasan untuk bertemu dengannya.

Aku mulai memikirkan cara untuk bisa banyak bicara dengannya. Aku harus mencari panduan agar aku tidak terkesan kaku di hadapan gadis itu. Rasanya tidak sabar menunggu esok hari. Jantungku terpacu cepat saat memikirkan besok. Rasanya sudah tidak sabar. Ingin rasanya aku menemui dewa waktu untuk memutar waktu lebih cepat. Agar hari itu segera tiba. Rasanya kesal saat itu hanya sebuah khayalan tingkat tinggi yang tidak mungkin bisa aku lakukan. Aku kesal saat melirik jam tanganku yang berputar lebih lambat hari ini. Kenapa jam tanganku tiba-tiba melambat. Semua yang nyata ini sedikit membuatku kesal. Tidak ada yang mendukungku hari ini. Aku ingin berteriak pada sang mentari untuk mempercepat langkah nya agar segera kembali ke peraduan. Sayangnya lagi-lagi itu hanya sebuah imajinasi. Akhirnya aku merasa lelah dan pasrah dengan kenyataan. Aku harus bersabar menunggu esok datang dan menemui wanitaku yang sudah sangat aku rindukan sepanjang hari ini.

Episodes
1 Akibat menentang Keinginan Papa.
2 Terpesona aku terpesona...
3 Masih dalam pengawasan
4 Sepertinya aku sakit. si bontot bertingkah aneh
5 Dia mungkin Takdirku
6 Pertama kalinya
7 Pria Aneh
8 Ternyata...
9 Hanya sekedar tahu.
10 Mengajaknya pergi.
11 Pilihan yang tepat.
12 Saling mengenal.
13 Menemui Kevin.
14 Membuat alasan yang tepat.
15 Pulang
16 Mengikuti
17 Kangen katanya.
18 Mencari tahu
19 Berusaha menemuinya.
20 Bucin
21 Bermain bersama.
22 Berusaha jujur
23 Cemburu
24 Sean.
25 Pesta kejutan
26 Ternyata Dia.
27 Bagaimana ini?
28 Siapa Kyomi?
29 Pengumuman
30 Menagih janji
31 Posesif akut
32 Peristiwa yang tidak terduga
33 Untuk yang kedua kalinya lagi.
34 Sean tetap diam.. ia tidak menanyakan nya
35 Sasya bertingkah.
36 Penjelasan
37 Rencana yang gagal
38 Bimbang di persimpangan
39 Pria licik
40 Bicara.
41 Pernikahan
42 Setelah pernikahan
43 Ke Anehan
44 Merasa di baikan
45 Mencari tahu
46 Kemarahan Sean.
47 Badai belum berlalu
48 Bukan malam pertama tapi kisah selanjutnya
49 Masa lalu yang pernah singgah.
50 Kejujuran Nathan
51 Nathan harus tahu siapa aku.
52 Bertemu dengan Nathan
53 Menunggu kejelasan yang menyiksa.
54 Kekacauan.
55 Kejelasan
56 Terjawab sudah, dan berakhir dengan..
57 Pencarian
58 Nathan
59 Sean
60 Mengulang kembali namun ini berbeda
61 sabar kembali
62 mempersiapkan jiwa dan raga
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Akibat menentang Keinginan Papa.
2
Terpesona aku terpesona...
3
Masih dalam pengawasan
4
Sepertinya aku sakit. si bontot bertingkah aneh
5
Dia mungkin Takdirku
6
Pertama kalinya
7
Pria Aneh
8
Ternyata...
9
Hanya sekedar tahu.
10
Mengajaknya pergi.
11
Pilihan yang tepat.
12
Saling mengenal.
13
Menemui Kevin.
14
Membuat alasan yang tepat.
15
Pulang
16
Mengikuti
17
Kangen katanya.
18
Mencari tahu
19
Berusaha menemuinya.
20
Bucin
21
Bermain bersama.
22
Berusaha jujur
23
Cemburu
24
Sean.
25
Pesta kejutan
26
Ternyata Dia.
27
Bagaimana ini?
28
Siapa Kyomi?
29
Pengumuman
30
Menagih janji
31
Posesif akut
32
Peristiwa yang tidak terduga
33
Untuk yang kedua kalinya lagi.
34
Sean tetap diam.. ia tidak menanyakan nya
35
Sasya bertingkah.
36
Penjelasan
37
Rencana yang gagal
38
Bimbang di persimpangan
39
Pria licik
40
Bicara.
41
Pernikahan
42
Setelah pernikahan
43
Ke Anehan
44
Merasa di baikan
45
Mencari tahu
46
Kemarahan Sean.
47
Badai belum berlalu
48
Bukan malam pertama tapi kisah selanjutnya
49
Masa lalu yang pernah singgah.
50
Kejujuran Nathan
51
Nathan harus tahu siapa aku.
52
Bertemu dengan Nathan
53
Menunggu kejelasan yang menyiksa.
54
Kekacauan.
55
Kejelasan
56
Terjawab sudah, dan berakhir dengan..
57
Pencarian
58
Nathan
59
Sean
60
Mengulang kembali namun ini berbeda
61
sabar kembali
62
mempersiapkan jiwa dan raga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!