Sean POV.
Ini adalah pengalaman pertama kalinya bagiku. Menyentuh tubuh seorang gadis. Ada rasa bersalah menyelimuti hatiku. Karena ini juga pertama kalinya baginya. Bahkan aku mengambilnya tanpa ia sadari. Ia mungkin dalam pengaruh obat. Aku baru menyadarinya. Awalnya aku pikir ia sudah terbiasa melakukan hal ini. Namun setelah melakukanya aku baru tahu kalau ia masih gadis bersegel. Akan tetapi ada rasa bahagia mengetahuinya karena aku orang pertama yang menyentuhnya. Aku berjanji akan menjaganya dan hanya aku yang boleh memilikinya. Ada rasa tak rela kalau nantinya ia tidak mau menjadi tunangan ku. Aku harus berusaha keras untuk meyakinkannya kalau aku adalah pria yang tepat untuknya.
Setelah selesai membersihkan diri aku memikirkan kembali apa yang telah aku lakukan pada gadis itu.
Aku berdiri di balkon kamarku. Awalnya aku tidak ingin meninggalkan gadis itu setelah aku merenggut kesuciannya. Akan tetapi aku harus mandi dan membersihkan diriku. Aku ingin dia tahu kalau akulah pria itu. Akan tetapi hatiku masih bingung harus menjelasnya dengan apa. Sama saja aku seperti laki-laki kebanyakan kalau aku mengambil kesempatan darinya yang tidak sasarkan diri. Aku berusaha keras untuk melangkahkan kakiku untuk kembali ke kamar itu namun sayang aku lupa mengambil kunci jadi aku tidak bisa masuk karena pintu kamar itu hanya bisa terbuka Olen pemiliknya.
" Sial..."
Aku kembali ke kamarku, mungkin besok pagi aku akan menemuinya.
🌷🌷🌷🌷🌷
Kyomi POV
Berlahan aku membuka mataku, entah dimana aku ini. Tubuhku terasa sakit seperti tertindih ribuan ton pasir.
" Aku diman?" batinku. Aku mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan
" Sepertinya aku kenal. " aku bergumam seorang diri.
Setelah beberapa menit aku baru sadar kalau aku berada di hotel tempatku menginap. Tapi aku merasa bingung semalam aku bertemu dengan pria yang membantuku sewaktu di bandara. Ia mengajakku pergi ke klab malam karena ia akan mengadakan pesta dengan para karyawan maskapainya. Aku hanya menurut. setelah sampai di sana mereka mengajakku untuk duduk. Aku memang pernah pergi ketempat seperti itu bersama dengan teman-teman jadi aku bukan orang munafik yang tidak pernah pergi ke tempat hiburan malam. Aku sudah dewasa jadi wajar ya kalau aku pernah kesana.
Aku mengedipkan mataku. Berlahan aku mengingat kembali peristiwa semalam. Kevin nama pria yang membantuku itu. Ia benar-benar baik. Ia bahkan tertawa saat tahu aku bukan orang bisu. ternyata Kevin berfikir kalau aku tidak bisa bicara. Ia tidak tahu kalau grogi.
Aku tersenyum mengingat kejadian itu , aku berusaha bangkit namun.
" aw... Sakit.." rintih ku.
Aku bingung mengapa daerah pribadiku sakit sekali. Bahkan aku baru sadar kalau pakaian yang aku gunakan sudah berganti menjadi piyama tidur. Siapa yang menggantinya? Pertanyaan itu jelas tercetak di otakku.
Aku kembali berusaha mengingat kejadian semalam. Saat Kevin memberikan aku segelas minuman jus. Aku tanpa ragu menegaknya. Setelah itu aku tidak ingat apapun. Oh... Tuhan jangan katakan kalau Kevin mengambil kesempatan saat aku tidak sadarkan diri. Bodohnya aku sangat percaya kepada orang yang baru saja aku kenal.
Air mataku mulai terjun saat ingat aku sudah tidak gadis lagi. Dengan segenap jiwa dan ragaku aku menjaganya kini hilang dengan kebodohanku. Parahnya lagi apakah Kevin saja atau mungkin pria lain yang juga tahu keadaanku dan memanfaatkan saat aku tidak sadar.
bagaimana ini? Aku mulai panik, sementara hatiku tidak yakin kalau Kevin melakukan hal seperti itu. ia pria yang baik.Bahkan saat di klab ada seseorang yang berusaha mengangguk Kevin yang menyelamatkanku. Apa motif Kevin melakukan itu. Dia tidak tahu identitas ku yang sebenarnya. Dia hanya tahu kalau aku seorang mahasiswa biasa.
Dengan susah payah aku untuk bangkit karena memang sangat sakit. Mungkin pria itu menggambil ya dengan paksa. Tak terbayangkan diriku yang tidak sadar di perkosa dengan sadis. Bagaimana nantinya aku menjelaskan kepada papa? Bagaimana nantinya aku mengatakan yang sebenarnya kepada calon pilihan papa? Ia pasti akan sangat kecewa denganku. Apa nanti ada orang yang mau menerimaku sebagai seorang istri? Atau mungkin aku akan jadi wanita yang tidak akan pernah menikah seumur hidup? Papa pasti akan sangat sedih. Ahhh.. Aku bingung.
Aku duduk di tepi ranjang ku pandangi bercak darah yang tanpa sengaja aku lihat, itu adalah darah dari milikku bertanda aku tidak gadis lagi.
Aku menyesal menentang papa dengan acara kabur seperti ini. Dalam semalam karmanya aku dapat telak. Bahkan akan jadi penyesalanku seumur hidup.
Aku menangis sejadi-jadinya.
Tidak! Aku harus bertemu dengan Kevin dan menanyakannya. Tapi aku cari dia kemana? bahkan nomor ponsel dan alamatnya aku tidak tahu. Aku berfikir sejenak. Aku ingat dia bekerja sebagai pramugara mungkin aku bisa menemukannya di bandara.
Dengan pelan aku melangkahkan kakiku dengan sudah payah karena rasa. Yeri itu sangat menyiksaku. Akhirnya aku sampai di toilet. Aku bermaksud untuk membersihkan diri dan pergi mencari Kevin. Aku berharap besar bisa bertemu dengannya dan menanyakan sesuatu yang penting kepadanya.
Aku sangat terkejut saat melihat tubuhku penuh dengan ****** merah. Ini pasti perbuatan pria yang merenggut princess dengan paksa. Ah... Aku benar-benar kacau. Tapi aku harus bisa menyelesaikan nya sebelum papa tahu dan ini semakin membuatnya kecewa nantinya. Aku akan menuntut pertanggung jawabannya.
Setelah mandi aku bersiap. Meski rasa nyeri itu sudah berkurang, namun kepalaku masih berdenyut. Aku mungkin sedang sakit. Bagaimana tidak aku kehilangan sesuatu yang berharga dalam semalam aku datang ketempat ini. Bahkan parahnya lagi aku tidak tahu siapa pria itu.
Aku menyambar tas ku yang juga ada di meja tergeletak begitu saja. Aku mungkin sudah terlalu gegabah karena mengatakan tempatku menginap. Sehingga pria itu bisa membawaku masuk kemari.
Saat aku hendak mengambil handphone milikku, mataku menangkap sebuah benda di meja nakas tempat tidurku. Aku berjalan hendak mengambilnya itu adalah sebuah jam tangan mahal dengan edisi terbatas. Hanya ada sepasang.
Ah... Biasanya Cinderella akan meninggalkan sepatu kacanya saat tengah malam namun kali ini sang pangeran yang meninggalkan jam tangan setelah berhasil mengobrak Abrik princess ku.
Aku menggenggam jam tangan itu mungkin ini salah satu petunjuk yang bisa mengetahui siapa pria yang masuk semalam bersamaku. Terlihat dari gayanya mungkin benar ini pemilih seorang pria dengan kehidupan glamor dan dia juga bukan pria biasa-biasa.
Aku memasukkan jam tangan itu kedalam tas. Kini yang ada di pikiranku adalah aku harus bertemu dengan ke in dan bicara dengannya. Mungkin kalau benar dia yang melakukannya aku harap dia akan bertanggung jawab dan mau menjadikanku istrinya. Tapi kalau bukan dia mungkin aku akan menjadikan ini rahasia. Aku akan memikirkan cara nantinya untuk mengatakan kenyataan ini kepada pria pilihan papa itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments