Sean POV
Aku baru saja turun dari pesawatku. Setelah selesai melaksanakan kewajiban sebagai pilot mengantar penumpang ke tujuan dengan selamat. Aku menuju ruang kerjaku untuk berganti pakaian, karena aku jarang membawa pakaian pilotku keluar kantor. Aku hanya tidak ingin selalu dipandang sebagai laki-laki dengan pekerjaanku. Apa lagi menyangkut masalah wanita. Banyak wanita yang selalu berharap memiliki suami dengan pekerjaan yang wah. Bagiku itu bukan sebuah hubungan melainkan sebuah obsesi.
Setelah selesai dengan ritual ku, aku keluar kantor dan berjalan menyusuri bandara untuk pergi ke hotel tempatku untuk beristirahat nantinya selama jam terbang ku selanjutnya. Saat berjalan aku melihat wanita yang kemarin sempat aku tabrak. Ada rasa bersalah karena kemarin aku hanya meninggalkannya begitu saja, itu karena aku harus segera berangkat. Aku telat akibat ulah papa yang meminta hal aneh buatku.
Papa benar-benar gila membuat keputusan itu. Aku hanya belum siap dan belum bisa menemuka gadis yang cocok denganku.
Aku melangkah mendekati gadis itu, bermaksud untuk meminta maaf. Namun belum sempat aku mendekatinya ia sudah masuk kedalam sebuah Taxi dan pergi begitu saja. Aku hanya bisa menatap gadis itu, kemarin ia berfikir kalau aku pria yang tidak sopan. Akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan bandara menuju sebuah hotel yang sudah menjadi tempatku istirahat kalau sedang berada di negara L. Hotel tersebut milik sahabat papa. Bahkan aku sangat mendapatkan perlakuan khusus di hotel itu. Aku dapat menepati 2 kamar khusus di hotel tersebut.
Mobil hitam kesayanganku melaju dengan cepat menembus jalanan yang sudah ramai dengan kendaraan. Tak berselang lama aku sudah sampai di hotel yang aku maksud. Hotel mewah bintang 5 yang paling terkenal.
Aku turun dan meminta petugas lobi untuk memarkirkan kendaraanku di tempat biasa. Mereka semua menyambut kedatanganku dengan sangat ramah dan baik.
" Selamat datang Tuan Sean." Sapa manager hotel yang kebetulan ada di lobi. Tidak biasanya pak manager menyambut kedatanganku.
" Sepertinya ada tamu khusus pak Toni sehingga anda berada di lobi seperti ini." tebak ku asal.
Pak Toni tersenyum dan mengangguk.
" Ya Tuan, kami mendapat info kalau nona muda kami ada di kota ini dan akan menginap di hotel ini.
Nona muda pemilik hotel, itu berarti gadis ini yang akan di jodohkan denganku. Batinku.
Aku segera mengangguk dan pergi meninggalkan pak Toni yang tampak gelisah sedari tadi.
Rasa penasaran menyelubungi hatiku. Aku penasaran seperti apa gadis itu. Dalam benakku pasti tidak salah. Seorang nona muda pewaris tunggal sebuah bisnis besar bahkan ayahnya seorang miliarder di kota N. Dia pasti gadis yang angkuh dan sombong seperti kebanyakan.
Cih.. Papa dengan tega menjodohkan ku dengan gadis seperti itu. Batinku kesal.
Aku menunggu di lobi berusaha mencari tahu seperti apa calon gadis yang akan bertunangan denganku dan yang akan menjadi istriku. Aku hanya tidak ingin memiliki istri yang sikapnya seperti nyonya besar yang angkuh, arogan dan sombong. Beberapa saat kemudian asisten pribadi Tuan Rudi Nugraha pun tiba dengan cepat berjalan menuju lobi dan berbicara dengan pak Toni. Entah apa yang mereka bicarakan. Namun. Mataku masih tetap mengawasi dan mencari tahu siapa gadis itu.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Kyomi POV
Akhirnya aku tiba di hotel milik papa. Ya meski aku sebenarnya melarikan diri tapi aku tidak tahu harus menginap dimana. Aku hanya berharap petugas hotel tidak mengenaliku. Karena mereka tidak pernah melihatku jadi aku pikir bisa bertamu seperti tamu kebanyakan.
Aku melangkah memasuki hotel dan berjalan menuju lobi. Bermaksud untuk memesan kamar di meja resepsionis.
Alangkah terkejutnya aku saat melihat Pak Wira sudah berdiri di sana dengan seorang laki-laki.
Astagaa.... Kenapa pak Wira ada disini sih. Bukanya sedang ikut papa. Batinku
Aku berusaha menyembunyikan wajah ku agar tidak terlihat oleh Pak Wira. Namun itu semua sia-sia.
" Nona Kyomi." ,Panggil sebuah suara yang tak lain adalah suara asisten pribadi papaku.
Dengan terpaksa aku menghentikan langkah kakiku. Dan membuka tas yang sengaja aku gunakan untuk menutup wajah ku. Dengan senyum semanis mungkin aku berdiri mematung. Pak Wira da. seorang pria yang mungkin seumuran pak Wira berjalan mendekatiku.
" Selamat datang Nona muda. Saya Toni wong, manager di hotel ini. Saya siap melayani anda nona." kata Pria yang berada di sebelah pak Wira menyambut ku dengan sangat ramah
Ahh.. Aku benar-benar tidak ingin diperlakukan seperti ini. Aku hanya ingin tenang dan melarikan diri sebentar. Semua rencanaku kacau.
Aku menatap tajam pak Wira yang hanya tersenyum dan menggelengkan kepalaku. Kemudian kembali menatap pak Toni dan dengan segera mungkin mengubah ekspresi wajah ku menjadi manis kembali.
" Terima kasih pak Toni. Panggil saja saya Kyomi, jangan pake embel-embel yang lain. " jawabku.
Pak Toni tampak terkejut dengan apa yang aku katakan. Ia hanya mengangguk.
" ah... Baik.. No...ah... Maksud saya Kyomi." Jawab pak Toni segera meralat ucapannya setelah mendapatkan tatapan tidak suka dariku.
" Pak Wira darimana bapak tahu saya ada disini?" tanyaku penasaran .
Pak Wira tersenyum. " Saya diminta Tuan besar untuk ikut dengan nona." Jawab pak Wira yang membuatku terkejut.
" Apa...!!!! Jadi papa tahu aku pergi dong." kataku.
Pak Wira hanya menganggukkan kepala. Aku lupa satu hal kalau papa selalu bisa melacak keberadaan ku melalui chips di ponselku. Ah... Bodohnya aku kenapa aku lupa meninggalkan benda itu. Harusnya aku lebih pintar kalau ingin memberontak.
🌷🌷🌷🌷🌷
Sean POV
Seorang gadis dengan wajah yang ditutupi dengan tas tiba-tiba datang. Aku sama sekali tidak bisa melihat gadis itu seperti apa wajahnya. Namun. Terlihat dari cara berpakaiannya ia pasti gadis yang tidak biasa. Tapi tunggu... Pakaian itu seperti aku kenal.
Tiba-tiba asisten pribadi Tuan Nugraha menyebut sebuah nama membuat gadis yang tadi menarik perhatianku itu menghentikan langkah kakinya. Manager dan asisten pribadi Tuan Nugraha itu berjalan mendekati gadis itu. Dengan pelan akhirnya gadis itu membuka penutup wajahnya. Alangkah terkejutnya aku saat melihat wajah itu. Dia adalah gadis yang aku tabrak kemarin.
Gadis itu tampak terkejut dengan kedatangan dua orang itu. Aku menebak mungkin kali ini sifat nona besarnya pasti akan keluar...
Akan tetapi aku salah, gadis itu berlaku sopan bahkan ia tidak mengijinkan manager hotel itu memanggil namanya dengan embel-embel nona, cukup dengan nama saja. Yang lebih mengejutkan adalah gadis itu tidak ingin diperlakukan istimewa ia hanya ingin seperti tamu kebanyakan. Benar-benar diluar pikiranku. Aku telah berfikiran salah kepada gadis cantik itu. Ternyata tidak semua gadis yang memiliki kekayaan dan kekuasaan akan bersikap angkuh, sombong dan arogan seperti Nona muda yang dicerminkan di tv atau drama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments