Kyomi. POV
Ah... kesalnya aku hati ini. Kenapa aku harus mengalami kesialan seperti ini. Pagi tadi papa meminta hal aneh kepadaku. Dan hari ini aku ditabrak orang yang tidak bertanggung jawab.Kenapa satu hari ini jadi sial bagiku sih. Aku benar-benar mengutuk hari ini. Akan tetapi saat pikiranku sibuk dengan kesialanku. Sebuah tangan terulur padaku. Berlahan aku melihat tangan siapakah itu?
Wooowww... ganteng banget. terima batinku. Aku merasa seperti terbang ke alam surga. Pemandangan yang sangat indah dan menyejukkan jiwaku.
Pria itu tersenyum manis padaku. Aura ketampanannya terpancar begitu kuat di mataku. Sehingga siapa pun yang memandang pasti akan meleleh. Suaranya bagaikan nyanyian merdu. Aku berteriak kepada Tuhan kenapa ada pria tampan seperti ini? Apa aku masih ada di bumi?.
Sepersekian detik aku sempat tidak sadar dengan situasi yang sebenarnya banyak mata memperhatikan tingkah konyol Ku. Mungkin orang berfikir aku tidak waras atau semacamnya. Dengan cepat aku menundukkan kepala saat pria itu menanyakan keadaanku. Karena malu aku hanya bisa menggelengkan kepalaku saja. Pria itu tetap tersenyum manis membuat sisi ketampanannya terpancar jelas.
" Anda tidak apa-apa?" tanya nya kembali saat sudah membantuku berdiri.
Konyolnya mataku yang tak bisa diajak bekerja sama memperhatikannya dengan sangat detail dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. Aku kembali hanya mampu menggelengkan kepalaku. Lidahku terasa kaku akibat jantungku yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Rasanya kedua kakiku tidak mampu menopang tubuh kecilku ini.
Aku mengalihkan pandangan dengan cepat dengan menepuk-nepuk celanaku yang tadi habis mencium mesra lantai. Pria itu kembali menawarkan diri untuk mengantarku. Aku menggelengkan kepala. Dan meraih koperku. Yang tergeletak begitu saja. Sebelum pergi aku hanya tersenyum seolah-olah aku berkata aku baik-baik saja. Mungkin pria itu akan berfikir aku wanita bisu yang tidak bicara. Aku memang tidak bisa bicara sepatah katapun bukan karena aku bisu namun aku takut suara yang aku keluarkan akan terdengar aneh nantinya.
Dengan cepat aku menarik koperku dan meninggalkan pria itu yang terus memandangiku dengan tatapan aneh.
" Ahh... Ada apa denganku hari ini. Ketemu pria tampan begitu udah membuat aku sedikit sinting." umpatku pada diri sendiri.
Aku berjalan menyusuri bandara mencari lobi keberangkatan internasional karena hari ini aku akan pergi ke luar negeri untuk menghindari papa. Dan kebetulan aku juga sedang libur kuliah. Jadi satu dayung dua pulau yang ku lewati kata pepatah sih.
🌷🌷🌷🌷🌷
Kevin POV
Aku melakukan rutinitas ku, bekerja sebagai pramugara di salah satu maskapai paling besar. Aku beruntung bisa dapat bekerja di tempat ini karena itu memang cita-cita ku sejak memutuskan untuk menjadi pramugara. Meski sebenarnya resiko pekerjaan ku sangatlah tinggi akan tetapi aku senang melakukan pekerjaan ini. Aku mulai mempersiapkan makanan untuk tamu setelah take off. Hari ini aku sangat senang karena kapten pesawatku adalah kapten Sean Aryan Wijaya. Salah satu pilot muda terhebat. Kapten Sean sangat terkenal di seluruh maskapai. Bukan hanya sekedar tampan tapi beliau juga salah satu billionaire di negara N.
Ahh.. Sangat beruntungnya dia. Sayangnya kapten Sean sangatlah dingin bahkan sangat terkesan cuek. Kapten Sean tidak akan peduli dengan kepentingan yang tidak ada hubungannya dengan dirinya. Akan tetapi kapten Sean sangatlah baik. Karena aku pernah di tolong beliau waktu ayahku mengalami masalah.
Aku melangkah menyusuri tiap kabin pesawat kebetulan saat ini aku di tugaskan di kelas bisnis pesawat ini. Yah.. Sekalian cuci mata dan cari mangsa baru. Pikirku.
Aku mulai melayani tamu dengan sangat ramah karena itu adalah tuntutan pekerjaanku.
" Astaga... Wanita itu lagi. Ternyata tebakanku benar kalau dia bukan wanita sembarangan." Gumamku saat mataku menangkap sosok cantik yang sedang duduk dengan kedua earphone menutupi telinganya. Aku terkesima melihat kecantikannya. Kulit putihnya yang begitu bersinar dan bibir merah nya yang menggoda.
Berlahan aku mendekatinya. Dan benar saja jantungku mendadak sakit karena berdetak sangat kencang saat sudah ada di hadapannya. Aku dapat melihat begitu jelas bulu mata lentiknya yang sangat indah. Aku ragu untuk menyapa. Karena aku masih bingung harus berbicara dengan apa. Secara di wanita cantik yang bisu. Apa aku harus bicara menggunakan bahasa isyarat seperti biasanya orang bicara dengan orang bisu. Atau mungkin bicara biasa saja. Di bisu bukan berarti tuli kan.
Akhirnya aku memberanikan diri untuk menyapa dengan sangat ramah. Dan yang benar saja gadis itu berlahan membuka matanya. Ia sepersekian detik menatapku. Lalu ia membenarkan cara duduknya. Kemudian tersenyum manis padaku.
" ohhh.. Tuhan jiwa kelaki-lakian ku mulai bergejolak." Teriakku dalam hati.
Aku berusaha menguasai diriku agar tidak terlalu terlihat kalau aku benar-benar sangat terpesona dengan gadis itu. Aku harus terlihat profesional di dalam pekerjaanku. Aku menawarkan beberapa buah makanan kepada gadis itu gadis itu hanya menggeleng. Ia sama sekali tidak ingin apapun yang aku tawarkan. kemudian dengan inisiatif ku sendiri aku menawarkan kue coklat manis kepadanya. Karena semua gadis pasti akan menyukai coklat. Aku mengatakan padanya itu hadiah kecil dari maskapai kami. Kataku dengan penuh alasan. Gadis itu tersenyum manis padaku. Ia mengangguk.
Kemudian aku melangkah pelan menuju penumpang yang lain. Dari sudut mataku aku dapat melihat kalau gadis itu tersenyum seraya memperhatikan kue yang aku berikan padanya. Aku juga jadi ikut tersenyum dalam hatiku.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Kyomi POV
Akhirnya aku naik pesawat juga. Setelah take off, aku duduk di bangku penumpang dan mengambil earphone kesayanganku dan mulai menyalakan lagu kesukaanku. Aku memejamkan mataku karena sedikit lelah dengan kejadian yang menimpaku hari ini. Pikiranku mulai melayang ke seseorang yaitu Papa. Apa papa akan khawatir dengan ku karena tahu aku pergi dari rumah. Biasanya aku akan mati-matian minta ijin kalau akan pergi ke berlibur saja. Papa akan mengijinkan aku pergi setelah pak Wira asisten nya mengikuti ku.
Beberapa menit kemudian sebuah suara membuatku harus membuka mataku. Alangkah terkejutnya aku saat aku melihat sosok tampan itu lagi tersenyum manis padaku. Ia menawarkan beberapa makanan dan minuman untuk ku. Sialnya, aku kembali seperti bertingkah bodoh dihadapan pria itu. Aku sama sekali tidak menjawab pertanyaannya hanya menggeleng dan tersenyum.
Ahhh... Aku mengutuk diriku yang tidak mampu bersuara sedikitpun Pria itu pasti berfikir kalau aku orang yang bisu tidak bisa bicara. Pada akhirnya pria itu menawarkan sebuah kue coklat yang kepadaku. Dengan senang hati aku menerimanya karena memang aku menyukai kue coklat. Kembali lagi aku hanya tersenyum saja padanya.
Aku akhirnya mengutuk diriku karena selalu bertingkah bodoh..
ADA APA DENGANMU KYOMI.....!!!!!! Teriak batinku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments