Sean POV
Aku cukup sangat terkejut mengetahui siapa gadis yang akan di jodohkan denganku. akan tetapi aku tipe pria yang belum pernah dekat dengan wanita manapun. Yah.. meski sebenarnya umurku bukan bisa dikatakan anak remaja, atau mungkin lebih tepatnya dewasa hampir matang. Karena usiaku kini sudah hampir menginjak 30 tahun.
Namaku Sean Aryan Wijaya, aku anak tunggal Papaku, aku sejak kecil hanya tahu kasih sayang Papa karena mama telah mendahului menghadap yang maha Kuasa sejak aku berumur 1 tahun karena sebuah kecelakaan pesawat. Aku mungkin tidak tahu persis seperti apa sosok mama yang aku tahu beliau berwajah cantik dan sangat mempesona. Sejak pandangan pertama melihat seperti apa wajah Mama aku sudah jatuh hati pada beliau. Sejak saat itulah hanya beliau perempuan cantik yang ada di hatiku.
Mengetahui insiden yang menimpa mama aku berjanji akan menjadi pilot yang baik dan akan terbang bersama para penumpang dengan aman. Aku berusaha keras menjadi seorang pilot sejak umurku menginjak 20 tahun. Mungkin juga keberuntungan bagiku atau mungkin ini memang bakatku. Aku sudah bisa menerbangkan pesawat di usia yang sangat muda.
Papa mungkin dulu pernah menentang keinginanku menjadi seorang pilot meski papa memiliki salah satu perusahaan maskapai yang sangat besar di negara N. Papa selalu beralasan kalau pesawat itu sangat berbahaya dan pesawat itu sangat tidak aman. Yah.. Wajarlah karena papa mempunyai traumatik karena insiden yang menimpa mama saat itu. Akan tetapi aku selalu menenangkan beliau kalau bukan pesawatnya yang salah tetapi pengendaranya yang tidak bisa melihat situasi. Kita sebagai pilot harus banyak tau tentang keadaan di langit yang mungkin sewaktu-waktu bisa berubah kapan saja.
Langit biru yang tampak tenang bisa juga menjadi ancaman bagi pesawat yang lalu lalang di udara. Dulu papa sempat ingin menjual perusahaan maskapai ini. Akan tetapi aku tidak mengijinkannya. Aku mengambil alih pekerjaan papa sejak aku berumur 17 tahun, aku sudah mengelola bisnis papa yang satu ini.Sambil kuliah aku bekerja dan sampai saat ini maskapai yang aku pimpin menjadi maskapai paling aman dan nyaman. Sehingga banyak penumpang yang memilih terbang dengan jasa perusahaan yang aku pimpin.
Dan di sini aku sekarang ini. Berada di sebuah bar, aku lebih suka menikmati dunia malam. Karena bagiku malam yang sepi akan terlihat lebih glamor. Meski aku suka ke club' malam namun amu belum sekalipun pernah menyentuh kupu-kupu malam yang sering datang menggoda. Bahkan beberapakali aku pernah terkena obat yang mereka berikan. Namun sampai saat ini aku bersyukur tidak pernah sampai terjadi sesuatu. Maka dari itu aku lebih waspada dari apapun.
" Selamat malam kapten. Anda disini juga?" tiba-tiba sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh kearah suara yang menyapaku. Seperti biasa aku hanya menatapnya tak perlu. Akan tetapi aku tahu dia adalah salah satu pramugari tercantik yang ada di maskapai ku.
Gadis itu tiba-tiba duduk di sebelahku. Dia tanpa sungkan menawarkan minuman kepadaku. Jelas aku menolaknya dan memilih pergi dari sana.
Aku melangkah keluar dari tempat itu. Menerobos ratusan orang yang berdansa tak jelas dengan dentuman musik yang sangat keras dan gemerlap lampu. Aku sama sekali tidak merasa berada di tempat seramai itu. Hatiku dan jiwaku tetap berada di sebuah kesunyian yang sepi, aneh nya aku merasa nyaman dengan perasaan itu.
Saat aku hendak keluar aku melihat sosok yang begitu aku kenal sedang menari tidak jelas di lantai dansa.
Aku berusaha mengedipkan mata berusaha memperjelas penglihatan ku. Yah... Yang benar saja. Gadis itu ada di sana sedang asik berjoget. Entah dorongan dari mana kaki ku berbalik menuju kearahnya dengan sigap aku menarik gadis itu bersamaku. Ada rasa tak rela kalau dia ada di tempat berbahaya ini seorang diri. Hiburan malam sangat menakutkan dan sangat seram. Banyak penghuni malam yang sering mengambil kesempatan di dalamnya.
Gadis itu tampak mabuk berat di sampai tidak sadar kalau aku menariknya. Aku meminta salah satu anak buahku untuk membawa tas gadis itu, sementara aku membawanya ke mobil milik ku yang terparkir tidak jauh dari tempat itu.
Gadis itu tampak senang dia terlihat bahagia. Aku berusaha konsentrasi dengan jalanan yang ada di hadapanku saat mobilku sudah melaju kencang di jalanan. Tiba-tiba gadis itu berteriak kalau ia tidak ingin di jodohkan dengan siapapun. Dia ingin menemukan seseorang yang benar-benar ia cintai dan menerimanya apa adanya. Aku tersenyum mendengarnya, dan saat itu juga jantungku sepertinya sakit. Mengapa berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku merasa tubuhku bergetar hebat saat mata kamu bertemu.
" Aku rasa, aku harus pergi ke dokter. Ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhku ini." Gumamku pada diri sendiri.
" Hai tuan mengapa engkau membawaku. Aku sedang bersenang-senang tuan." kicau gadis itu dengan tingkah seperti orang gila. Ia tersenyum manis.
" Astaga... Ada apa denganku. Mengapa aku semakin tidak sehat. " Teriak batinku.
Aku tidak menghiraukan sedikitpun apa yang ia katakan. Aku berusaha mati-matian mengendalikan diriku yang tampak sangat aneh. Aku masih tetap pada mode tidak peduli. Namun jiwa dan hatiku berkata lain. Aku seperti merasa tersentuh sesuatu yang aku sendiri tidak tahu.
Beberapa saat kemudian aku sampai di depan hotel tempatku dan gadis itu menginap kebetulan kamar kami berada di lantai yang sama.
Aku menggendong tubuh mungil nan ramping itu tanpa merasa kewalahan dan gadis itu sepertinya tertidur karena kelelahan dengan drama yang ia mainkan di dalam mobil. Aku memasuki sebuah lift. Aku tetap mengendong ya. Mataku menangkap wajah cantik itu yang begitu sangat jelas di mataku.Matanya yang indah dengan bulu mata yang begitu lentik, hidung mancungnya, kemudian
Deg.. deg..deg...
Suara jantungku berdetak begitu keras saat mataku mulai menangkap sebuah bibit mungil yang merah begitu indah. Jantungku mulai tidak normal, detak jantungku terasa ingin keluar dan menari erobik sampai-sampai aku merasa seluruh tubuhku bergetar hebat.
Ada apa denganku? batinku. Mengapa ada sesuatu yang aneh saat mata ini kembali melihat bibir gadis ini. Otak setan ku bekerja aktif. Ingin rasanya aku mencium gadis ini.
Wahhh... Aku mulai sakit.
Beberapa kali aku didekati wanita tidak pernah sedikitpun aku ingin menyentuhnya. Jangankan menyentuh melihatnya pun aku enggan. Namun gadis ini seperti menarik ku kedalam sebuah keinginan yang tidak pernah sedikitpun terlintas dalam otakku. Meski wanita Lin menyodorkan jelas tubuhnya padaku. Ini berbeda bahkan si bontot ikut bereaksi aneh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments